HEART

By cayamby

147K 11.9K 596

[Republish. Dikarenakan masih ada yang mencari dan menanyakan keberadaan FF ini] Jung Yunho kaget bukan main... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Uri Haengbokhae

Uri Haengbokhae

5.7K 452 70
By cayamby

Mari dengarkan lagu Hey! Say! Best - Score sembari membaca bab ini. Meski lagu ini tentang persahabatan, tapi banyak liriknya yang cocok untuk menggambarkan suasana di bab ini.

Silahkan dinikmati~

Caya-chan present;

[OURS]

Suasana dalam kediaman Jung sunyi. Penerangan-penerangan padam. Setiap penghuninya tengah beristirahat di balik selimut merajut mimpi. Jam di dinding menunjukkan pukul dua dini hari; artinya sangat-sangat larut.

Namun, dari semua ruangan yang gelap, ada satu yang lampunya menyala. Di dapur. Tepatnya area dimana terdapat satu meja makan besar; dimana biasanya penghuni rumah menyantap makanan. Sarapan, makan siang dan makan malam.

Di sana dua orang sedang duduk di kursi meja makan berdampingan sembari mencicipi semangkuk sup panas yang masih mengepulkan uap. Pasangan Jung junior; Jung Yunho dan Kim Jaejoong. Mereka tiba-tiba tidak bisa tidur dan karena merasa lapar akhirnya memutuskan ke dapur untuk membuat sesuatu yang simple dan hangat.

Sedang si bayi yang tertidur lelap di beri bantal di samping kanan dan kirinya agar terhalang ketika bergerak dan tidak terjatuh. Lagipula mereka tidak berencana terlalu lama di dapur.

"Jadi ... kau juga mengalami sickness saat mengandung Kyunie?" Yunho bertanya setelah memasukkan sepotong tahu ke dalam mulut dan mengunyah.

Jaejoong mengangguk. Menelan makanan yang ia kunyah dan mengatakan, "Tapi ... sepertinya mualmu lebih parah dari yang kualami dulu."

"Ha ... mungkin ini hukuman untukku karena dulu tidak tahu kau sedang mengandung dan malah tidak percaya sedikitpun jika Kyunie adalah putraku."

"Jangan bicara begitu ...," balas si pria Kim sambil menepuk punggung tangan Yunho yang berada di atas meja, "Tidak ada hubungannya."

"Ya, baiklah," balas si pria Jung patuh. Dia tidak bisa membantah.

Bukan berarti mereka jarang membahas perihal masa lalu; bagaimana Jaejoong dulu menjaga kandungannya sendirian, apa saja yang telah ia alami, proses kelahiran Kyuhyun hingga ia merawat si bayi sampai waktu memberikannya pada Yunho. Masa-masa sulit yang di hadapi si pria Kim. Jaejoong cuma tak mau sang suami jadi merasa bersalah seperti tadi.

Waktu tak mungkin diulang, bukan? Apa yang terjadi di masa lampau biarlah menjadi kenangan. Tak perlu diungkit-ungkit dengan penyesalan. Masa sekarang yang mesti dijalani dengan benar. Lagipula Yunho yang mengalami morning sickness cukup melegakanㅡhehe.

**

"Sekarang giliranku!" seorang namja dengan suara melengking meraih tubuh seoranh bayi kecil dari pegangan namja lainnya yang tengah memandang bayi itu dengan mata berbinar. Buru-buru melepas seluruh pakaian si bayi dan memasangkan pakaian baru. Pakaian bayi dengan model binatang; lengkap dengan kupluk dan telinga.

Namja yang tadi memegang bayi kecil yang sedang dipakaikan pakaian baru mengerutkan mata dan mencebikkan bibir tebalnya. Tak senang. Kesenangannya baru dimulai, tapi sudah diganggu. Padahal kan belum puas memandangi baby Kyunie dalam balutan pakaian mirip panda. Huh!

Diantara kedua lelaki yang berebut memakaikan pakaian lucu pada bayi imut bernama Jung Kyuhyun itu, ada seorang lagi yang hanya tersenyum memandangi keduanya di sofa. Apalagi melihat Kyuhyun yang dari tadi tidak rewel, melainkan kebingungan karena berpindah tangan dengan cepat lalu bertukar-tukar pakaian. Bayi itu cuma memandang sekelilingnya dalam diam. Sesekali tertawa ketika dua orang yang memperebutkan dirinya adu mulut.

"Kalian ... Kenapa tak memiliki bayi saja?" Celetuk si pria cantik berstatus sebagai menantu keluarga Jung disertai senyum tipis dengan sorot masih memandang dua pria di depannya.

Kegiatan memakaikan pakaian yang dilakukan oleh Kim Junsu terhenti, begitu pula si pria tinggi bermarga Shim yang merupakan sepupu dari Jaejoong yang awalnya merengut--mereka berdua serentak memandang si pria cantik dengan tatapan bingung. Pertanyaan apa-maksudmu-hyung? Tercetak jelas di wajah mereka, membuat senyumdi bibir Jaejoong kian merekah dibarengi kekehan kecil.

"Menikah dan punya anak. Sepertinya kalian cocok," ia berkata. Cocok maksudnya; mereka sama-sama menyukai anak kecil. Junsu, ia tahu lelaki bersuara melengking itu sudah terbiasa mengurusi bayi, apalagi sewaktu ia menumpang tinggal bersamanya. Sedang si sepupu, memang senang bermain bersama anak kecil. Meski kadang jahil, tetapi Changmin bisa diandalkan. Mereka bisa saja cocok, kan untuk hidup bersama?

Butuh beberapa Junsu dan Changmin mencerna ucapan si pria Kim hingga akhirnya keduanya menggeleng bebarengan, menunjukkan penolakan atas pemikiran Jaejoong barusan. Kompak sekali.

"Ah, tidak-tidak. Aku sudah memiliki kekasih hyung," Changmin terlebih dahulu berbicara.

Junsu melanjutkan kegiatannya memaikan Kyuhyun baju--dimana bayi itu dengan anteng bermain dengan mainan karet di tangan yang entah dia dapat dari mana--mungkin terselip diantara tumpukan-tumpukan di arena bermainnya--berkata, "Meski aku tak punya pasangan, aku tak mau menikah dengannya. Tidak akan! Tidak mau!" Ia menekan kalimat penolakannya.

Changmin langsung menatap sebal ke arah Junsu, "Aku juga tidak mau seandainya aku single!"

Junsu berdecih, membalas kalimat si pria Shim. Dia malas berdebat, apalagi untuk urusan ini. Bisa-bisa dia yang malu nanti.

"Baik-baik, jangan bertengkar," Jaejoong menghela seusai menggeleng melihat adu mulut dua lelaki di hadapannya. Dia bangkit berdiri, "Aku akan menyiapkan makan siang Kyunie," katanya dan berlalu dari ruang keluarga.

Junsu maupun Changmin sering bertandang ke kediaman Jung--tak hanya mereka, kedua orang tua Jaejoong kadang berkunjung--untuk bertemu si pria cantik dan bermain bersama Kyuhyun yang tumbuh semakin manis. Pun Jaejoong merasa sangat bahagia dikunjungi oleh teman dan sepupunya--dan orang tuanya. Hubungan mereka menjadi semakin erat. Juga hubungan keluarga dan keluarga Jung.

Kehidupan mereka lebih baik sekarang. Tak ada ancaman dari luar yang membahayakan. Mereka mulai meniti hidup baru dengan tenang.

**

"Kami pulang!"

Suara yang baru terdengar dari pintu depan membuat sang Nyonya Jung serta suaminya buru-buru bangkit dari sofa ruang keluarga. Mereka menemui pasangan Jung muda yang baru sampai di rumah--setelah pergi entah kemana, mereka tak berpamitan. Membuat Nyonya Jung sangat khawatir. Terlebih mereka membawa Kyuhyun. Meski ia mengerti jika pasangan muda ini tentu ingin menghabiskan waktu bersama dengan keluarga kecilnya, tetapi tetap saja kekhawatiran menghampiri sang Nyonya karena mereka tidak mengatakan apapun jika ingin keluar. Tiba-tiba saja sudah menghilang dari rumah. Ia kelabakan tadi! Mana mereka pulangnya cukup larut.

Mrs Jung menatap dua pria--satu tampan dan yang satunya cantik--serta si bayi yang terlelap dalam gendongan si pria cantik dengan tatapan tajam, menyelidik. Keningnya pun mengerut. Menunjukkan pada putra serta menantunya bila ia sedang kesal.

Jaejoong mengukir senyum kikuk. Ini pertama kali ia melihat Ibu mertuanya kesal. Gugup? Tentu saja. Di merasa bersalah. Sedang Yunho hanya menyengir.

Mr Jung menghela, "Kalian darimana?" Ia melontar pertanyaan yang juga ada di kepala istrinya.

"Mian, appa-eomma, setelah check up kami pergi berbelanja kebutuhan dan tak terasa sudah larut. Mianhae ...," Yunho sungguh meminta maaf.

Check up yang dikatakan Yunho ditangkap lain oleh pasangan Jung senior. Check up kesehatan Jaejoong; begitulah, karena si pria cantik masih dikontrol untuk memulihkan tubuhnya yang banyak menelan obat-obatan akibat eksperimen yang dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan gila yang kini sudah berada di balik jeruji besi.

Raut Mrs Jung melembut. Kekesalannya memudar setelah mendengar ucapan sang anak. Jika itu alasannya, ia tak perlu merasa terlalu khawatir.

Seorang pelayan dan seorang maid muncul dari belakang pasangan Jung muda membawa beberapa kantung plastik dan dua kereta bayi. Membungkuk pada majikan mereka kemudian berlalu untuk meletak barang-barang milik sang majikan sesuai yang diinstruksikan.

"Kau membeli dua kereta bayi?" Mrs Jung mengawasi pelayan dan maidnya yang melewati mereka seraya membawa banyak barang dan kantung-kantung dari merk yang cukup terkenal, "Untuk apa?" Tanyanya sembari menatap sang anak.

"Satunya untuk Kyuhyun. Pasti lelah menggendongnya terus-menerus jika bepergian," katanya.

"Yang satunya?" Mr Jung angkat bicara.

"Tentunya untuk calon adik Kyuhyun," si pemuda bermarga Jung menjawab senang dan bangga. Hei, dia akan menjadi Ayah kembali. Kebahagiaan menunggu si kecil lahir yang tak sempat ia rasakan dulu. Ah, bukan berarti Yunho melupakan Kyuhyun. Tidak, kok. Ia hanya senang dengan euphoria yang ia rasakan.

Sementara suasana diantara mereka mendadak hening karena ucapan putra semata wayang pasangan Jung senior. Jaejoong menatap kedua mertuanya yang tampak terkejut atas kalimat yang baru dilontar oleh suaminya. Mr dan Mrs Jung tentu kaget. Keduanya menatap si pria cantik menuntut penjelasan. Mereka hanya tahu bila Jaejoong kembali dengan selamat, meski mesti melakukan beberapa peninjauan kesehatan karena tubuhnya merupakan wadah eksperimen.

Tak tahu menahu soal ... calon adik Kyuhyun?

Si pria Jung muda memandangi kedua orang tuanya hingga menyadari sesuatu. "Ah ..., Aku belum mengatakannya pada appa dan eomma?" Ya ampun, dia sama sekali tak berniat menyembunyikan berita bahagia ini. Tapi, mungkin ia lupa karena terlalu bahagia karena dapat berkumpul kembali dengan istri juga anaknya sampai tak ingat memberitahu berita penting ini.

Cengiran bentuk permintaan maaf terukir di bibir berbentuk hati pria ini, "Ah ... jeongmal mianhae~"

Mrs Jung menghampiri Jajeoong, "Benarkah itu Joongie?" Tanyanya.

Si pria Kim mengangguk, membenarkan perkataan suaminya mengenai calon adik untuk Kyuhyun. "Mereka mengatakannya padaku waktu itu. Walau mungkin sedikit beresiko karena seharusnya aku belum bisa mengandung."

Yeah, mereka yang melahirkan dengan cara sesar membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat kembali mengandung. Minimal 5 tahun. Oleh karena itu, kehamilan yang dialami Jaejoong adalah sesuatu yang tak direncanakan dan sedikit beresiko. Walau berkat ilmuwan-ilmuwan gila itu dia tetap bisa mempertahankan kehamilannya dan melahirkan jika waktunya tiba.

"Mian, lupa memberitahu eomeonim," imbuhnya.

Mrs Jung menggeleng, "Gwenchana," mengukir senyum cantik di bibirnya, "Ah, kau pasti lelah menggendong Kyunie, biar eomma yang gendong, sini."

Jaejoong memindahkan tubuh bayi kecilnya ke pelukan sang Ibu mertua. Mrs Jung menerimanya dengan hati-hati lalu melirik tajam ke arah putranya, "Sudah tahu Jaejoong sedang mengandung, malah membiarkannya menggendong Kyuhyun."

"Eh?"

"Tidak apa-apa, eomeonim. Tadi Yunho juga membawa banyak barang," sahut si pria Kim.

Mrs Jung mendengus. Mengajak Jaejoong beranjak. Hari sudah malam. Mereka pasti lelah, apalagi si pria cantik yang sedang berbadan dua. Ah, Mrs Jung lupa menanyakan usia kandungan Jaejoong. Nanti sajalah. Toh, mereka sedang berjalan menuju kamar pasangan Jung muda untuk membaringkan si bayi kecil yang nyenyak tidur di pelakukan sang Nyonya Jung.

Mr Jung menghampiri Yunho yang masih berdiri di sebelahnya dan menepuk putra semata wayangnya, "Kau akan menjadi ayah sekali lagi."

Si pemuda Jung mengangguk. Ini adalah kebahagiaan yang berlimpah-limpah untuknya. Tak tahu mesti mendekripsikannya bagaimana. Meski tak pernah ia merencanakan akan menikah dengan seseorang dan segera memiliki anak. Tapi, apa yang sudah terjadi tidak ingin dia sesali. Kehadiran Jaejoong dan Kyuhyun memberi warna baru pada hidupnya. Dia yang dulu suka sekali bermain-main, kini mendapatkan tujuan hidup yang lebih sempurna. Tujuan yang ingin ia raih di masa depan.

Dia akan berusaha membuat keluarga kecilnya menjadi keluarga yang sempurna dan menjalani kehidupan yang sempurna. Walau tak ada yang sempurna di dunia ini, setidaknya dia ingin mencoba menjadi Ayah; suami; kepala keluarga yang sempurna untuk anak, istri dan keluarganya.

**

Satu--ah, bukan, tapi dua keluarga heboh. Keluarga Jung dan keluarga Kim. Dua keluarga ini tampak panik dan cemas di depan sebuah ruangan yang ada di dalam gedung rumah sakit. Kenapa? Jawabannya ada di balik ruangan yang mereka tunggui. Di sana ... menantu keluarga Jung dan putra semata wayang keluarga Kim tengah bertaruh nyawa. Di dalam sana, Kim Jaejoong sedang melahirkan. Tentu dengan cara operasi. Operasi kedua yang dijalani oleh si pria Kim. Operasi untuk melahirkan buah hatinya.

Tak ada hanya kedua keluarga, sang suami yang tak diijinkan masuk pun ikut khawatir. Malah sejak tadi dia berjalan mondar-mandir di depan ruang operasi membuat seluruh yang ada di sana makin pening. Tapi percuma menasehati atau menyuruh Yunho berhenti, lelaki tegap berhidung mancung tersebut tak mengindahkan. Dia hanya fokus mengenai istrinya yang tengah melahirkan.

Proses seperti ini yang dijalani oleh Jaejoong dulu saat melahirkan Kyuhyun? Operasi pertaruhan nyawa, operasi menegangkan yang untuk kedua kali dilalui sang istri. Akh! Yunho ingin sekali masuk ke dalam dan mengetahui bagaimana keadaan Jaejoong! Dia khawatir, cemas, takut, gelisah ... semuanya! Ditambah operasi itu sudah berlangsung selama dua jam! Mau berapa lama lagi, huh?! Yunho sungguh tak sabar!

Ah, bayi kecil putra pertama pasangan Jung muda berada di tangan pria bertubuh bongsor dan memiliki suara melengking alias sahabat baik Jaejoong. Tak mungkin dibawa ke area ruang operasi. Jadi, Kyuhyun bersama Junsu berada di taman rumah sakit ditemani sahabat Jung Yunho; Park Yoochun. Kenapa pula ada Yoochun di sana? Sewaktu kabar Jaejoong bakal melahirkan membuat Yunho kalang kabut, hingga akhirnya si pria cassanova menawarkan diri untuk mengantarnya ke rumah sakit. Daripada nanti kecelakaan karena tak fokus pada jalanan, ya kan?

Beberapa jam kemudian--si Jung muda--tak menghitung atau memperkirakan-pokoknya beberapa jam--lampu yang ada di atas pintu operasi padam yang menandakan bila operasi yang berlangsung telah selesai. Tak berapa lama pintunya terbuka di susul seorang euisa dan ganhosa keluar dari dalam.

Yunho buru-buru menghampiri dan melontar pertanyaan, "Bagaimana keadaan Jaejoong, euisa-nim?"

Sang euisa melepas masker yang ia kenakan, memoles senyum sembari menatap pemuda Jung di sebelahnya yang menatap penasaran dan cemas, "Operasinya berjalan lancar. Putrimu lahir dengan selamat."

"Pu-putri?" Eh? Anaknya perempuan? Perempuan?! Perempuan!

Pasangan Jung senior dan pasangan Kim yang turut menunggu terharu. Cucu mereka lahir dengan selamat. Terlebih, mereka mendapat cucu perempuan; yang artinya cucu mereka sepasang. Laki-laki dan perempuan!

.

.

.

.

Di dalam kamar rawat yang serba putih dan terdapat cuma satu ranjang yang di atasnya berbaring seorang pria cantik bermarga Kim yang telah berhasil melewati serangkaian operasi untuk melahirkan buah hatinya. Kini di ruangan ini ditemani oleh sang suami mereka sedang memandangi bayi mungil yang berada dalam pelukan si pria Kim. Bayi kecil itu baru saja dipindahkan ke ruang rawat sang ibu dan bertemu kedua orang tuanya.

"Cantik sekali. Seperti ibunya," ujar si pria bermarga Jung sembari mengusap pipi bayi kecil yang terlelap di dada sang istri.

Jaejoong mengukir senyum tipis. Dia tak memungkiri ucapan Yunho yang mengatakan bayinya cantik karena memang bayi yang berada di pelukannya sangat cantik. Kulitnya merah--yang nantinya semakin besar Jaejoong yakin ia memiliki kulit putih seperti kakaknya--bibirnya kecil, bulu matanya lentik, pipinya gembil dan hidungnya mancung. Ia saja terpesona dengan si bayi yang baru lahir ini. Bayi cantik miliknya.

"Aku sudah menyiapkan nama untuknya," ujar si pria Jung menarik perhatian si cantik dan menatapnya, "Jung Eunsun. Rahmat dan kebaikan. Bagaimana?"

"Hm ... Kuharap dia tidak terbebani dengan namanya," balas Jaejoong kembali memerhatikan raut wajah bayinya. Sesekali mengusap kepala yang ditumbuhi rambut tipis.

"Tidak-tidak, dia hadir di saat semuanya sudah dalam keadaan baik dan menjadi sumber kebahagiaan lain bagi kita."

"Jung Eunsun. Nama yang cantik." Si pria Kim mendongak, menatap sang suami, "Aku setuju."

Mereka saling tersenyum, mengumbar kebahagiaan yang dirasakan. Yunho mengusap puncak kepala sang istri kemudian beralih pada bayi kecilnya, "Tumbuhlah menjadi gadis yang baik, gadis yang tegar, gadis yang kuat dan gadis yang cantik."

"Hei, jangan memberinya begitu banyak harapan. Nanti dia tak sanggup mengemban semuanya," gerutu Jaejoong. Aih, bayi mereka baru lahir!

"Ha ha ... Baiklah. Tumbuhlah dengan sehat, kami menyayangimu." Yunho mendaratkan kecupan singkat di pipi si bayi kecil.

Jaejoong mengikutinya dengan memberi kecupan di kening si bayi yang mereka beri nama Jung Eunsun.

Anggota keluarga mereka bertambah. Prioritas Jung Yunho dan Kim Jaejoong juga bertambah. Mereka akan sangat sibuk dengan kehadiran si kecil, apalagi Kyuhyun baru berusia setahun lebih. Pasti akan repot dengan jarak yang dekat ini. Tapi ..., Tak ada penyesalan. Mereka akan menjalaninya. Menghadapi dua buah hati yang akan membuat repot di masanya nanti.

Yunho dan Jaejoong saling memandang. Mengumbar senyum. Menantikan hari-hari selanjutnya di keluarga kecil mereka.

fin

Kelar! Akhirnya! Kelaaarr! He he. Selesai yah!

Akhirnya, setelah hampir lima tahun apa lebih ya ..., Fanfiction ini selesai beserta side storynya. Terima kasih buat teman-teman yang masih membaca dan menikmati penpik ini, terima kasih banyak.

Mohon maaf atas typo dan kekurangan dalam penpik dan bab ini. Nggak caya edit soalnya, he he.

Cepet banget alurnya? Yah, namanya side story yah. Harap dimaklumi. Dan Mohon dengarkan lagunya ketika kalian membacanya. Apalagi pas bagian lirik reffnya. Uh, entah kenapa caya yang terharu~

Terima kasih semuanya! Sampai jumpa di penpik-penpik lainnya. Arigatou, gamsahamnida, xie xie~ sampai Jumpa!



Continue Reading

You'll Also Like

122K 8.3K 20
Aku tak bisa membaca hatimu, tak juga bisa mengerti apa yang kau inginkan, namun ketika rasa cinta itu mulai tumbuh dihatimu, yang ku inginkan hanya...
Oh My CEO By Ayu

Fanfiction

160K 16.7K 14
"Jadilah kekasihku. Hanya di depan keluargaku." Humor, Romance
189K 15.2K 19
Prolog Jung Yunho seorang playboy yang selalu menjanjikan kata nikah pada pacar-pacar ababilnya akhirnya dikejar-kejar singa betina aka pacar ganasny...
Fantasia By neela

Fanfiction

1.7M 5.2K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.