TERLAMBAT

By FaridaHasna

856 74 114

Dia Asyilla orang yang terpuruk dalam masalah cinta. Orang yang selalu menerima kata maaf dengan mudahnya. Or... More

01. First Love
02.Cafe
03. Bintang dan Bulan
04. Perubahan
05. Lari pagi
07. Boneka
08. Sesak
09. Akhir
10. Bunga matahari
11. Ayah
12. Acara

06. TOPI

65 6 4
By FaridaHasna


"Aku bingung, sebenarnya kamu itu cinta aku atau tidak sih ? "

Asyilla Putri Az Zahra

~~~

"BUNDA ! AKU BERANGKAT DULU YAA" Ucapku berteriak. Aku harus bergegas, karna hari ini adalah upacara senin, dan aku  terlambat.

Sarla pun menghampiri anaknya itu yang sedang memasang sepatu.

"Nih, uang jajan kamu." Ucap Sarla ke Asyilla. Asyilla pun mengambilnya. Lalu menyalimi sarla berpamitan.

" Kamu pulangnya ikut temannya, soalnya pak Asep nanti siang nganterin bunda ke rumah Tante Dita (Mamanya Adistia.).

"Hmm, iya mah" Ucapku. Setelah itu aku pergi.

*****

Sampai di sekolah aku bergegas lari ke kelas ku. Sat di kelas ternyata hanya ada aku dan Angga. Aku hanya tersenyum dan Angga pun juga seperti itu. Mencoba seolah baik baik aja, padahal Asyilla masih ingat betul tentang kejadian kemarin.

" Mau bareng" Ajak Angga. Dan aku hanya mengangguk dan tersenyum tulus ke arah Angga.

Di perjalanan Angga bertanya kepadaku.

" Topi kamu mana " Tanya Angga.

"Astaghfirullah." ucap ku setengah berteriak. "Aku lupa bawa topi." Ucapku resah, Sambil menepuk jidat ku.

"Yaudah nih pakai topi aku aja."

"Tapi kamu.." Belum selesai Asyilla berbicara, Angga sudah memotongnya.

" Jangan pikirin aku. Yang penting kamu gak apel sendiri di tengah lapangan, aku gak mau kamu jadi omongan orang lain. Jadi, biar aku aja yaa yang berdiri di tengah lapangan. " Ucap Angga.

"Tapi kan kamu, bakalan kena marah guru." Ucap Asyilla.

" Udah aku gak papa kok. Udah biasa di marahin guru juga." Ucap Angga tersenyum ke arah Asyilla.

" Iya ya kan kamu nakal, makanya banyak guru yang marah sama tingkah laku kamu, dan Akhirnya kamu terbiasa kan kena marahin guru." Ucap Asyilla dengan gurauannya.

"Senakal nakalnya aku, aku tetap sayang sama kamu." Ucap Angga menggoda.

"Ish gombal." Ucap Syilla sambil mengijak kaki nya Angga, yang diinjak pun meringis kesakitan.

" Aww sakit tau."

" biarin, siapa suruh gombal."

" Tapi aku kan ngomong fakta. "

"Terserah." Ucap Asyilla ketus, setelah itu berjalan menuju lapangan meninggalkan Angga.

"ASYILLA TUNGGUIN ! " Teriak Angga sambil berlari mengejar Asyilla. Yang dipanggil pun hanya tersenyum, dan berpura pura seolah tidak mendengar teriakan Angga.

" Syilla " Ucap Angga meraih lengan Asyilla. Dan refleks Asyilla pun berbalik badan menghadap Angga.

"Kenapa"

"Nih topi nya. " Ucap Angga, sambil memasangkan topi di kepalanya Asyilla. Yang diperlakukan seperti itu pun hanya tersenyum menahan malu dan gugup.

" Yaudah yuk kita kelapangan." Ucap Angga setelah memasangkan topi, seteleah itu Angga menggenggam lengan nya Syilla.

Dan mereka pun berjalan menuju kelapangan.

*****

Suasana kantin saat ini sangat ramai. Hingga kursi yang ada dikantin pun tidak ada yang kosong. Kini Angga dan Asyilla makan bersama di kantin, mereka memesan bakso dengan minuman es jeruk.

"Maaf " Ucap Syilla menunduk.

"Maaf ? Maaf kenapa" Tanya Angga bingung menatap Syilla.

"Maaf karna gara gara aku, kamu jadi berdiri di tengah lapangan, kamu jadi kena marahin guru. " Ucap Syilla.

"Aku pikir kamu akan bilang makasih sama aku karna aku telah menolong kamu. Tapi ternyata aku salah kamu malah minta maaf ke aku." Ucap Angga. Dan Asyilla pun hanya diam sambil menundukkan wajahnya.

" Jangan nunduk kayak gitu. Nanti mahkota kamu jatuh. " Ucap Angga mendongak kan kepalanya Syilla, dengan tangannya sambil tersenyum.

" Kamu nanti pulang sama siapa." Tanya Angga.

"Mungkin sama Anjani." Ucap Asyilla.

" Bareng aku aja yaa, kebetulan aku bawa motor."

"Iya."

" Hmm Ngga" Ucap Syilla.

"Iya"

"Kemarin kamu kemana kok kamu gak datang lagi ke restorant" Tanya Asyilla was was, takut pertanyaan ini menjadi bumerang antara hubungannya dengan Angga.

" hmm, Sayang maafin aku yaa, kemarin aku gak dateng lagi ke restorant waktu itu. Jadi waktu itu, waktu aku mau jemput kamu ban motor aku bocor, yaudah aku cari bengkel buat nambal. Waktu itu aku mau kasih tau kamu buat pulang duluan aja, gak usah nungguin aku, tapi ponsel aku lowbat sayang, jadinya aku gak bisa ngabarin kamu. Pas aku balik lagi ke restaursnt kamu nya udah gak ada, aku minta maaf yaa, gara gara aku kamu jadi menunggu. Kamu mau kan maafin aku." Ucap Angga sambil menggenggam lengan nya Asyilla, berharap Asyilla gak marah dan mau memaafkannya.

" Iya aku maafin kamu. Makasih atas kejujurannya. " Ucap Asyilla.

"Makasih yaa sayang, aku janji aku gak akan kecewain kamu lagi." Ucap Angga sambil tersenyum ke arah Asyilla, dan Asyilla pun membalas senyumannya itu.

"Yaudah yuk kita makan lagi." Ucap Asyilla, Angga pun hanya mengiyakannya saja.

"Syilla, kamu dipanggil bu Denada  disuruh keruang musik." Ucap Bayu teman sekelas Asyilla dan Angga.

"Hmm, iya. Makasih info nya." Ucap Asyilla tersenyum. Setelah itu Bayu pun pergi dari kantin itu.

"Kamu ada urusan apa sama bu Denada. " Tanya Angga.

"Jadi gini, waktu itu bu Denada nawarin aku buat nyanyi di acara ulang tahun sekolah kita yang ke 24. Terus aku terima deh tawaran bu Denada." Ucap Asyilla.

"Aku juga memberikan persembahan sama anak anak lain buat ngeband, memeriahkan acara ulang tahun sekolah kita." Ucap Angga.

"Ohh gitu."

"Emangnya kamu mau nyani lagu Apa, buat acara ulang tahun nanti." Tanya Angga.

"Kayaknya lagu Aldy deh yang judulnya 'Biar Aku Yang Pergi.' " Ucap Syilla.

"Ohh." Angga pun hanya menangguk mengerti. Tanpa berniat bertanya kenapa memilih lagu itu.

"Ngga, aku duluannya, takut bu Denadanya kelamaan nungguin nya." Ucap Syiilla.

" Iya. Hati hati ya sayang." Ucap Angga tersenyum kearah Asyilla.

*****

"Asalamualaikum" Ucap Asyilla ketika sampai di ruang musik.

" Waalaikumsalam."

" Lho Syilla"

"Eh Dimas, lo kok ada di sini." Heran Syilla ketika yang ditemuinya bukan Bu Denada tapi malah Dimas.

" Seharusnya gue yang nanya ke lo, kenapa lo ad di sini." Ucap Dimas.

"Yaa, gue kesini karna gue dipanggil sama Bu Denada buat keruang musik."

" Lho kok sama sih, gue jug kesini karna dipanggil Bu Denada." Ucap Dimas.

"Terus Bu Denada nya mana." Tanya Asyilla.

"Tuh bu Denada." Ucap Dimas memajukan dagunnya ke arah pintu dan menampilkan Bu Denada.

" Kalian berdua udah sampai." Ucap Bu Denada.

" Iya bu " Ucap mereka bersamaan.

"Syilla, kamu mau nyanyi lagu apa, buat acara nanti." Tanya Bu Denada.

"Lagu Aldy 'Biar Aku Yang Pergi' bu." Ucap Syilla.

"Ohh oke. Hmm Dimas, kamu tau kan lagu nya."

"Iya bu"

"Bagus deh kalau gitu. Nanti Asyilla yang nyanyi dan Dimas main piano nya oke." Ucap bu Denada.

"Ya udah kita mulai latihannya."

*****

Selesai latihan aku dan Dimas pergi bersama menuju kelas. Dikelas hanya tersisa beberapa orang. Mereka memilih gak pulang karna mereka mengejar internet gratisan. Memang di kelas kami tersedia Wifi.

"Bayu, lo tau gak dimana Angga." Tanya Asyilla.

"Angga tadi latihan. Oh iya Anga tadi pesan ke aku, kalau kamu di suruh nungguin dia sebentar, katanya sih suruh nunghu di depan gerbang sekolah." Ucap Bayu.

"Ohh. Thanks yaa" Ucap Syilla. Setelah itu iya pergi menuju ke depan gerbang sekolah.

Disinilah Asyilla berdiri di depan gerbang dengan wajah kusut. Sudh berulang kali dia menengok jam yang melingkar di tangannya itu. Beberapa pesan sudah ia kirimkan ke Angga bahkan ia sudah menelpon Angga. Namun hasil nya nihil tidak ad jawaban dari Angga. Sudah 30 menit Asyilla menunggu. Bahkan sekolahan pun sudah mulai sepi.

"Asyilla"

"Iya"

"Mau bareng gak, kebetulan gue mau ke rumah sepupu gue yang satu komplek sama lo." Ajak Dimas.

" hmm, enggak deh Dim, gue udah janji sama Angga, buat pulang bareng. Lo duluan aja." Ucap Syilla tersenyum ramah.

" lo yakin." Tanya Dimas.

"Iyalah gue yakin." Ucap Syilla memastikan.

"Yaudah, gue pulang duluan yaa. " Ucap Dimas.

"Iya Hati hati."

Setelah itu Asyilla kembali menunggu. Dia tetap mencoba menghubungi Anga tapi hasilnya tetap sama gak ada jawaban. Dia cemas, karna hari pun sudah mendung yang artinya akan siap hujan.

"Syilla" 

"Angga"

"Maaf ya, kamu udah lama nungguin" Ucap Angga.

"Iya gak papa kok, santai aja kale." Ucap Syilla tersenyum. Disini seolah tidak ada yang terluka.

" Syilla, aku minta maaf yaa, kayaknya aku gak bisa anterin kamu pulang deh, soalnya temen band aku ajak ketemuan di rumahnya buat latihan sama ada yang ia omongin sama aku. Kamu gak papa kan, kalo kamu naik taksi aja pulangnya. Atau kamu mau aku pesenin lewat online aja." Ucap Angga.

" Eh, gak usah aku bisa kok nyari taksi sendiri, kamu pergi aja, aku gak papa kok. " Ucap Asyilla tersenyum kecut.

"Kamu yakin." Ucap Angga memastikan.

"Iya. "

"Yaudah aku pergi dulu yaa. Bye sayang."

"Dah, hati hati."

"Iya."

Setelah Angga pergi. Asyilla langsung terduduk dan menangis di situ. Sedih, kecewa, marah semuanya campur aduk.

Kenapa kamu biarin aku menunggu jika akhirnya kamu gak berniat untuk datang. Kenapa kau permainin hati aku. Kenapa kamu kasih aku janji jika kamu akhirnya gak bisa nempati.  Sebenarnya kamu ini nganggap aku ini apa sih. Aku bingung sebenarnya kamu cinta aku atau tidak sih ?. Kamu tau sikap kamu ini udah bikin hatiku sedih dan kecewa. Satu hal yang sulit ku lakukan jika di depan kamu, mencoba bersikap baik baik saja padahal hati ku terluka.

Asyilla menangis tak henti hentinya. Ia menutupi wajahnya dengan telapak tangannya. Ia tak peduli hujan membasahi tubuhnya. Ia sangat hancur saat itu juga. Ia tidak menyangka kalau Angga akan setega ini dengan dirinya, sudah 3 kali Angga membuatnya menangis karena cinta.

Isakannya terhenti, ketika ia merasa hujan tidak lagi mengenai tubuhnya. Refleks  Asyilla pun mendongakkan kepalanya ke atas.

"Dimas " Ucap Asyilla lirih sambil berdiri.

"Lo ngapain disini hujan hujan an. Lo mau sakit apa." Ucap Dimas, menatap Asyilla. Yang ditatap pun hanya diam dan hanya bisa mengeluarkan air mata nya. Dimas yang melihat itupun langsung menghapus air mata itu dengan ibu jarinya.

"Yaudah ayo masuk." Ucap Dimas membukakan pintu mobil untuk Syilla, dengan di tangan kanan sebuah payung yng ia pegang.

Di dalam mobil Asyilla hanya diam. Dimas pun tidak bisa berbuat apa apa selain hanya ikut diam. Dia pun melajukan mobilnya. Sekali kali Dimas melihat Asyilla yang masih tetap sama diam dengan tatapan kosong kedepan sambil mengelus bahunya bergantian. Dimas yang melihat itu pun tau kalau saat ini Asyilla kedingan. Dia pun mengambil jaketnya setelah itu ia kenakan ke tubuh nya Asyilla.

"Thanks" Ucap Asyilla tersenyum.

"Nih ambil tisu buat ngapus air mata lo." Ucap Dimas, dan Asyilla pun hanya mengiyakannya saja.

Asyilla kembali menangis namun tangisan nya tidak terlalu kencang seperti tadi. Dia hanya merasa sedih karena Angga menjadi seperti ini. Seandainya Angga seperti Dimas yang selalu ada di saat dia sedang terpuruk dsn bersedih.

" Udah sampai." Ucap Dimas.

"Thanks yaa Dim, udah anterin gue pulang." Ucap Syilla sambil tersenyum.

"Iya sama sama. Jangan nangis lagi yaa, kalo lo nangis kayak tadi, gue gak bisa bantu lo lagi. Kan kita beda rumah. " Ucap Dimas.

"Apaan sih lo."

"Hehe, yaudah gue pulang dulu ya. "

" Iya hati hati Dim, sekali lagi makasih yaa."

Asyilla pun memasukki rumahnya dan langsung menuju kamar nya, untuk istirahat.

*****

Hai, vote sama komentarnya jangan lupa yaa, makasih :). Oke See you














Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 26.3K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
6.4M 333K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
16.9M 751K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
7.2M 350K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...