Painting ( On Your Body )

By naughtykook

196K 7.5K 320

jungkook adalah anak kesayangan guru kesenian karena gambarannya yang begitu memukau, dan yujin, sahabatnya m... More

Painting ( On Your Body )
part 1 ;
part 2 ;
part 3 ;
part 4 ;
part 5 ;

part 6 ;

22.6K 595 55
By naughtykook


Continuation ;

Senyum miring yang kali ini lebih lebar terpoles di bibir sang adam. Ia suka saat gadis yang kini sudah berganti status menjadi kekasihnya ini terlihat sangat pasrah, bahkan memohon untuk dimasuki. Menarik.

Bibir tebalnya kembali mendarat pada permukaan leher Yujin, kembali menciptakan ruam-ruam merah yang lebih gelap dan mungkin tidak akan hilang untuk beberapa hari kedepan. Tak masalah, setidaknya ia ingin menunjukan pada para lelaki yang mendekati sang dara bahwa kini Yujin adalah miliknya.

His, and not anyone else's.

"Hyaa–ah, Jungkook," Erangan lembut sang puan mengalun bak melodi terindah yang pernah Jungkook dengar sepanjang hidupnya. Birahinya membuncah begitu saja– sialan, ereksinya sudah tak bisa ditahan.

Kedua kuasanya dengan buru-buru melepas ikatan kancing celananya, menurunkannya beserta dalamannya dan membiarkan material kasar tersebut menggantung di bawah lututnya. Bibirnya naik, dengan lapar mencari bibir menggoda sang kekasih.

Layaknya dejavu, bibir keduanya kembali bertemu dalam tautan panas nan menuntut, kedua daging tak bertulang tersebut bertemu dan mengikat pasangannya masing-masing, menghasilkan bunyi decakan liur yang khas.

Suhu udara di sekitar mereka meningkat. Jungkook ingat sudah menyalakan pendingin ruangan disana, padahal. Namun suasana seperti ini benar-benar mengalahkan dinginnya mesin elektrik tersebut.

"Mmaah– Jungkook, t–tunggu!" Yujin dengan panik melepas tautan panas tersebut– menyebabkan erangan tak puas meluncur dari bibir sang adam. Bukannya ia tak menyukai ciuman tersebut, hanya saja ia agak terkejut dengan keadaan di bawah sana.

Kulit penis Jungkook menggesek kewanitaannya, mengirimkan sengatan kecil ke seluruh tubuhnya, terasa aneh– namun menyenangkan pada saat bersamaan. Tetapi, apa Jungkook akan memasukinya dengan polos seperti ini? Bagaimana dengan pengaman? Bukan jalan keluar yang baik kalau saja ia akan mengandung pada umur–

"Hey, Yujin? Ada apa?"

"Y–ya?" Panggilan lembut dari sang kekasih membuyarkan lamunan Yujin begitu saja, dan gesekan di bawah sana masih terasa saat Yujin bergerak sedikit. "Uuh– apa kau pikir kita butuh ... uhm, pengaman?"

Jungkook menepuk dahinya, "Astaga, aku hampir saja lupa." Netra menawannya mengedar ke sekitar mereka, hingga berhenti di satu titik di belakang Yujin. "Ada di saku jaketku. Dibelakangmu."

Saku jaket? Sang puan menoleh kebelakang, menemukan jaket Jungkook tersampir di kanvas yang tak jauh dari posisinya sekarang. Kuasanya terulur untuk mengambil jaket kulit tersebut, merogoh saku depannya dan mengeluarkan bungkusan kecil dari sana. How the hell he even already prepared the condom?

Sang adam mengambil benda tersebut dari Yujin dengan tergesa, menyobeknya dengan giginya. Aroma strawberry, seperti buah yang menjadi favorit Yujin. Ia sengaja memilih untuk aromanya, entah– semua yang berbau strawberry selalu mengingatkannya pada Yujin.

Hanya butuh beberapa detik untuk Jungkook, hingga benda berbahan dasar karet elastis tersebut sudah terpasang rapi pada penis Jungkook. Pinggulnya kembali mendekat, disambut desisan pelan sang kekasih saat ujung penis yang terbungkus material elastis tersebut bergesekan dengan labianya.

"Cakar atau gigit bahuku sekeras mungkin kalau sakit, oke?" Sang adam mengambil jeda untuk membenahi fokusnya pada wajah Yujin, sembari satu kuasanya mengusap pipi sang dara. Senyum kecil terpoles beberapa detik kemudian, sebelum Jungkook mendaratkan kecupan kecil di dahi Yujin.

"Aku mencintaimu, kau tahu itu, 'kan?"

Tak memberi Yujin waktu untuk membalas, bibirnya sudah terlebih dulu dikunci oleh Jungkook dengan bibirnya sendiri. Tautan kali ini terkesan lebih manis namun sensual, menghanyutkan sang dara sembari meletakkan kedua tangannya pada bahu lebar Jungkook.

Yujin merasakannya. Bagaimana penis Jungkook yang lima kali, atau bahkan tujuh kali lebih besar dari dua jari yang beberapa menit lalu mengisinya– kini menerobos masuk secara perlahan. Gesekan antara pengaman yang digunakan Jungkook di sekitar penisnya dengan dinding kewanitaannya mengantar friksi khusus yang agak sakit, namun terasa nikmat di saat yang bersamaan.

"Ghh– Jung–kook!" Tautan manis tersebut terlepas; desisan kesakitan Yujin keluar bersamaan dengan geraman rendah dari Jungkook saat kuku-kuku sang kekasih menancap di bahunya, mungkin akan meninggalkan luka bekas. Jungkook mengerti bahwa kekasihnya tersebut kesakitan, namun pinggulnya sendiri tak bisa berhenti mendorong lebih dalam, kehangatan yang melingkupi penisnya hampir membuat matanya berputar kebelakang. Memabukkan.

Sementara pinggulnya terus mendorong di bawah sana, Jungkook mengecupi seluruh wajah sang dara dengan lembut, whispering sweet nothings, ikut berusaha mengalihkan sakit yang dirasakan Yujin.

"So tight, so perfect around me, Yujinnie." Sang adam mengulas senyum saat seluruh penisnya sudah masuk, paha dalamnya bersentuhan dengan milik Yujin. Netra Yujin tampak tak fokus, mungkin karena ia masih merasa nyeri di bawah sana.

"Jung– fuck!" Genggaman Yujin mengerat, disertai umpatan keras lolos dari bibirnya. Bagaimana tidak, Jungkook tiba-tiba mendorong pinggulnya, membuat organ keras tersebut masuk beberapa inchi lebih dalam– menyentuh titik paling sensitif disana.

Jungkook menjilat bibir bawahnya, sebelum mengulas seringai. "Disana, rupanya?" Dirinya tak membuang waktu, menarik pinggulnya hingga setengah dari penisnya keluar, sebelum menghentak masuk kembali ke dalam.

Sekali, dua kali, tiga kali. Pinggul Jungkook tak berhenti bergerak– memaksa desahan Yujin keluar dari tenggorokannya. Jari-jari lentiknya berusaha meraih pinggiran meja, men-support dirinya sendiri untuk tetap pada posisinya. Walaupun, g-spotnya dihentak tanpa ampun.

"Yes– feels s-so good– Jungkook! Lebih cepat– ahh!"

Seringai Jungkook bertambah lebar saat sang puan memekik; memohon lebih. Netranya terfokus pada wajah Yujin; bagaimana keringat menetes dari dahi menuju dagunya, wajahnya memerah akan kenikmatan yang terus menghantamnya, bibirnya yang terus memekik penuh ekstasi. Matanya bahkan hanya terbuka setengah, tak fokus dan tertutup oleh kabut kenikmatan.

Geraman rendah kembali lolos dari bibirnya, sementara pinggulnya bergerak lebih cepat. Penisnya dipijat dengan luar biasa oleh dinding Yujin. Suara khas antara kedua kulit yang bertemu membuat suasana secara tak langsung semakin panas.

Hingga tiba-tiba Jungkook menarik diri sepenuhnya dari Yujin, membuat sang dara mendesah kecewa. Pupilnya bergerak mecari keberadaan sang kekasih. "Yah– kenapa?"

Alih-alih menjawab pertanyaan Yujin, Jungkook mengulurkan kuasanya; mengusap labia sang dara dengan sensual sebelum menarik tangannya untuk menjilat jari-jarinya sendiri.

Fuck, fuck, fuck.

"Wanna fuck you good from behind."

Hanya itu yang di dengar oleh sang puan sebelum tubuhnya di balik secara paksa oleh Jungkook. Dada dan perutnya bersentuhan dengaan permukaan dingin meja; agak membuatnya merinding. Sedangkan kakinya tergantung bebas di bawah, ujung jari-jarinya hampir saja menyentuh lantai.

Belum sempat mencerna situasi, penis Jungkook kembali mengisinya dengan sempurna. Yujin mendesah tertahan, kembali memegang pinggiran meja hingga buku-buku jarinya hampir memutih. Penis Jungkook layaknya diciptakan seorang untuk Yujin, saat penis Jungkook beristirahat di dalamnya seperti ini, ia merasa ... lengkap.

Sang menawan bermarga Jeon tersebut mulai menggerakkan pinggulnya, memasang ritme cepat yang tidak membuat pinggulnya terlalu lelah bekerja, namun tetap menghantam g-spot Yujin tanpa ampun.

"Oh my– kook–hh! Jangan berhenti– more, more!" Desahan Yujin mengalun kembali, menguasai ruangan. Jungkook tidak pernah menyangka kekasihnya akan menjadi sangat vocal. Nevermind, he loves it anyway.

Jungkook meraih kedua tangan sang dara, menguncinya di belakang punggung putihnya sebelum dirinya membungkuk, membisikkan sesuatu dengan nafasnya yang panas– sementara kecepatan pinggulnya bertambah di bawah sana. "Is it good? Bagaimana penisku menghentakmu seperti ini? Lihat dirimu, moaning like a bitch and being my little slut."

Yujin tak pernah menyangka Jungkook ternyata sangat ahli dalam dirty talk. Alih-alih merasa rendah, Yujin merasa gelombang orgasmenya semakin dekat.

"Jungkook– ah, ahh! Wanna come– Jung– ah!" Nama Jungkook dirapalkan layaknya matra oleh sang puan. Desahannya bertambah keras saat dua jari Jungkook merambat kebawah sana, mengusap klitoris Yujin dengan tergesa-gesa.

Jungkook pula merasakan puncaknya sudah dekat; bagaimana panas yang familiar berkumpul di dasar abdomennya, seakan mendesak untuk dikeluarkan. Pinggulnya bergerak lebih cepat dari sebelumnya, menghentak dengan sisa tenaganya.

"Come, sweetheart."

Dua kalimat itu yang dibutuhkan oleh Yujin sebelum orgasme menghantamnya layaknya truk. Pekikan nama Jungkook lolos dari bibirnya dan kepalanya tertarik kebelakang; punggungnya melengkung, kakinya bergetar hebat sembari tangannya masih terkunci oleh Jungkook.

"Yujin– uhm!" Bagaimana ketatnya dinding sang puan memijat penisnya di dalam sana, orgasme menghantamnya setelah beberapa tusukan berikutnya. Jungkook menggigit bahu Yujin untuk meredam geramannya sendiri, sembari merasakan cairannya keluar dalam beberapa tembakan kuat.

Keduanya sama-sama terengah pasca orgasme, berusaha mengembalikan dirinya masing-masing untuk menapak tanah setelah sebelumnya di bawa ke langit ke-tujuh.

Setelah beberapa menit berdiam, Jungkook menjadi yang pertama bergerak– menarik dirinya dari Yujin, dan membuang pengaman yang ia pakai ke tempat sampah terdekat. Kedua kuasanya kemudian membantu Yujin berdiri, sekedar untuk menidurkannya di sofa terdekat.

"Tunggu sebentar, oke?" Kecupan lembut mendarat di dahi sang dara sebelum Jungkook beranjak untuk memakai celananya kembali. Lalu melangkahkan tungkai kembarnya ke dapur.

Tak butuh waktu lama– Yujin tak sempat tertidur, Jungkook kembali dengan handuk dan air hangat, serta baju ganti baru yang ia ambil dari lemari pakaian sang dara.

Aftercare Jungkook adalah yang terbaik. Yujin menyukainya, bagaimana Jungkook dengan hati-hati mengusap seluruh tubuhnya sembari memijatnya pelan, dan membantunya memakai pajama yang dibawakan Jungkook tadi.

Jungkook tersenyum, meletakkan handuk dan air hangat tersebut di meja sebelum kembali memfokuskan atensinya pada sang kekasih.

"Kau luar biasa, aku mencintaimu."

Yujin tersenyum, sebelum mengangkat dirinya untuk mengecup lembut pipi sang adam dan kembali berbaring setelahnya. "Aku yang lebih mencintaimu."

"How about a cuddle, hm?"

"Sure thing,Jungkookie."

       —; end.



[ a/n ] ; Akhirnya selesai. ;  ____  ; Big thanks buat yang masih nungguin cerita ini di update. Aku sibuk banget soalnya lagi masa-masa ulangan. Jangan lupa vote dan commentnya, ya, anak-anak ayamku? ♡

Anyway, aku mau minta pendapat kalian, dong. Kalau aku mulai nulis bxb ( YAOI ) di sini, kalian setuju dan mau baca, nggak? Thanks in advance, hihing. ♡

Continue Reading

You'll Also Like

30.9M 1.8M 67
DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea men...
55.1M 4.2M 58
Selamat membaca cerita SEPTIHAN: Septian Aidan Nugroho & Jihan Halana BAGIAN Ravispa II Spin Off Novel Galaksi | A Story Teen Fiction by PoppiPertiwi...
16.4M 386K 17
[SUDAH TERBIT] Tentang Graziano Gerald Alexio, kapten basket populer yang terkenal dingin serta kejam dalam menyikapi para gadis yang menyukainya. Di...
7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...