CEO in Training

By KinantiWP

315K 10K 853

Semua orang bermimpi menjadi CEO, atau menikahi seorang CEO. Tapi tidak dengan Moira Latief. Setelah menghind... More

[1] New Diary
[2] The Talk
[3] First Time
[4] Is He Gay?
[5] Too Sexy For Office
[6] Make Friends
[7] Shake It!
[8] That Bitch
[9] Weekend Duty
[10] Ugly Dress
[11] Brilliant Idea
[13] Marketing Support
[14] Lazy Ass
[15] Evil Bitch
[16] Old Friend
[17] Disaster
[18] Why Him?
[19] Unexpected Meeting
[20] Ex Attact
[21] Drama Queen
[22] Nomat?
PERFECT
BUKAN UPDATE
SEGERA TERBIT
PRE ORDER

[12] One Fine Day

6.1K 359 14
By KinantiWP

Rabu, 7 Desember
7.57 WIB
Kamar Kece

Nulis sebentar sebelum berangkat ngantor.

Aku seneeeeeeng banget karena tadi pas sarapan Papa muji-muji aku terus karena keberhasilan aku di meeting sama divisi marketing kemaren. Papa cerita kalau dia dapet laporan dari Om Boris tentang kepiawaianku menjelaskan ide-ideku yang dianggapnya fresh dan sangat berguna bagi perusahaan.

"Papa bangga sama Moi," ucapnya sambil terus tersenyum.

"Hebat deh, anak Mama," puji Mama.

"Ih, Papa sama Mama nih. Itu belum apa-apa baru mulai, belum jalan juga, masih banyak step sampai bisa kelihatan seberapa bermanfaatnya ideku bagi Laksamana Group," Aku menyahut malu-malu.

"Sambil dikontrol terus ya, Moi. Papa percaya kamu bisa kok," kata Papa yakin.

Aku seneng sekaligus malu dipuji sama Papa. Sepele sih ya sebenernya, ideku juga mungkin sebenarnya remeh, tapi ya bangga aja dipuji sama Papa yang sudah berusaha keras untuk membangun Laksamana Group selama berpuluh tahun.

Yaudah ah, aku berangkat kerja dulu ya, Diary.

Bye for now.

---

---

(masih) Rabu, 7 Desember
8.44 WIB
Ruang Kerja CEO

Sepertinya jalanan sedang sangat ramah padaku, bahkan Pak Hendra juga begitu bahagia karena jalanan yang cukup lengang hari ini. Hanya sekitar empat puluh menit aku sudah sampai di kantor. Biasanya perjalanan dari rumah ke kantor minimal membutuhkan waktu sekitar satu jam.

Hari ini rencananya aku akan ngobrol sama Ben tentang beberapa perusahaan khususnya dibidang pariwisata yang bekerja sama dengan Laksaman Group. Aku juga pengen tahu detail-detail kerja sama Laksamana Group dengan BUMN seperti KAI dan Garuda.  Sepertinya aku bisa mengolah beberapa ide baru dari kerja sama yang sudah ada selama ini.

Hmm... kayanya beberapa hari terakhir ini otakku agak cerah ya. Mungkin aku memang berbakat jadi CEO. Tapi emang ada ya bakat jadi CEO? Hahahaha...

Apapun namanya, yang pasti aku mulai merasa nyaman dan baik-baik saja dengan semua pekerjaan yang harus aku hadapi sekarang. Aku masih enggan menggantikan Papa dan menjadikan ini sebagai pekerjaan jangka panjangku, tapi sekarang sepertinya aku sudah tidak terlalu paranoid lagi tentang tugas-tugas sebagai CEO.

Oh ya, Triana hari ini memberikan aku memo berisi beberapa keputusan hasil meeting direksi terakhir yang akan digunakan untuk membuat target tahun depan. Aku juga harus meneliti memo itu. Meeting direksi yang dimaksud oleh Triana bukan meeting perkenalanku waktu itu, tapi meeting direksi tahunan yang memang selalu dibuat di sekitar bulan November untuk mengevaluasi segala yang telah dijalankan di tahun berjalan dan target-target baru untuk ke depan. Di meeting yang itu aku belum ada di sini, jadi tentu aku harus mempelajarinya.

Anyway, aku tidak tahu apakah hubunganku dan Triana sudah membaik setelah kejadian susu aduk waktu itu. Tapi meski hubungan kami masih terasa kaku, aku mulai melihat banyak hal baik pada dirinya. Aku juga menghargai setiap bantuannya untukku. Triana sepertinya juga sudah mampu memperlakukanku dengan lebih baik. Mungkin dia terbiasa bekerja dengan Papa yang tidak terlalu rewel tentang ini itu, sedangkan aku, well, aku harus mengakui kalau aku memang rewel untuk hal-hal detail.

Bicara soal susu, ini susu cokelatku baru saja datang diantar Sita. Aku mau menikmati susu pagiku dulu sebelum memulai pekerjaan hari ini.

So, bye for now.

---

---

(masih) Rabu, 7 Desember
11.37 WIB
(masih) Ruang Kerja CEO

Beberapa menit menjelang makan siang. Ben mengajakku makan siang hari ini. Well, bukan makan siang berduaan di luar gituuuu, tapi makan siang di kantor. Katanya dia sengaja mengundang beberapa orang kepala gudang Laksamana Group daerah Jabodetabek untuk makan siang di kantor. Jadi aku akan diperkenalkan secara tidak resmi pada mereka. Para direksi juga akan turut hadir pada saat makan siang nanti.

Tadi aku juga sempat bertanya pada Ben, "Kamu nggak mau protes tentang penampilan aku hari ini?"

"Nope! Aku rasa kamu sudah menemukan gaya berpakaianmu. Kalau kamu mau sebenarnya kamu juga boleh kok pakai celana jeans ke kantor. Para karyawan kadang melakukannya.  Papamu juga sering melakukannya."

"Lalu, kenapa kemarin itu aku harus beli segala macam pakaian kerja yang tidak sesuai dengan pribadiku?"

"Kamu akan membutuhkan beberapa baju resmi, Moira. Baju-baju itu bisa kamu gunakan untuk pertemuan dengan klien. Blezernya juga bisa kamu pakai saat kamu menggunakan pakaian casual, agar tidak terlalu santai dan tetap terlihat rapi," jawabnya.

"Kenapa kamu selalu pakai jas ke kantor?"

"Karena sudah kebiasaan. Aku pernah bekerja di luar negeri sebelum akhirnya bergabung dengan Laksamana Group. Di sana bahkan orang dengan jabatan yang tidak terlalu tinggi juga menggunakan jas saat bekerja."

"I know. Tapi nggak ada salahnya juga sekali-sekali kamu pakai kemeja aja ke kantor. Tetep kelihatan rapi kok," ujarku.

Ben hanya mengangkat bahu sebagai tanggapan atas perkataanku. Aku rasa dia tidak akan memikirkan hal itu. Dia sudah berada pada comfort zone dalam balutan jas lengkap dengan dasi dan celana yang serasi. Untuk urusan berpakaian, he have a very good taste.

Sayangnya selera ceweknya payah. Buktinya cewek yang dateng ke kantor Sabtu kemaren kelakuannya minus. Well, mungkin dia hanya satu dari sekian banyak pria mapan di dunia ini yang milih perempuan cuma karena penampilannya yang bisa memuaskan mata dan servisnya yang baik di atas ranjang.

Oh, lord! Ini aku lagi bahas apa sih sebenernya? Otakku mulai ngelantur. Udahan aja, ah.

Bye.

---

---

(masih) Rabu, 7 Desember
13.21 WIB
Ruang Kerja CEO (lagi)

Makan siang dan perkenalan sama para kepala gudang Laksamana Group berjalan lancar. Acaranya memang santai sih, jadi tidak ada pembicaraan yang berat-berat terkait pekerjaan. Beberapa dari mereka menceritakan suka duka selama bekerja sebagai kepala cabang, terutama di musim-musim high season seperti menjelang hari raya seperti saat ini.

Pekerjaan mereka cukup krusial untuk kelangsungan perusahaan. Sepanjang yang aku tahu mereka mendapatkan penghasilan yang cukup lumayan, tapi aku akan cek apakah aku bisa mengupayakan beberapa tambahan fasilitas untuk mereka. Hmm... mungkin juga untuk para call center dan kurir Laksamana Group.

Itu beberapa catatan yang aku ingat dan harus aku bahas dengan Ben ke depannya. Mungkin juga dengan para direksi lainnya. Aku berharap perusahaan bisa selalu memikirkan kebutuhan dari para karyawannya, terutama mereka yang berada di garda terdepan dan sering bersentuhan dengan para pelanggan.

Speaking of which, aku jadi kepo sama SOP bagi para customer service dan kurir di perusahaan ini. Aku mau telepon Om Loddy ah untuk minta kirimin SOP untuk mereka-mereka itu. Kali aja aku punya masukan atau hal lainnya untuk ditambahkan.

Kerjaanku banyak ya? Ya emang. Siapa bilang CEO kerjanya cuma tanda tangan doang? CEO itu perlu otak anti ngebul buat kerja tiap hari. Semacam otak yang belum terlalu lama dipanggang gitu. Halah, apa sih, Moi! Mau ngelawak? Nggak lucu!

Aku mau kerja lagi dulu ya.

Bye.

---

---

(masih) Rabu, 7 Desember
19.26 WIB
Ruang Makan

Baruuuuu banget selesai makan malam sama Papa dan Mama. Bi Neneng tadi masak sup asparagus kesukaanku. Aku emang suka makan sih, dan semua makanan rasanya hampir selalu enak di lidahku. Tapi krim sup dengan asparagus adalah salah satu comfort food yang paling aku suka. Bahkan aku tadi sampe nambah saking enaknya. Hahahahaha....

Asli deh, hari ini semuanya seperti berjalan amat sangat lancar. Mungkin moodku yang lagi bagus, atau bisa saja semesta memang sedang mendukung seluruh proses kehidupanku saat ini.

I just want to enjoy it for a while.

Bye.

Continue Reading

You'll Also Like

202K 10.3K 36
Naksir bapak kos sendiri boleh gak sih? boleh dong ya, kan lumayan kalau aku dijadikan istri plus dapet satu set usaha kosan dia
282K 28.1K 27
Dialah, Saka. Yang membuat Mandira, seorang manager disalah satu perusahaan ternama harus menanggalkan jabatannya dan beralih menjadi seorang suster...
123K 4.6K 4
Royal menikahi putri presiden untuk melancarkan kariernya di dunia politik. Madu menikahi sekjen partai politik terkemuka untuk membantunya melengser...
195K 12.4K 57
Niat hati kabur dari perjodohan yang diatur orang tuanya dengan duda anak 1 yang sialnya masih tampan itu, Herna malah harus terjebak menikahi pria k...