❤ lucas_saverio, haknyeon.narendra dan 319 lainnya
ongjiwoo no need words, it's all obvious.
lihat semua 3 komentar
hanuel.bit awww chayank akhirnya update <3
tampan_ong ututuuuu kenapa adeknya abang
aoiaoianosora jiwoo ada apaaa sini cerita
+
Jiwoo dan Jonghyun berjalan menuju parkiran setelah jam kerja mereka berakhir. Setelah sampai parkiran ternyata hanya motor Jonghyun yang ada di sana. Saerom pulang dijemput pacarnya, Youngmin masih stay di restoran karena menganggap restoran rumah keduanya, sedangkan karyawan lain nampaknya sudah tancap gas duluan.
"Bener-bener no need words ya, Woo?" celetuk Jonghyun yang membuat Jiwoo langsung menoleh.
"Maksudnya Mas?"
"Ya no need words, sampe dari tadi kamu dieeem mulu."
"Hahaha, kebaca ya mas captionnya. Biasanya orang tuh fokus fotonya doang." Jiwoo tertawa garing.
"Aku mah enggak bisa kalo enggak fokus caption." kata Jonghyun.
"Lah, kenapa gitu mas?" Jiwoo mengernyit.
"Soalnya fotomu terlalu cantik, bikin lupa diri."
Jiwoo langsung tersipu mendengar ungkapan manis terucap dari bibir Jonghyun. Gadis mana yang tidak senang saat dipuji cantik?
"Filternya pas lagi bagus tuh mas hehehe." Jiwoo berdalih.
"Enggak kok, aslinya malah lebih cantik." kata Jonghyun lagi.
"Udah ah mas, apaan sih." Jiwoo memukul lengan Jonghyun yang sedari tadi terus saja menggodanya dengan rayuan gombal.
"Aku enggak bohong kalau kamu cantik. Bahkan meskipun kamu lagi sedih, kamu lagi marah kayak sekarang, cantiknya enggak akan mungkin luntur." ucap Jonghyun yang lantas membuat suasana canggung menghampiri mereka.
Oke, ini memang salah Jonghyun yang sedari tadi terus saja berupaya membuat perasaannya untuk Jiwoo nampak makin jelas. Seakan ia sudah lelah menyembunyikannya selama ini.
"Kelihatan banget ya Mas kalo aku lagi sedih akhir-akhir ini?" tanya Jiwoo.
Kini mereka berdua duduk bersebelahan di jok motor Jonghyun.
"Enggak mempan ya biarpun aku udah nyuruh kamu teriak sekenceng-kencengnya waktu kita naik flying swinger." kata Jonghyun.
"Ya bukannya gitu mas, akunya aja yang rese, galaunya sampe dibawa-bawa ke urusan kerjaan." Jiwoo mencebikkan bibir. Mengapa rasa sakit selalu datang saat teringat apa yang sudah Daniel lakukan padanya.
Meskipun sudah bilang dia tak bermaksud menuduh Jiwoo, tapi tetap saja ia berpikir kalau Daniel terkesan membela Chaeyeon. Atau karena dia sedang kesal pada Daniel, jadi apa pun yang dia katakan, rasanya sangat sulit untuk percaya.
"Kamu tau gak, katanya luka di hati itu bakal lebih mendingan kalo udah dibuat nangis." kata Jonghyun.
"Enggak mau ah, cengeng banget gini aja nangis." Jiwoo menyangkal. Namun sekon berikutnya linangan kristal bening langsung lolos dari pelupuknya.
Saat Jiwoo mengangkat tangannya untuk menyeka air mata, tiba-tiba saja Jonghyun mencegahnya—dengan kata lain lelaki itu menggenggam tangan Jiwoo.
"Jangan ditahan, nangis bisa bikin kamu jadi lebih lapang dari sebelumnya." Jonghyun tersenyum. Jiwoo dengan pipi basahnya pun lantas mendongak dan menatap Jonghyun. Tangisnya makin menderas ketika lelaki di depannya itu menatapnya teduh, kemudian ia kembali menunduk dan melanjutkan tangisnya.
Jonghyun tak melepas genggamannya di tangan Jiwoo. Ia bahkan mengelusnya dan kian mempereratnya.
"Dulu, waktu bunda meninggal... aku juga sekuat tenaga berusaha supaya enggak nangis. Karena aku anak yang paling tua, aku harus bisa menguatkan adek-adekku yang masih pada kecil. Ya biarpun aku sendirinya juga masih kecil sih waktu hehehe." celetuk Jonghyun sembari menunggu tangis Jiwoo berhenti.
"Tapi ya namanya rasa sedih ditinggal orang yang disayang ya, Woo... pada akhirnya aku sembunyi di kamar lama banget, aku nangis kejer dan enggak berhenti-berhenti. Entah kenapa setelah itu aku jadi punya kekuatan buat nerima kenyataan." sambungnya.
Jiwoo memutar wajahnya untuk menatap Jonghyun. "Pasti berat banget ya mas, waktu kehilangan orang yang disayang?"
"Bukan cuma orang yang disayang, rasanya kehidupanku juga diambil." meski ceritanya sedih, Jonghyun terdengar enteng bercerita. Seakan ia sudah mengikhlaskan semuanya.
"Kamu tau enggak hal lain yang sebenernya bisa lebih menguatkan, cuman enggak aku dapetin di masa-masa paling terpurukku selepas ditinggal pergi bunda?" ucap Jonghyun.
"Emangnya apa mas?"
"Enggak ada yang meluk aku waktu itu." tandas Jonghyun.
Sepersekian detik kemudian genggaman tangan Jonghyun pada punggung tangan Jiwoo pun terlepas. Sebelah tangannya berpindah melingkar di punggung Jiwoo.
"Kamu harus kuat, kamu enggak boleh sedih terus-terusan..." bisik Jonghyun yang membuat air mata Jiwoo semakin bebas mengalir. Entah mengapa dekapan itu terasa begitu nyaman.
Jonghyun mengelus kepala Jiwoo yang kini telah terbenam di dadanya. Semua terjadi begitu saja dan Jonghyun masih belum tahu keberanian dari mana yang ia dapat sampai bisa bertindak sejauh ini.
Sekali aja, izinin gue buat jadi tempat lo bersandar di saat lo rapuh, meski hati lo jelas-jelas bukan untuk gue...
TBC
ngalus terooooossss
YOU ALL SIYEON JONGHYUN!!!!!!!
ini kayak mas ngasih sangu adeknya wkwkwk
siapa yang setuju kalo Jonghyun ganteng BUANGETTT di weekly idol huhu aku lemahh
guys, mampir ke workku dong yang bobrok XD castnya mxm, wanna one, dan jbj ^^ aku senang sekali karena berhasil mewujudkan cita2ku menjadikan daniel sebagai brondongnya tante2 :)