[ e s - c a m p u r ] - 3
.
.
.
.
.
Oke, Yoongi mulai membenci kenyataan. Dan harus lebih extra dalam menghadapi ini semua.
Dimana sekarang saingan nya dalam lomba mendapatkan seorang perfect uke macam Jimin bertambah, tidak hanya Jungkook, diam-diam teman sekampung halamannya, Kim alien Taehyung itu nyatanya ikut-ikutan.
Ditambah, Jungkook dan Taehyung mungkin memang sosok seme idaman para uke. Bagaimana tidak? Lihatlah otot-otot bisep dan abs sempurna sang maknae?! Yoongi tidak memilikinya! Rahang tegas dan perpotongan wajah yang terkesan sexy Taehyung?! YOONGI TIDAK PUNYA!
Tinggi badan melebihi Jimin?! Hah, bahkan dia sekarang lebih pendek dari uke favoritnya itu.
Yoongi ingin memecah kaca kamar mandi yang memantulkan refleksi diri, inilah akibat dari kemageran selama ini Min Yoongi-ssi. Tubuh mungil dengan kulit serupa salju, jangan lupakan pipi gemuk akibat gagal diet, perut datar sedikit ndut, dan juga wajahnya yang imut.
Tidaaak! Yoongi tidak ingin mengetahui kenyataan kalau dia itu imut!
Menangis pun percuma...
Bagaimana Jimin akan memilihnya? Sudah pasti dia akan ada diurutan terakhir mengantri masuk kehati Park Jimin.
"Arghh!" Yoongi membating sikat gigi Taehyung kedalam kloset, menyikat-nyikat permukaannya hingga dirasa cukup kinclong setelah lima menit lamanya, lalu tersenyum setan mengembalikan sikat gigi itu ketempat semula tanpa membersihkannya terlebih dahulu secara manusiawi.
"Inilah yang akan kau alami jika menantangku Kim Taehyung."
Tok. Tok. Tok. "siapapun didalam apa kalian sudah selesai?"
Panjang umur pendek napas kau Taehyung.
Tanpa bersuara, hanya tersenyum paksa mempersilahkan Taehyung masuk. "Tunggu aku lupa mengambil beberapa hal," alibi Yoongi saat Taehyung hendak menutup pintu kamar mandi, padahal dia ingin lihat, rencananya Taehyung menyikat gigi dengan bekas sikat wc berhasil atau tidak? Muehehe..
Seringai makin mengembang taktala pemuda tampan itu mulai mengambil sikatnya dan pasta gigi. Hendak menyatukan keduanya pergerakan itu mendadak berhenti.
"Ah, bulu sikat ini sudah mengembang. Sebaiknya kuganti saja." Yoongi hanya bisa ternganga menyaksikan, benda itu terjun bebas kedalam tong sampah, Taehyung mengubek-ubek laci kamar mandi, mencari sikat yang baru.
"Yoongi hyung sudah selesai? Soalnya setelah ini aku ingin mandi..." Ujarnya, memulai ritual sikat gigi.
Sial. Sial. Sial.
Jadi apa faedahnya dia membersihkan kloset sialan?!
Zoonk!
.
.
.
.
Yoongi tidak tahu lagi sudah keberapa kali dia gagal mengerjai Taehyung. Selalu tidak berhasil dan oh, kenapa malah dia yang sial?! Seperti saat dia melonggarkan ikat sepatu Taehyung yang malah membuatnya hampir terjatuh di stage karna keserimpet tali sepatu V.
Seakan tak kenal putus asa, Yoongi kembali melancarkan aksi hari ini.
"Silahkan dimakan Taehyung.."
Bermain sedikit kedengarannya menyenangkan.
"Terimakasih hyung," Taehyung makan dengan kidmat bersama member lain, sesekali tertawa dengan guyonan garing Jin dan tingkah konyol Hoseok yang mencontohkan cara makan kuda, unfaedah. Yoongi berpura-pura tertawa juga karna semua itu, padahal dalam hati bersorak jahat karna Taehyung menghabiskan makanan yang telah dia racik bersama sesuatu.
Kali ini akan mampus kau Kim.
Acara makan malam pun usai, semua member berterimakasih pada tukang masak hari ini, Min Yoongi. Kecuali Yang Mulia Jungkook tentu saja, dia hanya membuang muka tak peduli sekalipun Hoseok menggeplaknya untuk bersikap hormat pada yang lebih tua. "Masakan hyung memang terbaik!" Jimin berujar dengan senyuman yang melelehkan hati. Yoongi tentu senang dong mendapat pujian dari doi, persetan dengan Jungkook yang meliriknya emosi.
"Jadi masakan Yoongi lebih lezat dari masakanku ya?" Jin menyambung sinis. Sebenarnya dia hanya ingin menggoda Jimin yang memiliki hati selembut sutra seringan permen kapas, akan selalu merasa bersalah dan tak enak hati pada member lain.
"T-Tidak kok Jin hyung, masakan mu dan Suga hyung sama-sama lezat!" Dengan panik Jimin mengenggam lengan Jin dan dihadiahi tawa dari sang tertua.
"Aku hanya bercanda, kau ini maniiis sekaliii!" Lihatlah betapa cute nya Jimin dengan pout karna pipi gembilnya Seokjin cubit?! Jungkook, Taehyung dan Yoongi hanya dapat menelan kasar saliva.
"Sudah-sudah, mari istirahat untuk konser besok, selamat malam." Namjoon menutup sesi obrolan. Yoongi berjalan riang menuju kamarnya dan Jin. Besok pasti akan ada yang kesusahan menari, ugh Yoongi sungguh tidak sabar melihat muka menderita Taehyung yang pastinya minta dikasihani itu.
"Hyung, mau kemana lagi?" Yoongi bertanya saat Jin hendak keluar kamar.
"Namjoon memanggilku," cuih, 'jatah malam' pasti. Ya mereka memang resmi pacaran. Kapan Jimin bisa jadi miliknya?
Huh, perjuangan Yoongi dirasa masih sepanjang jalan tol.
"Tidak ingatkah besok kita ada jadwal konser?"
Brak.
Oke Yoongi diabaikan, masa bodo lah. Tidur dengan nyenyak untuk memulai hari esok, Yoongi berjanji pada dirinya untuk menyambut matahari pagi nanti dengan ceria.
Kira-kira obatnya sudah reaksi belum ya?
"Good night Min Suga~" monolognya.
Baru saja mata terpejam, ponsel nya berdering dengan lancang. Satu kali dia abaikan, siapa pula menelpon malam-malam. Tapi siapa yang tak geram saat beda persegi panjang itu menyala terus tanpa henti. Yoongi mengutuk dirinya yang mensetting nada dering dengan suara anjing menyalak.
Kim Namjoon?!
"Ada apa sialan?!" Sahut Yoongi tajam. Bukan Min Yoongi jjang man bbong bbong kalau setiap kalimat yang terkuar dari belah bibir tidak tajam.
"Hyung.. Begini, anu.. Itu,"
"Kututup telpon ini." Balasnya telak dan Namjoon terpekik di ujung telpon. "Tunggu hyung! Aku ingin bicara!"
"Apaaaaa?!" Karna demi kepala botak neptunus, Yoongi mengantuk!
Namjoon benar-benar terdengar gugup, sungguh sosok bermarga Min itu muak "Kau tadi minta obat pelancar buang air besar kan? Sepertinya... Kau salah ambil obat. Y-yang kau ambil, i-itu.."
"Jadi apa yang kuambil Namjoon cepat katakan?!" Jangan bilang misi kali ini akan gagal lagi, oh tidak lagi!
"I-itu obat perangsang hyung..."
"...."
"Hyung?"
Karna ponsel itu sekarang tergeletak dikasur begitu saja, pemiliknya langsung berlari kekamar trio ubur-bukan! Trio rusuh Bangtan melewati Jungkook yang menatapnya bingung.
"Kyaaa Taehyung jangaaan, Jiminie kuuu!" suara Jung Hoseok yang menggelegar mencubit hatinya.
Jimin dalam bahaya! Yoongi tanpa ba bi bu, menggebrak kasar pintu dengan kaki-kaki mungilnya. "BUKA SIALAN!"
Yoongi langsung menyelonong masuk dikala Hoseok baru saja membukakan pintu, manik gelap itu berkilat emosi, bagaimana tidak melihat Taehyung tengah menindih Jimin diatas kasur dengan jarak wajah yang hampir menyentuh bibir satu sama lain?!
"MENJAUH DARINYA BRENGSEK!"
Entah tenaga banteng darimana, Yoongi menarik belakang kerah piama Taehyung hingga sang empunya terjembab kelantai. Segera membangunkan Jimin yang menatap kosong langit-langit atap, mendorong punggung pemuda Park beserta Jung itu untuk keluar kamar secepatnya.
"Taehyung berbahaya untukmu saat ini Jimin jadi ayo keluar!"
Jimin dan Hoseok sudah berada diambang pintu, refleks Yoongi mendorong kasar keduanya tak bermaksud, karna ada tangan yang menarik belakang piamanya kembali kedalam kamar, seperti jatuh dari gedung bertingkat rasanya tubuh Yoongi yang tadinya seakan melayang menghantam kasar, kasur empuk Jimin.
"Aw?!" pekiknya bingung, kok?
Cklek. Suara pintu terkunci.
Yoongi hendak bangkit dari segala ke ling lungan ini, tapi sebelum itu terjadi tubuh mungilnya bertubrukan dengan tubuh yang lebih besar dan berat diatas kasur. Yoongi kaget bukan kepalang mengetahui keadaan dia ada dibawah kukungan seorang Kim Taehyung. Dengan tangan tersilang diatas kepala.
O.. Ow. Romannya ada yang akan menggantikan posisi Jimin?
"Menyingkir! Sedang apa kau?!" Rona merah menghiasi wajah putih itu, sangat ketara, Yoongi tentu gugup karna sekarang posisi mereka sungguh er... YA LORD INI BEGITU MENJATUHKAN HARGA DIRI NYA SEBAGAI SEME TULEN!
Taehyung terkekeh sexy, iris kelabu itu memancarkan aura gairah yang menggebu membuat Yoongi ketakutan terlebih, satu tangan Taehyung membuka dua kancing teratas piamanya sendiri, menatap Yoongi kosong sembari melembabkan bibir bagian bawah dengan lidah. Sialan apa-apaan ini?! Berontak pun percuma, dengan satu tangan saja pemuda Kim itu mampu membuat tangan Yoongi tak dapat berkutik diatas kepalanya sendiri. Yoongi bersumpah akan mencolok mata sang termuda dengan garpu karna dengan lancang menelusuri keseluruhan diri Yoongi, seakan-akan menelanjangi.
"Sadarlah brengsek! Hoseok atau siapapun keluarkan aku dari sini!"
"Shhtt, kalau kulihat.. Kau cukup manis hyung." Ekspresi ketidaknyamanan berkesan menggoda, kelopak sipit dengan bulu mata yang lentik, bibir tipis senada mawar yang amat serasi dengan kulit salju nya. Betapa indah seorang Min Yoongi, kalau Taehyung boleh jujur.
Yang seperti ini mau jadi seme?
"Aku tidak manis dasar idiot!" Yoongi memekik kala wajah Taehyung bergerak kesisi wajahnya, memberi hembusan napas hangat pada tengkuk, Yoongi mengutuk sensasi kupu-kupu terbang dilambung taktala Taehyung menggigit-gigit kecil daun telinganya.
"Mh, stop!" Yang lebih mungil kembali berontak, Taehyung mengesap cupin telinganya, lidah nista yang lebih muda pun memperainkannya beserta bandulan anting miliknya didalam hangat mulutnya. Ini gawat, ini darurat! Telfon polisi? Ambulan?! Pemadam kebakaran! Apapun, apapun karna Yoongi juga tidak ingin terhanyut dalam suasana absurd ini demi kulit kerang ajaib!
Kemana tenaga banteng yang bisa membuat seorang V nyusruk ke lantai seperti barusan? Pemuda pucat itu benar-benar lemas.
"Kau lakukan ini padaku hyung, jadi kau harus bertanggung jawab..."
Kening Taehyung menekan kening Yoongi, wajah pemuda dibawahnya sudah memerah total, marah, merasa terhina, merasa dijatuhkan. Hei siapapun kutuk Yoongi jadi batu sekarang juga dan lempar dirinya kedasar laut biarkan menari bersama gerombolan ikan dan cumi-cumi berenang daripada jadi alat pemuas nafsu sesosok alien dari planet Jupiter ini dewa!
"Sialan lepaskan aku bajingan!"
"Aku lepaskan jika kau melakukan satu hal," satu kecupan mendarat ringan dari Taehyung pada Yoongi dibibirnya. Dan tak ada yang bisa sang Min lakukan selain membeku dan terbelak. Si pelaku mempertontonkan smirk sexy andalannya.
First kiss yang seharusnya untuk Jimin!
"Suck my dick."
.
.
.
.
.
Ingin ku menertawakan diri sendiri
📍
Bekasi, Thursday 6 July 2017
.
To Be Continue