Elemetal Foréa

By TitanPTY

112K 4.3K 362

Aku tidak percaya tentang ramalan seseorang. Tapi, takdir punya rencana lain. Karena entah kenapa, seluruh ke... More

Prolog
Reizen I - Osilon Village : Part 1
Reizen I : Part 2
Reizen I : Part 3
Reizen I : Part 4
Reizen I : Part 5 (Last part)
Reizen II - Vânt City : Part 1
Reizen II : Part 2
Reizen II : Part 3 (Last part)
Reizen III - Weldron Forest : Part 1
Reizen III : part 2
Reizen III : part 4 (Last part)
Reizen IV - Aéra City : Part 1
Reizen IV : part 2
Reizen IV : part 3
Reizen IV : part 4 (last part)
Reizen V - Weldron Forest 2 : Part 1
Reizen V : part 2
Reizen V : part 3 (last part)
Reizen VI - Ravenos City : Part 1
Reizen VI : part 2 ( Kitrino's POV)
Reizen VI : part 3
Reizen VI : part 4
Reizen VI : part 5 (last part)
Reizen VII : part 1
Reizen VII : part 2
Reizen VII : part 3
Reizen VII : part 4
Reizen VII : part 5 (last part)
Reizen VIII : part 1
Reizen VIII : Part 2
Reizen VIII : part 3
Reizen VIII : part 4
Reizen VIII : part 5 ( last part)
Reizen IX : part 1
Reizen IX :part 2
Reizen IX : part 3
Reizen IX ( Bonus Part: Lacie's POV)
Reizen IX : part 4
Reizen IX : part 5 (last part)
Reizen X : Duel of Destiny ( part 1)
Reizen X : part 2
Reizen X : part 3
Reizen X : Part 4
Reizen X : part 5 ( last part)
Reizen XI : Part 1
Reizen XI : part 2
Reizen XI : Part 3

Reizen III : Part 3

2.4K 79 3
By TitanPTY

Bulunya yang keperakan terpotong rapi. Berbeda dengan kawanan yang menyerang kami kemarin.

Tentu saja aku berbeda dengan mereka anak muda. Sebuat suara terngiang di kepalaku. Aku langsung mengambil satu langkah mundur.

Siapa kau? Kenapa kau bisa masuk kepikiranku? Balasku dalam hati.

Lýkrízos perak itu tidak menjawab. Hanya memandangku sambil beranjak dari tempatnya berbaring. Aku tidak tau harus berbuat apa. Matanya bertemu mataku ketika jarak diantara kami terpaut sekitar 2 langkah, dan seketika sekelilingku menjadi berwarna merah. Aneh. Selama ini mataku tidak pernah berubah menjadi merah saat emosiku tidak terpancing.

Dan, tiba - tiba saja, pemandangan sekitarku berubah.

Sekarang aku berada di pandang rumput.dan aku menjadi dekat dengan tanah. Apakah aku sedang melihat melalui mata Lýkrízos? Entahlah. Aku tidak yakin.

Namun, pemandangan itu hanya bertahan beberapa detik sebelum kembali berganti. Sekarang penglihatanku hanya beberapa senti dari tanah. Tampaknya si Lýkrízos perak itu sedang berbaring. Dari sudut pandang si Lýkrízos perak itu terlihat banyak orang yang tertawa dan bercanda. Aku melihatnya.

Orang yang duduk di depan api unggun itu sangat mirip dengan Kítrino. Dengan rambut pirang platinum terpotong rapi dan mata berwarna ungu Amesthys yang sangat jarang itu. Pria itu juga menggunakan jubah berwarna emas yang terkesan sangat bangsawan. Aku menatap pria itu lekat - lekat. Mencoba menemukan hubungan apa antara pria itu dengan Kítrino.

Namun, pandanganku teralihkan saat seseorang datang. Seorang laki - laki dengan rambut pirang kecoklatan yang tidak panjang ataupun pendek. Matanya yang sehijau emerald itu menatapku. Tak lama kemudian pemandanganku juga berubah menjadi merah saat mata hijau itu juga memerah. Dan pemandangan berubah lagi ketempat semula, di gua gelap yang hanya diterangi oleh oborku. Pandanganku sudah kembali normal. Lýkrízos perak itu masih memandangku dengan tatapan lembutnya.

Siapa pemuda bermata hijau itu? Kenapa aku merasa seperti aku mengenalnya? Dan, siapa kau tepatmya? Tanyaku dalam hati.

Aku Algant. Aku abdi leluhurmu pada masa itu. Orang - orang menyebutnya Elemetal Foréa dan dia adalah kakek buyutmu 66 keturunan yang lalu.

Apa katanya tadi? 66 keturunan?

66 keturunan katamu? Dan kau masih ada disini orang yang menyaksikan 66 keturunan sebelum diriku. Apakah kau abadi?

Tidak. Aku bisa mati dibunuh. Dan lagi aku sudah dimantrai oleh leluhurmu yang dulu untuk mendampingi keturunan ke 66. Mantra itu hilang saat kau lahir, tepat 20 tahun satu hari yang lalu.

Satu lagi fakta tentang diriku terkuak sedikit demi sedikit seiring dengan perjalanan ini mulai. Aku sudah 20 tahun sehari yang lalu.

Apakah dengan genapnya umurku yang 20 tahun itu ada hubungan dengan pedang – pedangku yang bercahaya? Dan bagaimana kau begitu yakin aku akan melewati jalan ini atau bahkan masuk ke ceruk ini? Ini kesempatanku untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Elemetal Foréa.

Tentu saja. Setelah elemetal Foréa terakhir – Api – genap berusia 20 tahun, seluruh senjata yang digunakan elemetal Foréa dan pelindungnya akan bercahaya. Menandakan takdir telah ditentukan. Kenapa aku begitu yakin, karena cepat lambat akan melewati jalan ini mencari keturunan sang Elemetal foréa angin. Aku merasakan hawa panas tubuhmu yang berbeda saat kau menginjakkan kaki di pegunungan ini. Kalau pun kau tidak masuk ke ceruk ini, aku akan tetap menemuimu dijalan menuju kota Aéra. jelasnya dalam pikiranku.

Tunggu! Bagaimana jika aku mati sebelum usia 20 tahun? Tanyaku.

Munkin kau memang belum dibutuhkan daratan ini untuk menstabilkannya. Aku tidak tahu banyak tentang itu. Tidak ada cerita tentang Elemetal Foréa sebelum kejadian 1000 tahun yang lalu.

Aku terdiam. Lalu si Lýkrízos perak itu menunduk pada kakiku dan menyentuhkan moncongnya pada kakiku.

Aku akan siap mengabdi padamu hingga nyawa ini habis.

Aku tidak tau harus berbuat apa. Seperti saat Kítrino ingin bergabung; aku tidak punya alasan untuk menolaknya. Terlebih perasaanku sangat menyenangkan mengenai masalah ini. Semoga saja perasaan ini benar seperti perasaan atau firasat - firasat yang kurasakan. Dia pasti sudah membaca pikiranku. Dia sudah berjalan ke sampingku. Tanganku bergerak sendiri mengelus - elus kepalanya. Bulu peraknya yang sedingin es itu ternyata lembut.

Aku berjalan kembali ke tempat Gin dan Kítrino. Entah apa reaksi mereka ketika melihat Lýkrízos perak itu jalan berdampingan denganku. Aku keluar dari kegelapan gua. Gin dan Kítrino masih sibuk dengan ransum mereka. Kítrino melihatku. Begitu pula dengan Gin. Mata mereka berdua membelalak lebar karena terkejut. Tapı mereka tıdak berterıak atau apa. Mereka hanya terdiam. Sepertinya Algant juga sudah berbicara dipikiran mereka. Aku menunggu mereka selesai diceritakan Algant. Tak lama kemudian mereka menatapku dan Algant secara bergantian.

" Jadi kau mengetahui kejadian 66 keturunan yang lalu?" Tanya Kítrino.

Ya. Kejadian itu terjadi lebih kurang 1000 tahun yang lalu. Algant membalas melalui pikiran yang masuk kepikiran kami bertiga.

" Hal - hal aneh terus bermunculan ya setelah aku menemukan belati itu." Gin menggelengkan kepalanya.

Takdir memang kejam nak. Tapi kita tidak bisa melawan takdir. Hanya membiarkan itu terjadi sesuai kehendak takdir. Jalani kehidupanmu dengan hati ringan. Kau tidak perlu memikirkan apa rencana sang Takdir.

Aku berjalan kearah perapian. Duduk bersebrangan dengan Kítrino. Si Algant merebahkan dirinya disampingku. Si burung hitam kembali hinggap kembali di pundakku. Gin memberikanku ransum yang telah dipanaskan. Aku membaginya ke Algant. Dia mengambil bagiannya. Tidak banyak obrolan terjadi. Sampai akhirnya kabut tebal itu hilang.Aku melihat keadaan diluar. Kabut tebal itu hilang tepat saat matahari meninggal horizon. Tidak bagus.

" Apakah kita akan melanjutkan perjalanan?" Gin menepuk bahuku.

" Entahlah. Kita bahkan belum sampai kepuncak. Mau meneruskan perjalanan, tapi itu terlalu berbahaya. Lebih baik kita tetap disini sampai fajar tiba." aku memutuskan.

" Baiklah kalau gitu." dan Gin berlalu.

Kami sudah memutuskan untuk berjaga secara bergantian agar kejadian kemarin malam terulang kembali. Aku berjaga duluan. Aku duduk di batu besar di pintu masuk. Dekat para kuda - kuda yang ditambakkan. Aku kembali memandang langit yang sudah diterangi cahaya bulan. Si burung hitam masih dengan setia hinggap di pundakku. Memandang bintang - bintang di langit sudah seperti kebiasaan tersendiri bagiku.

Si burung hitam menarik kalungku hingga keluar dari bajuku. Aku tidak pernah mengeluarkan kalung ini semenjak aku terbangun di desa Osilon. Aku menarik kalung itu hingga sejajar mataku. Kalung itu berbentuk bulat dengan sebuah batu ruby tersemat di tengahnya. Ruby itu berukiran burung Phoenix. Entah apalagi fakta yang tersembunyi dibalik kalung kecilku itu. Aku kembali menyembunyikan kalung itu dibalik baju dan kembali menatap indahnya langit barat dimalam hari.

Selama aku berjaga, si Lýkrízos perak itu duduk sebelahku. Aku bersandar padanya dan memeluk bagian lehernya. Tubuhnya begitu hangat dengan tekstur bulu yang lembut. Dia tidak keberatan aku peluk. Aku tidak tau apa yang ada dalam pikiranku. Tubuhku bergerak begitu saja memeluknya.

Dulu leluhurmu juga sering melakukan hal seperti ini saat sedang senggang. Sifat - sifatnya benar - benar diturunkan padamu.

Sifat dari pangeran mahkota dan sang tangan kiri pelingdung elemental foréa angin itu pun tidak jauh berbeda. Si pangeran masih dengan pandangan matanya yang lembut dan hangat tapi disatu sisi dia bisa menjadi senjata pembunuh ketika orang yang berharga baginya terancam. Sementara si komandan itu masih seceria seperti dulu.

Begitukah?apakah diriku yang dulu juga salah seorang dari kaum Nadliský? Seperti apakah para kaum Nadliský sesungguhnya? Tanyaku.

Tentu saja. Kenapa kau bertanya seakan tidak pernah melihat kaum Nadliský lainnya? Tanyanya balik.

Yah, berbagai kejadian telah terjadi. Aku kehilangan seluruh ingatanku sebelum 6 bulan yang lalu. Aku tau bahwa aku seorang elemtal foréa Api kurang dari 4 hari yang lalu. Begitu juga dengan Gin. Kami pergi dari kota Vânt setelah melihat ‘mereka’ dan bertemu si pangeran itu kemarin malam. Ngomong – ngomong kamu tau siapa ‘mereka’ yang mengincar kami? Orang – orang itu telah membakar seluruh desa dimana pertama kali aku terbangun dalam keadaan ingatanku hilang. Jelasku panjang lebar.

Entahlah. Aku belum bertemu dengan ‘mereka’ yang kau maksud. Mungkin kalau sudah bertemu salah satu dari mereka aku akan tau apakah mereka orang yang sama yang berambisi menghancurkan dunia pada 1000 tahun yang lalu. Dia menggelengkan kepala besarnya.

Apakah orang yang berambisi menghancurkan dunia itu datang kembali seiring lahirnya Elemetal Foréa?Tanyaku lagi. Begitu banyak pertanyaan di benakku.

Aku tidak begitu tahu. Yang pasti 1000 tahun lalu memang ada. Kelakhiran para Elemetal Foréa dan Sang Pengusiksudah diramalkan 10 tahun sebelumnya. Seharusnya, seseorang juga sudah meramalkan kelahiran kalian dengan lebih jelas dibandingkan ramalan yang kudengar 1000 tahun lalu. Dan seorang Elemetal forea ditandai dengan tattoo lima pilar dengan lambang unsurnya dibagian tengah tattoo. Kau memilikinya bukan?

Ya. Kata Ann seperti itu. Aku tidak pernah tertarik pada hal semacam itu. ternyata semua itu berhubungan dengan masa lalu atau pun masa depanku. Apa maksudmu kelakhiranku sudah diramalkan sejak 1000 tahun yang lalu? Lalu bagaimana bila keturunan dari elemetal Foréa itu tidak memiliki keturunan? Itu bisa terjadi kan? Lalu, apakah kau tahu darahku masih murni atau tidak?

Ya. Tapi darah yang mengalir dalam tubuhmu itu tidak pernah hilang sepenuhnya. Memang tak lama setelah pertempuran selesai Elemetal Foréa Api meninggal tanpa mempunyai keturunan. Tapi, darah itu diwariskan oleh kembaran sang elemetal Foréa. Harusnya kamu juga memiliki kembaran. Dan mengenai ramalan itu, yang aku dengar, hanya Elemetal foréa berikutnya akan lahir 1000 tahun lagi yang merupakan keturunan 66, dia merupakan anak terakhir dari 7 bersaudara dan kembar. Itu yang merupakan tanda Sang elemetal Foréa telah lahir. Itu sedikit bagian dari keseluruhan ramalan. Sisanya dipegang oleh keturunan berikutnya.

Aku menemukan satu fakta baru lagi; aku punya seorang kembaran dan merupakan anak ke tujuh. Selama aku tinggal di desa Osilon aku tidak pernah terpikirkan untuk mencari tau siapa diriku yang sebenarnya. Tentang tattoo atau pun kalung yang sudah ada ditubuhku sebelum para penduduk desa menemukanku.

Terdengar suara langkah kaki dari dalam gua. Kitrino berjalan keluar dan duduk di sampingku.

“ Ini bukan waktu jagamu. Kembalilah istirahat. Biarkan aku yang menjaga sampai tengah malam nanti. Aku tidak mau aku ditangkap karena tuduhan membuat sang pangeran begadang. ”

“ Yah, aku tidak bisa tidur. Terlalu banyak hal yang sedang kupikirkan. Dan kau tidak akan pernah dituntut seperti itu. Bagaimanapun aku berkerja untuk rakyatku.” Dia tersenyum lalu terdiam.

Aku masih belum mengerti jalan pikiran si pangeran cantik ini. Walaupun pandanganku tentangnya sudah berubah sedikit demi sedikit. Pertama kali aku melihatnya di iring – iringan pada jalan utama lalu, aku menganggapnya sebagai pangeran manja yang bahkan tidak akan bisa bertahan hidup tanpa pengawal- pengawalnya. Tapi pandanganku berubah 180 saat dia bergabung bersama Gin dan aku. Dia tidak mengeluh sama sekali, dia bahkan bisa bergaul dengan akrab dengan Gin. Dia pun mau menuruti apa keputusanku.

Dia tidak mengatakan apapun. Hanya duduk memandang bintang – bintang. Pangeran aneh. Aku memalingkan wajahku. Kembali memeluk leher Algant yang dibalas degan sebuah jilatan basah di pipiku. Urg! Menjijikan! Seruku dalam hati sambil mengelap bekas jilatannya.

“ Hahaha!” Kitrino tertawa.

“ Ini tidak lucu.” Gerutuku.

“ Hahaha, iya memang tapi… hahaha wajahmu lucu!” Dia tertawa tidak jelas.

Disatu sisi, Algant mengeluarkan gonggongan yang kuanggap seperti tertawa juga. Sial. Aku menjadi bahan olokan. Aku memasang tampang cemberut.

“ Hahaha.. maafkan aku.” Katanya meminta maaf di sela – sela tawanya.

Aku diam saja, tidak menanggapinya. Akhirnya si Kitrino berhenti tertawa juga. Seperti biasa dia menampilkan senyum tidak simetrisnya yang hangat. Aku menguap.

“ Kau istirahat saja. Kemarin kan kau tidak istirahat sama sekali.”

Tentu saja aku memang sangat lelah, aku langsung menerima tawarannya. Tanpa diminta untuk kedua kalinya. Aku bangkit dari batu itu. Dan berjalan memasuki gua. Algant masih duduk di batu itu menemani sang pangeran.

“ Selamat malam dan selamat tidur.”

Itu kata terakhir yang kudengar sebelum aku benar – benar memasuki gua dan tidur di dekat perapian disebelah Gin. Aku hanya berharap mimpi itu tidak menggangguku malam ini. Aku ingin tidur nyenyak tanpa gangguan apapun. Aku merapatkan selimutku hingga menutupi leherku. Lalu mulai memejamkan mata, dan berjalan memasuki dunia mimpi.

Continue Reading

You'll Also Like

421K 29.3K 42
menikah dengan duke Arviant adalah hal yang paling Selena syukuri sepanjang hidupnya, ia bahkan melakukan segala cara demi bisa di lirik oleh Duke Ar...
429K 29K 28
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...
590K 13.3K 16
Judul Sebelumnya : My Cold Husband Selena Azaerin, itulah namanya, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, dia tak pernah kehilangan sif...
1.7M 134K 102
Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak dan bela diri. Thalia mengalami kecelakaa...