Hari ini seperti yang diucapkan taeyeon kemarin ia akan menilai vocal untuk group wanita didampingi haechul, sedangkan yoona ia memilih menerima laporan saja sejak percakapan kemarin ia merasa belum siap.
Keenam gadis itu berdiri manis dihadapannya, sedangkan anak lakilaki duduk dibelakang memperhatikan, ini juga termasuk dalam pelajaran vocal.
"Son Naeun dan Oh Hayoung, masalah kalian ada pada Nada tinggi dan tempo lagu, kalian harus mengikuti musik bukan sebaliknya" ujar taeyeon tanpa melihat yang ia sebut.
"Kim Namjoo dan Yoon Bomi kalian memiliki keselarasan yang sama tapi Bomi kau lebih kuat, lalu Park Chorong dan Jung Eunji pencapaian Nada tinggi kalian tidak diragukan, hanya saja chorong kau harus bisa mengolah vocalmu jika tidak kemampuan vocalmu hanya begitu saja"
tutup taeyeon setelah menilai vocal para murid barunya itu.
Semuanya mengangguk mengerti, karena penilaian seorang Kim Taeyeon masih sama seperti guru guru yang lainnya.
"Baiklah, ketua panggil teman temanmu maju dan bergantian dengan para gadis ini" perintah taeyeon, tanpa banyak kata mereka maju.
"Taeyeon-ah, bukankah murid lakilaki berbeda guru?" Tanya haechul berbisik.
"Siwon sunbae menyuruhku untuk mengajari mereka, karena guru yang diharapkan itu tidak datang" jawab taeyeon tak kalah berbisik. Para murid melihatnya heran apa ada yang aneh dari mereka hingga gurunya itu harus berbisik. Kai berdehem dengan pandangan jahilnya.
"Wow, apa haechul saem sedang mengajak taeyeon saem berkencan?"
Celetukan kai berhasil membuat taeyeon mendelik tajam lalu meleparkan Pena yang ia genggam namun kai berhasil menghindar membuat taeyeon semakin kesal.
"Ambilkan penaku" perintah taeyeon menunjuk kai langsung, yang disuruh tertawa kecil padahal tidak ada yang lucu sama sekali.
"Baiklah, mulai latihannya" ujar taeyeon setelah kai mengembalikan penanya tersebut.
-
"Aku tidak habis pikir kenapa oppa menyuruh kami untuk mengajar murid itu"
Ujar yoona mengepalkan kedua tangannya, ia sangat marah setelah menyadari tujuan dari senior tepatnya sang kekasihnya ini. Siwon bermaksud meraih tangan yoona namun dengan cepat gadis itu menghindar. Siwon menghela nafas panjang jika yoona sudah marah akan sangat sulit membujuknya kecuali dengan alasan yang sangat logis, dan hanya satu yang membuat alasan logis itu yaitu memberitahu tujuan yang sebenarnya.
"Duduklah dulu Yoona, aku akan memberitahumu semuanya" pinta siwon, Kali ini tanpa tolakan yoona langsung duduk disofa ruangan itu menatap siwon dengan menuntut.
"Kau ingat aku berkata, seperti melihat diri kita dalam diri mereka?"
Tanya siwon memulai ceritanya, yoona mengangguk ia mengingat karena satu alasan itu ia bersemangat menjadi guru sementara disini.
"Aku hanya tidak ingin mereka seperti kita nantinya" lanjut siwon melirih, tatapan menuntut yoona tadi menguap entah kemana mendengar kalimat siwon. Sekarang tatapan itu menjadi sendu, kilatan kilatan semasa mereka sekolah dulu melintas.
"Kenapa oppa sangat peduli?" Tanya yoona lembut, kembali seperti yoona yang biasanya. Siwon tersenyum lalu meraih tangan yoona menggenggamnya erat.
"Aku hanya tak mau mereka menyesal seperti kita"
-
Kedua belas murid sudah terbaring bersama diruangan itu, mereka baru saja berlatih dance dengan tempo gerak cepat ditambah bernyanyi dengan ritme cepat juga. Mereka menarik turunkan dada masing masing, peluh juga sudah membasahi badan mereka tapi yang lebih mengejutkan adalah mereka sekarang berbaring bersama. Diam diam haechul mengeluarkan ponselnya dan memotret hal yang langka terjadi secara diam diam. Taeyeon melihat kearah haechul lalu tersenyum bersama.
"Setelah ini kalian istirahat lalu masuk kelas akting"
Ujar taeyeon lalu membereskan bawaannya tadi dikelas setelah itu berjalan keluar meninggalkan muridnya yang masih kelelahan itu. Namun langkahnya terhenti tepat selangkah sebelum keluar dari pintu membuat haechul juga ikut menghentikan langkahnya secara mendadak, ia berbalik.
"Senang melihat kalian bersama"
Kalimat terakhirnya lalu benar benar pergi, seperti sengatan listrik mereka langsung tersedar lalu mendudukan diri, entah kenapa Naeun tertawa menatap satu persatu teman kelasnya disusul yang lain, kecuali chorong, chanyeol dan kyungsoo mereka hanya menatap aneh terlebih baekhyun yang tertawanya keras. Disini apa yang lucu?
"Ada yang lucu?" Kyungsoo bertanya dengan wajah andalanya. Semua berhenti tertawa menatap kyungsoo sebentar lalu kembali tertawa bahkan baekhyun memukul lengan kyungsoo, membuat kyungsoo kesal namun akhirnya ikut tertawa atau tepatnya mendengus. Matanya beralih dari baekhyun namun sialnya ia melihat mata sesorang yang membuat jantungnya berdesir, dan sialnya lagi seseorang itu tersenyum hangat semakin membuat jantungnya berdetak diluar kendali dan kyungsoo merasa kesal tak bisa mengendalikan perasaannya.
"Hoho Tuan Do, kenapa wajahmu bersemu merah seperti itu?" Ledek eunji seraya membentuk bundaran yang mengarah pada kyungsoo dengan jari tunjuknya. Kyungsoo nampak salah tingkah, benarkah ia merasa gugup? Aish, sial. Batin kyungsoo.
"Kekanakan!"
Ucapan ketus itu lagi, selalu sukses membuat mood orang lain rusak begitu saja. Siapa lagi kalau bukan chorong, ia lalu berdiri mengambil botol air mineralnya dan meninggalkan kelas. Bomi menggerutu kesal sambil melayangkan kepalan tangannya yang mengambang diudara.
"Selalu berhasil merusak suasana, benarkan?" Ujar sekaligus tanya naeun melihat salah satu temannya itu pergi atau bisa dibilang begitu, sebenarnya naeun tidak begitu dekat dengan chorong.
"Yak Park Chanyeol, apa sepupumu itu selalu menyebalkan?" Tanya kai yang merasa chorong perusak suasana. Chanyeol hanya mengedikan bahunya acuh, lalu kembali menelentangkan badannya ia masih merasa lelah, dance bukanlah gayanya.
"Dulu dia tidak seprti itu, sebenarnya chorong sesorang yang hangat"
Ucapan chanyeol membuat semua orang melihatnya, tumben sekali lelaki yang memiliki sifat seperti chorong menjawab pertanyaan kai yang terkenal suka membual.
"Lalu kenapa ia bisa berubah menjadi dingin?" Hayoung yang bertanya ia merasa takut, namun rasa penasarannya lebih mendomisi. Chanyeol tak menjawab, ia lalu berdiri sebentar dan pergi tanpa sepatah katapun. Membuat hayoung merasa takut sekaligus bersalah atas kelancangannya.
"Jangan memasang wajahmu seperti itu, mereka berdua hanya belum siap bercerita" ujar sehun menenangkan karena ia melihat perubahan wajah hayoung menjadi takut.
"Kalian tidak menyusulnya?"
Barkhyun menunjuk kyungsoo dan sehun bergantian. Biasanya mereka akan mengikuti chanyeol tetapi Kali ini tidak. Sehun menggeleng semangat.
"Aku ingin bergabung, bukankah kita harus kompak?" Ujarnya penuh semangat,membuat semuanya tercengang Pria yang dari kutub utara itu berubah menjadi semangat seperti ini.
"Kau ju..ga?" Tanya Namjoo gugup, kyungsoo yang merasa pertanyaan itu untuk dirinya hanya mengangguk tanpa melihat sang penannya. Bukan ia tak suka hanya saja saat ini kyungsoo masih belum bisa menetralkan jantungnya ditambah suara Namjoo menelusup gendang telingannya semakin membuat jantungnya berdetak gila.
"Bagaimana sekarang kita bersih bersih, lalu pergi makan dan kembali?" Tanya, tepatnya ajakan eunji lalu berdiri mengajak temannya. Semua kompak mengangguk lalu mengambil baju seragamnya diloker masing masing, meninggalkan kelas.
-
"Benarkah? Kau melakukannya?" Tanya naeun histeris mendengar cerita seorang Oh Sehun yang sedang makan bersama dengan anggota groupnya. Sekarang mereka tahu kepribadian Naeun dan sehun sangat jauh berbeda dari image nya.
"Ya, aku tidak sengaja melempar bola basket itu tepat mengenai wajah Chanyoel hingga ia harus dirawat selama tiga hari, setelah itu kami menjadi lebih dekat. Benarkan Jung?" Jawaban Sehun membuat semuannya terhenti menyuapkan makanannya, bukan jawaban sebenarnya tepatnya pertanyaan yang dilontarkan Sehun. Jung? Hanya satu orang yang bermarga Jung disini, yaitu Jung Eunji.
"Kalian dekat?" Tanya kai, selama ini jangankan berbicara untuk saling menyapa satu sama lain saja mereka enggan. Sehun mengangguk, berbanding terbalik dengan eunji.
"Benarkah? Selama ini aku tidak pernah melihat kalian berinteraksi" ujar baekhyun yang diangguki oleh semuannya kecuali eunji. Baekhyun dan Kai mulai bersahabat dengan Eunji Bomi sejak mereka kelas 1, maka dari itu baekhyun dan Kai tidak mengetahui itu.
"Kami berteman saat JHS, kau tak pernah bercerita jung?" Eunji hanya menggeleng lalu tersenyum kecut, sekarang Sehun merutuki mulutnya yang terkadang bisa lost kontrol.
"Berarti chanyeol,chorong dan kalian bertiga sudah mengenal sejak JHS? Tapi kenapa kalian seakan seakan tak mengenal?"
Pertanyaan kyungsoo membuat ketiga orang yang di tunjuk tadi menjadi gugup sekaligus canggung, entah mengapa mereka enggan mengenang bahwa mereka pernah bermain bersama.
"Ah, sudahlah ayo kita makan"
Ujar bomi, ia tahu eunji tidak suka membahas topik pembicaraan ini. Lagian suasana berubah menjadi canggung, dan ia menatap tajam Sehum yang duduk tepat dihadapannya.
"Naeun apa kau memiliki kekasih?"
Pertanyaan kai mencairkan suasana, tetapi membuat seisi meja mendengus jengah. Sifat seorang playboy akut memang tak berubah.
"Kenapa? Kau ingin memintaku menjadi kekasihmu?"
Ucapan Naeun sontak membuat semua berteriak riuh, menjadikan mereka pusat perhatian namun mereka mengabaikannya karena drama yang mereka saksikan secara live lebih seru. Tanpa mereka sadari dari banyak tatapan orang ada dua pasang manusia yang menatap mereka dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
"Kau tak ingin bergabung?"
"Selama dia ada, aku tak mau bergabung" jawab chorong lalu berlalu meninggalkan sepupunya yang masih berdiri ditempatnya. Chanyeol kembali menatap teman groupnya tapi mata nya hanya fokus pada satu objek, menatap dia yang disebut sepupunya tadi.
TBC
Pasti ketebak kan siapa yang dimaksud dia sama Chorong dan yang diliatin Chanyeol..
Ketebak banget,..
Vomment juseyeo... 😙