BUKAN CINTA PANDANGAN PERTAMA

By Arnithia

1.8M 36.8K 3.3K

Menikah? Kontrak? Tapi dapat bayaran saham perusahaan bonafid, posisi Direktur, lalu hanya 2 tahun kok! Tugas... More

Bab 1
Bab 2
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27

Bab 3

64K 1.1K 16
By Arnithia

Mila berbaring di atas ranjang, dengan mata nyalang. Tidak bisa tidur. 2 kata berputar dalam benaknya : Menikah? Kontrak?

 Dia bisa saja menolak tawaran tersebut, tapi, kok rasanya ada perasaan berdebar dan penasaran tentang hal ini. Gila, pikirnya. Kenapa rasanya sayang bila ditolak yah?

 Dia menimbang untungnya : Well, saham 5% dari Admadja Group jelas-jelas jaminan masa tua. Jadi direktur pun belum tentu bisa terjadi dalam waktu dekat. Karena dia adalah executive assistant dari ibu Ina, dia tahu semua perusahaan yang dimiliki oleh Admadja Group. Dan hatinya tanpa dikomando, langsung sudah memilih perusahaan yang dia minati.

 

Hmm... Dipandang dari harta dan jabatan, tidak usah diragukan, tawaran ini meng-giur-kan! Kalo aku matre, batinnya sambil senyum-senyum sendiri.

 

Next, bila dilihat dari ruginya : umurku sekarang 28, setelah kontrak selesai, umur 30,  jadi janda deh! Aiihh... Predikat yang tidak sedap didengar. OMG..!

 

Janda perawan!

 

Selintas seperti ada bisikan yang  mengatakan itu..

 

Sial, sial, pikirnya. Dari mana pikiran mesum ini datang?! Tidak mungkin akan ada hubungan 'itu' kan? Pfftt.... Harus diperjelas dalam kontrak!

Hey, kok seakan aku setuju ya? Batin Mila.

 

Dia memikirkan Ariana, gadis kecil yang cantik. Menggemaskan. Bisakah aku berkorban untuk malaikat kecil itu?

Lalu bagaimana dengan David Admadja?

 Huufhh... Kalau bapak satu itu tidak ganteng-ganteng amet sih mungkin gampang.

Tapi David Admadja.., dengan tinggi 182 Cm, badan yang proporsional, kulit coklat – macho sih menurut Mila, hidung mancung, wajah yang terpahat sempurna, keras dan tegas saat dia sedang serius, namun ketika tersenyum, mampu melumerkan hati.. Seandainya diminta menilai, dia akan memberikan score 8.5 untuk Dave.

 

Tapi Mila tidak pernah berniat untuk menyukai seseorang yang sudah berstatus suami orang. Haram hukumnya. Bagi Mila, Dave hanyalah salah satu Direktur dan anak dari atasannya. That’s it.

 

Jadi saat para karyawati kantor merasakan debaran ketika Dave datang, ataupun berbicara dengan mereka, Mila tidak merasakan apa-apa. Dia hanya melihat Dave sebagai seseorang yang diberikan kelebihan fisik dan materi daripada orang kebanyakan.

 

Kalau aku setuju untuk menikah kontrak, hatiku bisa ngontrak juga ngga ya? Hmm…

 

*****

"Mami, that's enough! You have gone too far with my life mam. I am 33 years old now. Don't you think I have the right to decide what I want?!" Terdengar tiba-tiba suara yang sarat dengan kemarahan dari sebuah ruangan di dalam rumah itu.

"Dave, mami tidak akan menarik keputusan mami. You take it or leave it! It's up to you!" Hardik ibu Ina.

 

Dave menatap maminya dengan tajam "Mami, sampai kapan mami akan mencampuri urusan pribadiku?"

 

"Dave, jangan egois, kamu seharusnya memikirkan Ariana. Dia masih kecil. Keputusan Crystal pergi meninggalkan Ariana sebetulnya membuat mami sangat kecewa. Ariana tentu akan bertanya-tanya mengapa hanya ada papanya disisinya.

 

"Posisi kamu dimata anakmu itu timpang Dave. Mila akan menyeimbangkan hal itu, sementara Crystal pergi selama 2 tahun ini. Mila dapat membantu kamu untuk merawat Araina.

 

"Kamu tentunya tidak berpikir wanita-wanita yang kamu kencani itu bisa menjadi sosok seorang ibu yang patut diteladani anakmu kan?" Cibir ibu Ina ke anaknya.

 

"Mam, listen to me. Mami tidak bisa seenaknya saja memilih seorang perempuan asing masuk dalam hidupku, lalu memutuskan dia bisa menjadi ibu 'se-men-ta-ra' bagi Araina.

 

 "Do you remember the last time you did that? Yes, of course my dearest mam. Your plan for me and Crystal. And how is it now? Ended with divorces. It doesn't work out." Balas Dave getir.

 

"Dave, ini hanya dua tahun dan Mila adalah perempuan yang baik. Mami tahu itu.."

 

"Mam, kalau Mila memang perempuan yang baik, tidak perlu mami sampai memberikan saham keluarga kita padanya. Apalagi posisi Direktur! Dia toh hanya asisten mami. Kapabilitas apa yang dia miliki untuk dapat menjabat posisi Direktur?" Ejek Dave.

 

"Cukup Dave! Ini sudah menjadi keputusan Mami. Sekarang terserah kamu, mami beri waktu 1 minggu untuk mempertimbangkan hal ini. Please think about it... Now, I still have a lot of things to do rather than arguing with you." Bu Ina mulai membuka berkas-berkas laporan diatas mejanya dan mengacuhkan Dave.

 

*****

 

Sebuah mobil Mercedes-Benz sport merah, melaju dengan kecepatan tinggi dari salah satu rumah besar di kediaman pondok indah itu melaju menuju salah satu tempat hiburan malam di kemang.

 

Depan meja bartender, Dave yang sudah menenggak 3 gelas Scotch whisky, duduk dengan wajah masam. Ia sangat marah, ia benci dengan sikap maminya yang telah ikut campur urusan pribadinya.

 

Dia dan Crystal sudah membicarakan baik-baik mengenai jalan tengah dalam hubungan rumah tangga mereka. Keputusan bercerai dipandang jalan terbaik. Dia tidak pernah bisa mencintai Cyristal seutuhnya, walaupun dia tahu Crystal mencintainya.

 

Cinta sejatinya telah terkubur dalam-dalam, dan dia tidak memiliki keinginan untuk menggalinya kembali.

 

"Hai tampan, kok sendirian aja nih? Butuh teman ngga?" Suara seksi itu bebisik di telinganya.

 

Dia menengok ke arah suara itu "uhmm... Kamu.. Sinta ya?"

 

"Lho, aku Mira Dave... Uugh, masakan lupa sih kamu.." Bibir Mira mengerucut merajuk.

 

"Oohh.. Iya, iya.. Miii-ra... I remember. Kamu yang kemarin sama Ray kan?"

 

"Iyaaa... Nah, itu ingat, kamuu..."

 

"Mana Ray Mir?"

 

"Ngga tahu tuh, ngga keliatan dari tadi. Daripada nemenin Ray, mendingan nemenin kamu aja Dave.." Senyum Mira menggoda.

Diapun meminta gelas pada bartender dan tanpa sungkan minum disamping Dave.

Mira mengenakan baju hitam tanpa lengan-berleher rendah memperlihatkan belahan dada yang penuh dan menggairahkan, rok mini berwarna hitam sangat pendek yang mungkin bisa menimbulkan pertanyaan bagaimana rok itu bisa bertahan menempel menutupi bokongnya yang seksi itu.

 

Mira mendekatkan tubuhnya pada Dave lalu berbisik "Dave, kamu kok kelihatannya lagi bad mood yaaa... Ada apa sih? Kalo kamu mau cerita, aku mau ngedengerin kok. Atauuu..mm.. Kamu, mau aku temenin?" Pandangan matanya menggoda Dave penuh arti.

 

Dave melirik Mira. Wanita ini mengoceh apa sih? "Aku sedang tidak butuh teman! Silahkan kamu cari orang lain yang butuh servicemu" ujarnya ketus.

 

Mira sontak mundur karena dibentak, dia menatap Dave kesal karena ditolak "Huh! Up to you Dave, aku kan hanya berniat baik untuk menemanimu." Balasnya melengos pergi.

 

Hah! Menemani? She must be kidding.

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 106K 53
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
406K 16.4K 34
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
2.1M 190K 30
Mati dalam penyesalan mendalam membuat Eva seorang Istri dan juga Ibu yang sudah memiliki 3 orang anak yang sudah beranjak dewasa mendapatkan kesempa...
749K 85.3K 46
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...