Bab 3

64K 1.1K 16
                                    

Mila berbaring di atas ranjang, dengan mata nyalang. Tidak bisa tidur. 2 kata berputar dalam benaknya : Menikah? Kontrak?

 Dia bisa saja menolak tawaran tersebut, tapi, kok rasanya ada perasaan berdebar dan penasaran tentang hal ini. Gila, pikirnya. Kenapa rasanya sayang bila ditolak yah?

 Dia menimbang untungnya : Well, saham 5% dari Admadja Group jelas-jelas jaminan masa tua. Jadi direktur pun belum tentu bisa terjadi dalam waktu dekat. Karena dia adalah executive assistant dari ibu Ina, dia tahu semua perusahaan yang dimiliki oleh Admadja Group. Dan hatinya tanpa dikomando, langsung sudah memilih perusahaan yang dia minati.

 

Hmm... Dipandang dari harta dan jabatan, tidak usah diragukan, tawaran ini meng-giur-kan! Kalo aku matre, batinnya sambil senyum-senyum sendiri.

 

Next, bila dilihat dari ruginya : umurku sekarang 28, setelah kontrak selesai, umur 30,  jadi janda deh! Aiihh... Predikat yang tidak sedap didengar. OMG..!

 

Janda perawan!

 

Selintas seperti ada bisikan yang  mengatakan itu..

 

Sial, sial, pikirnya. Dari mana pikiran mesum ini datang?! Tidak mungkin akan ada hubungan 'itu' kan? Pfftt.... Harus diperjelas dalam kontrak!

Hey, kok seakan aku setuju ya? Batin Mila.

 

Dia memikirkan Ariana, gadis kecil yang cantik. Menggemaskan. Bisakah aku berkorban untuk malaikat kecil itu?

Lalu bagaimana dengan David Admadja?

 Huufhh... Kalau bapak satu itu tidak ganteng-ganteng amet sih mungkin gampang.

Tapi David Admadja.., dengan tinggi 182 Cm, badan yang proporsional, kulit coklat – macho sih menurut Mila, hidung mancung, wajah yang terpahat sempurna, keras dan tegas saat dia sedang serius, namun ketika tersenyum, mampu melumerkan hati.. Seandainya diminta menilai, dia akan memberikan score 8.5 untuk Dave.

 

Tapi Mila tidak pernah berniat untuk menyukai seseorang yang sudah berstatus suami orang. Haram hukumnya. Bagi Mila, Dave hanyalah salah satu Direktur dan anak dari atasannya. That’s it.

 

Jadi saat para karyawati kantor merasakan debaran ketika Dave datang, ataupun berbicara dengan mereka, Mila tidak merasakan apa-apa. Dia hanya melihat Dave sebagai seseorang yang diberikan kelebihan fisik dan materi daripada orang kebanyakan.

 

Kalau aku setuju untuk menikah kontrak, hatiku bisa ngontrak juga ngga ya? Hmm…

 

*****

"Mami, that's enough! You have gone too far with my life mam. I am 33 years old now. Don't you think I have the right to decide what I want?!" Terdengar tiba-tiba suara yang sarat dengan kemarahan dari sebuah ruangan di dalam rumah itu.

"Dave, mami tidak akan menarik keputusan mami. You take it or leave it! It's up to you!" Hardik ibu Ina.

BUKAN CINTA PANDANGAN PERTAMAWhere stories live. Discover now