Rayzen meninju tembok rumah sakit dengan keras, Kayla di tinggalkan di hotel bersama dengan Kanaya, adik sepupunya Roxeanne, Liliana dan Tamara. Keempat istri itu terus menghibur sahabatnya, mereka berusaha menenangkan Kayla dan meyakinkan kalau Daverick akan baik-baik saja
Ares menunggu Rayzen hingga temannya itu sedikit tenang. Ares melihat dari ekor matanya Roan datang bersama beberapa polisi kepercayaannya yang juga anak buah Rayzen
"Maaf tuan" ujar Roan
Rayzen masih sangat marah. Marah pada dirinya sendiri. Dia memukuli tembok rumah sakit yang tak berdosa
"Ray. Hentikan. Roan datang bersama anak buahmu yang lain" ujar Ares
Rayzen masih diam dan tidak berhenti. Ares kesal. Dia meletakan telapak tangannya di atas tembok yang sudah mulai retak
Buughh!!!
Ares diam, Rayzen kaget. Roan dan beberapa polisi tertegun melihatnya. Tangan Ares terkena pukulan Rayzen yang amat keras dan tergencet dengan dinding tembok yang sudah keropos sedikit. Darah. Tangan Ares berdarah
"Apa yang lo lakuin?" Tanya Rayzen
"Sudah puas?"
Rayzen diam. Ares menunjuk keberadaan Roan dengan dagunya
"Mereka datang. Lo gak mau tahu siapa orangnya?"
Rayzen berbalik dan menoleh
"Sidik jari milik tersangka tidak ditemukan tuan" ujar polisi itu
"Bagaimana bisa?" Tanya Ares
"Kemungkinan dia menggunakan sarung tangan transparant tuan, sehingga sidik jarinya tidak tertinggal di botol itu"
"Apa ada yang melihatnya di hotel?" Tanya Rayzen
"Tidak ada tuan"
Braakkkk!
Rayzen mencengkram kerah baju Roan dan mendorong Roan ke tembok di belakangnya dengan keras. Roan meringis kecil
"Maafkan kami tuan. Semua cctv juga sudah di periksa dan mereka bekerja dengan sangat rapi tuan. Cctv rusak saat kejadian itu terjadi"
Rayzen semakin menghimpit Roan. Menekan pangkal lehernya dengan keras
"Ray! Hentikan! Lo bisa membunuh dia!" Ujar Ares
Rayzen tidak peduli. Roan mengeluarkan sebuah amplop dari jasnya
"I...i..ni...ba..ru..sam..pa..i" ujar Roan terbata
"Ray!" Ares menarik tangan Rayzen
Rayzen melepaskan tangannya dan mengambil amplop itu. Rayzen duduk di salah satu kursi dan membaca tulisan di atas amplop itu
"To: Lord Rayzen Adrious Ardlan"
Hanya melihat tulisannya saja Rayzen tahu amplop ini datang dari putranya
"Kapan ini sampai?" Tanya Rayzen
"Tadi tuan, sesaat setelah anda membawa tuan muda kesini. Seorang pegawai hotel mengantarkannya"
Rayzen membuka amplop itu dan memukan selembar kertas, surat dari putranya
"Dad, jika daddy baca surat ini Dave gak tahu Dave masih ada atau gak. Yg jelas Dave mau minta maaf sama Dad. Maaf untuk kebodohan Dave kemarin, dan jangan baca surat ini dekat dengan mom. Dia bisa histeris nanti. Dad, Dave sudah tahu, Dave tahu alasan Daddy dan mommy merahasiakan itu. Walau Dave juga sebenarnya belum yakin sih dgn alasan yg melintas di kepala Dave ini. Intinya, terima kasih Daddy selalu melindungi Dave dan menolong Dave. Ada yg bilang kalau daddy menjaga Dave seperti berlian, Dave sangat tersanjung. Ok Dave tahu itu lebay, & Dave bukan anak gadis yg tersanjung dgn hal itu"
Rayzen tersenyum kecil
"Anyway, thanks sudah selalu muncul saat Dave benar-benar butuh pertolongan, walau terkadang Roan atau anak buah dad yg muncul. Tapi, ya sudah lah...
Dad, ini benar2 surat terpanjang yg pernah Dave buat. Sungguh. Bahkan buku catatan Dave saja selalu kosong tanpa ada tulisan selain nama Dave di sana. Dulu sewaktu Dave kecil, terkadang Dave berpikir Dad adalah manusia super atau seorang peramal. Karna, dad selalu muncul tiba-tiba di depan Dave di saat yg benar2 tepat."
Rayzen terkekeh membaca tulisan putranya
"Oke hentikan pembahasan masa lalu. Dave mau memberitahu dad, seseorang yg waktu Dave berumur lima tahun pernah datang ke rumah. Dave melihat dia kemarin. Dave tidak tahu siapa namanya, dad pikirkan dan ingat sendiri. Oh iya, Dave akan mencari tahu siapa orang itu karna, dia mengirim orang utk membunuh Dad. Jadi, kalau Dad bisa membaca surat ini saat ini, itu artinya Dave berhasil memperbaiki kesalahan Dave pd dad dan mom selama beberapa hari terakhir ini. Dave akan beritahu dad apa yg Dave tahu tentang org itu. Dave melihat mobil itu di depan rumah kemarin sore. Sedang mengintip dad dan mommy dari jauh bersama dengan Dave."
Rayzen terkekeh kembali dan mendengus
"Memberi informasi tapi, masih melawak.. Dasar kau Dave" gumam Rayzen
Ares membiarkan saja sahabatnya itu membaca surat di tangannya
"Jangan tertawa! Dave tahu daddy pasti menertawakan Dave karna, Dave mengintip daddy & mommy kemarin!"
"Kamu benar, aku sedang menertawaimu" gumam Rayzen lagi
"Dave mengingat sedikit plat mobilnya, tapi, Dave akan men-check lagi nanti berapa plat mobilnya. Dave akan beritahu Daddy nanti, kalau Dave masih sempat. Terserah dad mau percaya atau tidak, Dave benar2 menyesal sudah mendiamkan mommy & daddy tanpa mendengar penjelasan kalian, tapi, Dave rasa kalian tidak ada niat juga utk menjelaskan pd Dave. Iya kan? Sudah lah lupakan saja. Dave baru menyadari semuanya kemarin & Dave sangat berterima kasih karna daddy & mommy mengizinkan & memberikan kesempatan utk Dave menjadi bagian dari keluarga Ardlan & Atradcy, juga menjadi anak daddy & mommy. Jangan suruh Dave ucapkan ini secara langsung! Dave tidak bisa! Sejujurnya Dave bersyukur & bangga menjadi anak kalian, sungguh! Sampaikan pada mommy, Dave menyayanginya, lebih dari daddy, & terima kasih sudah bersusah payah pulang ke rumah saat Dave sakit, meski hanya demam, & lecet karna terjatuh dari sepeda, meski kalian saat itu ada di belahan lain dunia. Terima kasih juga karna kalian sudah membiayai Dave selama 15tahun lebih sembilan bulan. Jangan ucapkan selamat ulang tahun pd Dave, karna kalian memang tidak pernah mengucapkannya!
Utk daddy, tak peduli seberapa sering daddy memukul & melempar Dave, tenang saja Dave tidak akan pernah benci pd daddy. Dave malah bersyukur utk itu. Dave jadi bisa berkelahi seperti daddy. Dave tahu daddy selalu memperhatikan Dave, meski daddy hampir tidak pernah ada di rumah. Saran Dave, tunjukan wajah khawatir daddy lebih sering, agar Dave tidak bingung saat daddy mengeluarkan ekspresi itu. Dave bingung saat pertama melihat ekspresi itu.
Akhir-akhir ini, atau lebih tepatnya kemarin malam, Dave mengingat semua kejadian sejak Dave kecil. Dave hanya mau bilang daddy is the best father i've ever meet in this world. Seriously. Tidak akan ada ayah seperti daddy yg bersedia pulang hanya karna mendengar putranya tawuran, & membatalkan meeting besar yg sangat penting demi menemani anak yg nakalnya kelewatan ini operasi tulang rusuk, & membatalkan meeting lagi lalu terbang dgn private jet hanya untuk menolong anak yg tidak tahu terima kasih seperti Dave. Bahkan mengotori tangan Daddy sendiri untuk menghabisi orang yg menembak Dave. Sungguh! you're the best father in the world. I love u dad. Jangan suruh Dave katakan hal ini secara langsung! Karna Dave bukan anak gadis yg akan dgn mudah mengucapkan i love u pd siapa saja!
Sincerely,
Your son"