Leave

9.5K 517 3
                                    

Erika sudah bulat dengan keputusannya. Tinggal di Dosch dan belajar disana. Belajar dalam artian, meneruskan pendidikannya juga belajar menjaga dirinya sendiri. Dia sudah lelah menjadi bidak Ratu dalam permainan ini. Dia tidak mau lagi mengorbankan bidak prajurit demi dirinya

'Sekokoh kokohnya benteng akan hancur juga jika digempur terus menerus. Maka dari itu sebelum benteng miliknya roboh. Dia akan mencari jalan agar benteng itu tetap berdiri'

Itulah prinsip yang pegang teguh oleh Erika saat ini. Erika mulai menyiapkan perlengkapan yang akan dia bawa ke Dosch. Dosch sendiri memang tempat yang agak terpencil. Karena itulah, tempat itu jauh dari awak media dan juga lebih tenang. Erika bertekad, jika dia kembali ke Kanzpia, maka dia akan kembali dengan dirinya yang baru. Dirinya yang bisa menopang benteng kokoh milik keluarganya dan juga Daverick

"Jika Dave adalah King maka aku adalah Queen"

"Queen yang akan ikut menopang benteng bersama dengan King. Queen yang akan menjadi tempat King beristirahat dan menyandarkan sedikit bebannya" gumam Erika

Beberapa hari lagi, Erika akan berangkat. Ares sudah mengurus semuanya. Tempat tinggal, sekolah, fasilitas dan Ares juga sudah mengeluarkan Erika dari Sky. Kepemimpinan The Queens Erika berikan pada Jeanna

"Kami akan merindukamu Rika" ujar Jeanna

Jeanna, Gabriella, Elethea dan Kellyn memeluk Erika dengan erat

"Aku pun akan merindukan kalian"

"Oh iya, ingat pesanku. Gaby, aku titip Aaron padamu, dan kamu harus tetap jadi seperti sekarang. Jangan berubah!"

"Aku ingat"

"Kellyn, jaga diri baik-baik. Aku akan merindukanmu dan tingkah konyolmu"

"Enak saja! Tapi, aku akan merindukanmu juga, kak"

"Elethea... Jangan menyembunyikan lagi hal itu oke?"

"Aku tahu. Kalau sudah ada progress akan aku beritahu kakak"

"Jeanna..." Erika memeluk Jeanna erat

"Kejar cintamu. Meski dia dingin tapi aku yakin dia akan menyukaimu" bisik Erika

"Thanks, gue juga yakin kok, kalo gue bisa merobohkan dinding es yang ada di hati Varlean"

"Good luck"

"Lo juga"

Setelah acara perpisahan kecil di cafe milik Daverick ketiga teman Erika pulang. Sedangkan Erika naik ke lantai tiga dimana kamar Daverick berada. Erika masuk ke kamar itu dan melihat sekeliling

"I'll miss you..." Bisiknya

Erika menjenguk Daverick di rumah sakit dan keadaan sang kekasih masih sama. Ruangan milik Daverick kini sedang dipenuhi oleh anggota The Kings. Mereka semua langsung bergeser ke ruang tamu saat melihat Erika datang

"Hey..." Sapa Erika pada Daverick

"Aku mau minta maaf. Karena sepertinya, saat kamu bangun nanti aku nggak ada di sisi kamu..."

"Aku pergi ke Dosch. Aku akan sekolah dan kuliah disana"

"Kamu juga harus cepet bangun. Sebentar lagi ujian kelulusan loh... Memangnya kamu mau di kelas 12 terus?"

Erika terdiam. Dia membelai pipi Daverick perlahan

"Aku berangkat lusa. Kalau kamu mau melarang aku pergi, ayo cepat bangun"

Air mata mulai mengalir di pipi Erika. Erika mencium kening Daverick cukup lama

"Aku meninggalkan surat untuk kamu. Besok aku tidak bisa datang karena aku akan sibuk membenahi barang-barangku"

"Cepat bangun dan jemput aku... Aku akan merindukanmu"

"Dan king... Aku meninggalkan hatiku disini bersama kamu"

"Sampai jumpa"

Erika berdiri dan keluar dari ruangan itu

"Gue balik duluan" ujar Dario menyusul Erika

Surat milik Erika diselipkan Erika di tangan Daverick. Tidak ada yang tahu tentang surat itu. Erika hanya berharap, surat itu tidak dipindahkan atau dibuang oleh perawat

"Aku menunggumu king" ujar Erika

[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin