Aku menggeliat perlahan, berusaha menikmati nyamannya suasana pagi ini. Bahkan tirai kamarku sudah terbuka, dan aku yakin itu Wonwoo yang melakukannya.
'Oh yes she goes again, everymorning is the same'
'You wal-'
Aku mengangkat telpon itu.
"Halo"
'Ahra bagaimana kabar kalian di sana?!'
Aku langsung mengecek layar ponselku, ah benar ternyata kakak.
"Kami baik - baik saja, memangnya ada apa?"
"Em tidak, aku hanya rindu padamu hehe. Bagaimana rasanya di sana?"
"Ugh yang benar saja, dan lalu aku cukup senang berada di sini"
"Hei adik"
"Hm?"
"Eugh.. Itu... Tapi ... Apakah kalian bisa berada disana lebih lama?"
"Eh apa? Kenapa?"
"Kurasa kau butuh lebih banyak refrehing? Ah pokoknya kau harus berada di sana lebih lama!"
pip
Kakak langsung menutup sambungan teleponnya, orang ini kenapa sih?
Akupun segera beranjak untuk mandi
• Perfect Stranger •
"Hasilnya akan keluar sore ini, aku sudah membawanya ke tempat riset milik rekan bisnis, Oh ya tuhan! aku benar - benar tidak menyangka kenapa harus di saat - saat ini?"
Suho menutup wajah dengan kedua tangannya frustasi
"Apa mungkin kita juga perlu menyusul mereka berdua? Memastikan apakah dugaan kita bisa saja benar terjadi?"
Kai memberi ide
"Ah aku punya pertemuan yang sangat penting besok, pertemuan itu penting untuk perusahaanku" Chanyeol menyanggahnya
"Baiklah, yang bisa ikut maka akan pergi besok bersamaku, jika tidak ada yang bisa maka akan ku lakukan sendiri"
Kai beringsut pergi dari tempat duduknya semula keluar
"Kalau begitu, sepertinya toko kueku harus tutup 3 hari kedepan"
Semua orang melihat ke arah si sumber suara, Do Kyungsoo
"Baiklah, bilang pada sekretarisku untuk mengosongkan jadwal 3 hari kedepan juga" Suho tersenyum
"Oh apakah ini akan menjadi sebuah reuni?" Baekhyun terkekeh riang
"Hm, aku belum bisa berpikir seperti itu, lagi pula ini sebuah hanya bentuk hipotesis dari kita"
Xiumin menghela nafas lalu meminum teh hangat yang ada pada cangkir di depannya
"Aku setuju dengan Xiumin, sebaiknya ada yang menghubungi Kris, Luhan, dan Tao. Mereka sedang ada perjalan bisnis di China saat ini" Chen berkata
"Oh sialan! sungguh kalian akan melakukan semua itu tanpa diriku?" Chanyeol memicingkan matanya jahil
"Sepertinya" Lay hanya memggendikan bahunya
"Ah sial aku harus pergi ke bandara sepertinya setelah pertemuan itu.
• Perfect Stranger •
Oh apakah orang - orang itu bisa pintar sedikit? Siapapun yang akan di buntuti mereka pasti akan segera menyadarinya. Orang yang memerintah mereka membututiku pastilah sangat bodoh
Aku, Willis Skywalker seorang pria yang bergelut di bidang perdagangan organ tubuh manusia, sudah cukup lama. Sekitar 7 tahun mungkin?
Jika orang menanyakan tentang apa yang kupikirkan ketika bekerja di bidang illegal seperti ini, aku hanya berpikir bisa membantu kakakku dalam pekerjaanku, toh aku senang - senang saja bekerja seperti ini.
Aku sangat gesit, tidak ada yang bisa menyanggahnya, polisi nasional negara ini sudah beberapa kali mengincar kelompokku, tapi karena akulah si 'kurir' pengantar 'barang' ataupun yang menerima uang dari para klien, kata penangkapan tidak akan pernah ada dalam kelompokku.
Biasanya organ - organ yang telah di ambil dari anak - anak yang entah berasal dari negara mana saja itu dijual pada rumah sakit yang ada di sekitar negeri ini.
Ironis bukan? Kami membunuh manusia sehat yang masih hidup untuk di ambil organnya, lalu dijual pada rumah sakit yang akan memberikannya pada orang - orang kaya sakit - sakitan disana.
Yang kali ini membututiku pastilah pesuruh dari salah satu musuh kelompokku, ayolah ini perdagangan gelap, cara yang kami lakukan untuk menghacurkan lawan pasti sama kotornya.
"SEHUN!"
AISH! Siapa wanita sialan ini! Berteriak begiti melengking di telinga, lalu memelukku tidak tahu malu
"K-kau kenapa kau begini padaku?"
Wanita itu terlihat sangat sedih, juga menangis deras. Dia terus berkata sesuatu yang bahasanya tidakaku mengerti, pengganggi sial, kenapa saat aku sedang di kejar.
Oh apakah dia juga orang suruhan? pura - pura menangis tersedu dihadapanku, siapa tahu beberapa detik lagi dia akan menodongkan pisaunya di leherku
Jika begitu
Aku harus selangkah lebih awal
• Perfect Stranger •
"Melihat New York pagi - pagi begini bagaimana menurutmu?" Wonwoo tersenyum ke arahku.
"Hebat kurasa" Kami berdua akhirnya terkekeh
"Bagaimana kalau lihat - lihat ke sekitar sana?" Wonwoo menunjuk pojok jalanan
"Baiklah"
Tadinya aku hanya ingin melihat sekitar lalu mencari spot foto bagus disini.
Tapi sesuatu yang lebih dari itu benar - benar langsung mencuri atensiku.
Aku tahu, Wonwoo juga menyadarinya
"Ahra tidak! Itu mungkin hanya halusinasimu saja! Ahra!! Jangan pergi aku mohon!"
Wonwoo mengenggam erat tanganku, sangat erat. Tapi tidak dia pembohong, dia berkata ini semua hanya halusinasi tapi dia juga melihatnya
"Kau pembohong!"
Aku berlari, mengejar pria itu, Sehun. Sehun bodoh, apa yang kau lakukan setelah membuat semua orang sedih atas apa yang kau lakukan.
Dia gila, muncul dihadapanku tiba - tiba. Kali ini, aku tidak akan membiarkan diriku untuk berpikir bahwa aku sedang berhalusinasi
"SEHUN!!"
Aku memeluknya, menangis selepas yang aku inginkan, kali ini benar - benar bisa kusentuh, tubuhnya benar - benar masih menapak di dunia ini.
"DASAR BODOH KENAPA KAU TIDAK PERNAH PULANG KE RUMAH HAH?!"
"KAU TAHU?! SEMUA MERINDUKANMU!"
Aku berteriak, mengoceh, mengeluarkam semua perasaan yang selama ini aku simpan di hatiku.
Namun, ini berbeda.
Dia, dia hanya menatapku diam, sangat sinis, benar - benar tajam
"K-kau kenapa kau begini padaku?"
Tuhan, tolong katakan bahwa yang kali ini benar - benar hanya halusinasi.
Sehun menodongiku pisau yang tiba - tiba ada di tangannya, pada nadi leherku, benar - benar sangat dekat. Sampai setetes darah jatuh pada kerah jaket tebalku
To Be Continue