Fisika Vs Bahasa Inggris [COM...

By LavenderVio

89.3K 4.9K 315

Ini tentang seorang gadis penyuka Fisika namun tidak suka dengan Bhs. Inggris. dia adalah Aileen Aurelia Gri... More

Prolog
Guru Bhs. Inggris enggak masuk
Ulangan Fisika
Pretended to be serious,but caught
Go Home Whit Devan
Cakra Lagi!
Ulangan Bhs.Inggris
Ketika semuanya teringat kembali
When He Came Back With Memories Of That
Pelajaran Olahraga
Afandra !!!
Hukum Kekekalan Energi
Debat Bhs. Ingris
Philosophie Naturalis Principian Mathematica
Memories
Lebih Dekat
Ledakan besar!
Hukum Gravitasi Newton
Awal dari semuanya
Awal Dari Semuanya #2
Dating a Double
Matahari dan Bintang mencari bulan.
Terungkap !!!
Mencari Aileen
Ada Apa Dengan Cakra !!!
Museum Naruto
With You
Santai Tanpa Perdebatan
Memulai Atau memutuskan
Bolos
Keputusan
Double date (2)
Pengakuan
END
Sayang kalian!!!
syuka!! wkwk
10th February
Ketemu Aileen dan Cakra

Untuk Aileen

2.3K 152 6
By LavenderVio

Bab 8

Sendari tadi Aileen terus menguap menatap beberapa temannya yang sedang mengoceh menggunakan bahasa yang di benci Aileen. Yah, sekarang sedang ada presentasi Bhs.Inggris. Aileen benar-benar kesal, ia tidak tahu harus mengatakan apa padahal ia sangat suka jika sedang di adakan debat seperti ini.

"Eh materi presentasi kita udah jadi belum?" tanya Dina yang duduk di sebelah Aileen.

"Leen udah jadi belum?" tanya Tasyah sambil menatap Aileen. "La lo nanya ke gue, ngerti aja gue nggak apalagi buat materi gitu, lo pada kan tau kalau gue bego dalam bhs.inggris." kata Aileen

Tasya dan Din langsung menepuk pelan jidatnya. Menyadari kebodohanya menanyakan hal itu kepada gadis penyuka Fisika ini tapi benci dengan Bhs.Inggris.

"Seandainya aja gue satu kelompok denganAlika, mungkin gue nggak akan sepanik ini. Kan lumayan kan ada translate gratis tanpa pake kuota." Guman Aileen dalam hati sambil menatap punggung Alika.

"Oke See you next time,"

"Ha? Udah selesai?" tanya Aileen sambil menganggkat kepalanya menatap Alika yang berjalan dan duduk di sampingnya.

"Dari tadi neng, makanya jangan molor mulu. Gimana kalo pak Zahril liat lo, mau di hukum lo,huh?" kata Alika namun tidak ada tanggapan oleh Aileen.

"Lo mau ke kantin?" tanya Alika dan langsung di balas gelengan kepala oleh Aileen."Nggak gue mau tidur, lo beliin aja gue seperti biasa." Kata Aileen.

"Ogah, kalo lo nggak ke kantin, gue nggak bakal bawain lo makan ke sini," tolak Alika. Aileen langsung menatap tidak parcaya pada gadis kuncir kuda ini. Bisa-bisanya gadis ini menolak permintaannya padahal dia sudah sangat tahu jika kondisi dirinya sedang tidak baik gara-gara tidur terlalu larut.

"Wah jahat banget sih lo,ka. Lo mau maag gue kambuh,huh?" ucap Aileen

"Salah lo sendiri nggak mau makan, sekarang lo harus ikut gue ke kantin. Nggak ada penolakan." Kata Alika menarik lengan Aileen dengan paksa menuju kantin.

Aileen dan Alika yang tengah asik menyantap makan mereka masing-masing langsung terhenti ketika seseorang dengan seenakanya duduk di hadapan mereka tanpa mengatakan 'permisi' atau hal semacamnya.

Alika langsung memutar bola matanya malas ketika mengetahui siapa orang itu. Sementara orang itu hanya memperlihatkan senyum tiga jarinya ke arah Alika yang langsung membuat Alika tanpa kesal hendak ingin menendang orang itu pergi jauh dari hadapannya, tapi ia tahu itu tidak bisa.

Sementara Aileen, awalnya memberhentika kegiatannya kini kembali melanjutkannya. Ia sama sekali tidak peduli. Yang ada di pikiran Aileen sekarang hanya secepatnya pergi dari sini dan membuka buku kesayangannya dan terhanyut di dalamnya.

"Leen?" panggil Devan. Gadis yang merasa terpanggil langsung berguman tanpa menoleh. "Lo mau ikut nggak sama gue?" tanya Devan lagi. Kali ini Aileen merasa harus menoleh,"Kemana?" tanya Aileen sambil mengerutkan keningnya.

"Temenin gue main basket, kan lo suka main basket." Ucap Devan dengan mata menatap ke arah Aileen berharap gadis itu menyetujui permintaannya.

"Gue bakalan ikut kalau lo mau ajarin gue main basket juga bukan hanya jadi penonton," ucap Aileen asal. "Oke. Nanti gue jemput lo, " ucap Devan kemudian pergi begitu saja. sementara Aileen masih shok, awalnya ia mengatakan hal itu agar Devan tidak jadi mengajaknya karena ia tidak bisa mengabaikan Devan yang begitu baik kepadanya kemarin. Tapi lihat sekarang, Devan bahkan sangat bersemangat ketika mendengar jawaban darinya. Dan sekarang Aileen hanya bisa pasrah, dan menerima ajak Devan, walaupun sebenarnya ia ingin berlama-lama berbaring di kasurnya karena tadi malam tidurnya tidak cukup gara-gara kakaknya selalu menganggunya.

"Gue harap lo nggak mainin sahabat gue, Dev." Guman Alika dalam hati sambil menatap punggung Devan yang semakin lama semakin menjauh.

Tanpa Aileen sadari, Devan sangat senang dengan keputusan Aileen itu. Bahkan sangat senang, karena awalnya ia hanya ingin membuat gadis itu kagum kepadanya tapi yang ia dapat lebih dari itu. Devan bahkan bisa lebih dekat dengan Aileen.

"Ini namanya beli satu gratis satu," guman Devan.

***

"Leen itu apa?" tanya Alika terheran melihat sebuah surat tergeletak di atas meja Aileen. "Itu surat bego," ucap Aileen, dengan cepat Alika langsung menyentil hidung gadis itu. "Gue juga tau kalo itu surat bego tapi maksud gue itu, surat itu dari siapa?" ucap Alika sambil meraih surat itu. "Nggak ada namanya loh Leen." Ucap

"Mungkin penggemar gue," ucap Aileen asal sambil berjalan dengan santainya dan duduk di kursi muliknya dan diikuti oleh Alika.

"Tsh, sejak kapan lo punya penggemar rahasia,huh? palingan orang gila atau surat nyasar." Ucap Alika.

Mendengar ucapan Alika, Aileen langsung memutar bola matanya malas. Kemudian membuka isi amplop itu, sementara Alika sudah menenggelamkan wajahnya di dalam lipatan kedua tangannya. Tidur, yup gadis itu tidur lagi.

Bola mata Aileen bergerak ke kanan dan ke kiri mengikuti arah bacanya. Semakin lama, Aileen mulai kesal membaca deretan kata di dalam surat itu. Deru nafasnya semakin memburu ketika ia mulai memasuki paragraf ketiga dari surat itu.

Dengan kasarnya Aileen memukul mejanya hingga membuat Alika yang tadinya asik dengan dunia mimpinya langsung mendongkak menatap heran kepada gadis di sampingnya. "Lo kenapa sih,leen?" ucap Alika sambil mengerjab-erjabkan kedua matanya, menyesuaikan cahaya yang menerobos rentinya.

"Dasar orang gila. Gue nggak takut." Umpat Aileen dengan pandangan tajam lurus ke depan. Ia sama sekali tidak memerdulikan Alika yang sudah mengumpat karena ulahnya. "Baca nih," ucap Aileen sambil menyodorkan selembar kertas yang telah tercoret sederet kata yang membuat kemarahan Aileen memuncak.

"Ini nggak bisa di biarin,Leen! Orang kayak gini harus di basmi deh," ucap Alika juga emosi dengan isi surat itu.

"Gue juga tau, tapi lo tau siapa yang nulis surat sialan ini?" kata Aileen kepada gadis di sampingnya dan langsung mendapat gelengan kepala oleh Alika. "Udah deh, nggak usah di pikirin. Nanti orangnya juga muncul sendiri." Ucap Aileen sambil merongo tas yang ada di belakangnya. Kemudian mengeluarkan benda berbentu persegi dari sana.

"Astaga, Aileen. Ini masalah besar, gimana kalo orang ini nggak main-main sama lo. Lo bisa tanganin huh, lebih baik lo sekarag mikirin gimana caranya males perbuatan nih orang gila." Celoteh Alika namun Aileen seakan tidak memperdulikan ucapannya, gadis itu hanya hanyut di dalam soal Fisika.

"Aissh, lo nyebelin banget deh... Aileen lo denger nggak sih, ucapan gue,huh?" ucap Alika sambil menggoyangkan tubuh Aileen. Karena kesal, Aileen langsung menutup bukunya dengan kasar kemudian menatap kesal kepada Alika.

"Lo mau gue mikirin hal yang nggak penting ini,huh? Gue nggak punya waktu, dan oh yah, orang kayak gini tuh, Cuma bisa ngacem. Yah, walaupun tadinya gue sempat kesal juga, tapi kalo gue pikir, kalo emang takdir gue kayak gitu yah, mau gimana lagi." Ucap Aileen pangjag lebar.

"Lah, justru itu, lo harus siap-siap kalo misalnya dia benar-benar lakuin itu ke lo. " ucap Alika. "Lo yakin Cuma gue? Nama lo juga ada di dalam surat itu,Alika."

"Iya juga sih, tapi lo nggak seharusnya kayak gini. Setidaknya lo mikir kek,"

"Nggak punya waktu." Ucap Aileen kemudian pergi meninggalkan Alika yang menatap tidak percaya dengan sikapnya. Tapi tanpa Alika ketahui Aileen sebenarnya sangat takut, khawatir bahkan sangat khawatir. Hanya saja ia tidak ingin memperlihatkannya kepada Alika.

Di dalam otak Aileen sudah banyak pertanyaan dan juga ia juga sudah sangat berpikir dengan keras ingin tahu siapa orang yang melakukan pengancaman kepadanya dan Alika. Bagaikan soal Fisika, otak Aileen sendari tadi terus berputar mencari jawaban dari pertanyaannya, tapi sepertinya pertanyaannya itu memiliki rumus yang banyak dan sangat susah terpecahkan. Sial,

Aileen melipat kedua bibirnya kedalam sambil mengeratkan pelukannya kepada buku-buku tebal yang ada dalam pelukannya. "Gue harus tahu siapa orang gila itu." Guman Aileen kemudian menarik nafas dalam – dalam dan menghempaskannya dengan kasar.

"Gimana isi suratnya, mungkin itu tidak membuatmu takut tapi itu hanya pancingan untuk kejutan selanjutnya nyonya penyuka Fisika." Kata seseorang yang menatap Aileen dari kejahuan sambil melampar tatapan tajam kepada gadis itu seakan tatapannya dapat merobek apa yang di lihatnya.

"I hate you, Aileen. So much." 

Bersambung...

Kamis, 11 Mei 2017

Continue Reading

You'll Also Like

6.7K 262 2
Sejarah Ini Menceritakan Tentang Pramuka di Indonesia dan internasional, Sebagai pelajar dan mahasiswa harus tau.
3.3M 169K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
11.3K 1.1K 23
"Gw gak minat sama cinta cintaan!!" Tegas tiara "Lo itu kenapa sih kaya benci banget sama yang namanya 'cinta'?" Tanya talita heran "Menurut gw cinta...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.7M 69.7K 32
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...