Beautiful Tomorrow (Completed...

By RaeRaHan

31K 3.2K 249

Cinta tidak mengenal hambatan. Cinta melewati rintangan, melompati pagar hambatan, dan menembus tembok untuk... More

Beautiful Tomorrow | 1
Beautiful Tomorrow | 2
Beautiful Tomorrow | 3
Beautiful Tomorrow | 4
Beautiful Tomorrow | 5
Beautiful Tomorrow | 6
Beautiful Tomorrow | 7
Beautiful Tomorrow | 8
Beautiful Tomorrow | 10
Beautiful Tomorrow | 11
Beautiful Tomorrow | 12
Beautiful Tomorrow | 13
Beautiful Tomorrow | 14
Beautiful Tomorrow | 15
Beautiful Tomorrow | 16
Beautiful Tomorrow | 17
Beautiful Tomorrow | 18
Beautiful Tomorrow | 19
Beautiful Tomorrow | 20
Beautiful Tomorrow | 21
Beautiful Tomorrow | 22
Beautiful Tomorrow | 23
Beautiful Tomorrow | 24
A beautiful day, tomorrow and forever | 25
Harus Baca

Beautiful Tomorrow | 9

894 128 8
By RaeRaHan

Seorang namja baru saja sampai di depan sebuah bangunan bertingkat modern yang sudah lama tidak ia kunjungi. Setelah memarkirkan mobilnya ia berjalan masuk ke dalam lift dan menekan tombol menuju tempat yang akan ditujunya.

Setelah tepat berhenti di hadapan sebuah pintu Jungkook berusaha menekan password pintu tersebut. Tidak disangka seseorang telah menunggunya di dalam di balik pintu untuk kedatangannya.

"Hyung?" ucap Jungkook tersenyum pada Wonwoo di hadapannya. "Untuk apa kau di situ?" sambungnya membuka sepatunya.

"Tentu saja menyambut kedatanganmu. Apa kau akan tidur di sini kali ini?" tanya Wonwoo merangkul dongsaeng kesayangannya itu.

"Eung, tidak ada siapapun di rumah. Eomma dan Appa kembali ke Busan untuk mengurus kepindahan mereka ke Seoul." jelas Jungkook, kini mereka berdua duduk di sebuah sofa.

"Arraseo, bagaimana dengan keadaanmu sekarang? Sudah makan malam?" tanya Wonwoo.

"Eung, ajig. Untuk apa aku kemari kalau bukan menikmati masakanmu?" ucap Jungkook terkekeh kecil.

"Haha arraseo, tunggulah. Aku akan memasakan makanan untukmu. Kau boleh berganti pakaianmu sementara aku memasak, aku harap kau tidak lupa letak kamarmu dimana." ejek Wonwoo.

"Ide bagus. Kalau begitu aku akan segera kembali. Tidak usah khawatir, kamarku masih di sana bukan?" tanya Jungkook bercanda menunjuk pintu kamar yang sebenarnya adalah kamar Wonwoo. Mereka berdua tertawa bersama.

Jungkook masuk kedalam kamar minimalis serba putihnya yang sudah lama tidak ia datangi. Ia membuka kemejanya dan mengganti pakaiannya dengan kaos putih polos dan celana panjang olahraga hitam dengan dua garis putih di sampingnya. Jika kau melihat isi lemarinya, tidak banyak warna di sana. Hanya hitam dan putih, karena itu memang warna kesukaan Jungkook.

Setelah selesai Jungkook berbaring sebentar, sudah lama ia meninggalkan ranjang empuknya setelah kecelakaan itu. Dia rasa ini sudah hampir sebulan sejak kejadian itu, tapi tidak banyak yang terjadi. Ia tidak banyak mengingat kejadian lalu, yang ada hanyalah sakit di kepalanya jika ia memaksakan.

Setiap pagi selalu sama, seperti ada yang hilang dalam kehidupan Jungkook. Ia selalu memimpikan sesuatu yang tidak bisa ia ingat sendiri. Sungguh Jungkook sangat terganggu, meskipun semuanya terlihat sama tapi Jungkook terasa kesepian. Tidak ada lagi yang berani membahas Sana pada Jungkook karena itu akan membuatnya marah, sangat marah. Biarlah ia mengingatnya secara perlahan, itulah harapan semua orang. Termasuk Sana.

Meskipun begitu Jungkook merasa terganggu. Munafik. Jungkook tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya pada Sana. Di JK's pun Jungkook selalu memperhatikan Sana, segala yang yeoja itu lakukan. Meskipun tidak bertatap langsung ia selalu mencari sesuatu dari Sana.

"Sana." ucap Jungkook memijat keningnya.

Jungkook bangkit dan berjalan menuju meja kecil di sebelah ranjangnya untuk mengisi ulang daya ponselnya. Ia membuka laci mencari dimana terakhir kali ia menyimpan charger nya. Tidak ada, yang ia temukan disana hanya beberapa helai kertas berukuran kecil lebih mirip dengan kartu nama.

"Toko bunga?" ucap Jungkook pelan. Ia menemukan beberapa kartu toko bunga. "Untuk apa aku menyimpan ini semua?" sambungnya.

Jungkook berjalan keluar kamarnya hendak menemui Wonwoo dan bertanya padanya.

"Hyung, apa ini milikmu?" tanya Jungkook pada Wonwoo yang sedang fokus di depan penggorengan.

"Mwo? Apa itu? O, kartu nama? Itu milikmu," ucap Wonwoo masih mengaduk masakannya. "Kau sibuk mencari beberapa toko bunga saat itu untuk menemukan bunga baby breath Sana sangat menyukainya bukan?"

"Sana?" ucap Jungkook pelan. Wonwoo menutup mulutnya, todak seharusnya ia mengungkit hal itu kembali. Apakah sekarang Jungkook akan marah? Apa dia akan berteriak pada Wonwoo? Tidak. Jungkook terdiam memandangi kartu nama di hadapannya.

[Flashback on]

"Pengiriman barang!"

Dengan senyum di wajahnya Sana berlari ke arah pintu. Ia membuka pintu tersebut dan menanda tangani surat terima sebelum ia mendapatkan paketnya. Kotak hitam berukuran sedang diberikan kurir itu pada Sana.

"Kamsahamnida." ucap Sana menutup pintunya. Ia mengira-ngira kali ini apa yang akan dikirimkan kekasihnya itu setiap tanggal anniversary mereka. "Oke Jeon Jungkook kali ini apa?"

Sana tersenyum membawanya ke dalam, ia duduk di ranjang empuknya. Dengan bersilang kaki, Sana melihat sekeliling kotak tersebut. Sana selalu saja mendapatkan hal seperti ini tiap Bulan dari Jungkook. Sebenarnya setiap ada kesempatan Jungkook selalu memberikan apa yang Sana mau, hanya saja setiap tanggal anniversary ini lah yang Sana tunggu-tunggu. Pasalnya Jungkook akan memberikan hadiah pada Sana dengan cara berbeda, dia tidak akan memberikan langsung melainkan lewat kurir antar seperti tadi.

Bulan lalu ia mendapatkan make up yang sangat diinginkan Sana hari ini? Sebenarnya Sana tidak berharap banyak, ia hanya senang saat hari ini datang.

Sana membuka kotak tersebut dan mendapati sebuket bunga Mawar merah muda yang sangat Indah. Ada secarik kertas didalamnya, Sana mengernyitkan keningnya,

"Happy Mothers day?" ucap Sana bingung. Dengan masih memperhatikan bunganya Sana mengambil ponselnya dan menghubungi Jungkook.

"Yeoboseyo? Happy anniversary chagi. Kau suka?" ucap Jungkook di seberang sana.

"Yakk, Jeon Jungkook. Apa kau tidak salah mengirimkan ini padaku?" tanya Sana.

"Wae? Kau tidak suka? Mereka kehabisan bunga baby breath, jadi aku tidak bisa memesannya kali ini. Lain kali aku akan mencari banyak toko bunga untuk menemukannya."

Sana memutar bola matanya mendengar jawaban Jungkook. "Yang benar saja, aku tidak masalah dengan baby breath, tapi disini tertulis 'Happy Mothers day' apa kau salah kirim? Bukankah ini untuk eommonim?" tanya Sana.

"Tidak, tentu saja aku tidak salah kirim. Itu memang untukmu chagi," ucap Jungkook. "Bukankah kau akan menjadi ibu bagi anak kita kelak?"

[Flashback off]

Sana tersenyum, ia merasakan pipinya sudah merona sekarang. Dengan hanya mengingat perkataan Jungkook  beberapa bulan lalu saja ia sangat senang. Tapi senyum itu tidak bertahan lama, kini tidak ada yang akan mengirimi bunga lagi pada Sana.

Bulan ini untuk pertama kalinya Sana merasakan anniversary yang tidak seperti biasanya. Bahkan Sana tahu kalau saat ini Jungkook pasti tidak mengingat hari ini. Sana memperhatikan fotonya bersama Jungkook didalam ponselnya, tidak terasa air matanya kini menetes.

Sana sesegera mungkin mengusap air matanya dan kembali tersenyum, ia menyimpan ponselnya dan menyalakan lilin yang tertancap pad cake berukuran kecil di hadapannya.

"Untuk kali ini, aku akan merayakannya sendiri. Lain kali kau harus mengganti yang lebih dari ini Jeon Jungkook. Happy anniversary. Fiuhhhh." Sana meniup lilin dihadapannya.

🚙 To be continued 💨
Votemment chuseyo 🙏

Continue Reading

You'll Also Like

30.4M 1.8M 67
DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea men...
13.5M 1.1M 81
♠ 𝘼 𝙈𝘼𝙁𝙄𝘼 𝙍𝙊𝙈𝘼𝙉𝘾𝙀 ♠ "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, ps...
507K 37.6K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.