Fisika Vs Bahasa Inggris [COM...

By LavenderVio

89.3K 4.9K 315

Ini tentang seorang gadis penyuka Fisika namun tidak suka dengan Bhs. Inggris. dia adalah Aileen Aurelia Gri... More

Prolog
Guru Bhs. Inggris enggak masuk
Ulangan Fisika
Pretended to be serious,but caught
Cakra Lagi!
Ulangan Bhs.Inggris
Ketika semuanya teringat kembali
Untuk Aileen
When He Came Back With Memories Of That
Pelajaran Olahraga
Afandra !!!
Hukum Kekekalan Energi
Debat Bhs. Ingris
Philosophie Naturalis Principian Mathematica
Memories
Lebih Dekat
Ledakan besar!
Hukum Gravitasi Newton
Awal dari semuanya
Awal Dari Semuanya #2
Dating a Double
Matahari dan Bintang mencari bulan.
Terungkap !!!
Mencari Aileen
Ada Apa Dengan Cakra !!!
Museum Naruto
With You
Santai Tanpa Perdebatan
Memulai Atau memutuskan
Bolos
Keputusan
Double date (2)
Pengakuan
END
Sayang kalian!!!
syuka!! wkwk
10th February
Ketemu Aileen dan Cakra

Go Home Whit Devan

3.3K 199 6
By LavenderVio

Bab 4

"YES..YEAH," pekik Aileen yang langsung membuat seisi kelas menoleh kepadanya tidak terkecuali Cakra yang tadinya sibuk dengan dunia mimpinya langsung melongo ketika mendengar suara mengelegar dari gadis penyuka Fisika itu.

"Apa-apaan sih lo,leen. Kesambet?" ucap Alika yang juga terkejut mendengar pekikan Aileen.

"Ups, sorry, gue nggak sengaja. Terlalu senang tadi," ucap Aileen ketika menyadari semua mata tertuju padanya.

"Fisika lagi?" tanya seseorang yang duduk tak jauh dari bangku Aileen yang bernama Genta. Dan langsung di balas anggukan oleh Aileen. "Nggak capek yah lo sama tuh soal gila?" tanya genta sambil memutar bola mata jengah.

"Suka-suka gue dong. Masalah buat lo?" ucap Aileen sambil menjulurkan lidahnya kearah pria yang bernama Genta. Sementara Cakra yang melihat tingkah Aileen langsung mendengus pelan,"Dasar anak kecil." Guman Cakra kemudian kembali tertidur dalam lipatan tangannya.

"Whatever you say,Aileen." Ucap Genta sambil tersenyum miring. Genta tahu kelemahan Aileen, Aileen memang tidak mau kalah tapi jika ia berdebat menggunakan bhs. Inggris maka Aileen akan diam. Mendengar ucapan Genta, Aileen kemudian terdiam dan menghiraukan Genta yang sudah tertawa melihatnnya.

"Alika?" panggil Aileen kepada gadis yang sedang sibuk mencatat PR biologi miliknya. "Hm." Ucap Alika. "Lo punya teman yang bisa ngajarin gue bhs.inggris?" tanya Aileen takut-takut. Seketika mata Alika langsung mendongkak," Akhirnya lo mau juga belajar bhs.inggris,leen." Ucap Alika

"Nggak jadi deh," kata Aileen langsung menoleh kelain arah dari Alika. Kening Alika mengerut,"Why?" tanya Alika. Namun tidak ada jawaban dari Aileen, gadis itu menghiraukan Alika dan terfokus kearah jendela menatap dunia luar dari sana.

"Leen, apaan sih lo," umpat Alika kemudian melanjutkan kegiatannya semula yaitu mencontek PR biologi milik Aileen.

"Ka, gue keluar dulu yah, mau ikut nggak?" tanya Aileen sambil menoleh menatap Alika namun gadis itu langsung mengeleng dan seketika Aileen pergi dari kelas. "Padahal jam istirahat hampir habis kenapa dia keluar? Aneh." Guman Alika menatap punggung Aileen yang kemudian menghilang dari ambang pintu.

Mata Aileen tadi menangkap sosok pria yang ditemuinya di kantin bersama Alika, yang notebane-nya adalah sepupu Alika,yah siapa lagi kalau bukan Devan. Pria itu sedang duduk di pinggir lapangan basket,memandangi siswa lain yang sedang bermain basket.

Aneh kenapa pria itu tidak bermain juga padahal baju yang ia kenakan sama dengan baju siswa yang sedang bermain basket. Aneh bukan? Mungkin pria itu sudah lelah dan ingin beristirahat, itu mungkin saja batin Aileen.

Entah apa yang terjadi padanya, ia ingin menghampiri pria itu padahal pria itu baru berkenalan dengannya beberapa hari yang lalu. Tapi setelah mengingat jika Devan juga menyukai Fisika, Aileen semakin ingin berjalan menghampiri Devan. Mungkin Devan bisa berbagi cerita dengannya.

"Dev?" panggil Aileen dengan nada takut-takut. Pria yang dipanggil langsung menoleh dan terkejut mendapati Aileen sedang berdiri di sampingnya dengan wajah yang disembunyikan.

"Eh? Aileen. Kenapa?" tanya Devan kepada Aileen yang langsung dijawab gelengan kepala oleh gadis itu. Seketika Devan mengerutkan keningnya, terheran dengan sikap Aileen. "Lalu?" tanya Devan lagi.

"Hemm, gue boleh duduk disini,nggak?" tanya Aileen sambil menunjuk bangku kosong di samping Devan dan langsung dijawab anggukan kepala oleh Devan. Aileen langsung duduk disana sambil menatap para pria yang sedang bermain basket dengan sangat seru terlihat dari wajah bersemangat yang ditunjukkan mereka.

"Jadi lo kesini untuk liat mereka main,huh?" sahut Devan setelah melihat Aileen sangat serius menatap permainan yang dibuat teman-temannya di lapangan itu. Seketika Aileen mengangguk tanpa menoleh kearah Devan.

"Leen?" panggil Devan

"Hm." Jawab Aileen lagi-lagi tanpa mengalihkan pandangannya dari lapangan basket.

"Nggak jadi deh." Kata Devan sambil beranjak dari duduknya. Sementara Aileen mendengar jawaban Devan langsung menoleh namun tidak mendapat pria itu di sampingnya melainkan pria itu sedang berjalan ke lapangan basket dan bermain di sana.

Untuk sejenak Aileen terpaku melihat Devan bermain dengan lincah. Menggiring bola ke ring, Aileen kagum dengan permainan Devan. Bagaimana pria itu melempar bola, memasukkannya ke ring, perubahan ekspresi pria itu dan keringat yang bercucuran di wajahnya membuat Aileen menatap kagum. Satu hal yang Aileen bisa katakan untuk pria itu adalah Tampan.

"Ternyata lo jago juga maen basket," ucap Aileen ketika melihat Devan berjalan menuju kearahnya sambil mengusap bekas keringat yang menempel di wajahnya.

"Jago? Gue nggak jarang gosok gigi yah,leen." Ucap Devan seketika Aileen tertawa mendengar perkataan Devan. "Maksud gue tuh, lo main basket pinter juga." Ucap Aileen. Devan kemudian meraih botol mineran yang entah sejak kapan ada di sana, mungkin Aileen yang tidak menyedarinya. Devan langsung meneguk air itu. "Iya gue tau, tadi becanda kok." Ucap Devan

"Oh iya, gue balik ke kelas yah, bentar lagi bel masuk," ucap Aileen setelah melihat jam yang melingkar. Devan-pun mengangguk sebagai jawaban.

"Aileen," panggil Devan ketika Aileen sudah melangkah tidak jauh dari tempatnya. Aileen kemudian menoleh menatap Devan. " Pulang bareng,mau?" kata Devan. Sejenak Aileen berpikir kemudian mengangguk tanda ia setuju. Melihat anggukan Aileen,Devan langsung tersenyum,sementara Aileen langsung pergi dengan ekpresi biasa-biasa saja.

"Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang berukuran kecil. Karbohidrat tersusun dari monosakarida,disakarida dan polisakarida. Kemudian fungsi karbohidrat.." kira-kira begitulah penjelasan guru biologi yang sedang berceloteh diatas sana.

Sementara para siswa sibuk mencatat apapun yang menurut mereka pantas untuk dicatat. Tak terkecuali Aileen dan Alika, mereka berdua terlihat sangat memperhatikan pelajaran itu, walaupun cita-cita Alika bukan menjadi dokter tapi tetap saja gadis itu serius dengan pelajaran ini.

"Eh,Leen pulang nanti kita mampir di tokoh buku yah?" kata Alika sambil menyenggol lengan Aileen. "Nggak bisa,ka. Gue pulang bareng orang lain kali ini," kata Aileen sambil menoleh kearah Alika. "Siapa?" tanya Alika, namun Aileen hanya menaikkan bahunya tak acuh dengan Alika.

"Lo jahat banget yah sama gue. Yaudah deh, besok-besok kita nggak usah pulang bareng lagi." Ucap Alika

"Eh bukan gitu,ka. Gue pulang sama bunda," elak Aileen

"Oh, kalau gitu maaf yah." Ucap Alika kepada Aileen dan langsung dijawab anggukan oleh Aileen. Entah kenapa Aileen tidak ingin memberitahu Alika jika ia pulang dengan sepupunya,Devan. Mungkin Aileen malu.

"Oke, kalian kerjakan halaman soal disana dan kumpul di pelajaran berikutnya dan untuk buku kalian ambil besok. Bapak keluar sekarang." ucap guru biologi itu sambil berjalan keluar dari kelas.

Semua siswa bergegas untuk pulang, mengemasi barang-barang mereka, hal itulah yang dilakukan Aileen,Alika dan Cakra. "Leen gue diluan yah," ucap Alika sambil mengapitkan tali tasnya di bahunya. Aileen langsung mengangguk sambil memasukkan buku-bukunya ke dalam. Alika pun pergi kini hanya Aileen dan Cakra di dalam kelas.

Tidak lama setelah Alika pergi, tiba-tiba seseorang langsung memanggil Aileen dari ambang pintu yang ternyata adalah Devan. "Eh,Devan. Lo udah dateng," ucap Aileen setelah melihat Devan berdiri menyandar di ambang pintu kelasnya.

"Lo udah siap?" tanya Devan sambil mengelurkan ponselnya dari saku celananya. "Tunggu bentar lagi, barang gue tuh belum di masukin ke loker," Ucap Aileen masih sibuk memasukkan barangnya kedalam tasnya. Devan langsung berjalan ke arah Aileen dan mengambil setumpukan buku yang ditunjuk Aileen tadi. "Biar gue yang masukin. Cepat kita pulang," ucap Devan

"Udah, ayo." Ucap Aileen kepada Devan. Sementara Carka tampak tak acuh dengan dua orang yang sedang berceloteh di sekiarnya, tapi satu hal yang muncul di pikiran Cakra yaitu, Ada hubungan apa Aileen dengan pria bernama Devan itu.

"Kita naik motor?" tanya Aileen setelah melihat motor yang ditunggangi Devan.

"Nggak kita naik kuda." Ucap Devan seketika Aileen terkekeh kemudian naik diatas motor itu dan duduk diam. "Pegangan Aileen, nanti lo jatuh." Ucap Devan sambil menarik tangan Aileen untuk melingkar di perutnya sementara Aileen hanya menurut saja.

"Rumah lo dimana?" tanya Devan

"Hm, lo tinggal belok kiri di belokan depan nanti, rumah abu-abu disana itu rumah gue." Ucap Aileen kemudian Devan-pun mengangguk paham,.

"Thanks yah,Dev," ucap Aileen ketika ia sampai di depan rumahnya. "Hm." Jawab Devan, "Lo mampir yuk, kita makan bareng," aja Aileen namun Devan menggeleng. "Yah, nggak seru lo,Dev. Mampir aja, anggap aja ucapan terima kasih gue ke lo." Ucap Aileen

Devan kemudian mengelah nafas dan membuka helm-nya, "Gue yang ngajak lo pulang bareng, jadi lo nggak usah balas budi ke gue." Ucap Devan sambil tersenyum, "Yaudah deh, terserah lo aja. " kata Aileen pasrah.

"Gue balik yah," ucap Aileen sambil memasang kembali helmnya dan membawa motornya pergi meninggalkan rumah Aileen. Sementara Aileen langsung masuk ke rumahnya sambil bersenandung ria.

"Assalamu Ailaikum."

"Waalaikum salam, Aileen udah pulang yah." Jawab bunda Aileen sambil mencuci piring di wastafel. Aileen langsung menghampiri bundanya," Udah pada makan yah bun? Kok nggak nunggu Aileen sih," Kata Aileen

"Maaf, tadi ayah kamu katanya lapar banget jadi kita makan bertiga deh," ucap bunda tanpa menoleh kearah Aileen

"Bertiga?" tanya Aileen pasalnya yang tinggal dirumah ini hanya ia dan kedua orang tuanya.

"Iya, Tadi ayah kamu habis jemput kakak kamu," ucap Bunda Aileen sambil berjalan menuju lemari es. "Kakak udah pulang? Kok Aileen baru tahu," kata Aileen dan langsung di balas anggukan Aileen.

Seketika Aileen langsung berlari ke lantai dua atau lebih tepatnya ke kamar kakaknya. "Abraham Alexi Griselda?" ucap Aileen sambil bersandar di ambang pintu kamar kakaknya. Seketika pria yang sedang berbaring itu langsung menoleh kearah sumber suara, dan langsung tersenyum ketika melihat seorang gadis sedang bersandar di ambang pintu masih menggunakan seragam sekolah SMA.

"Aileen?" kata Abraham sambil bangun dari tidurnya kemudian menghampiri gadis itu. "Lo nggak ngabarin kalau mau pulang," ucap Aileen

"Heheh, anggap aja kejutan buat lo," ucap Abraham, Aileen langsung mendengus kesal. Tiba-tiba tanpa diduga Abraham langsung menarik Aileen kedalam pelukannya." Lo nggak kangen kakak lo,huh?" ucap Abraham ketika Aileen sudah dalam pelukannya.

"Abraham lepasain, ketek lo bau." Ucap Aileen sambil memberontak untuk lepas dari pelukan kakanyan itu. "Nggak, biarin lo nyium bau ketek gue sampai pinsan,dan jangan panggil gue Abraham." ucap Abraham sambil mempererat pelukannya kepada Aileen. Aileen kesAL hingga akhirnya ia menginjak kaki kakaknya dan akhirnya kakaknya itu melepaskannya. Buru-buru Aileen berlari keluar kamar Abraham sebelum pria itu membalas perbuatannya tadi.

"AILEEN AURELIA GRISELDA AWAS LO, GUE BALES NANTI." Ucap Abrahan dengan nada tinggi, Aileen mendengar ucapan kakaknya ia hanya tersenyum.

Sementara bunda Aileen dan Abraham hanya menggeleng pelan, ia sudah terbiasa dengan situasi seperti ini ketika dua anaknya itu berkumpul. Dan mulai sekarang ia sadar rumahnya akan kembali ribut dengan pulangnya anak sulungnya ke rumah.

Bersambung... 

Senin, 08 Mei 2017 

Continue Reading

You'll Also Like

91.6K 7.6K 22
Ameiry Keirav Archie Kei sudah lupa seperti apa rasanya bahagia, karena di setiap harinya hanya ada luka. Ayahnya sudah berubah semenjak bunda mening...
581K 27.6K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
93.8K 4.1K 198
STOP. BERHENTI. Apakah kamu mau masuk Surga atau Neraka ? ✔ Baca buku ini untuk merubah hidupmu untuk hidup suci ( Kelakuan, pikiran dan hati ) di ha...
894K 66.5K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...