F A B U L A (ft. Niall Horan)...

By chthoes

14.9K 1.6K 67

[COMPLETED] BOOK 2 OF ; "MY FIRST LOVE, NIALL!!" ------ Mereka memang sedang bersama, namun perjalanan mereka... More

FABULA : Author's Note
Prolog
「1」Surprised
「3」Apologize and Graduation
「4」Married
「5」Hello, Mr & Mrs.Hemmings!
「6」Beautiful girl
「7」What?!
「8」Happy Birthday, tsaniya!
「9」Ssh, don't tell Her.
「10」World War Three
「11」Lookin' for you
「12」Horan's House
「13」One day with, Niall!
「14」Marry me, Mr.Hood!
「15」U R G E N T ! !
「16」Twinnies
「17」The Apologize 2
「18」The Family
「19」Paris
「20」Him
「21」Meet Again
epilog.
Linneas Thirwall Horan : "Well, ini sebuah kabar bahagia!"
Mattie James Horan : "Truly Yours." (Ep. 01)
Mattie James Horan : "Truly Yours." (Ep. 02)

Niall James Horan : "Being a Daddy, Again?"

376 52 9
By chthoes

[WATCHING TYPO AND WRONG WORDS!!]

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Lampu tanda berlangsungnya oprasi menyala terang diatas pintu ruangan bertuliskan "Opration Room" sebuah rumah sakit.

Peluh menetes pada setiap wajah yang menunggu diluar ruangan itu. Bahkan beberapa diataranya terlihat seperti sedang lari marathon.

"Damn, aku mulai membenci dokter bedah sekarang!" umpat Calum.

Iya Calum, temannya Niall yang berparas Asia dan berkebangsaan Australia. Dia dan Lily (istrinya) mengambil penerbangan langsung begitu menerima kabar jika Linneas sudah berada dirumah sakit.

Sore ini, tiba-tiba saja air ketuban Linneas pecah diluar perkiraan waktu. Kata dokter, dia mengalami pembukaan lebih cepat dari ibu hamil pada umumnya.

Mungkin karna anak yang ada didalam perut ingin segera keluar?

"Ck, Niall saja yang berstatus sebagai suami Linneas terlihat tenang!" cibir Luke dengan santai.

"Itu karna ini sudah terlalu lama, bodoh!" balas Calum tidak mau kalah, "Mana ada proses persalinan berdurasi hampir 5 jam?!"

Hey, Calum benar!

"Tenanglah, everything will be alright." timbrung Tsaniya, "Yang harus dilakukan sekarang adalah tetap tenang dan berfikir positif!"

Ah ya, by the way, hubungan Calum dan Luke sudah mulai kembali seperti dulu. Bagaimana pun Calum tidak boleh egois dengan keputusannya, ia juga harus bisa memaafkan Luke atas semua kesalahan lelaki itu.

Dan, tsaniya memang nyatanya sangat bahagia jika bersama Luke. Calum bisa apa jika begitu?

"Guys..."

Mereka semua refleks melihat kearah sumber suara, dimana lelaki blonde berekspresi kacau baru saja memanggil tanpa mengalihkan pandangannya dari lantai.

"Jika.. Jika aku harus kehilanganya sekarang, menurut kalian apakah aku siap? atau tidak?" lanjutnya.

"Tch, bajingan ini! Dia pasti selamat!" Pekik Lily yang sangat kesal mendengar pernyataan Niall.

Luke saja rasanya ingin memakan teman brengseknya itu hidup-hidup! Untung saja ia bukan kanibal.

"Kataku--"

"Niall stop! Linneas pasti selamat!" tutup Tsaniya pada akhirnya.

Niall tersenyum kecil sembari mengangguk, tapi pandanganya masih tidak teralihkan. Sementara yang lain kembali bergelut dalam pikiran mereka masing-masing.

Jujur, dari semua kejadian melahirkan yang dialami Tsaniya dan Lily, tidak pernah meng-khawatirkan saat Linneas melahirkan. Ck, wanita itu benar-benar bisa membuat orang khawatir!

"Ah iya, kau sudah menyiapkan nama untuk anakmu?" Luke kembali memulai percakapan.

Sebenarnya ia hanya ingin mengalihkan pikiran Niall agar lebih sedikit relax dari sebelumnya.

Niall mengangguk, "Sudah sejak lama, Linneas yang membuat nama itu."

"Ahh.. i see."

ceklek...

"Mr. Horan?" suara bariton dari lelaki paruh baya ber-jas putih mengagetkan semuanya.

Niall berdiri dan menghampiri lelaki itu, "Apa dia baik-baik saja?"

Lelaki itu mengangguk, "Semua baik-baik saja. Hanya tadi, kami sedikit kesulitan ketika berusaha mengeluarkan bayi dari perut ibunya. Selamat ya, anak anda laki-laki."

Semua orang disana langsung menghembuskan nafas dengan sangat lega, Tsaniya sampai tidak bisa membendung airmatanya begitu mencerna penjelasan barusan.

"Lalu istri saya?"

Lelaki -dokter- itu tertawa kecil sebentar sebelum menepuk pundak Niall, "Tentu saja dia baik, istrimu itu adalah wanita yang kuat bukan?"

Niall tersenyum dan mengangguki ucapan sang dokter. Ia mengucapkan banyak terimakasih kepada Dokter itu sebelum akhirnya lelaki paruh baya itu pergi meninggalkan mereka semua.

*******

Linneas terbangun dari tidurnya karena pengaruh obat bius yang sepertinya mulai habis. Langit-langit ruangan berwarna putih dan botol infus menjadi pemandang pertama yang ia lihat.

Rasa hangat terasa ditangan kirinya, seperti ada yang menggengam atau membalutnya.

Linneas menolehkan kepalanya ketika dilihatnya Niall tengah tertidur dengan kepala yang menjadikan tangan kirinya sebagai bantal.

"Dasar." guman Linneas dengan senyum kecilnya.

Ia kembali mengedarkan pandangannya kesekitar. Hingga akhirnya berhenti, ketika ia juga melihat Twinnies yang saling bersender sembari terlelap disofa rumah sakit.

Rasanya berbagai umpatan ingin ia lontarkan untuk Niall. Karna bagaimana bisa ia membiarkan twinnies ikut dan menjaga Linneas disini? Mereka harusnya istirahat dirumah saja.

"Ya.. Bajingan. Bangun..!" Teriak Linneas serak. ia menggoyangkan tubuh Niall sehingga lelaki itu terbangun dari tidurnya.

"Linneas!" seru Niall kaget. "Se-sebentar, aku akan memanggil dokter untuk memeriksa keadaanmu!"

Genggamannya terlepas, ketika Niall beranjak dan meninggalkan ruangan tersebut untuk memanggil dokter.

Maddie yang akhirnya bangun, ikut kaget melihat sang ibu yang sudah mengedipkan matanya. Lantas ia membangunkan Mattie yang berada disampingnya.

"Matt, mom sudah sadar!" kata Maddie, dan Mattie pun akhirnya terbangun.

"Mom!" panggilnya sembari beranjak menghampiri ibunya, "Apa mom sudah merasa lebih baik?"

Linneas yang senang melihat twinnies hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya. Menyuruh kedua bocah itu mendekat dan memeluk mereka dengan erat.

"Mengapa kalian ada disini? seharusnya kalian tetap dirumah." ujar Linneas yang melihat twinnies secara bergantian.

"Kami kesini bersama uncle cal, ingin melihat adik baru kami." Mattie menjawab mewakili kembarannya.

"Oh ya?" Twinnies mengangguk. "Lalu dim--"

Suara decitan pintu yang terbuka membuat semuanya menoleh, disana terlihat Niall dan seorang dokter yang tengah berjalan menghampiri Linneas.

"Bagaimana? Sudah merasa lebih baik, Mrs. Horan?" tutur dokter itu dengan nada Humor.

Linneas tersenyum, "Ya,sudah lebih baik. Terimakasih, dok."

"Sama-sama Ma'am."

"Ah iya, apa anakku belum dibawa kesini?"

"Sebenarnya tadi sudah, namun anda belum sadar dan dia harus segera diberi makan, jadilah kami membawanya kembali keruang bayi. Tapi sebentar lagi pasti akan diantar kesini." Linneas mengangguki penjelasan sang dokter.

"Terimakasih dok,"

"Ya, kalau begitu saya permisi."

Mattie dan Maddie memangdang polos kepergian sang dokter dan kembali menatap Linneas setelahnya.

"Jadi mom, siapa nama adik kami?" ucap Maddie yang sudah tidak sabar.

Niall mengelus kepala putrinya lembut sembari melempar senyum pada Linneas, "Namanya..."

"Micholas Jameswall Horan."








---------------------

Heiho!

Kemaren gue kaget bgt asli, gua kira gak bakal ada banyak respon gt kan buat bonschapt, tapi ternyata banyak.

Wuidih.. q bahagia sekylie. hehe..

jadi, nih aku kasih bonschapt lagi. Maaf ya kalo pendek..

sekian terimakasih...

-chaèlsa

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 17.4K 44
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...
842K 72.4K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
291K 25.9K 52
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
1M 93.9K 54
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...