Beautiful Tomorrow (Completed...

Da RaeRaHan

31K 3.2K 249

Cinta tidak mengenal hambatan. Cinta melewati rintangan, melompati pagar hambatan, dan menembus tembok untuk... Altro

Beautiful Tomorrow | 1
Beautiful Tomorrow | 2
Beautiful Tomorrow | 3
Beautiful Tomorrow | 4
Beautiful Tomorrow | 6
Beautiful Tomorrow | 7
Beautiful Tomorrow | 8
Beautiful Tomorrow | 9
Beautiful Tomorrow | 10
Beautiful Tomorrow | 11
Beautiful Tomorrow | 12
Beautiful Tomorrow | 13
Beautiful Tomorrow | 14
Beautiful Tomorrow | 15
Beautiful Tomorrow | 16
Beautiful Tomorrow | 17
Beautiful Tomorrow | 18
Beautiful Tomorrow | 19
Beautiful Tomorrow | 20
Beautiful Tomorrow | 21
Beautiful Tomorrow | 22
Beautiful Tomorrow | 23
Beautiful Tomorrow | 24
A beautiful day, tomorrow and forever | 25
Harus Baca

Beautiful Tomorrow | 5

1.1K 123 9
Da RaeRaHan

A smile is the best make up only girl can wear. -Marilyn Monroe-
〰〰〰

Pagi hari Sana terbangun dan memulai beberapa aktivitas baru yang ia tambahkan di schedule nya. Ia akan bangun di pagi hari mendahului matahari untuk bersinar, dan memasak makanan untuk ia antar ke rumah sakit. Di sana ia tidak akan memberikannya secara lansung pada Jungkook, tapi lewat perantara sang perawat, jadi Jungkook hanya akan mengira itu buatan dari sang ibu, seperti biasa.

Hal ini dilakukan sejak seminggu lalu, saat terjadi kecelakaan pada Jungkook yang mengakibatkan kepalanya mengalami cedera berat dan membuatnya tidak mengingat Sana, ya hanya Sana. Semuanya bisa diingat dengan baik tapi hanya Sana yang tidak ia ingat, entahlah kuasa Tuhan memang sangat luar biasa.

Sejak hari dimana Jungkook mengatakan jika Sana bukanlah tipenya, ia hanya akan mengunjungi Jungkook sepulang dirinya bekerja dan pergi bersama Mark. Yah, ini sebenarnya hanya akan menambah spekulasi jika Sana adalah kekasih Mark. Tapi jika tidak begini Sana tidak akan di anggap kedatangannya oleh Jungkook.

Tapi untuk hari ini, Sana mencoba bertemu Jungkook di rumah sakit seorang diri sebelum ia berangkat bekerja. Jungkook dikabarkan akan pulang ke rumah hari ini. Sana menarik nafas dalam-dalam dan menggeser pintu kamar Jungkook. Keadaannya jauh lebih baik sekarang, ia sudah berjalan tanpa menggunakan dua kruk ditangannya. Meskipun Jungkook harus tertatih-tatih saat berjalan.

Seperti biasa ekspresi Jungkook tidak terlalu senang saat Sana datang. Ia selalu menghindari kontak mata dengan Sana, atau melakukan hal lain yang membuatnya menyibukan diri.

"Apa kau sudah membereskan barangmu?" tanya Sana. "Biar aku bantu." sambungnya mengambil beberapa pakaian untuk di masukan ke dalam sebuah tas.

Jungkook hanya diam, ia merampas barangnya darigangan Sana. "Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri."

"Siapa yang akan menjemputmu? Aku membawa kendaraanku, aku akan mengantarmu." ucap Sana setelahnya.

"Siapa kau?"

"Ne?"

"Siapa kau sehingga selalu mencampuri urusanku? Mengapa kau berlagak peduli padaku? Apa kau punya hutang budi padaku? Berhentilah bersikap baik!" ucap Jungkook sinis. Sana hanya mendengar setiap perkataan yang keluar dari mulut Jungkook.

"Kau! Entah mengapa aku benci setiap melihat wajahmu. Wajah sok polos yang tak tahu malu! Ohh, kau mendekati Mark karena uang bukan? Tidak cukup sekarang kau mendekatiku? Sebenarnya apa yang kau pikirkan?"

Mata Jungkook menatap Sana tajam, tatapan yang berbeda saat Jungkook dan Sana bertengkar dulu. Sana ketakutan, ia bisa melihat Jungkook benar-benar membencinya. Mata Sana sudah berkaca-kaca tapi ia menahan untuk mengeluarkannya.

Klekk,

"Jungkook-ah, kau sudah siap?" tiba-tiba saja Wonwoo datang dari balik pintu membuat berhentinya aksi saling tatap mereka.

"O, kau disini lebih dulu Sana-ya?" tanya Wonwoo.

"Ne, oppa." ucap Sana tersenyum.

"Itu bagus, ikutlah bersama kami." ajak Wonwoo, mata Jungkook langsung saja membelalak ke arah Wonwoo.

"Ahh tidak usah oppa, aku membawa mobilku. Lagi pula saat ini aku harus menuju JK's building ada urusan." ujar Sana.

"Ahh begitu? Kalau begitu, hati-hatilah saat berkendara."

"Ne, oppa. Kalau begitu, aku akan pergi oppa, Jungkook-ah." ucap Sana lalu pergi meninggalkan kamar Jungkook.

"JK's building? Apa dia bekerja disana juga?" tanya Jungkook pada Wonwoo.

"Heol, ne Jeon Jungkook Sana bekerja di JK's sebagai manajer artis. Apa kau benar-benar tidak mengingatnya?" tanya Wonwoo.

"Manajer artis? Orang seperti dia yang hanya seorang manajer ingin mendekatiku? Aku ini direktur utama. Aku yakin aku tidak memiliki hubungan baik dengannya. Benarkan hyeong?" tanya Jungkook.

"Kau harus tahu bagaimana perasaannya saat ini." ujar Wonwoo. "Aku tahu sulit bagimu untuk mengingatnya, tapi setidaknya kau harus menjaga perasaannya Jungkook-ah. Dia itu tunanganmu, kau sangat mencintainya."

"Apa kau bercanda? Aku mencintai orang sepertinya? Mengapa semua orang berbuat baik padanya? Mengapa semua orang peduli padanya?!" ucap Jungkook meninggikan nada suaranya. "Hyeong, aku tidak mau kau ataupun siapapun membahas tentang dia dihadapanku." ucap Jungkook geram mendahului Wonwoo keluar kamar.

****
Sana baru saja sampai di JK's building, ia memarkirkan mobilnya dan hendak masuk ke dalam building sebelum seseorang memanggilnya dari belakang.


"Sana-ya!"

Sana membalikkan badannya, senyumnya merekah begitu mengetahui seseorang yang memanggilnya adalah Im Nayeon, rekan sesama manajer yang sangat dekat dengannya.

"Nayeon-ah?!"

Sana berlari kecil ke arah Nayeon dan memeluknya. Sudah cukup lama Sana tidak bertemu Nayeon karena kesibukannya menjadi manajer seorang aktor ternama seperti Kim Taehyung.

"Aku sangat merindukanmu." ucap Sana saat pelukan mereka terlepas.
"Eung na do. Aku sudah mendengar semuanya, aku turut bersedih Sana-ya. Sekarang bagaimana keadaannya?"

"Semuanya baik-baik saja kecuali ingatannya, dia masih tidak mengingatku."ucap Sana tersenyum manis.

"Aigoo, kau selalu tersenyum meskipun ini sulit. Yeoppo. Bersabarlah, dia sangat mencintaimu bukan? Aku yakin semuanya akan kembali." ucap Nayeon merangkul bahu Sana. "Hei aku dengar sekarang kau menjadi manajer Jung Chae Yeon? Aktris pendatang baru itu?"

"Emmh, aku akan menemuinya hari ini. Bagaimana kau dan Taehyung?" goda Sana.

"Dia selalu masih menyusahkanku. Kami tidak pernah akur, dia selalu membangkang dan menghancurkan schedule yang aku buat. Ahh entah sampai kapan aku akan berhenti dari semua ini." ucap Nayeon.

"Hahaha maka dari itu segera menikah dengannya. Apa ini tidak terlalu lama kalian menyembunyikan hubungan ini?"

"Sssttttt Sana-ya," ucap Nayeon dengan cepat membungkam mulut Sana. "Kau mau aku kehilangan pekerjaanku? Jangan sampai orang tahu. Kau itu satu-satunya yang aku percaya, arraseo?" sambung Nayeon mendapatkan anggukan kepala Sana.

"Chaa, masuklah." ucap Nayeon mendorong kecil tubuh Sana.

"Hahaha wae? Aku berjanji tidak akan mengatakannnya lagi. Kalau kau keka,-" Sana menghentikan ucapannya begitu melihat Nayeon membulatkan matanya. "Hhahaha araseo, araseo. Baiklah, aku rasa aku sudah terlambat sekarang, Nayeon-ah annyeong." ucap Sana melambaikan tangannya.

Sana berlarian masuk menuju ruangan Mark. Ia berharap ia tidak benar-benar terlambat untuk menemui mereka. Dengan nafas terengah-engah Sana menghentikan langkahnya di depan pintu ruangan Mark dan mengatur nafasnya sebelum masuk. Ia tersenyum dan memegang daun pintu lalu membukanya.

Mata Sana membulat, senyumnya memudar.

"Kemana semua orang pergi?" ucapnya saat melihat ruangan dengan sebuah meja besar dihadapannya sudah kosong tak ada yang menempati.

"Ahh otthoke? Apa aku terlambat?" panik Sana. "Jika saja perjalanan kemari tidak terhambat seperti tadi dan jika saja perdebatan itu tidak terjadi aku setidaknya masih bisa memperkenalkan diri tadi." sambung Sana mengacak-acak rambutnya.

"O. Kau datang?"

Sana membalikan badannya dan melihat Mark bersama seorang yeoja cantik berkulit putih dan berambut panjang yang ia yakini itu adalah Chae Yeon.

"Mark, jinjja mian. Tadi ada sesuatu yang harus aku kerjakan, dan..dan jalanan begitu macet sehing,-"

"Tidak apa Sana-ya." ucap Mark memotong pembicaraan Sana. "Lagipula ini hanya pertemuan biasa. Selebihnya kau bisa bicarakan langsung dengan Chae Yeon. Chae Yeon-ssi, perkenalkan ini Minatozaki Sana. Dia akan menjadi manajermu mulai sekarang." ucap Mark.

"Annyeonghaseyo, Sana imnida. Aku harap kita bisa bekerja sama dengan baik." ucap Sana mengulurkan tangannya.

"Jung Chae Yeon imnida. Benar eonni, mari kita bekerja lebih baik kedepannya." Chae Yeon menerima uluran tangan Sana dan tersenyum sangat manis padanya.

'Ahhh neomu yeppeo. Aku rasa kali ini tidak akan ada masalah, dia cantik, terlihat baik, dan juga..entahlah aku rasa aku bisa bekerja sama dengannya secara baik.' batin Sana.

"Nah, karena kalian sudah saling bertemu dan saling mengenal aku rasa kalian bisa bekerja sama dengan baik kedepannya. Sana-ya, aku mau kau mulai menyusun jadwal dan memberikannya padaku lusa." jelas Mark.

"Ne." ucap Sana singkat. Merasa cukup Mark meninggalkan mereka berdua.

"Mark-ssi!" panggil Chae Yeon membuat Mark membalikkan badannya.

"Ne?"

"Bisakah aku memanggilmu oppa? Untuk bisa lebih dekat. Sana eonni memanggilmu seperti biasa, bisakah aku melakukan hal yang sama?" tanya Chae Yeon.

Sana dan Mark saling tatap dan tersenyum.

"Hahahaha tentu saja,mengapa tidak?" ucap Mark lalu kembali masuk ke ruangannya.

Chae Yeon tersenyum senang mendengarnya dan Sana memperhatikan itu semua kalau Chae Yeon menyukai Mark, ya itu menurut pandangan matanya.

"Kau begitu menyukainya?" tanya Sana dengan senyum diwajahnya.

Chae Yeon menatap Sana, senyum manis di wajahnya pergi terganti dengan tatapan mata dingin dan terbilang sinis.

"Terlambat di hari pertamamu eonni? Yang benar saja." ucap Chae Yeon dingin meninggalkan Sana.

'Heol. Kemana dirinya yang murah senyum dan periang itu? Bisa aku ralat perkataanku tadi? Akubrasa akan sedikit sulit dengan pekerjaanku kali ini.' batin Sana menghela nafasnya dalam-dalam.

"Baiklah Sana tersenyum. Ingatlah satu senyuman diwajahmu, maka satu kesulitan akan menghilang."

🚙To be continued 💨

Continua a leggere

Ti piacerà anche

121K 18.6K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
158K 15.5K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
13.5M 1.1M 81
♠ 𝘼 𝙈𝘼𝙁𝙄𝘼 𝙍𝙊𝙈𝘼𝙉𝘾𝙀 ♠ "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, ps...
724K 67.6K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...