'Sekarang kalian kembali ke kelas masing2 karna sebentar lagi waktu istirahat habis'
Intrupsi yang diberikan kepala sekolah itu cukup membuat alika dkk merasa ciut. Walau dengan nada biasa, namun dilihat dari wajahnya saat mengatakan kata2 itu. Sangat menakutkan.
Mereka segera berdiri dan berpikir untuk kembali sekarang juga.
Iyar : udah ayo balik aja
Rafi : ngapa lu yar? Ngeri ya? Ketos ketangkep basah haha
Iyar : udah lah ayo
Saat hendak kembali, dan sudah melangkah.
Suara terdengar ...
'Hana...'
Yang dipanggil menoleh,
Tidak.
Tidak hanya hana yang menoleh.
Semua menoleh.
'Pulang sekolah, bisa kita bicara sebentar?
Semua teman2 hana terkesiap, tentu saja.
Bagaimana bisa seseorang yang telah membuat sahabatnya itu hampir mati hanya karna ulahnya, dan dia datang kembali lalu mengatakan ingin bicara begitu saja.
Dan yang lebih membuat mereka semua tak percaya adalah ...
Hana mengatakan ...
'Ya'
//
'LU GILA?!'
Itu suara ody.
Alika mencoba menenangkan ody sekarang, saat tadi hana mengatakan 'ya' untuk pertanyaan allena, semua teman2 alika yang saat itu ada di tempat memang tak percaya.
Alika : udah lah dy, biarin aja mungkin penting
Ody : APA NYA YANG PENTING SI?! GUE TUH UDAH GAPERCAYA2 LAGI SAMA DIA!
Reyhan : kita tau dy, tapi mau gimana? Toh mungkin dia mau minta maaf
Ody : orang macem dia gakenal kata maaf!
Jujur saja, mereka juga tak percaya penuh pada allena. Ia memang meminta hana untuk sekedar berbicara saja, namun tak dapat di pungkuri kalau ia bisa saja melakukan hal yang tidak2 lagi pada hana.
Hana : udah lah, gue gapapa kok
Ody : apa nya gapapa coba hah?! Bahkan sekarang lu malah jadi diem dan kepikiran juga kan?!
Keke : ody udah, jangan marah2 terus coba buat tenang dulu jangan gini dy
Ody : bacot lu anjing
Ody meninggalkan teman2nya itu.
Alika datang menghampiri hana dan mengelus lembut punggung temannya itu.
Alika : jangan di pikirin banget ya na, ody marah juga karna dia perduli sama lu dan gamau lu kenapa2
Hana mengangguk dan tersenyum.
Pulang sekolah ...
Mereka semua telah berkumpul, semua yang tadi ada di tkp.
Rafi : lu yakin mau ngomong sama dia?
Hana : iya
Rafi : lu percaya sama dia?
Diaz : apa dah lu fi, tadi aja katanya mau gebet
Rafi : apaan gebet kalo ternyata itu dia!
Iyar : gebet fi, sapa tau deket
Rafi : dih ogah, mending gue jomblo
Diaz : iya juga si fi, kalo lu jadian nanti kasian cewe lu. Menderita punya pacar kek lu
Rafi : loh kok?
Iyar : you rich, but your face poor fi
Rafi : GUE TERIGUIN LU YAR!!!
Seseorang datang.
Allena ada di depan mereka meski dalam jarak yang jauh.
Hana : gue kesana dulu ya
Hana hendak berjalan, namun ody menahan.
Ody : gue temenin
Tentu hana akan menolak.
Hana memegang tangan ody dan mengatakan ...
Hana : gue gaakan kenapa2 dy, percaya sama gue
Ody tetap tak akan yakin kalau tak akan terjadi apa2.
Hana menggenggam tangan ody dan tersenyum meyakinkan.
Dan betapa langka nya, ody mengangguk. Dan tersenyum, walau itu senyum ke-khawatirannya.
Hana melangkah mendekati allena.
Allena : kita bicara di kafe deket sekolah ya na?
Hana mengangguk. Dan mereka pergi.
Ody : kita ikutin
Yang lain mengangguk setuju.
Hana dan allena benar2 pergi ke kafe yang terdapat di dekat sekolah mereka. Mereka memilih duduk di pojok kafe dan memesan minuman.
Allena : apa kabar na?
Kalimat itu berhasil membuat hana membelalakan matanya.
hana : e-mm baik
Allena tersenyum.
Allena : syukurlah
Hana : lu mau ngomong apa?
Allena kembali tersenyum lalu menunduk.
Dan tak lama, ia mendongak dan menatap ke arah hana.
Allena : na, gue minta maaf
Jujur saja, hana benar2 tak meng-ekpestasikan kalau allena akan mengatakan hal itu.
Allena : gue takut buat ngomong kayak gitu, gue takut lu gabakal maafin. Gue tau na, lu pasti udah benci banget sama gue
Hana tak menjawab, ia hanya mendengarkan.
Allena : ayah ...
Hana : eungh?
Allena : sekarang dia ada di panti rehabilitasi, dia positif make na
Bagaimana bisa hana tak kaget, walaupun sudah jahat padanya. Ayahnya tetap lah ayahnya.
Ayah itu bagaikan sebuah pohon, yang tak pernah berhenti memberi dan selalu menyemangati. Walau ia tak dapat dengan mudah mengatakan apa yang ia rasakan, namun ia akan selalu berusaha dan berjuang demi masa depan yang baik untuk anaknya. Bahkan jika ia harus pergi demi kebaikan anaknya, ia akan melakukan itu.
( YAALLAH AKU MAU NANGIS PAS NGETIK INI:( , AYAH KU LAGI SAKIT MOHON DOANYA YA SEMOGA DIA CEPET SEMBUH:)'
Allena : gue sama mama gue sekarang tetep tinggal di rumah kita yang lama, setelah kejadian waktu itu ayah ditangkep na. Mungkin lu gaakan perduli tentang gue, tapi serius gue bener2 minta maaf dari hati gue yang paling dalam. Selama seminggu ini gue berusaha sadar atas semua yang gue lakuin, dan sekarang gue akuin kalo itu salah
Hana mengambil nafas berat.
Hana : gue gatau mau ngomong apa len, gue bener2 benci sama lu karna kejadian waktu itu
Allena : gue paham kok na, dan gue gaakan pernah maksa lu buat maafin gue. Itu semua terserah lu, karna seenggak nya gue udah lega karna udah minta maaf
Hana hanya menatap allena lesuh.
Hana : gue maafin lu
Allena membelalakan matanya.
Allena : pasti lu maafin gue karna terpaksa ya?
Hana tersenyum.
Hana : gue maafin lu tulus, karna lu udah berani dan mau buat minta maaf ke gue dengan keadaan lu sekarang. Gue salut len
Allena menatap hana tak percaya.
Allena : jadd-di lu?
Hana : gue maafin, dan gue percaya sama lu kalau lu tulus minta maaf ke gue
Allena kembali tersenyum.
Pelayan datang membawakan pesanan mereka.
'Silahkan dinikmati'
Allena kembali bersuara.
Allena : gue gaakan tinggal disini lagi na
Hana : ya?
Allena : gue bakal pindah, yang pasti ga di indo. Tapi cuma gue dan mama tetep di indo
Hana : kenapa? Sekolah lu gimana?
Allena : sebut aja ini penebusan dosa gue selama ini haha, dan gue juga udah mengundurkan diri dari sekolah
Allena menyelangi kata2nya dengan tertawa.
Hana : oh gitu, kalo itu pilihan terbaik lu ya gapapa. Tapi kemana?
Allena : gue masih belum nentuin si, tapi yang pasti gue bakal pindah
Hana hanya membalasnya dengan deheman.
Allena : eumm, kayaknya itu aja na yang mau gue sampein
Hana : ah? Oh iya len
Allena bangkit dari duduknya.
Allena : kalo gitu gue pamit ya na, makasih atas semuanya dan semoga kita ketemu lagi
Hana : iya len sama2, sukses buat apa yang akan ku lakuin nantinya. Good luck
Allena : hmm! Btw gausah bayar, biar gue aja. Anggep ini sebagai permintaan maaf gue lagi hehe
Hana : lu kebanyakan minta maaf haha
Allena : haha, yaudah duluan ya na
Hana : mmm, tiati
Allena pun pergi meninggalkan hana di kafe itu.
'Percayalah jika memaafkan dan meminta maaf, Sama sulitnya'
'Minal aidzin walfaidzin'- Hana geraldine
To be continue ...