Can't u trust me to loving u?!

By cuwitez_leegi

240K 1.6K 359

Book 1 from "Jagiya, i give u my love.." ##dalam proses editing untuk menghilangkan Typonya yang buanyak.. :"... More

Ch 1 and 2 # meet and greet , Jun?#
Ch. 3 #teddy for you#
Ch. 4 # un myong?#
Ch. 5 #kartu namanya hilang!!#
Ch. 6 # what's wrong with him?#
Ch. 7 # amarah yang meluap #
Ch. 8 # papa jun#
Ch. 9 # oh.. aku paham.. #
Ch. 10 # jun dream n bad memories#
Ch. 11 #still in flash back#
Ch. 12 # cause of the bad dream #
Ch. 13 #stop scared jun!#
Ch. 14 #changing#
Ch. 15 # end of flash back and end of jun dream#
Ch. 16 # jun sembuh? #
Ch. 17 # mengesalkan! #
Ch. 18 #time goes on#
Ch. 19 # special guest #
Ch. 20 #alasan putri harus tinggal bersama tante'y#
Ch. 21 # anak mantan Presdir High Blue Enterprise?!#
Ch. 22 #tawa jun yg kembali terdengar#
Ch. 23 # akibat kebanyakan nonton tivi #
Ch. 24 #there's something wrong#
Ch. 25 # jun di titipin?! #
Ch. 26 #sekamar?!#
Ch. 27 #mimpi itu selalu menghantui#
Ch. 28 #she's jun cure #
Ch. 29 # putri yg lamban #
Ch. 30 # anter- jemput? #
Ch. 31 # brandon #
Ch. 32 # jun vs brandon #
Ch. 33 # akibat trlalu mungil #
Ch. 34 # ketiga ksatria sang Putri #
Ch. 35 #papa pulang#
Ch. 36 #she's really my cure..!#
Ch. 37 # can't sleep without her! #
Ch. 38 # jun with his crazy idea! #
Ch. 39 # he's wake me up..#
Ch. 40 # ada apa dgn mu?.? #
Ch. 41 # perasaan apa ini? #
Ch. 42 #ok! tapi..#
Ch. 43 # the 3 of rules #
Ch. 44 # Putri #
Ch. 45 # i am n0t change at all.. #
Ch. 46 # Nico, boy with the blue eyes#
Ch. 47 # jun&brandon vs nico&me#
Ch. 48 # THE HEARTBREAKER #
Ch. 49 # es krim dia tolak?! woah! amazing! #
Ch. 50 #at the pool #
Ch. 51 # siputku yg genius.. #
Ch. 52 # siputku! obatku tenggelam! #
Ch. 53 # andwe! don't touch her her lips!! #
Ch. 54 # i'll give u everything.. include my first kissue..#
Ch. 55 # yg membuatnya tenggelam#
Ch. 56 # jun worried #
Ch. 57 # siputku demam #
Ch. 58 # it's my fault.. #
Ch. 59 # mengigau #
Ch. 60 # don't realize what ar u waiting on #
Ch. 61 # what a crazy morning #
Ch. 62 # who is calling? #
Ch. 63 # morning shock! #
Ch. 64 # what?! dasar brandon malas!!#
Ch. 65 # brandon yg malang.. #
Ch. 66 # why life must be cruel like this?! #
Ch. 67 # my lovely friend, i'll never forget you #
Ch. 68 # the tears can't be hold any longer#
Ch. 69 # i want you always be with me.. #
Ch. 70 # argh! it is a big trouble!! #
Ch. 71 # let's break the rule!! #
Ch. 72 # the night without permission #
Ch. 73 # the reason is,, i'm growing up you moron!..#
Ch. 74 # can handle this - he's coming!!#
Ch. 75 # special brother#
Ch. 76 # jun pov #
Ch. 77 # jun pov #
Ch. 78 # too close! #
Ch. 79 # alasan kepulangan Ed yg tiba-tiba..#
Ch. 80 # the nightmare was take apart!! ok, i'll hold this pain just 4 u.. #
Ch. 81 # Why he looks like soo be faulted..#
Ch. 82 # two heart#
Ch. 83 # some1 Special to Ed, n Freezer boys #
Ch. 84 # am i jealous? no way! right? #
Ch. 85 # am i late to realize what i'm feeling to her? #
Ch. 86 # finaly.. i can see your love..#
Ch. 87 # what's wrong with brandon?! #
Ch. 88 # Prince of possessive #
Ch. 89 # this heartbeat just for u#
Ch. 90 # the heartbeating is rumble #
Ch. 91 # Can't Stop Smiling!#
Ch. 92 # Cindy, What happen with you? #
Ch. 93 # she's crying in my sweet 17?! #
Ch. 94 # Silly wishes from Crazy Jun!! #
Ch. 95 # pagi yg mendebarkan..( n cuplikan 2 tahun kemudian )
Ch. 96 #the reason why_flash back part A#
Ch. 97 #the reason why_flash back part B#
Ch. 98 #the reason why_flash back part C#
Attention Please chingu-deul..#last chapter of this book#

Ch. 99 #the reason why_flash back part D#

2.1K 33 35
By cuwitez_leegi

arrrgh!

kenapa wajahku bisa merah sekali seperti ini?!

pantas saja tante bisa menebak dengan tepat kalau begini keadaannya!

wajahku benar-benar seperti akan meledak!

sial!

padahal aku hanya akan menempelkan bibir kami saja!

hei!

itu sama sekali bukan sebuah kissue!

belum!

tapi sepertinya wajahku tak sependapat dengan otakku!

omg!

aku kembali melirik siputku yang berjarak 5 langkah dariku.

"aishh!" aku mengacak rambutku.

"ahhh!"

"arrrgh! cepatlah besar!

kalau terus-terusan begini, aku jadi sulit menahan diriku!"

"ngh.. Op..pa.."

shiiiing

aku langsung kembali terpaku pada ia yang memanggilku dengan lirihan.

pikiran gilaku memudar.

fiuhh 

ini karna dia mengigau lagi..

akhir-akhir ini dia sering mengigau,

membuatku sedikit cemas dan penasaran akan apa yang ia impikan..

kalau hanya mengigau seperti biasa sih aku tak masalah..

tapi ini berbeda dari yang sebelum-sebelumnya.

dia terlihat sangat cemas dan ketakutan dalam igauannya itu.

bahkan terkadang ia menangis dalam tidurnya, membuatku bingung harus berbuat apa..

pada akhirnya aku hanya bisa menghapus air matanya saja tanpa tau apa yang ia impikan..

aku pernah bertanya, tapi ia tak mau jawab dan malah mengalihkan pembicaraan.

ia terlihat sangat tak ingin mengingat kembali mimpi-mimpinya itu.

sebenarnya apa yang ia impikan?

padahal kupikir kami sedang dalam masa yang menyenangkan, tapi kenapa malah dia yang jadi sering bermimpi buruk menggantikan aku?

mimpi burukku tak pernah datang lagi.

kurasa itu karna aku selalu bersama 'nya' setiap waktu.

lalu kulihatlah wajahnya yang sudah normal dan polos lagi.

glek!

jun!

stop thinking so mischievous #nakal# like this!!

akupun segera berlalu keluar daripada aku tak bisa mengendalikan diriku seperti tadi lagi!

aku memutuskan untuk ke ruang tamu, menunggunya terbangun.

haaaa..

dan semoga saja nanti malam demamnya sudah hilang.

aku mau mengajaknya naik bianglala lagi..

roda berputar itu sungguh membuatku tak bisa berhenti tersenyum!

gimana tidak?!

orang setiap naik itu, siputku pasti selalu memeluk erat diriku!

hahahaha

kukira dia takut ketinggian,,

tapi dia pura-pura tegar walaupun aku bisa melihat ketakutan di binar matanya!

aku kejamkah?!

nooo!

akukan hanya mau dia memelukku saja..

:'D

lagipula, dia tak pernah jujur kalau ia takut!

kurasa dia hanya tak terbiasa saja, nanti lama kelamaan, pasti ia akan terbiasa dengan semua permainan yang akan kusuguhkan kepadanya.

:"D

hahaha

eh..

ngomong-ngomong..

gimana ceritanya dengan saya sekarang ini nih??!!

kalau dia tidur, gue mau ngapain n kemana?!

arrrgh!

sial!!

gue jadi ga ada kerjaan sekarang!!

fiuuhh..

ayo Jun berpikir!

cari sesuatu untuk dimainkan!!

aku tak mau kembali ke kamar tu bocah!

kurasa aku sekarang sedang gila

dan aku tak mau 'dia' sampai jadi 'korban' kegilaanku!!

dan ditengah pikiranku yang sedang lalu lalang, mataku yang tajam ini akhirnya berguna juga!!

disudut samping meja tv, aku dapat melihat laptop kak Yudi yang menganggur!

langsung saja kusambar laptop itu dan mulai mengenyahkan pikiran gilaku yang sedari tadi bergelora dalam otakku

setidaknya perhatianku jadi teralihkan kan?!

hihihi

akupun mulai memanfaatkan benda hitam yang bisa menyambungkan diriku ke seluruh dunia itu#lebai!!#.

hmm..

tapi sepi sekali ya..

sepertinya tante dan kak yudi sudah tepar habis perjalanan jauhnya..

sungguh sepi sekali..

ah!

nyalakan tv sajalah, walaupun tak berguna karna tak akan kutonton,

tapi setidaknya bisa membuat ruangan jadi hidup kembali..

hoho

klip

tv kunyalakan dan ia mulai memamerkan gambar- gambar kartun aneh yang kunilai sangat menggelikan!

but i don't care!

now it's time to surfing in my world..!

haha

* * *

@time goes on..

Jun ketiduran..@

"ahahahhaha" dapat kudengar suara tawa renyah seseorang yang sepertinya berada sangat dekat denganku..

ahh

semuanya terasa damai sekali, sunyi, tenang, sungguh sangaat nyaman..

rasanya semua orang pasti rela menukar apapun segala miliknya untuk berada di zona istimewa seperti yang sedang kurasakan sekarang ini..

tapi, tawa siapa tadi?!

"huahahaha" tawa renyah itu semakin mengeras.

"ssssttt!" bisa kudengar bisik keberatan seseorang yang amat kukenal.

kupaksa membuka mataku walau sepertinya mata ini sangat tak rela meninggalkan dunia nyaman yang sedang kurasakan..

klip

mataku perlahan terbuka

dengan sedikit memicing karna belum terbiasa dengan bias cahaya lampu yang terlalu silau

hmm, begitu mataku sudah terbiasa lagi, aku dapat menangkap sosok bidadari kecil yang merelakan pangkuannya untuk kujadikan sandaran kepalaku..

mata kami bertemu

dan..

"akh! kak Yudi! lihatlah, oppa jadi terbangun karna tawamu! isssh" dengus bidadari kecil itu.

"what?! that's not my fault!

dia yang tidur tak pada tempatnya!" seru laki-laki bertubuh atletis yang duduk di sofa singgle dekat tv.

ya, kak yudi.

tawa yang membangunkan aku dari zona nyamanku tadi juga adalah tawanya.

ck!

"maaf oppa..

kau jadi terbangun.." ujar suara lembut jagiku..

"it's ok. ehm, kau sudah tak apa? jam berapa ini?" tanyaku dengan suara agak serak karna habis bangun tidur.

"eung.

aku sudah sembuh.

kan sudah kubilang, aku sakit itu tak pernah lama..

kenapa hari ini kau ini jadi tidur terus sih oppa?! ini sudah jam 6!" seru bocah itu.

"ck! aku baru bangun dan kau sudah berani berteriak padaku?!" kataku berlebihan, padahal ia tak berteriak padaku..

:D

"uh? siapa yang teriak?!"

"aissh? tuh kan teriak lagi!"

"cih! whateva lah!" dia memutar bola mata cantiknya.

hohoho

kurasa ia sudah benar-benar sembuh.

berarti rencanaku untuk mengajaknya ke taman bermain bisa lancar dong??

huahahaha

tanpa sadar aku memamerkan smirk evilku.

" a.. apa?!" tanyanya mulai waspada, sepertinya ia dapat membaca situasinya yang nanti akan tidak sesuai harapannya!

karna aku akan kembali mengajaknya menaiki bianglala yang tak terlalu ia sukai itu!!

ciakakaka

oh ya, apa ia sudah tak sensitif lagi?

ia jadi bisa memangku kepalaku seperti ini..?

lalu ku tes lah ia dengan menggerakkan kepalaku di pangkuannya.

ssshh

wajahnya mulai memerah

dan

swingg

secepat kilat ia membuang kepalaku dari pangkuannya.

dan

brughh

ia membuatku terjatuh dari sofa!

omg!

kejaaaaammm sekali jagiku!

"akh! kepalaku pusing! bodoh! apa yang kau perbuat?!" makiku padanya.

"bhuahahahahah" bahakan kak Yudi menggema ke seantero ruangan.

aku dan siputku langsung melirik ke arahnya.

matanya tertuju pada televisi yang mempertontonkan kartun bodoh pilihannya itu, tak jelas ia menertawakan aku atau kartun yang sedang ia tonton!

aku dan siputku kembali berpandangan lagi, mengabaikan paman cassanova di sebrang kami .

"ma.. maaf oppa.." katanya sarat penyesalan sambil membantuku kembali duduk di sofa.

"issshh!" dengusku kesal.

ternyata ke sensitifannya masih belum hilang.

haaaaa

"sambutan baru bangun tidurku meriah sekali!" sindirku padanya

"iya, kan aku sudah minta maaf..!" serunya yang sudah selesai membantuku kembali duduk disofa.

"sudahlah, aku sedang tak ingin beradu mulut denganmu!" kataku malas.

"siapa juga yang senang adu mulut denganmu?!" balasnya.

ck!

ni bocah bikin gue kesel aja!

uda tau salah, bukannya minta maaf dengan manis, malah pake narik otot leher segala!

#sebenernya siapa yang salah sih?! -author jadi bingung!- #

aku langsung bangun dari posisi dudukku.

"mau kemana?!" tanyanya gusar.

tanganku dengan cepat menarik tangannya dan menggiringnya kembali ke kamar.

"lepaskan tanganku, aku bisa jalan sendiri oppa!" serunya.

"kau sudah sembuh kan?

mandi sana, kita mau jalan jalan!!" printahku yang menyeretnya.

pats!

dia berhasil melepaskan tangannya dari tanganku.

kuat juga tenaganya!

"kemana?" ulangnya yang berhenti di tempat.

aku juga jadi ikut berhenti di depan tangga.

kak Yudi yang sudah terbiasa dengan pertengkaran kami, terlihat tak peduli dan tambah asyik menonton kartun itu lagi.

"ke taman hiburan.." kataku yang akhirnya tak dapat menahan senyumku untuknya.

dia terlihat berpikir.

ck!

"sudahlah mandi saja sana! kau belum mandi kan? apa mau kumandikan?!" godaku.

"dasar bodoh!" geramnya yang langsung berlari menaiki anak tangga untuk masuk ke kamarnya secepat kilat.

"hahahahhah" aku tak dapat menahan tawaku dan langsung menyusulnya ke kamar.

cklek cklek

lho,

kenapa tak bisa dibuka?

"jagi! kenapa pintunya kau kunci?!" seruku yang tiba-tiba jadi kesal berat

"karna aku tak aman kalau pintunya kubiarkan terbuka!" balasnya dari dalam kamar.

"isssshhh! buka ga!!!!" triakku frustasi.

ada apa denganku?!

aku jadi sulit mengontrol emosiku lagi.

kepalaku kembali pusing memikirkan akan bertemu eommaku!

sial!

kenapa tiba-tiba kepalaku jadi memikirkan eomma lagi!

padahal dari kemarin sudah bisa kualihkan ke yang lain.

cklek

pintu dibukanya, terlihatlah wajah kesalnya yang jadi berubah khawatir tatkala melihatku.

apa ekspresi kekalutanku dapat terlihat olehnya?!

"masuklah.." dia menarik tanganku dengan lembut kedalam kamar.

seketika aku bisa mengendalikan emosiku lagi saat ia menyentuhku.

"ada apa oppa?" ia langsung mengambilkan minuman dan menyerahkan kepadaku.

"aku tak butuh. cepat mandi." kataku datar.

"baiklah.." ujarnya sambil menaruh segelas air minum itu dan langsung masuk ke kamar mandi.

dia tau situasiku sekarang, jadi ia langsung menurut seperti tadi.

karna dulu, mungkin setahun yang lalu, aku juga pernah kesal berat akan sesuatu dan malah melampiaskan kekesalanku padanya, tapi ia dulu malah membuatku tambah kesal karna terus bertanya apa masalahku, dan aku jadi tak bisa mengontrol perkataanku, lalu aku mengatakan sesuatu yang membuatku melihat untuk pertama kalinya ekspresi sangat terlukanya..

itu karna aku berkata 'aku benci bocah ingusan cerewet sepertimu!' lalu aku mengusirnya dan muncul lagi perkataan yang entah bagaimana bisa keluar dari mulutku,

waktu itu sambil memandang datar padanya aku berkata

'aku malas melihat wajahmu terus.. bosan! kau mengerti bocah?!' seperti itu.

dia membelalakan matanya sangat lebar, lalu perlahan matanya menjadi sangat sayu dan memerah, bibirnya bergetar, air mata sudah menggenang tapi bisa kulihat saat itu bahwa ia berusaha menahannya agar tidak tumpah, siapapun yang melihat ekspresinya itu, pasti tak akan tahan untuk tidak memeluknya.dan aku mulai sadar bahwa perkataanku keterlaluan, aku menyesali perkataanku saat itu, tapi terlalu gengsi untuk langsung meminta maaf padanya, kukira ia hanya akan menangis lalu berlari ke kamarnya karna perkataanku, tapi memang dasar ia bukan seperti bocah pada umumnya yang hanya akan ngambek saat hatinya terluka, tapi ia malah berbalik memunggungiku dan berkata dengan suara bergetar

'maaf, aku tidak akan mengganggumu lagi..

aku..' dia tak melanjutkan perkataaannya, tanpa melihatnya pun aku tau kalau air matanya telah tumpah.

lalu ia berjalan cepat keluar dari kamarku.

tapi kubuang gengsiku saat itu juga dan langsung menarik tangannya dan memeluknya.

'maaf aku keterlaluan, lupakan perkataanku barusan, aku hanya sedang kesal dengan seseorang, tapi aku malah melampiaskan padamu..

maaf." kataku sambil menumpukan daguku di kepalanya.

'..' dia tak menjawab, hanya bisa kurasakan dadaku basah oleh air mata bocah itu.

aku bingung harus berbuat apa, tapi aku masih memeluknya.

lalu ia melepaskan diri dariku, air matanya telah berhenti, dia memaksa tersenyum dan berhasil, senyum manis ia perlihatkan padaku.

kukira masalah telah berakhir, tapi..

selama beberapa lama, aku tak melihat tawa bocah itu lagi, dia masih tetap jadi obat berjalanku, kami masih 1 kamar, tapi aku seperti kehilangan sesuatu..

ia yang biasanya selalu ceria dan membuatku tak miskin ekspresi, mulai menjaga jarak denganku.

ia hanya berbicara seperlunya, membuatku frustasi sendiri karna tiba-tiba kehilangan canda tawanya.

lalu aku merasa dia makin menjauhi ku.

kami tidak lagi berangkat sekolah bareng, karna ia meminta tantenya untuk mengantarnya lebih awal ke sekolah dengan alasan persiapan ujian sudah dekat, jadi ia perlu belajar extra.

pulang juga ia tak bareng denganku, ia naik kendaraan umum sendirian.

aku tak bisa mencegahnya, karna memang waktu itu ia masih SD, jadi ia pulang lebih awal.

lalu seharian ia mengurung diri di kamar dengan alasan yang sama, yaitu belajar untuk ujian dan hanya keluar saat makan malam.

saat malam juga, aku tetap memeluknya, tapi ia menahan agar aku tidak terlalu menempel padanya.

pagi harinya, saat bangun juga ia sudah tak ada disampingku, padahal biasanya ia masih menungguku sampai aku membuka mataku, tapi kali ini tidak.

ia tau mimpiku baru akan muncul kira-kira sejam setelah ia tinggal.

saat siang hari, aku yang seharusnya ikut kegiatan klub bela diri, malah jadi sering membolos dan bermain di kamarnya, ia ku ajak bercanda, tapi ia hanya tersenyum, tak peduli seberapa lucu aku bercerita, ia hanya tersenyum menanggapinya. lalu ia tidur siang lamaaa sekali, sampai sore baru ia bangun, mandi dan masuk kamar lagi untuk belajar. tapi aku tetap mengikutinya ke kamar, ia benar-benar serius belajar, aku tak bisa mengganggunya, padahal biasanya saat ia Ulangan pun, ia hanya membaca seperlunya saja dan nilainya tetap cemerlang.

lama kelamaan aku tambah jarang melihatnya,

ia meminta ijin pada tantenya untuk ikut berbagai macam les dan baru pulang saat setelah makan malam berakhir, ia sengaja, karna ia tahu aku ada kegiatan yang tak bisa kutinggalkan saat itu, yaitu belajar bisnis dengan papa..

dan saat aku ke kamarnya, ia sudah tidur.

saat aku bangun, ia telah berangkat, di sekolahpun seberapa gencar aku mencarinya saat istirahat, ia tak ada, entah kemana.

sungguh, aku jadi tambah frustasi sendiri saat itu.

aku tak sempat mempermainkan yeoja-yeoja genit yang mendekat padaku kala itu.

tapi itu memang salahku, aku telah berkata keterlaluan padanya saat marah waktu itu, aku tau ia tengah terluka dan hanya menyimpannya dalam hati.

sungguh, aku rindu setengah mati padanya saat itu..

padahal tiap malam aku memeluknya, tapi yang kupeluk saat malam hanya seperti boneka mungil yang tengah terlelap dengan sesekali airmatanya mengalir dalam tidurnya.

saat itulah aku tau ia benar-benar menganggap serius perkataanku yang bilang aku malas melihat wajahnya lagi.

lalu suatu malam saat aku selesai diajar papa, aku melihatnya tengah di balkon kamarnya dengan pandangan kosong ke langit yang tertutup awan sepenuhnya.

'hei siput!

berhentilah menghindariku!

apa kau tak lelah?' tanyaku akhirnya yang sudah tak tahan dengan semua sikapnya.

'ahaha' dia hanya tertawa dipaksakan dan langsung beranjak masuk kembali ke kamarnya.

'selamat tidur' katanya sembari melewatiku.

aku sungguh tak tahan!

dan seth

deph!

kupeluk ia sangat eraaat sekali.

'sudah kubilangkan jangan anggap perkataanku saat aku marah dulu?!' desisku.

'a..aku ngerti.

tolong lepas..' balasnya dengan nada tak nyaman sembari berusaha melepas pelukanku.

aku tak peduli.

'baiklah sekarang kuralat ucapanku waktu dulu,

dengar baik-baik bocah!

karna aku hanya akan bicara 1 kali.

aku

a..ku..

aku..' nadaku super duper gugup dulu

'kau apa Jun?' tanyanya.

'a..ku.. tak bisa kalau tak melihatmu!' seruku dengan cepat yang langsung melepaskan pelukanku dan langsung tidur di ranjangnya.

sungguh rasanya malu sekali dulu!

aku tau wajahku pasti merah sekali saat itu.

dalam hati aku memaki dan merutuki diriku sendiri, tapi ada secercah kelegaan karna telah mengatakan yang kurasakan sebenarnya.

'..' tapi dia tak menjawab.

lama sekali..

lalu aku akhirnya bangkit berdiri lagi karna penasaran kenapa ia tak merespon apapun, padahal wajahku sudah seperti akan meledak..

aku mengatur napas dan menghampirinya yang tengah duduk menunduk di balkon kamar.

'hei siput!

ada apa lagi?!' bisikku penuh penekanan.

'..' dia tak menjawab.

'siput!' bisikku lagi.

lalu sadarlah aku kalau ia tengah tertidur.

aku langsung mengangkat tubuh ringannya ke kasur.

entah karna apa, tiba-tiba ia terbangun dan kaget karna posisiku yang tengah memeluk untuk meletakkannya di kasur.

'a..

kau tertidur di luar tadi bocah!

aku hanya mengangkatmu saja!

jangan berpikir yang tidak-tidak!'

dia tersenyum kecil

'terimakasih..' ujarnya lembut.

aku tak yahan dan langsung mencium pipi bocah itu.

dan

blush!

wajah kami sama-sama memerah.

'j..jun bodoh!

apa yang kau lakukan?!

akh!

lepaskan aku!'

dan setelah sekian lama, aku kembali mendengar seruannya yang menggemaskan!

setelah itu juga, ia kembali normal, dan menghentikan semua kegiatan aneh-anehnya, kan, ia tak pernah belajar serius lagi! hanya membaca pelajarannya dan nilai ujiannya sempurna.

hahaha

kalau tau hanya dengan sebuah kissue dia bisa kembali normal lagi, aku tak keberatan menciumnya tiap saat ia ngambek, marah, atau sedih seperti dulu..

:D

#itu sih maumu! dasar pervert!#

ye, author ganggu aje nih!

oke kita lanjut ke cerita awal,

aku menunggunya yang sedang mandi sekarang ini sembari duduk di kursi depan meja belajarnya.

hah,

kurasa aku jadi aneh seperti tadi karna aku terlalu banyak tidur hari ini.

tapi sekarang pikiran kalutku sudah berhasil kupendam lagi.

oh ya,

tadi ia tidur selama 2 jam, lalu ia menghampiri aku yang sedang menjelajahi dunia maya melalui laptop kak yudi.

karna ia sudah bangun, aku jadi mencampakkan laptop itu dan kembali bermain dengannya.

lalu karna keasyikan bercanda dan kami terlalu dekat, aku jadi langsung tepar lagi disampingnya, mungkin 3 jam aku kembali tertidur disampingnya.

kenapa aku jadi cepat seekali tertidur ketika berada didekatnya akhir akhir ini ya?

dan kenapa tadi aku bisa tertidur di pangkuannya?

ah, pasti karna ia tak tega aku tidur tanpa bantal, makanya ia merelakan aku tidur di pangkuannya..

tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 6 lewat 20

ck!

lama sekali ia mandi

"jagi! cepatlah! lama sekali sih?!

aku juga perlu mandi nih!" seruku.

"kan kau bisa mandi di kamarmu oppa!" balasnya dari dalam kamar mandi.

"aku malas manjat tembok!"

"ya udah, keluar dulu dari kamarku! aku sudah selesai!"

"kenapa aku harus keluar?" tanyaku santai.

"jangan pura-pura bodoh!

gara-gara kau aku lupa mengambil baju ganti tau!!"

"oh, ya udah keluar aja, ada handuk kan di dalam?"

"bodooooooh! keluar sekarang juga!!" makinya dari dlam.

"huahahahahah" aku tertawa dan memutuskan untuk menurutinya, daripada ia tak keluar-keluar nanti..

"aku sudah di luar jagi! kutunggu 1 menit..

setelah 1 menit, aku akan langsung masuk.." seruku dari luar kamarnya.

lalu

dak dak dak

brak

seth seth

bisa kudengar langkah terburu burunya mengambil baju gantinya.

"hiahahahah" aku tak dapat menahan tawaku!

Dan

dugh!

"akh, sial!!"

umpatannya dari dalam kamarpun tak ketinggalan.

Sepertinya ia habis menabrak sesuatu..

Omo! Gimana kalau ada yang lecet??!!

#lebaiii#

brakk

sekarang ia sepertinya sudah kembali masuk ke dalam kamar mandi.

"sudah 1 menit.

aku masuk!" kataku yang langsung kembali masuk ke dalam kamarnya.

huahahaha

dasar bocah!

badan kecil kaya begitu apanya yang bisa kulihat?!

tak mungkin aku horny ngeliat tubuhnya..

#lalu tadi pagi kau kenapa Jun??#

ah, itu hanya kesalahan kecil..

#kecil katamu?? ckck! kalau ia tau, gimana ya??#

kyaaaaaa! jangan kasih tau dia author!!

#hmm.. gimana ya??#

pliss jangan..>.<

#kiss dulu dong! :"D#

akh!

tidaaaakkkkk!

#mhuahahahahah!#

~abaikan~

author sarapp!

mari kita lanjut lagi..

>.<

Bianglala bersiaplah..

Kami akan segera membuat tempat dudukmu memanas..

Buahahah!!

=====

"Oppa..

Naik yang lain saja ya..

Pliss.." suara memohon bocah cilik di sampingku tak menghentikan niatku untuk membeli tiket bola bunda raksasa itu..

"oppa.."

"kenapa? Kau takut?!"

"si.. siapa yang takut?!"

"lah, terus kenapa kau tak mau naik ini?! Sudahlah mengaku saja kalau kau takut..

Dasar cemen!"

"isssshh! Siapa yang takut?!! Ayo naik!!"

Hahahaha

Cukup mudah kan membuatnya ikut serta?!

Tantang saja ia, karna aku tau, ia paling tak suka diremehkan dan akan langsung menerima tantangan yang bahkan ia sendiri kurang ahli dalam hal tersebut, dan anehnya dia jadi bisa menjalani tantangan yang telah diberikan padanya dengan baik..

"wah, adik kaka ya?

adiknya cantik sekali kaka, sangat akur lagi.."

kata penjual tiket,

siputku tersenyum ramah pada laki-laki yang kupikir baru lulus SMA itu.

tapi aku tak suka!

"she's not my sister, she'll be my hmppt" tiba-tiba mulutku ditutup siputku dan aku langsung digeret paksa oleh bocah itu.

fiuhhh..

aku kan hanya mau memperjelas status kami saja..

"kau mau dianggap lolicon oleh berapa banyak orang oppa?!" tanyanya sinis.

aku hanya memutar bola mataku.

dan kamipun naik bianglala raksasa itu

disinilah kami sekarang

GREEP

dia menggenggam erat tanganku.

ekspresinya datar, tapi matanya memandang ke langit yang cukup cerah dengan cemas.

kami berputar dalam diam, menikmati indahnya lampu-lampu yang gemerlapan di taman hiburan ini dari atas bianglala..

"hei siput sok berani!

kalau takut bilang saja.." kataku.

".." ia terdiam dalam kegelapan.

"hei.. tanganku bisa remuk karna terlalu keras kau genggam!"kataku.

lagi-lagi ia tak menggubris.

kami tadinnya duduk berhadapan,

tapi aku pindah ke sampingnya, kabin kami sedikit bergoyang, ia makin erat menggenggam tanganku.

"oppa! tak bisakah kau diam saja!" desisnya panik.

aku hanya mengendikkan bahuku.

"aku ini baik, jadi akan kupinjamkan diriku untuk kau peluk.." godaku dengan smirk evilku.

dia mendecak dan mengalihkan pandangannya dariku.

"kalau kau tak mau, baiklah..

biar aku saja yang memelukmu.." ujarku sembari memeluknya tepat disaat kabin kami berhenti di paling atas.

"o..oppa.." nada gugup terdengar.

"jagi..

nanti aku bagaimana ya tanpamu?" tanyaku tiba-tiba.

"hm?

hahaha,

tenanglah oppa..

paling matamu saja yang jadi seperti panda..

hihihi.."

"ck!

aku serius!"

"oppa ini..

paling kau hanya tidak bisa tidur nyenyak saja oppa..

dulu kan kau bisa mengatasinya tanpaku, ingat sebelum kita sekamar?

kau kan tetap bisa hidup.." katanya dengan lembut.

"tapi pasti sangat tak nyaman tanpamu.."

"bersabarlah.. eommamu butuh kau oppa, papamu juga, mereka sedang susah dan ingatlah, kau tidak boleh egois!

mereka sangat perlu dirimu saat ini.." katanya bijak.

sulit dipercaya, aku diceramahi anak SMP?!

"sok sekali gaya bicaramu!"

"haaaa..

whateva..

lalu kami kembali terdiam.

dan aku melepas pelukanku untuk melihatnya.

lho, kok dia jadi keringat dingin seperti ini?!

matanya juga menjadi was-was.

"oppa, kenapa lama sekali ya?

kenapa rodanya tidak berputar lagi?!" tanyanya berusaha tetap tenang, padahal kecemasan mulai terlihat di matanya.

"iya juga ya.." aku menyadari bahwa memang ini sudah melebihi waktu biasanya kabin berhenti dia paling atas, lalu segera kucari tau ada apa.

kulihat kebawah dan menyadari sedang ada yang tidak beres karna kerumunan penjaga mulai berdatangan ke bianglala ini.

"MAAF, ADA KESALAHAN TEKNIS.

TAPI AKAN SEGERA KAMI PERBAIKI.

JADI MOHON HARAP TENANG DULU." seru seorang penjaga dengan pengeras suara.

siputku mulai panik dan mencengkram lenganku untuk melihat kerumunan dibawah.

aku sih santai aja, paling cuma ada yang mengganjal, nanti juga jalan lagi..

tapi, hei!

bukannya dia takut ketinggian?

kenapa dia bisa melihat kebawah?!

"bukannya kau takut ketinggian?!" tanyaku penasaran.

"bo..bodoh! siapa yang takut ketinggian?!"serunya dengan suara bergetar.

aku memandangnya dengan heran.

"aku cuma ga suka naik wahana yang satu ini!

dulu Kak Eve pernah menggoncangkannya sampai aku ketakutan.." jelasnya.

oh..

"kukira kau takut ketinggian.."

"ga lah!

kalau takut aku tak akan mengajak naik roller coaster yang kau tak mau naiki itu!

pakai otakmu dong!" makinya.

what?!

kasar sekali dia!

tapi kali ini kumaafkan.

aku tau ia tengah panik.

tapi aku tetap kesal!

"jaga bicaramu bocah!

mau ku tambah plesteran di lehermu?!" ancamku.

dia melotot seram dan memegang plester yang tertempel di lehernya akibat ulahku dengan tangannya yang tak menggenggam tanganku.

aku memamerkan smirk evilku.

"tenanglah, aku sedang tidak mood mengerjaimu.."

dan

gREeek

"oppa!" serunya kaget saat akhirnya bianglala kembali berputar.

sekarang ia tengah memeluk erat diriku.

hahah

"bocah penakut..!" sindirku.

"issh! aku tak mau naik ini lagi bersamamu!

seballl!!" serunya kesal

"

TBC

Continue Reading