๐ข ๐ฅ๐จ๐ฏ๐ž ๐ฒ๐จ๐ฎ | ๐‘ด.๐’š๐’ˆ โœ“

By queenhyerim

173K 16.2K 2.8K

[Written In Indonesian] Started : 17 Maret 2017 Ended : 16 Desember 2018 #48 Random [20-10-17] #49 Random [03... More

Preface
01 - Poem For You
02 - Lost You
03 - Miss You
04 - Begin
06 - Accident
07 - Meet
08 - Unknown
[Bonus] : Hyerin
09 - Morning Call
10 - Him
11 - Stalk
12 - Going Outside
13 - Implied
14 - Fever
15 - 2?
To : You
16 - Our Photos
17 - Annoyed!
18 - Is This Real?
19 - Sleep
20 - I Love You Hye Rim
21 - You Are Different
22 - Min Yoongi!!!
23 - Seok Jin
24 - Terbangun?
25 - Promises
26 - Peck
27 - Es Krim
28 - Shy
29 - Explain
30 - Hope
31 - Double?
32 - Another Sides
33 - Backwards
34 - This Point
35 - Lunch
36 - Akhir
37 - Tamu Tak Terduga
38 - Hard Choice
39 - Seongwol Datang
40 - Yoonwol
41 - Cook
42 - Who Comes?
43 - Aku Untukmu
44 - Manja
45 - The Case Starts
46 - Suprised
47 - We Were
48 - Let You Go [End]

05 - Married?!

7.7K 704 150
By queenhyerim

Pembaca yang baik adalah yang mampu mengapresiasi apapun atas apa yang ia baca dengan memberi vote dan komentar.

Untuk old readers di sarankan baca ulang tapi aku tidak ngeforce kalian, kok. Terserah sih. Karena ada edited yang disesuaikan dengan ceritanya.

Alur chapter ini panjang, jadi diharap menguatkan diri.

Total words : 1563 Kata
Latest Updated : 18 Maret 2017
Latest Edited : 2 Januari 2018

😆😆😆

"Mengapa Eomma selalu memaksaku untuk menikah? Sungguh aku masih ingin menyendiri."

- Yoon Hyerim -

"Kasihan sekali kau, Kak. Sudah tidak punya pacar dipaksa menikah pula. Lengkap sudah hidupmu!"

- Yoon Hyerin -

🍊🍊🍊

[Yoon Hyerim's POV]

Aku pulang dengan menaiki bus.
Sebenarnya, Seokjin Oppa menawarkanku untuk menaiki mobilnya. Namun, aku tidak ingin menyusahku putuskan menolaknya dengan halus. Tak apa, bus sudah menjadi temanku.

"Jam berapa ya sekarang?" Mataku pun beralih pada benda tipis berwarna hitam itu.

Fifteen minutes later

"Eomma , aku pulang!"Seruku setelah meletakkan heels di atas rak sepatu.

"Kau sudah kembali rupanya." Kepalaku mengangguk.

"Kalau begitu mandilah dan beristirahatlah, habis itu. Kau pasti lelah."

"Ne, Eomma. Tapi sebelumnya aku ada sesuatu untukmu."

"Apa itu?" Matanya menilik kepada yang sedari tadi berada digenggaman tanganku. Ku letakkan dua tas kertas pemberian Seokjin Oppa tadi di atas meja makan.

"Aku tadi ke toko kue, ini untuk Eomma dan adik." Ujarku sembari mengulas senyuman.

"Eomma masih ingat, Seokjin Oppa tidak? Kakak tingkatku sewaktu kuliah? Dia sekarang menjadi pengusaha sukses di bidang patiseri."

"Woah, jinjja? Tentu aku mengingatnya. Tidak terasa waktu berlalu ya. Bagaimana kabarnya?"

"Iya baik, Eomma. Dia juga menitipkan salam untukmu."

Dia juga menitip salam untuk adikku, ah tapi nanti kesenangan lagi, bocah itu! 😐

"Kalau bertemu dengannya lagi ucapkan terima kasih padanya beserta salamku, ya!
Tidak perlu repot - repot memberikan kita kue sebanyak ini." Seraya mengeluarkan beberapa bungkus kue - kue kering.

"Aku juga tak sengaja bertemu dengannya."

"Hm, begitu. Katanya kau mau mandi. Mandi sana!" Pinta beliau sambil tersenyum dan aku hanya bisa terkekeh.

🍋🍋🍋

[Author's POV]

"Bodoh! Mengapa aku tidak menghubungi... Argh! Pastinya aku pasti tidak akan menaiki bus!" Rutuk gadis dengan surai hitam itu.

Ia seharusnya menghubungi kekasihnya bila akan keluar dari kampus alias kembali ke rumah tetapi ya begitulah ia lupa. Jadilah ia terpaksa menaiki bus. Belum lagi tadi sangat ramai.

"Eomma , aku pulang!" Ucapnya sembari melepas sneakers putih lalu membawanya setelah membuka pintu rumah.

"Aigo , Hyerin! Mengapa baru pulang?!" Ucap Nyonya Yoon keheranan.

Manik Hyerin tertuju pada jam yang melingkar di tangan kanannya.

18.30

"Mianhae, Eomma." Ucapnya lirih.

"Yoon Hyerin, kau ini! Sekarang cepat mandi lalu kita makan bersama, ya!"

Pinta sang Eomma, setelah berkata demikian ia berlalu kembali pada aktivitas memasaknya di dapur.

"Baik Eomma." Jawab Hyerin sambil memberi hormat. Wanita muda berusia 19 tahun itu pun beranjak ke lantai atas.

Sesampainya di lantai atas, netranya menangkap pintu kamar yang terbuka. Pintu berwarna ungu muda yang bertuliskan
'Rim's Room'

"Kesempatan yang bagus!" Ucapnya sambil memetik jarinya.

🍌🍌🍌

[Yoon Hyerin's POV]

Tumben sekali Kakak tidak menjemputku. Dihubungi juga sulit, hhmm...
Padahal aku lebih suka dijemput ketimbang pulang menaiki bus. Sesuatu yang 'FREE' itu lebih baik.

Dengan terpaksa aku menaiki bus, konsekuensinya adalah aku akan pulang lebih lama mengingat butuh waktu satu setengah jam untuk sampai rumah karena hari ini jalanan sedang macet.

Setibanya di rumah ketika aku menaiki tangga menuju kamar, aku melihat kakak sedang tertidur. Kebetulan pintu kamarnya terbuka. Wah! Dia tidur!

Rasa usil ku muncul, aku memasuki kamarnya dan merangkak perlahan diatas kasur lalu menggelitinya.

"Nona Yoon yang manis bangunlah!" Seruku.

Dia pun terlonjak kaget segera membuka matanya.

"Ugh, hahahahaha! Diamlah kau Hyerin! Aku tidak tahan!" Sahutnya terbahak - bahak menahan rasa menggelitik disekitar perutnya

"Dasar penganggu mimpi indahku!" Kesalnya sembari bangkit dari ranjang.

Aku puas sekali, kalian pasti akan merasa senang ketika berhasil mengusik ketenangan mimpi seseorang.
Haha, lucunya melihat ia marah dan kesal. Rasakan itu Kakak!

"Biarkan! itu untukmu karena lupa menjemput adikmu sendiri." Ejekku.

"Maaf Hyerin! Aku tadi menaiki bus dan tidak membawa mobil."
Terangnya pendek tetapi aku tidak bisa menerimanya.

Dasar Hyerin jahat!

Dan aku mengakui kebenarannya. Inilah aku, tetapi tenanglah aku aslinya baik hati.

"Oh begitu, tapi kan kau bisa mengajakku untuk pulang bersama dengan bus setidaknya aku tidak pulang sendiri."

"Maafkan aku Hyerin kan aku sudah bilang apa barusan? Dan mengapa kau tidak menghubungiku kalau kau tahu bahwa aku sering sekali lupa? Setidaknya itu bisa menyadarkanku ketika lupa."

Ia menatapku tajam.

"Sudah Kakakku! Tetapi nomormu tidak aktif."

"Benarkah? Ah seingatku ponsel tetap menyala?"

"Mana tahu aku, ya ampun!"

"Huft, pokoknya maafkan Kakak, ya! Aku sedang di hadapi dengan persoalan hidup."

"Kau sedang ada masalah Kak? Apa masalahmu? Beritahukan padaku. Mungkin aku bisa membantumu."

"Nanti malam saja Hyerin, akan ku ceritakan padamu."

"Baiklah kalau begitu, Kak bersiaplah sebentar lagi waktunya makan malam."
"Mm.. Okay, kau sendiri mau kemana?"

Dia melihat ku yang berjalan hendak keluar dari kamarnya.

"Mau mandi air hangat."

"O, ya, sudah sana mandi, pantas dari tadi aromanya menganggu."

"Cih, enak saja!"

Kakakku malah cekikikan, sungguh menyebalkan menghinaku bau, padahal aku adalah orang yang sangat perfect dalam urusan badan.

[Writer's POV]

Acara makan malam bersama telah usai , Hyerim dan Hyerin sekaramg sedang duduk ditepi ranjang. Lebih tepatnya mereka sedang berada di kamar Hyerin.

"Jadi apa masalahmu, Kak?"
Hyerin memulai pembicaraan.

"Huuufftt..."

Hyerim menghembuskan nafas gusar.

"Biasa, kau tahu Eomma menyuruhku untuk segera menikah."

"Hahaha, Aigo.. Aku kira apa."
Tawanya meledak lebih tepatnya tertawa meledek.

"Cih! bukannya membantu malah menertawakanku." sindir Hyerim pada adiknya itu.

"Kakakmu ini butuh bantuan bukan tertawaanmu." lanjutnya lagi.

Hal itu sontak menghentikan tawanya , suasana kembali serius.

"Begitu saja kau sudah marah. Maafkan aku Kakakku yang cantik."

"Memang kapan Eomma menanyakan hal itu?" sambungnya lagi.

"Ketika aku pulang dari kantor."

"Oh begitu, lalu kakak jawab apa?"

"Ya aku jawab seadanya saja, bahwa aku akan segera mencari kekasih lalu jika kami cocok aku akan membawanya dan mengenalkannya pada Eomma."

"Lagi pula Kakak terlalu fokus pada kehidupan sendiri, sebenarnya ku akui kau sangat menarik dan manis."

"Ah.. Benarkah?"

"Menurutku Kak, kau harus memperhatikan sekelilingmu atau bisa di bilang lebih peka."

Hyerin menekankan kata peka supaya sang kakak bisa memahami mengapa setelah putus ia masih sendiri.

"Maksudku ada hati atau perasaan yang mungkin kau tidak tahu kalau hati atau perasaan itu untukmu, karena cinta seseorang itu sering kali tersembunyi."

"Begitukah? Jadi aku harus peka? Tetapi aku selalu peka pada orang - orang disekitarku."

"Bukan hanya itu saja Kak, banyak hal yang harus kau pahami dalam hal ini."

"Lalu , aku mesti bagaimana lagi Hyerin? Ini benar - benar membuatku frustrasi."

"Tenang saja Kak, aku akan membantumu perlahan - lahan, ya agar kau bisa sedikit demi sedikit menemukan cintamu."

Kemudian Hyerin bertanya pada sang Kakak.

"Mmm.. Kak, Min Yoongi itu siapamu?"

"Dia? Aigoo, itu sahabatku."

Matanya terbelalak, tak yakin dengan jawaban itu.

"Kau serius? Ah yang benar saja?"

"Kau dahulu selalu bercerita padaku bahwa ia adalah laki-laki yang baik bahkan sangat peduli, menyayangi dengan sepenuh hati sebagai sahabat yang baik dimatamu.

"Dan Heranku lagi , sudinya dia mau menemanimu kemanapun."

"Apa maksud mu , eoh?!"
Dia mulai kesal dengan kalimat terakhir yang dikatakan Hyerin barusan.

"Ani. Aku hanya merasa yang namanya persahabatan antara laki-laki dan perempuan mustahil jika tidak ada rasa cinta."

"Kau ini bisa-bisanya bicara, lagipula aku dan dia hanya sebatas sahabat tak lebih dari itu, aku begitu yakin Hyerin."

Dia pun melanjutkan kembali ucapannya.

"Lagian aku sangat payah dalam Cinta, kau tahu aku selalu putus sambung dengan kekasih ku".

"Tetapi kau? Berbanding terbalik, aku tahu Jimin adalah pacar pertamamu dan sampai sekarang kalian tetap langgengkan?"

"Beruntunglah, dia sangat menyanyangimu. Lihat saja seorang seorang Park Jimin bisa bertekuk lutut pada Yoon Hyerin."

"Hehe.. Kau iri ? itu nasibmu!"

"Aku bercanda Kak, tenang saja aku yakin Tuhan sudah menuliskan lelaki yang cocok untukmu, lagipula yang namanya jodoh tidak akan lari kemanapun."

"Benar juga. Doakan aku Hyerin, aku juga tidak betah lama-lama sendiri, yang ada aku bisa jadi es batu kalau terus-terusan begini."

"Hwaiting Kakak!"

Hyerin menyemangati Hyerim sambil mengepalkan tangan.

🍍🍍🍍

[Yoon Hyerim's POV]

Aku menceritakannya pada Hyerin.

Ya.. Dia memang gadis yang sungguh Lucky, bagaimana tidak?

Tanpa melakukan usaha apapun laki-laki pasti datang padanya.

Tuhan bebaskanlah aku dari segala kejombloan hidup ini 😭.

"Hwaiting , Kakak!"
Kalimat penyemangat itu keluar dari bibir mungilnya.

Ia pun menunjukkan eye smile andalannya setelah menyemangatiku, ugh sungguh terharu.

"Mudah-mudahan saja."

Kini aku hanya bisa berharap, lagipula kita tak pernah tahu masa yang akan datang seperti apa, iya kan?

"Jika kau butuh sesuatu apapun itu, katakan padaku, Kak! Aku tak segan - segan untuk membantumu, apa perlu aku mencomblangkanmu?" Tawarnya.

Mencomblangkan yang benar saja idenya itu?

"Tidak yang ada laki-laki itu suka sama kamu malahan."

Dia tertawa.

"Apa salahnya, Kak?"

"Tidak perlu Hyerin, biarkan kakak mu ini mencoba mencari cintanya terlebih dahulu."

Terangku padanya, kemudian ku lanjutkan kembali dengan menjelaskan bahwa ,

"Aku akan memberitahumu jika aku mengalami kesulitan."

"Mm.. Terimakasih Hyerin setidaknya aku lebih lega sekarang, Kakak menyayangimu."

Tanganku memeluknya dengan sebuah pelukan hangat , jujur aku begitu menyayanginya meski terkadang terjadi perselisihan diantara kami.

"Sama-sama Kak, aku juga menyayangimu. O, nde, ini sudah malam Kakak! Kau beristirahatlah besok harus pergi ke kantor, kan?

"Hhmm."

Hyerin melepaskan pelukan kami.

"Iya besok kau juga pergi kuliah , ya sudah aku pergi tidur dahulu, Selamat Malam Hyerin."

"Selama Malam juga , Kak."

Kami pun tidur di kamar masing-masing, esok hari masih banyak aktivitas yang harus kami jalankan seperti biasa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung!!!

Continue Reading

You'll Also Like

233K 19K 93
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
29.2K 4.2K 29
{COMPLETE} Park Sooyoung gadis lugu yang seumur hidupnya hanya berteman dengan dua sahabatnya , Ong Seongwoo dan Kang Daniel. Akhirnya harus menjauh...
915K 55.1K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
84.8K 7.3K 55
Mencintaimu sangat sulit, Jeon Jungkook. Penuh dengan teka-teki. Sangat rumit seperti permainan di film 'Jigsaw' #6 in tag 'yeri' [180522]