Forbidden Love

By totohagmann

54.7K 1.5K 41

#13 dalam high (05/12/18) setekah sekian lama dipisahkan, saudara kembar ini dipertemukan dengan perasaan cin... More

Pertama
Kedua
ketiga
keempat
kelima
Keenam-haruskah?
ketujuh - Apakah?
Kedelapan - milik mertua
sepuluh - hampir saja
Dua belas - reaksi apa respon?
tigabelas - duabelas malam
keempat belas- kaget
kelima belas - kenapa?
keenam belas - bagian sebelasku ternyata tak ada
kedelapan belas

kesembilan - Lepaskanlah

2.3K 69 0
By totohagmann

sudah berjalan hampir tiga bulan, tak ada hambatan dari hubungan yang Jean dan Mike jalani. semua orang sangat senang melihat hubungan mereka. banyak ucapan selamat yang berdatangan. entah karena mereka hanya menyindir, atau mungkin merasa iri. Namun Jean dan Mike tak pernah ambil pusing apa yang orang katakan tentang mereka.

Mike tengah memperhatikan Jean yang sedang memainkan handphone genggamnya. dan sesekali menatap dari mata turun ke dada. maksudnya, hanya ingin melihat kalung pemberiannya sesekali. tak ada maksud negatif.

"Jean, bisakah kau datang ke rumahku hari ini?"

"ada apa mike?"

"Nenekku sedang membuat acara reuni besar besaran"

"reuni besar besaran?"

"iyaa, ia mengundang semua orang terdekatnya sebelum melakukan pindah"

"emangnya nenek kamu mau pindah kemana?"

"entahlah Jean, aku juga tak tahu. katanya jauh ke eropa. daripada kau banyak beratanya padaku, kenapa tak datang saja?"

"ah iya, baiklah. apakah aku harus bergaya formal? atau hanya santay?"

"kau mengenakan apa saja terlihat cantik Jean." Jawab Mike spontan sambil mengedipkan sebelah matanya. Jean tampak malu, pipinya memerah. dan sesekali ia tersenyum malu karena membayangkan perkataan Mike.

.

.

.

waktu sudah menunjukkan jam pulang sekolah, seperti biasa Mike mengantar Jean kerumahnya.

"trimakasih Mike, dadah" Kata Jean, turun dari mobil sambil melambaikan tangan

"dah sayang, nanti aku akan menjemputmu jam 8 malam" dan lagi Mike membuat Jean malu. ia mengedipkan matanya. terlihat jelas dipipi Jean bahwa wajahnya memerah seperti jambu.

Jean pun segera masuk apartemennya dan melihat kakaknya tengah duduk diruang santai dengan pakaian yang rapi.

sepertinya baru pulang kerja. tapi .. kenapa wangi?

"kak .." pukul Jean pelan ke pundak Jensen. Jensen pun menolah ke seblah kanan.

"kenapa yan?" Jawab Jensen, dan Jean segera duduk disamping Jensen.

"kakak baru pulang apa habis pulang kerja?" tanya Jean, mengurungkan niat untuk meminta izin.

"kakak baru saja mau pergi. Ada acara" jawabnya tanpa menoleh ke Jean

"ooh, sama si wanita yang kakak temui diam-diam itu?"

"hahaha, tentu saja. Kenapa? kamu cemburu?"

"untuk apa aku cemburu pada kakakku yang sudah bosan aku lihat setiap harinya?" Jawab Jean dengan nada meyindir

"ah kau ini. Karna kau sudah dirumah, kakak pergi dulu ya." Jensen pun segera pergi dan meraih ponselnya sambil melihat layar handphone nya sembari senyum.

Seperti apasih wanita itu?

Jean penasaran.. namun ia tak mau ambil pusing dan segera siap siap agar tidak mengulur ulur waktu.

.

.

jam sudah menunjukkan pukul 7. Dan pas, Mike sudah ada di depan halte tempat biasa ia menjemput Jean ketika pergi kesekolah.

Jean berjalan mendekat ke mobil Mike. Dan dari jauh tampak Mike sendang berdiri didepan mobilnya memegang handphone nya sambil sesekali menatap jam ditangan kirinya.

"Mike .." sapa Jean sudah berada disampingnya

seolah olah tak ingin berbasa basi, Mike langsung menatap Jean dimulai dari kaki hingga kedua bola matanya, lalu turun lagi menatap dada. Dan ingat, bukanlah hal negative. Ia hanya mengecek, apakah Jean menggunakan kalung pemberiannya apa tidak.

"kenapa Mike? Apakah ini berlebihan?" Tanya jean sembari merasa canggung. Karena ini pertama kalinya ia menggunakan gaun dan dijemput seorang pria yang menjadi orang pertama dalam dirinya setelah Jensen.

"kan sudah kukatakan padamu, kau itu terlihat menarik dalam balutan apapun itu. Bahkan sehelai benang sekalipun akan membuatmu terlihat indah" Jawab mike dengan mata yang tak lepas menatap Jean

"apakah kau sedang membayangkanku dengan keadaan telanjang?" Jean kaget

"bukan Jean. Itu hanya lah sebuah perumpamaan. Aku hanya akan melihatmu utuh nanti ketika aku sudah melegal-kanmu." Goda Mike sambil mencubit pipi Jean

"legal? Kau kira aku ini barang? Hey lepaskan. Ini sakit tau"

Mike tertawa bahagia. Ia pun membukakan pintu untuk Jean dan segera pergi melaju menuju acara neneknya..

Mereka hanya diam dalam tenang selama perjalanan. Tak tahan karena hanya berdiam diri, sebagai lelaki Mike pun membuka topic pembicaraan.

"Jean, selama ini aku ingin bertanya. Kenapa kakakmu selalu terlihat ketus ketika bertemu denganku?" Tanya Mike mulai membuka topic pembicaraan

"entahlah Mike. Mungkin karena selama ini ia bekerja sebagai pengacara membuatnya terbiasa berbicara seperti itu" Jawab Jean dengan santai

"oh begitu. Kakakmu pengacara? Sama seperti kakakku"

"kakakmu? Kau punya kakak? Kenapa aku tak pernah tau?" Tanya Jean bingung

"bukan kakak kandung, dia anak dari tanteku. Hanya saja aku sangat akrab dengannya. Sudah seperti kakak sendiri. Baru baru ini ia baru saja pulang ke sini karena alasan bisnis katanya"

"oh begitu .." jawab Jean seolah paham.

"ah ini rumahku, kita sudah sampai Jean"

Mike pun segera memarkirkan mobilnya. Dihalaman rumahnya tampak banyak sekali mbil mewah terparkir.

Wah,, sepertinya Mike orang yang sangat kaya.. pikir Jean ketika turun dari mobil sembari melirik kiri dan kanan.

Mike pun mengambil lengan kiri Jean dan meletakkannya di lengan kanannya bagaikan pangeran dan putri. Merekapun berjalan masuk rumah dan Jean kaget dengan seisi rumah Mike. Rumahnya terlihat bak istana. Kiri kanan terlihat banyak wanita menggunakan dress yang terlihat mewah dan mahal. Telinga mereka dan pergelangan tangan mereka penuh dengan aksesoris yang senada dengan apa yang mereka kenakan.

Mike yang menyadari Jean seolah terkagum, segera membawa Jean menjauh dari mereka menuju halaman belakang rumahnya

"kenapa kita ke halaman belakang?"

"hmm entahlah, aku hanya ingin menghabiskan mala mini bersamamu"

"dimana nenekmu?"

"ah iya, aku akan memeprkenalkan kau padanya"

Mike membawa Jean masuk kembali dan mencari neneknya. Dan terlihat disana ada seorang wanita paruh baya sedang berbicara dengan sepasang kekasih yang tak terlihat asing bagi Jean.

Seperti pernah lihat? Tapi siapa ya?

"nenek .." sapa Mike dari kejauhan

saat sadar bahwa Mike datang menghampiri, pasangan tersebut segera membaur pada undangan lainnya

"aah, cucuku sayang" sapa neneknya sambil cipika cipiki Mike. Jean yang berada di belakang Mike hanya terdiam karena tak tahu harus berbuat apa. Canggung

"nenek, perkenalkan. Ini Jean, kekasihku" kata Mike sambil memperkenalkan Jean "cantik bukan?" sambungnya

Neneknya hanya mengernyitkan dahi seolah merasa tak senang. Buth waktu lama baginya untuk menetralkan keadaan dan penampilannya. Jean gelisah karena merasa tak pantas berada disini.

"Jean ya?"

"ah iya nek. Salam kenal. Saya Jean"

dan lagi, neneknya yang mengernyitkan dahi membuat Jean merasa malu.

"kau sangat cantik.. maafkan aku yang terlihat kurang senang, mataku sudah rabun. Jadi aku tak bisa melihatmu dengan jelas" jawab neneknya sambil diiringi tawa kecil sesudahnya.

Fyuh, syukurlah. Kukira neneknya tak menyukai. Jean membathin.

"tapi engkau mirip seseorang yang tak asing bagiku. Namun engkau sangat cantik. Itu mengakihkanku. Untuk tak mengingat ingat masa lalu"

"hahaha benar kan nek? Cucumu ini tak akan pernah salah pilih soal penampilan" sambung Mike membuat suasana sedikit bersuara

"Selamat datang ya Jena, Panggil saja aku ini seperti nenekmu sendiri" kata Neneknya Mike sembali memeluk Jean.

"nek, namanya Jean, bukan Jena" sambung Mike lagi sambil memutarkan bola matanya

"hahahaha, maafkan nenek. Tapi entah mengapa nenek menyukai memanggilnya Jena" katanya diiringi tawa kecil

"tapi nek—"

"taka pa Mike, aku suka dipanggil Jena." Jawab Jean sambil senyum sehingga matanya tak terlihat lagi

mereka pun asyik mengobrol seolah olah ruangan itu hanya milik mereka.

.

.

disisi lain, terlihat ada sepasang kekasih tadi sedang berdiri. Sang pria selalu menatap Jean tanpa berkedip sedikitpun.

"apa yang kau tatap?" Tanya sang wanita

"taka da, aku hanya memantau seseoran yang ada disana" jawab sang pria dengan nada yang sedikit serius.

_

_

_ hayoloooooo siapa

Continue Reading

You'll Also Like

8.2M 515K 34
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...
6M 475K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
48 By kevvvvveee

Short Story

261K 27.5K 109
48 oneshoot (Lebih ke Ch²)