kesembilan - Lepaskanlah

2.3K 69 0
                                    

sudah berjalan hampir tiga bulan, tak ada hambatan dari hubungan yang Jean dan Mike jalani. semua orang sangat senang melihat hubungan mereka. banyak ucapan selamat yang berdatangan. entah karena mereka hanya menyindir, atau mungkin merasa iri. Namun Jean dan Mike tak pernah ambil pusing apa yang orang katakan tentang mereka.

Mike tengah memperhatikan Jean yang sedang memainkan handphone genggamnya. dan sesekali menatap dari mata turun ke dada. maksudnya, hanya ingin melihat kalung pemberiannya sesekali. tak ada maksud negatif.

"Jean, bisakah kau datang ke rumahku hari ini?"

"ada apa mike?"

"Nenekku sedang membuat acara reuni besar besaran"

"reuni besar besaran?"

"iyaa, ia mengundang semua orang terdekatnya sebelum melakukan pindah"

"emangnya nenek kamu mau pindah kemana?"

"entahlah Jean, aku juga tak tahu. katanya jauh ke eropa. daripada kau banyak beratanya padaku, kenapa tak datang saja?"

"ah iya, baiklah. apakah aku harus bergaya formal? atau hanya santay?"

"kau mengenakan apa saja terlihat cantik Jean." Jawab Mike spontan sambil mengedipkan sebelah matanya. Jean tampak malu, pipinya memerah. dan sesekali ia tersenyum malu karena membayangkan perkataan Mike.

.

.

.

waktu sudah menunjukkan jam pulang sekolah, seperti biasa Mike mengantar Jean kerumahnya.

"trimakasih Mike, dadah" Kata Jean, turun dari mobil sambil melambaikan tangan

"dah sayang, nanti aku akan menjemputmu jam 8 malam" dan lagi Mike membuat Jean malu. ia mengedipkan matanya. terlihat jelas dipipi Jean bahwa wajahnya memerah seperti jambu.

Jean pun segera masuk apartemennya dan melihat kakaknya tengah duduk diruang santai dengan pakaian yang rapi.

sepertinya baru pulang kerja. tapi .. kenapa wangi?

"kak .." pukul Jean pelan ke pundak Jensen. Jensen pun menolah ke seblah kanan.

"kenapa yan?" Jawab Jensen, dan Jean segera duduk disamping Jensen.

"kakak baru pulang apa habis pulang kerja?" tanya Jean, mengurungkan niat untuk meminta izin.

"kakak baru saja mau pergi. Ada acara" jawabnya tanpa menoleh ke Jean

"ooh, sama si wanita yang kakak temui diam-diam itu?"

"hahaha, tentu saja. Kenapa? kamu cemburu?"

"untuk apa aku cemburu pada kakakku yang sudah bosan aku lihat setiap harinya?" Jawab Jean dengan nada meyindir

"ah kau ini. Karna kau sudah dirumah, kakak pergi dulu ya." Jensen pun segera pergi dan meraih ponselnya sambil melihat layar handphone nya sembari senyum.

Seperti apasih wanita itu?

Jean penasaran.. namun ia tak mau ambil pusing dan segera siap siap agar tidak mengulur ulur waktu.

.

.

jam sudah menunjukkan pukul 7. Dan pas, Mike sudah ada di depan halte tempat biasa ia menjemput Jean ketika pergi kesekolah.

Jean berjalan mendekat ke mobil Mike. Dan dari jauh tampak Mike sendang berdiri didepan mobilnya memegang handphone nya sambil sesekali menatap jam ditangan kirinya.

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang