My Beautiful Rosè ✔ [SUDAH TE...

Od DyahUtami

1.4M 66.5K 369

EBOOK TELAH TERSEDIA DI PLAYSTORE. Highest ranking #1 in CEO Highest ranking #28 in Chicklit Highest ranking... Více

Copyright
Chapter 1| Stephanie
Chapter 3 | Stephanie
Chapter 4 | Stephanie
Chapter 5 | Stephanie
Chapter 6 | Stephanie
Chapter 7 | Stephanie
Chapter 8 | Lucas
Chapter 9 | Lucas
Chapter 10 | Lucas
Chapter 11 | Stephanie
Chapter 12 | Stephanie
Chapter 13 | Stephanie
Chapter 14 | Stephanie
Chapter 15 | Stephanie
Chapter 16 | Stephanie
Chapter 17 | Stephanie
Chapter 18 | Lucas
Chapter 19 | Lucas
Chapter 20 | Lucas
Chapter 21 | Lucas
Chapter 22 | Lucas
Chapter 23 | Lucas
Chapter 24 | Lucas
Chapter 25 | Stephanie
Chapter 26 | Stephanie
Chapter 27 | Stephanie
Chapter 28 | Lucas
Chapter 29 | Lucas
Chapter 30 | Lucas
Chapter 31 | Lucas
Chapter 32 | Lucas
Last Chapter | Stephanie
I N F O E B O O K
A U T H O R N O T E
OPEN PRE-ORDER
Trailer My Beautiful Rose
INFO EBOOK!

Chapter 2| Stephanie

51.8K 3K 10
Od DyahUtami


Maaf ya lama, karena lagi fokus ke cerita yang lain, tapi kalo cerita itu udh selesai bakalan fokus kw cerita ini kok :)

Yang sebelumnya udah baca chapter 1 sebelum di edit, ini pecahan dari chapter 1 jadi ga perlu dibaca sampe chapter 3 nanti. Maaf ya :( karna gue pikir chapter 1 itu kepanjangan jdi dipecah

Enjoy reading :)

--------

If you live to be a hundred, I want to live to be a hundred minus one day so I never have to live without you.

-Joan Powers, Pooh's Little Instruction Book-

--------

Stephanie melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 16:40 P.M. Seharusnya dari dua puluh menit yang lalu Stephanie sudah keluar kelas, tapi karena ada sedikit masalah, kelasnya baru dibubarkan. Coba kalau Isabelle tidak cari masalah! Mungkin tidak akan berakhir seperti ini, Gerutunya dalam hati. Stephanie maraih smartphonenya dan menghubungi nomor Lily. Tadi saat makan siang, Lily meminta lebih tepatnya memohon ke Stephanie untuk ditemani ke boutique langganan sahabatnya itu. Lily ingin mencari dress untuk acara makan malam menyambut kedatangan kakaknya. Semua anggota keluarga hadir, jadi Lily harus tampil formal. Lily sempat mengundang Stephanie untuk hadir, tapi Stephanie menolaknya mentah-mentah. "Sudah cukup aku mengantarmu, jangan suruh aku untuk hadir Lily ... kamu kan tahu aku paling tidak bisa ikut acara seperti itu. Terakhir aku ikut acara seperti itu, berakhir dengan tidak baik, remember?" Setelah Stephanie berkata seperti itu, akhirnya Lily menyerah dan tidak mengungkitnya lagi setelah itu.

Stephanie sekilas melihat sosok Lily di tempat parkir dan dia langsung berlari sekuat tenaga. "M-maaf ... s-su-sudah ... membuatmu ... menunggu ..." Stephanie berkata disela napasnya yang sesak. Dia menunduk sebentar untuk mengatur napasnya. Setelah dirasa detak jantung dan napasnya kembali normal, dan kembali menatap Lily.

"Iya, memangnya kenapa kamu terlambat Fanny?" Tanya Lily khawatir.

"Isabelle cari gara-gara di kelas, jadi yah kamu mengerti Lily" Stephanie menjawab sambil lalu. Dia melihat ke sebelah Lily dan melihat seorang pria berdiri menatapnya dengan penuh selidik. "Umm Lily ..." Stephanie berusaha mengingatkan Lily tentang orang di sebelahnya.

Seakan Lily bisa membaca pikiran Stephanie dia langsung tersenyum dan berkata. "Fanny kenalkan ini Robert, dia orang kepercayaan kakakku. Umm ... Dia yang akan mengantar kita ke boutique. Benarkan Robert?" Lily menatap orang di sebelahnya.

Robert mengangguk dan menjawab "Yes of course miss."

Stephanie menatap orang itu baik-baik. Orang yang bernama Robert bisa dibilang tampan. Dia tinggi, rambut cokelat gelapnya ditata dengan rapi, mata cokelatnya yang gelap dan dalam memancarkan aura yang tegas juga dingin, dengan alis berbentuk sempurna. Dibalik jas dan baju kemeja yang dikenakannya, Stephanie bisa melihat otot-otot orang tersebut. Well dia sempurna, ucapnya dalam hati. "Baiklah kalau begitu, tunggu apalagi? Kita segera kesana sekarang!" Lily hanya tertawa kecil menanggapi ucapan Stephanie dan membiarkan Lily menarik tubuhnya menuju mobil.

Selama perjalanan, Stephanie berusaha mencari kata yang tepat untuk bertanya mengenai 'kakak' Lily. Entah kenapa dia masih saja penasaran. Tapi dengan adanya kehadiran Robert, Stephanie takut sesuatu yang buruk akan terjadi kalau dia berbicara mengenai 'Lucas Aldsworth'. Perasaannya mengatakan seperti itu tapi ...

"Fanny? Kenapa diam? Tumben biasanya kamu itu selalu bicara apalagi kalau lagi kesal .. oh iya bagaimana dengan Isabelle? Memang apalagi yang dia kerjakan sih sampai membuat kelasmu terlambat keluar? Astaga tidak ada berhentinya dia mencari masalah. Kalau---"

Stephanie memutar bola matanya sebal. "Lily Feronica Aldsworth! Astaga coba berhenti dulu, tarik napas dulu! Kamu bilang aku selalu bicara kalau lagi kesal? Tapi kamu juga tidak berhenti bicara kalau lagi penasaran!" Stephanie memotong ocehan Lily yang mungkin tidak akan berhenti kalau Stephanie tidak memotongnya.

"Oke sorry ... baik ceritakan"

Lalu Stephanie mulai menceritakan tentang masalah yang dibuat Isabelle. "---padahal itu hanya masalah sepele! Itu resiko kalau masuk jurusan kedokteran astaga! Apa dia tidak bisa mengerti itu?"

Lily yang dari tadi tertawa mendengar cerita Stephanie tidak bisa menjawab pertanyaan Stephanie karena terlalu sibuk mengatur napasnya disela tawanya.

"Coba kamu pikirkan! Kalau dia tidak berani menyentuh gunting operasi dan tidak mau ikut praktek, akan jadi dokter macam apa dia nanti?"

Lily yang tawanya sudah mulai reda menjawab, "aku tidak tahu, bisa jadi buruk. Atau mungkin lebih dari buruk" setelah Lily berkata seperti itu mereka kembali tertawa.

***

Stephanie dan Lily baru saja keluar dari boutique saat mereka berdua melihat Robert berbicara dengan seseorang. Lily yang mengenali orang tersebut langsung tersenyum dan menyapa "Hey brother" Lalu berjalan menghampiri dua orang yang berdiri tidak jauh dari pintu masuk Boutique. Stephanie masih berdiri di tempatnya sambil menatap Lily yang berpelukan dengan kakaknya. Setelah beberapa saat mereka berbicara, Lily menoleh kearahnya dan menyuruhnya untuk menghampiri mereka. Stephanie berjalan dengan sedikit ragu-ragu, sampai akhirnya dia berdiri di samping Lily, sahabatnya itu langsung merangkulnya dan berkata. "Brother, kenalkan ini sahabatku Stephanie. Stephanie kenalkan ini kakak laki-lakiku, Lucas" Stephanie bisa melihat Lucas dengan jelas, dan Stephanie langsung menarik napas melihat sosok didepannya. "Well nice to meet you Stephanie" Lucas berkata sambil mengangkat pergelangan tangannya untuk berjabat tangan.

"Oh .. umm .. yes nice to meet you too, I'm Stephanie" Stephanie langsung meraih tangan Lucas. Saat kulitnya menyentuh kulit Lucas, Stephanie seperti merasakan setruman yang membuat perutnya tidak karuan dan jantungnya berdetak dengan kencang. Ada apa ini? pikirnya panik. Stephanie langsung melepaskan tangannya karena sentuhan tadi. Setelah mereka sudah tidak saling berjabat tangan, Stephanie membuang napasnya yang tanpa disadari, ditahan olehnya sendiri.

"Baiklah kalau begitu, Ayo kita pulang! Ngomong-ngomong, kenapa kamu ada disini brother?" Tanya Lily bingung.

Lucas tersenyum dingin dan menjawab pertanyaan Lily dengan datar. "aku ada urusan di sekitar sini lil sis, dan aku ada perlu dengan Robert" Lily hanya mengangkat bahunya dan mulai berjalan memasuki mobil. Stephanie berjalan mengikuti Lily dan merasakan kalau Lucas menatapnya dengan lekat sampai dia memasuki mobil.

Mereka berdua dan Lucas menaiki mobil yang berbeda. Stephanie dan Lily menaiki mobil yang sama saat mereka datang. Sedangkan Lucas menaiki mobil yang berbeda. Secara tidak langsung mobil yang dinaiki Stephanie dan Lily mengikuti mobil yang dinaiki Lucas karena mobil pria itu berada di depan dan orang kepercayaannya yang bernama Robert juga satu mobil dengan Lucas. Jadi mereka aman untuk berbicara apapun di dalam mobil. Tapi bagus Lucas tidak satu mobil denganku, kalau sampai satu mobil? Aku tidak tahu apa yang terjadi! Ucapnya dalam hati.

"Stephanie?" Panggil Lily.

"Ya?"

"Jangan dekati kakakku" Lily sekarang menggunakan nada 'jangan main-main denganku' pada Stephanie. Biasanya Lily hanya menggunakan nada seperti itu jika Stephanie sedang didekati oleh pria yang 'menurut' Lily tidak cocok dengannya.

Pasti ada yang tidak beres! "Why?"

"Karena, kakakku adalah tipe orang yang tidak bisa memiliki hubungan serius. Maksudku dia selalu barganti wanita, paling lama dia berhubungan dengan wanita adalah satu minggu. Jadi jangan dekati dia, aku takut dia akan membuatmu sakit hati nantinya. Aku hanya tidak mau sahabatku menangis hanya karena kakakku yang 'seperti itu'. kamu mengerti maksudku bukan?"

Stephanie menatap sahabatnya lekat-lekat. "Tenang saja, aku tidak tertarik dengannya Lily. Jadi tidak perlu khawatir" bohong!

Lily menggelengkan kepalanya cepat. Sekarang air matanya mulai keluar dari mata biru indahnya. Terkadang sahabatnya bisa sangat emosional. "Iya aku tahu kamu, kamu pasti tidak akan tertarik padamu apalagi kamu masih mencintai Ian bukan? Yang aku khawatirkan kakakku. Dia sepertinya tertarik padamu. Aku daritadi memperhatikan tatapannya Fanny ... kamu seperti mangsa dimatanya ... astaga! Aku tahu sifat kakakku, dia tidak akan melepaskan sesuatu yang sudah diincarnya dan dia tidak akan berhenti sampai mendapatkannya apapun caranya. Setelah itu dia akan membuangnya begitu saja. Aku menyayangi kakakku hanya saja aku tidak mau persahabatan kita berantakan karena ulah kakakku yang 'tidak bertanggung jawab' saja" Lily mengutip kata 'tidak bertanggung jawab' dengan kedua tangannya. Stephanie hanya bisa mengangguk paham walaupun dia tidak bisa mencerna perkataan Lily.

Saat sudah mengerti apa yang dimaksud Lily, Stephanie hanya bisa membuang napasnya frustasi dan berkata kepada Lily. "Tenang saja, aku sama sekali tidak akan jatuh kedalam perangkapnya Lily"

***

Update chapter 2!

Gimana pendapat kalian tentang chapter 2?

Jangan lupa comment, vote, dan share ya :)

See you soon

DyahUtamixx

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

1.6M 72.9K 81
Sebagian besar part sudah di unpublish untuk kepentingan penerbitan. _______________ WARNING!!!!!! 18+ ACTION ROMANCE STORY WITH MATURE CONTENT Be w...
4.3K 209 26
Gray, seorang pria kejam yang berusaha menjebak Abigail dalam penjara yang ia buat. Sementara Abigail, seorang gadis lugu yang tidak pernah menyadari...
2.1M 13.1K 4
[Harrison Series I] Seorang model yang berasal dari Rusia tiba-tiba saja harus menjalani kehidupan jungkir balik ketika bertemu dengan seorang Billio...
4.8K 650 54
#1- dyo (11/8/2020) #11 - rajawali (11/8/2020) __________________________________________ Jo Yuri. Gadis berbandana pink ini adalah Primadona SM High...