Parky

By ibgyxxi

40K 3.2K 178

G-Dragon, seorang idol dan juga leader grup boy terkenal dunia, BIGBANG yang secara tidak sengaja mencintai S... More

Autumn
Stranger
Trouble Maker
R.O.D
Showdown
Missing you
Gift
Miss Me?
Miss me? (2)
Again
Begin
Revenge
Regret
Fate
Faith
Officially
EPILOGUE

HIM

2K 174 9
By ibgyxxi

Dara tidak habis-habisnya mengutuk dirinya hari ini. Bagaimana tidak? Kini ia sedang duduk berhadapan dengan seseorang yang ia hindari selama ini. Seorang pria yang tidak mau ia lihat lagi. Seorang yang ia benci dan —mungkin saja tidak lagi dia cintai, Lee Donghae.

Lelaki yang dulu menemani harinya, menjadi penyemangat baginya, seorang yang paling mengerti dirinya. Seorang yang menjadi alasan dia bertahan setelah berkali-kali berpikir untuk mengakhiri hidupnya yang berat.

Telapak tangannya mulai berkeringat, dingin. Mungkin karena menahan emosi, pikirnya. Kepalanya juga mulai terasa berat. Dara memperhatikan sekitarnya dengan gelisah.

"Maafkan aku" Donghae terus meminta maaf sejak satu jam yang lalu.

Dara hanya menunduk sambil mengaduk-aduk minuman yang ada dihadapannya itu. Dara sangat benci suasana canggung seperti ini. Belum lagi orang-orang disekitar Donghae yang sejak tadi memperhatikannya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Menatapnya penuh curiga.

"Darimana Donghae kenal dengan wanita ini?" Mungkin seperti itu kira-kira pikiran mereka.

Dara kini tidak bisa fokus. Pikirannya mengatakan untuk meneriaki pria dihadapannya ini, memarahinya, menyiramnya dengan minuman, membanting meja, menjambak rambutnya dan menampar wajahnya. Tetapi di dalam hati kecilnya yang paling dalam, sebenarnya Dara sangat merindukan sosoknya. Dia adalah satu-satunya pria yang pernah singgah lama di hatinya. Dara pernah berpikir bahwa dia adalah pria yang datang dan tidak akan pernah pergi. Tapi sekarang dia benar-benar menyesal pernah berpikir sepolos itu.

"Dara-ya.. maafkan aku" pintanya lagi. "Aku minta maaf soal ahjumma. Aku benar-benar tidak bisa datang waktu itu. Itu hari debut pertamaku"

Dara menatapnya penuh emosi lalu beranjak dari tempat duduknya. Tidak memperdulikan teriakan Donghae yang terus memanggilnya hingga di depan pintu Cafe.

Donghae meraih lengan Dara, "maafkan aku, Dal"

Dara hanya menatapnya lalu melepaskan genggaman tangan Donghae dan pergi meninggalkannya terdiam ditempatnya berdiri saat itu.

Ia tidak bisa mengejar Dara mengingat statusnya sebagai salah satu anggota boyband terkenal di korea, Super Junior. Bisa saja sekarang paparazi sedang mengikutinya. Apalagi saat ini dia tidak menggunakan penyamaran apapun.

"Sial! Seharusnya aku tidak membahas itu tadi" seru Donghae kesal pada dirinya.

"Hae-ya. Sepertinya kita harus berangkat sekarang. Semakin banyak orang disini" ucap sang manajer.

***

Dara sekuat tenaga menahan air matanya yang sudah menggenang dipelupuk matanya. Ia berjalan dengan cepat menuju flatnya. Perkataan Donghae tadi masih terngiang-ngiang ditelinganya.

"Setidaknya, kalau kau tidak bisa datang hari itu, kau harusnya bisa datang dihari lainnya! Setidaknya saat orang-orang itu tidak mempercayai perkataanku, ada satu orang yang mempercayaiku. Setidaknya, walalupun seluruh dunia menyalahkanku karena kejadian itu, ada kau yang mendukungku. Kalau saja kau datang, mungkin aku tidak akan seperti ini, Hae-ya" batin Dara.

Belanjaan yang dibawanya tidak lagi terasa berat karena beban dihatinya yang terasa lebih berat saat ini. Dara menapaki anak tangga dengan terburu-buru. Tampaknya air matanya sudah tidak dapat ia tahan lagi. Emosinya meluap hingga sampai pada ambang batas kesabarannya.

"Kenapa setiap kali aku pergi keluar rumah, aku selalu mendapat sial seperti ini? Pertama aku bertemu si Scandal Maker itu, lalu sekarang aku harus bertemu dia?!" Dara terus menggerutu dalam hatinya.

Dara membenamkan wajahnya di bantal begitu sampai di kamarnya. Dia meletakkan semua belanjaan begitu saja, melepas coatnya dilantai, tidak merapikan sepatunya setelah ia gunakan. Bisa dikatakan dia sangat berantakan hari ini. Hatinya berantakan.

"Harusnya aku tidak pergi tadi" sesal Dara.

Ting Tong! Ting Tong!

Dara terkesiap mendengar suara bel rumahnya. Siapa yang datang? Dara tidak pernah memiliki tamu sejak pertama kali pindah. Apa itu Donghae? Berani sekali dia datang! Batin Dara sambil mengemasi lantai rumahnya yang berantakan.

Dara mengintip melalui celah kecil di pintunya. Kosong. Tidak ada siapapun. Dara menghapus air matanya lalu membuka lebar pintunya. Kosong.

"Mungkin tadi itu orang iseng" pikirnya.

Saat akan menutup kembali pintu, mata Dara menangkap sebuah kantong belanjaan kecil berbentuk kotak di belakang pintunya. Sebuah note terpasang di kantong belanjaan itu.

"Tidak untuk di konsumsi setiap hari. Use it well ;)
010-08181988"

Dahi Dara berkerut setelah membaca note itu, ia melihat isi di dalamnya.
"Bukankah ini obat penenang? Bagaimana dia tau kalau aku sedang butuh ini? Kenapa juga dia memberikan nomor teleponnya? Siapapun dia, pasti dia penggemar Harry Potter" Ujar Dara lalu duduk di sisi ranjang.

***

Jiyong menelungkupkan wajahnya dimeja, kejadian siang tadi sepertinya membuatnya tidak tenang sama sekali. Kejadian saat Dara berjalan dengan cepat sambil menenteng banyak belanjaan lalu Donghae menahan lengan Dara di ambang pintu sebuah Cafe kecil disudut kota itu terus terlintas dipikirannya.

"Arrghh!" geram Jiyong.

"Ada apa, hyung?" tanya Seungri ngeri. "Apa aku harus mengulang bagianku lagi? Aku sudah mengulangnya lebih dari 10x hari ini, hyung" keluhnya.

"Tidak" jawabnya singkat.

Kenapa aku harus pergi ke tempat itu tadi? Apa hubungan mereka berdua? Kenapa mereka terlihat sangat serius? Kenapa dia harus menahan Dara? Apa mereka mempunyai urusan yang belum mereka selesaikan? Apa mereka kekasih dimasa lalu? Pikiran Jiyong penuh dengan pertanyaan yang tidak terjawab.

Sementara disudut ruangan Daesung dan Seungri berbisik sambil melihat ngeri kearah hyungnya itu.

"Yaa.. sepertinya hari ini kita akan pulang pagi" kata Daesung curiga.

"Ya. Aku juga berpikir seperti itu, hyung. Lihat saja, moodnya sedang buruk seperti itu" sahut Seungri sambil menunjuk Jiyong dengan dagunya.

Taeyang datang bergabung dengan kedua dongsaengnya itu, "sepertinya malam ini kita tidak akan kedinginan"

"Wae?" Tanya keduanya bersamaan.

"Sebentar lagi naga itu akan menyemburkan apinya" ujar Taeyang sambil terus melihat kearah Jiyong yang sejak tadi tidak berhenti menghela napas panjang dan berat. "Kalian berdua, bersiap-siaplah"

"Iya. Hyung"

"Aku sudah mempersiapkan diriku untuk rekaman kali ini. Apalagi, TOP hyung sepertinya juga sedang tidak dalam moodnya" jawab Daesung sepertinya sudah hafal dengan sikap hyungnya itu.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka berdua?" tanya Seungri heran.

"Apa mungkin karena comeback solonya yang tertunda karena skandal itu?" Tanya Daesung pada Taeyang yang lebih dekat pada Jiyong.

"Atau karena wanita yang terlibat skandal dengan Jiyong hyung itu?" lanjut Seungri.

Taeyang mengangkat bahunya, "entahlah. Aku juga bingung dengan sikap mereka. Jiyong juga menjadi pendiam akhir-akhir ini"

***

Jiyong's POV

Aku ingat benar, aku menuliskan nomor handphoneku di note itu. Kenapa sampai hari ini dia tidak juga meneleponku? Apa aku tidak semenarik itu? Apa dia tidak penasaran dengan siapa yang memberinya obat-obat itu? Apa benar dia secuek itu? Bagaimana kalau yang aku berikan itu racun, apa dia akan menghubungiku?

Kenapa aku membuang waktuku yang berharga untuk wanita sepertinya. Dia bahkan tidak mengirimiku pesan untuk sekedar berterima kasih.

"Ji!" Sapa Soonho hyung membuyarkan lamunanku.

"Kau sudah diberi kabar dari PD infinity challange?"

Kening Jiyong berkerut, "tentang apa?"

"Syuting film. Mereka mengatakan pembacaan naskah akan dilaksanakan besok sore"

"Oh, sudah. Aku sedang mempelajari naskahnya. Bukankah naskah ini terlalu berat untuk pemula sepertiku, hyung?" kataku seraya menunjukkan naskah itu padanya.

"kau pasti bisa, Ji. Sutradara dan pemain lainnya pasti akan membantumu. Tenang saja"

Aku tidak berpikir berakting akan semudah itu. Ini adalah hal baru bagiku. Aku harus banyak berdikusi dengan sutradara dan pemain lainnya.

"Eyy.. si Mr. Perfect! kau pasti sedang berpikir untuk mendiskusikan naskah itu, kan?" tanya Soonho malas.

Aku hanya membalasnya dengan senyuman. Dia sangat tau diriku. Ck! Kau membuatku terharu saja, hyung!

"Oh ya. Kwanghee sepertinya akan digantikan"

"Wae?"

"Yang aku dengar, dia ada bentrok jadwal. Jadi akan ada idol lain yang menggantikan perannya"

"Sutradara sudah memberitahumu siapa pemain penggantinya?"

"Hmmm..." Soonho hyung terlihat ragu untuk menjawab. "Belum"

Soonho hyung, aku tau kau sedang berbohong!

***

Dara's POV

Liburanku yang berharga kini berlalu dengan sia-sia. Waktuku yang berharga terlewat dengan percuma. Aku tidak dapat inspirasi untuk judul baru atau untuk sequel cerita lamaku, atau apapun.

Triing triing..

"Yeoboseyo?"

"Dara-ssi? Aku Dami dari tim penerbit"

"Ah, iya. Ada apa?"

"Naskah tentang gangster yang anda tulis beberapa waktu lalu akan dijadikan sebuah proyek"

"Ah, benarkah?"

Itu artinya......

"Iya. Jadi untuk musim ini, anda tidak perlu membuat naskah atau webtoon baru"

Yes!!!

"Ini adalah proyek besar untuk perusahaan. Terima kasih untuk kerja kerasmu selama ini, Dara-ssi"

"Harusnya aku yang berterima kasih" aku jadi merasa terbebani dengan perkataannya yang berlebihan itu.

"Baiklah. Kalau begitu nanti akan aku hubungi lagi"

"Ne"

Kenapa bicaranya berlebihan sekali? Itu proyek apa? Apa sebesar itu? Kedengarannya dia senang sekali. Apa dia sangat menyukainya? Bukankah naskah itu sudah lama aku buat? Kenapa baru sekarang dibuat proyek?

Tapi apapun itu, yang terbaik adalah aku dapat waktu lagi untuk mencari inspirasi. Aku harus mulai hari ini. Aku tidak bisa bersantai-santai kali ini. Aku harus bisa membuat setidaknya dua buah naskah untuk judul webtoon terbaruku.

Winter, please be nice!!

***

Donghae's POV

Pertengahan tahun depan aku sudah akan masuk wajib militer. Tapi masih banyak hal yang belum aku selesaikan. Dara. Aku selalu terbebani setiap kali aku ingat tentang Dara.

Kenapa dia sekarang menjadi seperti itu? Aku bahkan hampir tidak mengenalinya. Dia wanita yang ceria, penuh dengan aura positif, selalu tersenyum. Aku masih ingat senyumnya. Senyum yang selalu membuat aku merindukannya. Senyuman yang membuatku bertahan di masa-masa trainee ku yang sangat berat.

Tapi tadi dia sama sekali tidak tersenyum. Kemana Dara-ku yang dulu? Apa dia tidak tau bagaimana sulitnya aku mencari informasi tentang dirinya ditengah padatnya kegiatanku? Aku bahkan baru tau alamatnya sekarang, setelah lebih dari 5 tahun mencari keberadaannya.

Aku bahkan tidak mendengarkan perkataan Lee Sooman sajangnim saat dia berkata untuk menyerah mencari Dara. Aku terus mencari walaupun aku tidak punya sedikitpun petunjuk.

Setelah perjuangan panjangku itu, aku bertemu dengannya dan dia terlihat sangat membenciku. Apa aku harus menyerah untuk mempertahankanmu, Dara?

Sepertinya hatiku belum bisa merelakanmu.

***

Soonho's POV

Suasana disekitar Jiyong tiba-tiba terasa sangat gelap. Padahal sejak pagi tadi sepertinya dia baik-baik saja. Apa aku berbuat salah? Apa sarapan paginya tidak enak?

"Hyung" Nada suaranya rendah, terdengar serius.

"Ada apa?"

"Kenapa kau tidak bilang kalau yang menggantikan Kwanghee itu dia?"

"Oh?" Aku menatap kearah tatapan matanya. "Eh? Lee Donghae? Aku baru tau kalau dia yang menggantikan Kwanghee. Mungkin karena dia akan wamil tahun ini, makanya dia menerima tawaran PD. Lagi pula dia juga sudah dekat dengan senior-senior disini"

"Seberapa dekat?" tanyanya.

Aku merasakan aura persaingan semakin kentara disekitar Jiyong. Tidak biasanya dia seperti ini. Kenapa dia penasaran dengan seberapa dekatnya Donghae dengan senior-senior disini?

"Aku tanya, seberapa dekat?" tanyanya lagi dengan penekanan.

"Ntahlah, aku rasa sangat dekat" jawabku asal. Aku juga tidak tau seberapa dekat mereka.

"Kwon Jiyong-ssi!" sapa sutradara padanya. "Ayo kita briefing sebentar" ajak sutradara.

Dia tersenyum lalu beranjak dari duduknya, "ne" sahutnya sopan.

Aku merasa syuting kali ini akan jadi syuting yang panjang dan melelahkan, setidaknya untukku.

***

Continue Reading

You'll Also Like

98.5K 6.2K 30
pernikahan yang terjadi karena sebuah perjodohan dan sebagai warisan keluarga,tapi siapa laki-laki yang mau menikah dengan seorang wanita yang abal-a...
406K 33K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
3.7K 799 14
ini cerita mingyu ketika ia sadar bahwa ia telah membuat keputusan yang salah. everyone love pizza, so do mingyu and haneul.
106K 10.6K 56
[BAGIAN KEDUA DARI HCI SERIES] Melihat keseharian Jung Jaehyun, Jung Chaeyeon dan juga pangeran kecil mereka Jung Eunjae Serta kehidupan baru mereka...