Pieces of heart || VMIN

By dthaa94

5.3K 751 100

I Dont't miss him, i miss who i thought he was Taehyung / seme Jimin / uke Boys love Yaoi 👨‍❤️‍💋‍👨 Complet... More

Ch1
Ch2

CH3 END

1.5K 243 31
By dthaa94



Desiran angin yang cukup kencang menghasilkan udara dingin yang membekukan tulang membuat siapa saja lebih memilih berada dibalik selimut dengan segelas cokelat hangat daripada berada diluar ruangan , namun berbeda dengan namja bersurai blonde yang kini tengah duduk dengan menekuk lutut disebuah ruangan bertuliskan Practice room , sejak tadi yang dilakukannya hanya duduk diam dengan kepala bersandar dikedua lututnya yang tertekuk , ya dengan sedikit isakan.

Sudah lebih dari Lima jam sejak pertama kali dirinya menginjakkan kaki diruangan yang didominasi oleh warna putih ini , namun posisinya tak sedikitpun berubah  . Hanya kepalanya saja yang sesekali berpindah posisi terkadang menghadap ke kanan ataupun kekiri .

Pintu ruang latihan terbuka , seorang namja jangkung dengan raut cemas yang kentara diwajah tampannya menghampiri namja yang masih setia menenggelamkan kepalanya dikedua lututnya , dielusnya punggung hyungnya yang masih bergetar karena menangis sejak tadi . Mengcoba memberikan semangat walaupun ia tahu itu tak sedikitpun membantu .

" Jimin hyung , sudahlah Tae hyung mungkin sedang emosi , kau tahu sendiri bukan jika dia baru saja melewati hari yang berat " Jimin mengangkat wajahnya , menatap namja tampan yang merupakan magnae digrupnya itu dengan mata sembabnya .

" Jangan menangis lagi ! " Tangan Jungkook terangkat , menghapus jejak air mata dipipi Jimin kemudian menangkup wajahnya menggunakan kedua tangannya

" aku tidak tahu apa masalah kalian , tapi aku berharap hubungan kalian masih seperti dulu meskipun status kalian sudah berbeda "
Jimin mengangguk lemah , Jungkook tersenyum tipis lalu mengacak surai blonde Jimin dan membantunya berdiri .
" sebaiknya kita segera pulang , hyung sudah cukup lama berada disini "

**

Taehyung menekan knop pintu , suasana dorm terlihat lenggang , tentu saja , ini hampir tengah malam mereka mungkin sudah masuk kealam mimpi .
Perlahan kakinya digerakkan menuju kamar , suasana tak jauh beda dengan ruang tamu , Taehyung menatap sendu kearah Seokjin yang sudah terlelap diatas ranjang paling pojok , ranjang yang yang biasa ditempatinya bersama Jimin dulu .

" Tae kau sudah pulang ?" Suara serak khas orang baru tidur menyapanya .
Taehyung tersenyum tipis sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan Hoseok .

" kemana saja hem ?"

" jalan jalan " jawab Taehyung singkat , kemudian menuju ranjangnya , merebahkan tubuhnya dan menarik selimut menutupi setengah tubuhnya , kemudian memejamkan mata . Mencoba menjelajah kearah mimpi , berharap segala rasa yang berkecamuk didadanya perlahan menghilang saat ia bangun esok hari .

Taehyung hampir saja memasuki alam mimpi jika saja guncangan di lengannya membuyarkan segalanya , membuat namja tampan tersebut harus rela kembali membuka matanya . Namja dengan boxsmile tersebut mendengus sebal , jika saja itu bukan Seokjin mungkin saat ini si pengganggu tidurnya sudah kena omelan karena mengganggu waktu istirahatnya .

" temani aku , aku tidak kuat lagi " pintanya dengan wajah memelas. Sebelah alisnya terangkat , sejak kapan Seokjin menjadi penakut . Seokjin mengedipkan kedua matanya lucu , Taehyung mana tega menolak permintaan hyung tertua yang saat ini tengah melancarkan aegyo didepannya.
Setengah iklas Taehyung bangkit dari tidurnya mengikuti langkah Seokjin keluar dari kamar menuju ruang tamu yang entah sejak kapan lampu sudah dimatikan seingatnya ketika dirinya pulang lampu ruang tamu masih menyala .

" kau tunggu disini ya " Taehyung menganggukkan kepalanya , mengiyakan ucapan hyung tertua , dan menyenderkan tubuhnya di lorong toilet , sementara Seokjin sudah ngacir kedalam salah satu bilik toilet .

Suara benda bergesekan dari arah dapur membuat namja bersurai dark brown tersebut menolehkan kepala. Taehyung bukan penakut tapi entah kenapa suara ditengah malam seperti ini sanggup membuatnya merinding , terlebih keadaan dapur serta ruang tamu gelap gulita , hanya ada sinar remang remang dari arah kamar mandi .
Taehyung bukan takut pada hantu ataupun mahluk halus lainnya , yang ditakutinya hanya pencuri ataupun sasaeng fans yang tiba tiba ada di dorm mereka. Dengan sedikit keberanian Taehyung berjalan mengendap endap mendekat kearah dapur , diambilnya payung dekat meja tv sebagai pelindung diri jika saja dugaannya benar .
Suara suara dari dari dalam dapur semakin jelas ketika dirinya sudah tiba di depan pintu dapur .
Tangannya meraba dinding , segera ditekannya begitu jemarinya menemukan tombol sakelar . Lampu seketika menyala dan Taehyung sudah bersiap membuka payung sebagai tameng .
Mata sipitnya melebar dengan mulut menganga dan jangan lupakan blank face miliknya , dihadapannya saat ini bukan seseorang yang menggunakan pakean serba hitam ataupun beani yang menutupi seluruh wajahnya seperti yang dilihat difilm film yang sering ditontonnya bersama Jimin. Bukan sama sekali , dihadapannya berdiri lima namja dengan ekspresi yang sama terkejutnya dengan Taehyung dan salah satu diantara mereka membawa kue tart berhiaskan stroberry dengan lilin yang belum menyala .

" kenapa lilin belum menyala ?" Kompak mereka berenam menoleh kearah pintu

" ini gara gara Hobi hyung terlalu berisik hyung , surprise kita jadi gagal " protes Jungkook , Hoseok yang mendengar namanya disebut ingin sekali membalas perkataan magnae jika saja Seokjin tidak menyela ucapannya

Seokjin berjalan melewati Taehyung dan mengambil korek api , menghidupkan lilin diatas cake yang dibawa Jimin

" saengil chukka hamnida Taehyungie / hyung " ucap mereka serempak
Jimin mendekat kearah Taehyung menyodorkan cake kehadapan namja yang masih dalam mode blank

" make a wish Tae " ucap Jimin pelan , sangat pelan hingga yang mendengar suaranya hanya Taehyung saja .
Taehyung memejamkan matanya sejenak lalu mendekatkan kepalanya meniup lilin dengan huruf 22 .
Member Bangtan bersorak gembira meskipun kejutan mereka gagal tak sedikitpun mengurangi kebahagiaan mereka .

" Saengil Chukkae Taetae "
Jimin menyerahkan kue yang dipegangnya kearah Seokjin kemudian memberikan kado yang sudah dipersiapkannya kepada Taehyung

" semoga kau selalu bahagia dan sehat " setelah mengucapkannya Jimin berjalan keluar dapur menuju kamar Seokjin meninggalkan member lain dan Taehyung yang masih menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan

Jimin duduk ditepi ranjang milik Seokjin , sekuat apapun dirinya mencoba terlihat tegar tetap saja pertahanannya akan ambruk di depan Taehyung , bahu sempitnya bergetar , isakan kembali keluar dari bibir tipisnya .

Bunyi pintu bergeser disertai langkah kaki mendekat masuk kedalam indera pendengaran namja mungil itu , namun dirinya enggan menoleh , pikirnya itu Yoongi karena malam ini mereka berbagi kamar bersama ,

Jimin sedikit tersentak ketika sebuah tangan kekar memeluk pinggangnya dari belakang , Jimin mengenal aroma parfum ini , ataupun tangan kekar yang kini memeluk pinggangnya erat ,namun dirinya takut menoleh kebelakang , tak mau sakit hati jika apa yang ia pikirkan tak sesuai kenyataan .

" mana mungkin dia memelukku " gumam Jimin pelan disertai gelengan kepala

" mianhae " Jimin menegang ketika suara berat itu masuk kedalam indera pendengarannya ,

" mianhae Chim " ulangnya sekali lagi , Pelahan Taehyung melepaskan pelukannya , membalikkan tubuh Jimin supaya menatapnya

"Uljima "seru Taehyung saat melihat Jimin kembali menangis
Taehyung mengulurkan tangannya , menghapus jejak air mata dari kedua pipi gembil Jimin dengan ibu jarinya

" kau jahat " Jimin memukul dada bidang Taehyung melampiskan perasaannya saat ini

" jeongmal mianhae~"ucap Taehyung mengeratkan pelukannya

"Mianhae , Saranghae "
Pukulan Jimin terhenti saat telinganya mendengar ucapan Taehyung yang mengatakan jika namja tampan itu mencintainya, ditatapnya wajah Taehyung memastikan bahwa pendengarannya tidak salah dengar

" aku mencintaimu Chim "
Tangan Taehyung menarik tubuh Jimjn agar menyandarkan kepalanya pada dada bidangnya ,

" jangan menangis lagi jebal " Taehyung mengelus rambut Jimin berusaha meredakan tangisnya ,

" maaf atas ucapanku kemarin " dikecupnya pucuk kepala Jimin kemudian mengecup bibirnya sekilas

" maaf ?" Jimin mendorong tubuh Taehyung , menatap namja tampan itu tajam

" semudah itu ?" Desis Jimin sinis

Bukannya takut Taehyung malah menggaruk belakang lehernya yang tak gatal disertai cengiran lebar

" Itu em aku begini Chim waktu itu aku tidak sengaja mendengar percakapan mu dengan Jungkook tentang kejutan ulang tahunku , jadi aku pikir , em aku jadi aku eh sebelum aku dikerjai lebih baik aku -"

" alien sinting itu mengerjaimu " keduanya sontak menoleh kearah pintu kamar

" Yoongi hyung tahu ? Apa hyung bersekongkol dengannya ?"

" jangan marah dulu Chim ! Aku sebenarnya tidak mau tapi kekasih idiotmu itu memaksaku ya jadilah aku membantunya " tutur Yoongi

" yak hyung membantu apa ? Hyung itu meminta kumamon besar padaku "

" tetap saja aku membantumu "

" mana ada hyung "

" kau sendiri yang menawarkan "

" CUKUP !!!!!" Keduanya langsung bungkam mendengar teriakan Jimin , Taehyung menelan ludahnya dengan susah payah melihat tatapan tajam kekasihnya , begitu juga Yoongi yang sedikit ngeri melihat wajah adiknya yang memerah karena menahan amarah

" ah sepertinya Namjoon memanggilku , Tae ingat janjimu " Yoongi segera pergi dari kamarnya , Jimin yang sedang marah terlihat menyeramkan jadi sebelum terkena amukan lebih baik dirinya kabur .

Taehyung meraih kedua jemari mungil Jimin , dikecupnya singkat namun matanya masih menatap kearah Jimin yang masih menatap garang kearahnya

" maafkan aku , aku hanya ingin ulang tahunku kali ini berbeda , bukan lagi yang ulang tahun dikerjai "

" berbeda ? Ok aku bisa mengerti itu jika kau ingin ulang tahun yang berbeda . Baiklah aku memang terkejut malah Sangat Terkejut - "

" aku senang kejutanku berhasil " Taehyung bertepuk tangan , merasa senang kejutannya berhasil

" bahkan aku hampir mati rasanya karena saking terkejutnya " lanjut Jimin

Senyuman Taehyung semakin melebar , namun ketika Jimin menarik kasar tangannya senyuman diwajahnya luntur seketika , apalagi ketika matanya melihat Jimin yang menatap tajam kearahnya

" Chim aku "

" stop jangan mengucapkan apapun lagi !!"

" Chim aku " Taehyung menahan tangan mungil Jimin ketika namja cantik itu hendak berdiri

" KUBILANG DIAM KIM TAEHYUNG !" Bentak Jimin , Dihentakkan tangannya hingga genggaman Taehyung terlepas kemudian berlari keluar kamar menyisakan Taehyung yang masih membisu ditempatnya .

" apa aku salah lagi ?"

" jangan mengikutiku !" Bentak Jimin ketika Taehyung mengikutinya menuju kamar mereka bertiga . Dibantingnya pintu tepat di depan Taehyung . Beruntung reflek kakinya berhenti jika tidak hidung kesayangannya akan mendapat ciuman sayang dari pintu bercat putih tersebut .

" Chim "

" diam !"

" Kim Jimin " pintu terbuka , Taehyung tersenyum lega Jimin membukakan pintu untuknya

Pukkk , sebuah selimut mendarat dikepalanya , ditariknya kain bermotif singa tersebut agar dirinya bisa melihat kekasihnya .

" tidur diluar "
Mata Taehyung melebar , tidur diluar itu artinya tidak mendapat pelukan , digelengkan dengan tegas menolak permintaan namja cantik itu .

" tapi Jim "

" tidak mau ?" Taehyung menganggukkan kepalanya , Jimin menaruh jari telunjuknya di dagu pura pura berpikir

" baiklah tidak ada maaf kalau begitu " Jimin hendak menutup kembali pintu kamar namun tangan kekar Taehyung menghalanginya .

" baiklah hari ini aku tidur diluar "

" selama seminggu Kim " pintu tertutup , Taehyung bersender dipintu lalu merosotkan tubuhnya .

" seminggu tanpa pelukan " gumamnya


End

Ini repub.. ff ini udah aku pub tahun lalu cuma aku mau niat edit jdi di unpub tapi ini gk jadi aku edit jdi aku publish lgi .. aku plinplan

Continue Reading

You'll Also Like

8.4M 519K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...
5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
548 52 1
Saat cinta harus melalui kesalahpahaman sebagai jembatnnya Dan saat luka bertemu tawa sebagai hadiahnya Oneshoot Vkook
725 86 6
[projek khusus ulang tahun Jungkook Jeon ♡] sepertinya jungkook selalu bertemu orang yang sama di hari sabtu sejak saat itu. 〔⎙, taekook story〕 ❛ ©...