[T] Young Ahjussi

By YenniezYekoo

48.3K 5.6K 1.7K

Jiyeon dan Taeyong menjalin hubungan lebih dari empat tahun dengan romantis dan baik-baik saja, namun semua b... More

Pengenalan Tokoh
-Young CEO-
-Angel Chef-
-Annoying Boy-
-Ahjussi vs Ahjumma-
-Arrogant Boy-
-Fansign-
-Awkward-
-Awkward 2-
-Genius-
-Goddess' Hand-
-Cunning Witch-
-Meet-
-Heartbeat-
-Morning Desire-
-I'm Falling?-
-I'm Falling Love With You-
-Hard-hearted-
-Dissapointed-
-First Kiss-
-Confession-
-Bet-
-Jungkook Love Attack-
-Rose-
-Brother-In-Law-
-Jungkook's Prediction-
-Drunkenness-
-Poison-
-Hormone War-

-New Idol-

3.1K 326 90
By YenniezYekoo

🐣🐣🐣

Hanya sebuah cerita dari author abal-abal,

Tentang seorang gadis yang menjadi begitu bimbang akan perasaannya sendiri,

Tetap bertahan dengan cinta pertama yang sudah terjalin lama,
Atau justru cinta baru yang tidak pernah dia duga mampu menggetarkan hatinya.

YenniezYekoo

Mempersembahkan

YOUNG AHJUSSI

🐣🐣🐣


Lee Taeyong baru saja selesai menelepon kekasih cantiknya, senyuman selalu menghiasi bibir lelaki itu. Bagi Taeyong, Jiyeon adalah pelangi dalam hidupnya. Jiyeon selalu bisa memberikan warna-warni yang indah di tengah-tengah kehidupan Taeyong yang gelap sebelumnya. Taeyong bukanlah berasal dari keluarga kelas atas, dia hidup dengan ibu dan adiknya dalam keterbatasan. Taeyong terpaksa bekerja keras di usia muda karena ayahnya meninggal ketika dia masih kecil dan ibunya tidak bisa bekerja karena sakit-sakitan. Dalam masa-masa sulitnya itu Jiyeon selalu ada untuk mendukung dan menghiburnya di kala putus asa mulai mendera, hingga pada akhirnya Taeyong mencapai kesuksesannya saat ini, dia tidak perlu lagi bekerja paruh waktu tanpa henti semenjak menjadi trainee di SN entertainment.

Taeyong sangat mencintai Jiyeon, tidak ada yang mampu menggantikan gadis itu di hati seorang Lee Taeyong sampai kapanpun. Selamanya hanya Park Jiyeon, sampai napasnya berhenti sekalipun.

Hei ... kenapa kau senyum-senyum sendiri begitu?” Tegur Yuta teman se-grup Taeyong, lelaki tampan asal Jepang itu nampak heran melihat Taeyong terus tersenyum sembari melihat layar ponselnya.

“Tidak apa-apa, aku hanya sedang bahagia saja.” Jawab Taeyong, Yuta mengintip layar ponsel Taeyong dia melihat foto gadis cantik di sana.

“Wah ... apa dia pacarmu?”

“Kau melihatnya?”

“Eoh. Dia sangat cantik.” Puji Yuta apa adanya, ada rasa bangga di hati Taeyong bahwa dialah sang pemilih hati gadis cantik itu.

“Dia memang sangat cantik, tapi tidak hanya itu yang membuat aku sangat mencintainya. Intinya dia pacar terbaikku.” Ujar Taeyong tersenyum begitu bahagia.

“Kau harus merahasiakan jika kau punya pacar, ingat kita baru saja debut dan akan jadi masalah jika pihak menejemen sampai tahu.” Nasehat Yuta, Taeyong mengangguk mengerti.

“Aku tahu, untuk itu kau jangan memberitahu siapapun.”

“Tentu saja.” Yuta merangkul bahu Taeyong, mereka berdua sudah bersahabat sejak menjadi trainee. “Ah ... aku sangat iri, entah kapan aku akan memiliki pacar Korea yang cantik.”

“Hahaha ... kau akan mudah mendapatkan gadis manapun nantinya. Kau tampan kawan, percayalah.”

“Kau benar hahaha.” Kedua lelaki itu tertawa bersama, tiba-tiba Mark datang menghampiri mereka berdua.

“Hyung, sudah saatnya pergi. Kita akan ke studio Music Bank hari ini.”

“Baiklah.” Taeyong dan Yuta bangkit dari posisi mereka, menyusul langkah Mark untuk bergabung dengan teman-teman grup mereka yang lainnya.

“Sebelum kembali ke dorm, kita akan ke gedung SN terlebih dahulu. Ada sedikit perayaan kecil dengan para senior, lagu kalian memasuki puncak chart sejak pertama rilis.” Terang sang manajer bangga. Semua anggota NCT127 nampak berbinar mendengar kata perayaan, akan sangat menyenangkan berpesta setelah sibuk dengan aktivitas promosi mereka. Berbeda dengan Taeyong yang nampak gusar, dilihatnya jam di ponsel yang sudah menunjukkan pukul empat sore, hanya tersisa dua jam sebelum waktu janjiannya dengan Jiyeon.

Yeah pesta!” Ujar Heechan semangat, anggota lain tertawa melihat tingkah magnae mereka satu itu.

“Dasar bocah.” Cibir Ten.

Mobil van hitam itu pun melesat menuju tempat tujuan, tidak butuh waktu terlalu lama mereka semua tiba di gedung SN. Di sana sudah berkumpul beberapa senior mereka seperti EXO dan Red Velvet. Member NCT127 sangat antusias, mereka membungkuk memberi salam hormat kepada senior yang sudah mereka kagumi sejak lama itu.

“Selamat atas debut kalian.” Ujar Suho selaku leader EXO.

“Terima kasih Sunbae.” Taeyong membungkuk lagi kepada Suho sebagai bentuk rasa hormat dan kebahagiaannya. Tidak pernah dia bayangkan dia akan bertemu langsung seperti ini dengan para idol yang dahulu begitu dia idolakan dan hanya bisa dia lihat di layar televisi atau ponsel. Acara itu pun berlangsung hangat dan menyenangkan, sebagai senior EXO langsung akrab dengan memberi NCT127, begitu pun dengan senior lainnya.

Taeyong tampak gusar, sudah pukul setengah enam tapi tampaknya belum ada tanda-tanda mereka akan kembali ke dorm, semua masih tampak menikmati pesta. Taeyong sangat gelisah, yang ada dipikiran lelaki itu hanya Jiyeon. Dia tidak ingin membuat gadisnya itu sampai menunggu lama.

"Aku harus pergi sekarang, aku akan cari alasan agar bisa pergi lebih dulu." Batin Taeyong.

Taeyong berjalan dengan tergesa-gesa hendak menghampiri Manajer, tanpa sengaja dia menabrak seorang gadis yang merupakan seniornya. Hal itu membuat baju gadis itu basah terkena tumpahan minuman yang dia bawa.

“Maafkan aku Sunbae ....” Taeyong membungkuk meminta maaf. “Aku membuat bajumu basah.”

“Tidak apa-apa. Hanya basah sedikit.” Katanya ramah.

“Sekali lagi aku minta maaf.”  Taeyong membungkuk sekali lagi penuh penyesalan, gadis itu hanya tersenyum.

“Sudah kubilang tidak apa-apa, kau tidak perlu terus membungkuk seperti itu, lagi pula aku ini lebih muda darimu.” Ujar gadis itu lagi, Taeyong akhirnya ikut tersenyum.

“Tetap saja kau adalah seniorku. Sekali lagi maafkan aku Sunbae. Aku permisi dulu.” Pamit Taeyong meninggalkan gadis itu, dia teringat akan tujuan awalnya untuk menemui Manajer. Sementara gadis itu masih setia menatap punggung Taeyong, dia merasakan sesuatu yang aneh ketika melihat senyuman lelaki itu.

Hoy! Kim Yeri apa yang kau lihat?” Tegur Joy memperhatikan gadis itu sejak tadi, gadis bernama Yeri itu tersentak dan seketika lamunannya buyar.

“Tidak ada Eonni.”

“Jelas-jelas kau melihat Taeyong, kau menyukainya ya? Dia memang tampan, sih.” Gumam Joy menggoda rekan segrupnya itu, seketika wajah Yeri memerah.

“Jangan bicara ngawur Eonni. Mana mungkin aku menyukainya.” Yeri meninggalkan Joy begitu saja, dia terlalu malu saat ini entah kenapa.


J

iyeon menunggu kedatangan Taeyong di sebuah taman yang menjadi tempat pertemuan favorit mereka berdua, gadis itu duduk di salah satu kursi yang ada di bawah pohon dengan senyuman mengembang. Dilihatnya kotak berisi kue yang ada di sampingnya, kue kesukaan Taeyong yang sempat dia buatkan sebelum datang kesana.

Disisi lain Taeyong melangkah dengan terburu-buru mencari keberadaan gadisnya, dia menggunakan pakaian serba hitam tak lupa masker untuk menutupi wajahnya, walau bagaimanapun dia seorang idol saat ini. Untung saja Manajer menginzinkannya pergi dengan alasan ada urusan keluarga tadi. Lelaki itu tersenyum di balik maskernya ketika melihat gadis cantik tengah duduk di salah satu bangku taman, Taeyong berjalan perlahan bermaksud mengejutkan Jiyeon.

Pluk~

Taeyong memeluk Jiyeon dari belakang membuat gadis itu terkejut namun detik berikutnya dia tersenyum saat menyadari kekasihnyalah yang kini tengah memeluknya, Jiyeon sangat hafal bau tubuh lelaki itu.

“Taeyong ....”

“Aku merindukanmu.” Gumam Taeyong mengeratkan pelukannya, Jiyeon menggenggam lengan Taeyong yang ada di depannya. Gadis itu pun merasakan hal yang sama, dia sangat merindukan Taeyong.

“Aku juga merindukanku. Kemarilah!” Taeyong berpindah posisi duduk di samping Jiyeon, gadis itu meraih kotak kue yang dia bawa dan menunjukkannya kepada Taeyong.

“Lihat apa yang kubawa untukmu. Cheese cake kesukaanmu.”

“Wah ... kau masih ingat rupanya. Sudah lama aku tidak makan cheese cake buatanmu.” Taeyong membuka kotak itu dan mulai mencicipi cheese cake tersebut. “Dan rasanya masih sama, seenak dulu.”

“Benarkah? Harusnya rasanya jauh lebih enak karena sekarang aku seorang Chef.” Taeyong terkekeh melihat ekspresi lucu Jiyeon yang begitu menggemaskan.

“Kau menyombongkan diri sekarang huh? Mentang-mentang kau sudah menjadi Chef hebat.” Cibir Taeyong mengacak rambut gadisnya.

“Tentu saja, kau tahu sendiri tidak mudah mencapai apa yang kumiliki sekarang, sama halnya seperti dirimu bukan?” Jiyeon tersenyum manis, Taeyong melakukan hal yang sama. Dia berhenti sejenak dari aktivitas memakan kuenya.

Jiwai, apa kau ingat dulu kita selalu bertemu di sini setelah aku selesai bekerja paruh waktu dan kau selesai dengan kelas memasakmu?” Taeyong memandang lurus ke depan mengenang masa-masa sulitnya bersama Jiyeon.

Eoh. Aku akan memijat bahu dan kakimu yang sakit. Kau bilang rasa lelahmu akan hilang karena pijatan ajaibku.” Jiyeon tersenyum sendiri mengenang masa-masa itu, Taeyong pun ikut tersenyum.

“Dan kau akan menangis di bahuku dan menggerutu panjang lebar jika instruktur memarahimu.”

Aish, itu sangat memalukan. Kenapa kau masih mengingat hal-hal semacam itu.” Jiyeon mempoutkan bibirnya membuat Taeyong semakin gemas, dia terkekeh geli.

“Tak ada satu hal pun yang tidak kuingat mengenai dirimu, Sayang.” Taeyong menggenggam tangan Jiyeon erat. “Tetaplah seperti ini, jangan pernah meninggalkanku.” Jiyeon menggenggam tautan mereka dengan sebelah tangannya yang bebas.

“Itu tidak akan terjadi, kau pun harus berjanji tidak akan pernah berubah. Kau akan tetap menjadi Tiwaiku yang sederhana dan rendah hati.”

“Aku berjanji akan selalu menjadi Tiwai yang tampan dan selalu mencintai Jiwai.” Jiyeon mencubit lengan Taeyong membuat lelaki itu tertawa. “Serta akan selalu menjadi lelaki yang sederhana dan baik hati.” Jiyeon tersenyum lalu memeluk Taeyong.

“Aku sangat mencintaimu.”

“Aku sangat sangat sangat mencintaimu. Ngomong-ngomong boleh aku meminta hadiahku sekarang?” Tanya Taeyong dengan senyuman nakalnya, seketika Jiyeon melepaskan pelukannya.

“Hadiah apa?” Taeyong menunjuk bibirnya.

Hei!” Jiyeon memukul lengan Taeyong keras, lelaki itu tertawa kemudian menarik tengkuk gadisnya, melumat bibir pink itu begitu lembut melampiaskan kerinduan yang membuncah selama ini.

Namun romantisme mereka harus terganggu oleh dering ponsel Taeyong. Lelaki itu dengan terpaksa melepaskan tautannya, merogoh ponselnya di saku celana dan melihat nama Manajer di layar. Dia mendesah sebelum menjawab panggilan itu.

“Ya?”

“...”

“Baiklah, aku akan segera kembali.”

“...”

Eoh.”

Taeyong memasukkan kembali ponselnya dengan wajah muram. Dia belum puas menghabiskan waktu bersama Jiyeon namun dia sudah harus kembali ke dorm. Jiyeon bisa membaca raut wajah kekasihnya itu.

“Ada apa? Kau disuruh kembali?” Tanya Jiyeon.

“Iya, maaf karena tidak bisa menemanimu lebih lama lagi.” Sesal Tayong, Jiyeon tersenyum manis.

“Tidak apa, bisa melihatmu saja sudah membuatku senang. Masih ada lain waktu untuk bertemu, kita masih ada di kota yang sama.”

“Lain kali kita pergi makan bersama, aku berjanji.”

Eoh. Pergilah!”

“Jaga dirimu baik-baik.” Taeyong memberikan kecupan singkat di kening Jiyeon, lalu melangkah pergi membawa kotak kue yang Jiyeon berikan. “Terima kasih untuk cheese cakenya, aku akan menghabiskannya!” Teriak Taeyong dari kejauhan, Jiyeon hanya terkekeh. Setelah bayangan Taeyong menghilang, gadis itu tampak muram. Jiyeon berbohong, sebenarnya dia tidak ingin Taeyong pergi secepat ini, semenjak kekasihnya itu menjadi trainee mereka jarang sekali bertemu. Apalagi setelah Taeyong debut sebagai idol, intensitas pertemuan mereka semakin berkurang saja. Mereka berada dalam kota yang sama tapi seperti melakukan LDR berbeda negara. Tapi Jiyeon tidak mau bersikap egois, dia tahu Taeyong sudah sangat bekerja keras untuk meraih impiannya itu.

Huft ... sebaiknya aku pulang sekarang.”


Jangan lupa vomment yaw
Kalian penyemangat ku😘😘😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

230K 21K 74
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan.
787K 81.5K 56
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
417K 33.8K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"
266K 27.8K 30
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...