Pieces of heart || VMIN

dthaa94 द्वारा

5.3K 751 100

I Dont't miss him, i miss who i thought he was Taehyung / seme Jimin / uke Boys love Yaoi 👨‍❤️‍💋‍👨 Complet... अधिक

Ch1
CH3 END

Ch2

1.5K 247 28
dthaa94 द्वारा

Pagi ini Semuanya berjalan dengan baik, tak ada kendala ataupun jadwal yang membuat mereka tidak bisa merasakan betapa nyamannya kasur   . Namun, ada sesuatu yang mengganjal dipagi yang cerah ini. Suasana dorm yang biasanya ramai terutama dihari libur seperti ini , sejak beberapa hari lalu , Tak ada canda tawa ataupun teriakan yang ada hanya suasana suram dan tegang. Hoseok yang biasanya selalu bisa mencairkan suasana tak berani membuka suara didalam kamar , bahkan ketika dirinya menghembuskan nafas saja dua orang disisi ranjang kanan dan kirinya akan menoleh kearahnya dan berakhir dengan Hoseok yang menutupi wajahnya dengan selimut karena tatapan salah satu dari keduanya serasa akan membunuhnya .

Bunyi ketukan pintu mengalihkan atensi pemilik kamar , disusul dengan suara dari seseorang menyuruh ketiganya keluar karena sarapan telah siap .
Hoseok bersemangat keluar karena tak ingin berlama lama mendekam didalam kamar yang seramnya melibihi kuburan  , sementara dua orang lagi terlihat enggan beranjak dari kasurnya .
Jimin melirik Kearah namja yang tengah membaca komik diatas ranjang dengan telinga tersumpal earphone .
Jimin menyingkirkan selimutnya , berdiri menghadap ke ranjang yang ditempati Taehyung. Ditatapnya namja yang kini berstatus sebagai mantan kekasihnya yang masih sibuk membaca lembaran kertas bergambar ditangannya .
Kedua kakinya digerakkan mendekat kearah ranjang Taehyung , tangannya terangkat hendak menepuk bahu yang lebih muda untuk sekedar mengingatkannya untuk mengisi perut seperti yang biasa ia lakukan sejak mereka masih menjadi trainee  , namun semua itu hanya angan pasalnya Jimin kembali menurunkan tangannya dan melanjutkan langkahnya menuju pintu yang kebetulan berada didekat ranjang sang mantan.
Ditatapnya namja bersurai dark brown tersebut sekali lagi sebelum menutup pintu kamar dengan hati hati .

Taehyung melepas earphone yang melekat dikedua telinganya  , menaruh komik yang dipegangnya sejak tadi  diatas meja .
Matanya mengarah ke ranjang yang paling ujung , tempat yang biasa ditidurinya karena ranjang beralaskan sprai biru laut tersebut merupakan ranjang ternyaman menurutnya , karena ranjang tersebut milik seseorang yang lebih nyaman dipeluk melebihi nyamannya  bantal guling dan hangatnya mengalahkan selimut tebal  .

Digelengkan kepalanya pelan setiap kali fikiran itu merasuki otaknya  , bukankah ini memang keinginannya untuk menjauh ?  tidak pernah menyapa sekalipun berada di meja makan ataupun ruang santai , tidak ada skinship di stage . Jahat memang, tapi hanya ini yang bisa dilakukannya ,
setidaknya untuk beberapa hari ini Taehyung telah berhasil menghindari segala sesuatu yang  berhubungan dengan sang mantan  .

Taehyung berjalan mendekat kearah pintu ketika suara ketukan pintu kembali terdengar , kali ini bukan lagi Kim Namjoon melainkan kekasih dari leader tersebut .
Senyuman semanis gula langsung menyapanya begitu ia membuka pintu .

" lain kali aku tidak akan melakukan ini lagi " ucapnya , Taehyung hanya tersenyum menanggapi ucapan namja  berkulit pucat itu dan mengikuti langkah yang lebih tua menuju dapur dimana member lain telah menunggu untuk sarapan  bersama .

Dipintu dapur mereka berdua berpapasan dengan Jimin yang hendak keluar , mata mereka sempat bertemu beberapa detik  hingga salah satu dari mereka memutuskan kontak mata ,

" setelah ini kau harus memberikanku hadiah Tuan Kim " ucap Yoongi kemudian melepas tangan Taehyung yang tadi sempat ditariknya tadi .
" gomawo hyung " bisik Taehyung pelan dan menarik kursi didekat Jungkook

**
" terimakasih makanannya " Taehyung mendorong kursi  kebelakang , berbalik keluar dari dapur mendahului member lain yang masih menikmati makanannya .

Taehyung merebahkan tubuhnya menerawang ke langit langit kamar memikirkan kejadian tadi , jika Yoongi tidak segera menarik tangannya mungkin saat itu tangannya sudah terulur menarik tubuh mungil itu kedalam pelukannya. Taehyung bukannya tidak peka setiap kali Jimin menatap sendu kearahnya , Taehyung tahu setiap malam namja manis itu akan menarik selimut menutupi tubuhnya , karena Taehyung selalu lupa memakai selimut . Katakanlah Taehyung jahat atau tidak tahu diri tapi dirinya punya alasan untuk melakukan itu .

Taehyung menutup mata , pura pura tidur ketika telinganya mendengar suara knop pintu disusul dengan langkah kaki mendekat kearah ranjangnya .

" Aku sudah tidak tahan lagi , sebenarnya apa masalah kalian ? jangankan melakukan skinship saling memandangpun kalian terlihat enggan "

" aku tahu kau belum tidur "  lagi , suara berat tersebut masuk kedalam telinganya . Dibukanya matanya perlahan , memandang Namjoon santai kemudian menyandar pada kepala ranjang .

" kami tidak ada masalah apapun " jawabnya datar , sebisa mungkin terlihat seperti biasanya

" jangan berbohong Kim Taehyung ! Cepat selesaikan masalah kalian , member lain mungkin terlihat tidak perduli namun mereka sebenarnya memperhatikan kalian berdua , hidup bersama bertahun tahun membuat kita cukup sadar ada yang tidak beres dengan hubunganmu dan Jimin "

" kami sudah berakhir " ucap yang lebih muda pelan , dan seperti dugaannya reaksi Namjoon terlalu berlebihan ,

" B-bagaimana mungkin ?"

" mungkin saja , diantara kami sudah tidak ada kecocokan . Jadi kami memutuskan untuk berpisah "

" kami ? Tapi kenapa aku merasa ini seperti keputusan sepihak " suara namja berlesung pipi tersebut meninggi , Taehyung sedikit tersentak , benarkah apa yang Namjoon katakan ?

" apapun yang terjadi , bersikaplah seperti biasa di depan Army , sedikit perubahan diantara kita Army akan langsung menyadarinya "

" sudahlah hyung ! Aku ingin tidur " Dikibaskan tangannya dan  menarik selimut ,  tidur membelakanginya .

Namjoon menggidikkan bahunya , mungkin saat ini mungkin bukan waktu yang tepat membicarakan ini .

**

Sementara itu di dapur Jimin dan Hoseok baru saja selesai membantu Seokjin merapikan peralatan makan .
Mereka bertiga memilih duduk dimeja makan , enggan bergabung diruang tamu bersama sepasang kekasih yang tengah bermesraan disana .
Hoseok merebahkan kepalanya diatas meja makan , Jin yang melihatnya menyuruhnya untuk beristirahat dikamar namun namja bermata kucing tersebut menggelengkan kepalanya dengan tegas .

" hyung tidak tahu bagaimana seramnya kamarku , aku diapit oleh dua pulau yang tengah perang dingin , tatapan tajam kedua belah pihak membuatku tersiksa dan aku tidak tahu lagi harus bagaimana disana , oh aku merindukan kamarku yang nyaman  " Hoseok mendramatisir , Seokjin segera menyikut lengan Hoseok dan memberi kode lewat sudut matanya . Hoseok segera tersadar dan merangkul Jimin yang tengah menundukkan kepalanya . Merasa bersalah terhadap adik kesayangannya .

" aku cuma bercanda Jiminie " dielusnya surai blonde Jimin dengan lembut kemudian mencubit pipi yang sudah tidak sechubby dulu dengan keras " tersenyum ayo tersenyum "

" mulai malam ini aku akan tidur di sofa , aku tidak ingin membuatmu terganggu hyung " Jimin tersenyum  manis , Hoseok dan Seokjin tahu itu bukan senyuman yang seperti biasa mereka liat .

" tidak usah Jiminie , aku hanya bercanda "

Jimin kembali tersenyum , berusaha terlihat baik baik saja dihadapan kedua kakaknya .

" aku ingin mandi " pamit Jimin dan berjalan menuju kamar .

Jimin tertegun setelah hampir seminggu tak saling berhadapan secara langsung  , Jimin bingung harus bahagia atau sedih .
Saat ini Taehyung berada tepat didepannya , mereka hampir saja bertabrakan jika salah satu diantara mereka tidak segera menghentikan langkahnya .
Jimin masih menatap lekat kearah Taehyung yang sudah bergeser kekiri bersiap melanjutkan langkahnya , namun cengkaram ditangannya membuat langkahnya terhenti .

" Ada yang ingin aku bicarakan " Jimin mendongak menatap ke dalam manik yang menjadi favoritnya , namun pemiliknya membuang pandangannya kearah lain .

" tak ada yg perlu kita bicarakan , semua sudah berakhir "

Cengkraman ditangannya kembali mengerat , Taehyung tahu Jimin sedang serius saat ini .

" kau salah paham Tae "

Taehyung tersenyum tipis , matanya beralih menatap pemuda yang lebih pendek darinya .
" ok katakanlah aku memang salah paham " Sudut bibirnya terangkat menatap tajam kearah Jimin , membuat pemuda manis itu berjengkit " ya aku memang salah paham selama ini mengenai hubunganmu dengan Taemin sunbae " Jeda , Jimin waswas menunggu ucapan Taehyung selanjutnya , entahlah perasaannya mengatakan ucapan Taehyung selanjutnya bukanlah hal yang baik

" salah paham karena berpikir hubungan kalian hanya sekedar teman , mana mungkin ada teman yang menghampiri temannya dan meremas bokongnya ditempat umum . MAMA bukan panggung kecil yang dihadiri 1 atau 2 orang tapi apa ? Dia menghampirimu , memelukmu dan tak lupa meremas bokongmu , huh mau menunjukkan hubungan kalian di depan publik eoh ? Merasa sudah mendapat restu dari fans sehingga kalian harus mengumbarnya ?"
Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Taehyung , meninggalkan bekas kemerahan serta robekan kecil disudut bibir Taehyung .

" terimakasih Jimin . Ini hadiah ulang tahun terindah yang pernah kau berikan untukku " ucap Taehyung kemudian pergi meninggalkan Jimin yang masih mematung ditempatnya , memandangi telapak tangannya yang terasa panas



" maafkan aku "

Tbc

#Repub

1chap lagi di up pas Tae ultah ..
Mau yg happy ending apa sad ending ??
Untuk fans Taemin maaf yaa disini kesannya aku jadiin oppa kalian perusak hubungan vmin T.T

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
3.6K 505 24
[REMAKE] Original story by: LaVyrle Spencer Penerjemah: Endang Sulistyowati . . Kembalinya sang pelaut. Start: 29 Mei 2020 End: ~
548 52 1
Saat cinta harus melalui kesalahpahaman sebagai jembatnnya Dan saat luka bertemu tawa sebagai hadiahnya Oneshoot Vkook
Oneshoot Nomin Beyith. द्वारा

फैनफिक्शन

458K 8.5K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.