My Devil Boy

Av pacsiaulala

26.9K 1.2K 53

Aku di juluki pembawa sial sebab kelebihanku membaca hati dan pikiran orang. Selain itu kemampuanku dalam mer... Mer

Azura
Alaska l am comeing
Help me please
Rencana
Bencana atau Anugerah
Just you
Hambar
It is My life
Kesempurnaan
Kau bukan untukku
Sebentar lagi...
Bayangan
Alone
Ti amo
Kado pahit Untuk Bihan dan Sanji
Ada apa dengan Amir?
Ahem?
Satu tahun kemudian
Tingkepan
Benang kusut
Benang mulai terurai
Bukan update ini lebih ke curcol
Repost
Wey Busuk loe ternyata!!

it's Show time

928 51 10
Av pacsiaulala

Jangan pernah mau mendengar kata cinta bila pada akhirnya kau akan di tempatkan di nomer sekian dalam hidupnya

😊😊😊

Terkadang segala sesuatunya itu berjalan tanpa bisa kita cegah. Begitu pula yang di rasakan Azura.

Semua terasa terlalu cepat bahkan tiada masa untuk kembali ke titik awal. Dimana dia bukan siapa-siapa bagi dirinya maupun orang lain.

Hidupnya bukan lagi tentang dirinya. Tapi hidupnya sudah berada dalam arti lain. Hidupnya sekarang hanya untuk Sang pencipta dan keluarga kecilnya kelak.

Konyol memang, tapi ini kenyataannya. Dengan perjanjian itu setidaknya ada titik kejelasan tentang status mereka. Bukankah Amir sudah berjanji akan berusaha mencintainya?
Begitupun dengan dirinya, dia akan berusaha menjadi sosok seorang istri dan mungkin ibu yang baik untuk anak anaknya kelak.

"Oke deal!!"

"Deal"

mereka berjabat tangan seperti rekan kerja. Tapi siapa peduli? Yang terpenting mereka bahagia.

Mulai sekarang Azura akan memulai semuanya dengan suaminya. Dia juga berjanji tidak akan menggunakan anugerahnya demi privasi dari Amir. Entah dari mana pria itu tau kalau Azura bisa membaca pikirannya?

Teira pov.

Masih mengenalku? Ku harap kalian masih mengenal diriku. Aku kembali  dari alam baka hanya untuk satu tujuan. Bukan, bukan untuk Amar. Sedikitpun aku sudah tak tertarik berurusan dengan laki-laki baik itu. Biarkan cerita Amar bahagia dengan kehidupannya.

Aku kembali untuk sebuah dendam. Dendam kusumat pada seorang iblis berkedok malaikat. Ingin sekali aku mencabik cabik wajah sok tak berdosanya. Akan aku balas semuanya sampai dia merintih ingin mati. Mungkin aku dulu bodoh dengan gampangnya kau perdaya sesuka hatimu. Tapi sekarang, Cih!!! Jangan harap.

Aku bertahan hanya demi menuntaskan dendamku. Hanya itu.. Tak lebih.

Akan ku buat iblis itu mengemis dan menghiba sebuah kematian padaku.

Tenanglah Athaya kejayaanmu sebentar lagi akan hancur. Kenistaan juga yang akan menjemputmu. Kau akan mengemis kematian padaku Athaya cam kan itu!!!!

"Kau yakin akan melakukan ini Tei?? Ku rasa kau butuh waktu lagi"

"Aku sudah yakin. Tekatku sudah bulat. Akan ku buat seorang Amir Athaya Abbas mengemis kematiannya"

"Baiklah aku sudah memperingatkanmu Tei. Aku tak bisa membantumu lebih dari ini. Dan selebihnya hanya kau sendiri yang akan menjemput nasibmu sendiri"

"Terimakasih karna kau sudah berbaik hati padaku. Menyelamatkanku yang berjuang dari mautku karna ulah iblis itu"

"Jangan terlalu merendah Tei, ku lakukan semuanya atas dasar kemanusiaan. Dan satu hal yang harus kau tau ku harap kau akan mempertimbangkan kembali semuanya. Dia tak setenang yang kau kira Teira"

"Doakan saja aku Bihan. Semoga semuanya baik baik saja"

"Ku harap juga begitu" Ucap Bihan sambil menyodorkan sebuah kartu nama padaku.

"Ini dari Sanji, hubungi orang ini entah aku juga tak mengerti apa maksudnya. Hanya saja dia mengatakan suatu saat kau akan butuh dia jika kami sudah tak berpihak padamu lagi"

"Terimakasih Bihan dan salam untuk Sanji"

"Aku harus segera pergi Teira semoga ada waktu lagi untuk kita bertemu. Sampai ketemu lagi Teira"

💕💕💕💕💕💕💕

Author pov.

"Cih!  Jadi kau ingin bermain main denganku wanita ular??? Baiklah akan ku perlihatkan siapa Amir Athaya Abbas sebenarnya. Bersenang senanglah Teira" Batin Amir yang tersenyum licik.

Jangan remehkan kecerdasan Amir. Mungkin orang pikir dia akan terkecoh dengan dua tikus tak bergunanya itu.

Tidak!!?

Dia tak segampang itu untuk di kelabui. Mungkin Sanji pikir perkataannya yang dulu bisa Amir terima dan ditelan mentah-mentah.

Dia tahu yang sedang Sanji dan Bihan sembunyikan itu siapa?? Sebab Amir selalu memantau pergerakan sekecil apapun yang di lakukan anak buahnya.

"Mungkin kau merasa kau sudah berhasil membodohiku breng*ek. Aku tak sebodoh itu"

Amir tertawa dengan intonasi di buat buat. Sarat akan kekecewaan dan penuh dendam. " Apa kalian lupa siapa yang mengajari kalian masuk ke duniaku??? Kau harus lebih pintar dariku Sanji, Bihan"

Trak....

(oke anggep aja itu bunyi pisau author gk tau yang ngejelasinnya hehe pisss!! 😂😂😂)

Pisau belati itu menancap tepat di foto mata Sanji dan di dada kiri Bihan setelah Amir melempas asal asalan ke arah dinding.

"Ini baru permulaan Sanji... Bihan!!! Mungkin hari ini foto kalian yang akan merasakan siksaan dariku. Tapi tak akan lama lagi... Tiba nanti di saat yang tepat kedua kepala kalian yang akan aku tebas dengan tanganku sendiri"

Tab...

Tab...

Tab....

Ketukan suara tantovel Amir memenuhi ruangan kerjanya. Amir mendekati dinding dimana ada foto yang sangat khusus terpajang dengan angkuhnya disana. Tangan pria itu menyentuh foto yang tergantung di dinding. Foto seorang wanita tanpa busana yang tergeletak mengenaskan dengan luka sayatan di sekujur tubuhnya. Miris!!!

Amir tertawa terbahak bahak. " Teira.....Teira...Teira.. Menyenangkan sekali bukan rasanya melihatmu menderita??? Hah??? Uuuuh mungkin waktu itu aku sedang berbaik hati padamu jal*ang. Ah? Apa? "  Amir mendekatkan telinganya persis di samping foto tersebut.

"Apa kau bilang ingin membuatku mengemis kematianku??? Oooooh sayang lucu sekali. Kau membuatku terharu. Tak ada kah pujian yang lebih mulia dari itu??? Kau sedang ingin membuatku menangis mengemis padamu atau ingin membuatku tertawa dengan perkataanmu sayang"

Amir bermonolog sendiri seakan yang dia ajak bicara adalah Teira yang asli. Jari telunjuk Amir mengelus pipi penuh darah dari Teira

" Dengarkan aku Teira, kau tak akan bisa mengalahkanku. Tunggu saja giliranmu. Akan aku tuntaskan dirimu setelah dua tikus itu mati. Mengambang di sungai tanpa identitas!! Tunggu hiliranmu sayang... Tertawalah sebelum kau menangis untuk terakhir kalinya. Dan teruslah mencoba selagi bisa. Karna bila kesabaranku habis tak akan ada waktu sedikitpun kau untuk menghiba padaku T-E-I-R-A" ucap Amir dengan suara datarnya saat mengeja nama Teira.

Siapapun yang mendengar ancaman Amir akan merasakan kengerian sendiri. Aura intimidasinya menghiasi wajah tampannya.

Tak ada orang yang akan percaya jika Amir akan berbuat bejat lebih dari binatang.

Dia terlalu licik,cerdik dan lincah untuk di kalahkan. Kau akan tertipu dengan wajah malaikatnya. Wajah malaikat berhati iblis.

Amir berjalan melewati lorong yang pengap itu. Tak ada sedikit pun keraguan dalam wajahnya ubtuk membuat tiga targetnya menghembuskan nafas terakhirnya. Siapapun yang menghalangi jalannya.... Dia akan mwnghabisinya cepat atau lambat, rapi tak berbekas.

Amir lebih dari seorang psikopat dia sudah gila entah kata apa lagi yang Pooh antas di sematkan padanya hanya Tuhan yang tau akhirnya.

Jangan bertanya kenapa bisa Amir menjadi seperti itu?? Tak ada yang tau

Tbc.

Hureee hureee update lagi guys....
Makasih untuk readersku yang unyu*
Udah stay sama cerita ini. Dont forgat to vote dan coment. Aku butub coment kalian untuk melanjutkan cerita ini. Jika gak ada yang tertarik dengan cerita ini rencananya akan aku hapus.
Mohon pertimbangannya

Lope lope for 411

At home

😈😈😈😈

Arsenabrahamsarha
Kamis/29/12/16
22.45

Fortsett å les

You'll Also Like

6.5M 565K 72
|| FiksiRemaja-Spiritual. || Rabelline Maheswari Pradipta. Wanita bar-bar, cuek dan terkadang manja yang terpaksa masuk pesantren sang kakek karena k...
613K 26.5K 45
Cerita ini murni dari pikiran dan imajinasi ku Plagiat dilarang mencuri karya !!! Cinta pada pandangan pertama itu memang nyata, seperti yang terja...
65K 7.3K 29
[Spin off Hakim, bisa dibaca terpisah] Bahagia seperti apa yang diinginkan semua orang? Apa bahagia mereka sama seperti definisi bahagia yang Husna...
348K 30.1K 36
"1000 wanita cantik dapat dikalahkan oleh 1 wanita beruntung." Ishara Zaya Leonard, gadis 20 tahun yang memiliki paras cantik, rambut pirang dan yang...