HEART

By cayamby

147K 11.9K 596

[Republish. Dikarenakan masih ada yang mencari dan menanyakan keberadaan FF ini] Jung Yunho kaget bukan main... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Uri Haengbokhae

Uri Haengbokhae

7.2K 653 79
By cayamby

Bunyi aliran air diiringi muntah menyambut pendengaran Jaejoong ketika ia masuk ke dalam kamar. Segera ia melangkah menuju toilet yang ada di kamar dan menemukan seorang pria duduk di depan kloset tengah muntah.

Langsung si pria Kim ikut masuk ke toilet dan berjongkok di sebelah si lelaki yang muntah kemudian menyentuh tengkuknya. Menekanㅡmemijat guna meringankan mual yang dirasakan oleh lelaki itu. Ini sudah yang kesekian ia menemukan Yunho muntah-muntah bahkan hingga lelaki tersebut lemas dan tak mampu berdiri.

Tiap Jaejoong ajak untuk memeriksakan diri ke rumah sakit selalu ditolak dengan alasan ia benci bau obat. Sewaktu menghubungi euisa pribadi keluarga Jung; Yunho mungkin mengalami masalah pencernaan mengingat riwayat kesehatannya yang memang pernah menderita penyakit tersebut. Setelah diberi vitamin, Yunho memang mulai membaik, tapi hanya dua hari.

Selanjutnya terus seperti ini. Jaejoong pasrah mengurus si suami yang dalam keadaan tak baik. Ia melingkarkan tangan Yunho di pundak kemudian membantu lelaki tersebut berdiri dan berjalan keluar kamar mandi.

Jaejoong merebahkan tubuh Yunho di atas ranjang. Memperbaiki posisi berbaring si suami lalu menyelimuti. Memandang wajah pucat Yunho yang kelihatan mengenaskan.

"Aku tidak mau ke kantor hari ini," kata Yunho seraya menarik selimut makin tinggi hingga leher.

"Ne, abeoji pasti mengerti. Ah, kau ingin makan apa? Kau harus sarapan," Jaejoong mengusap puncak kepala Yunho sayang. Kasihan juga melihat lelaki gagah itu terbaring tak berdaya.

Jujur, ia merindukan Yunho yang sehat. Rindu melihat lelaki tampan yang merupakan sang suami bermain bersama bayi kecil mereka. Rindu merasakan peluk hangat Yunho ketika mereka berbaring bertiga. Rindu segala hal yang biasa mereka lakukan bersama.

Yunho menggeliat, "Lidahku pahit, Jae."

"Kau tetap harus makan. Bagaimana jika kubuatkan bubur, hm?"

"Asal kau suapi nanti," Balas Yunho sambil merubah posisi berbaring menjadi menyamping, membelakangi Jaejoong.

Senyum kecil terukir di bibir cherry Jaejoong. Semenjak sakit Yunho makin manja. Selalu ingin Jaejoong berada bersamanya. "Baiklah."

Namja berperawakan manis itu beranjak dari tepi ranjang dan keluar kamar. Berjalan melewati ruang tamu hingga sampai di dapur. Ia melihat Mr dan Mrs Jung duduk di kursi meja makan serta si bayi yang kini sudah mendapat kursinya sendiri, sedang disuapi sarapan oleh Neneknya.

"Bagaimana keadaan Yunho, Jae?" Mr Jung bertanya.

Sang istri yang tengah menyuapi Kyuhyun menoleh, menaruh perhatian akan jawaban yang diberikan Jaejoong. Sebab sudah beberapa minggu ini keadaan Yunho cukup buruk. Parahnya si Jung muda menolak keras jika dibawa ke Rumah Sakit; benar-benar tidak mau. Pernah mengunci pintu kamar supaya tak dibawa ke Rumah Sakit, bahkan kabur.

Langkah si namja cantik terhenti. Ia membungkuk sopan menyapa kedua orang tuanya, "Belum membaik abeoji. Hari ini dia tak ingin masuk kantor."

"Hah ... anak itu. Kalau saja dia mau dibawa ke Rumah Sakit." Gerutu Mrs Jung yang kemudian kembali menaruh fokus pada bayi yang tadi ia biarkan makan sendiri.

Oh, lihat itu; meja berantakan berserakan bubur bayi. Tak hanya di meja tetapi juga wajah Kyuhyun dan tubuhnya. Bayi itu asik bermain-main dengan sendok dan mangkuk buburnya.

"Yah! Kyunie~ aigoo ...." Mrs Jung menjerit.

Jaejoong buru-buru menghampiri Kyuhyun yang kini menghentak-hentakkaan sendok ke atas meja, "Hei, Kyunie, berhenti. Kau sudah mandi. Hash ...!"

"Mam-mam-mam! Aa! Ha!" celoteh riang bayi ini. Tak perduli dengan makanan yang berserakan; justru senang melihat cipratan buburnya berhamburan.

"Sudah Jae, kau rawat saja Yunho. Biar eomma yang mengurus Kyunie," ujar Mrs Jung seraya menjauhkan peralatan makan Kyuhyun membuat si bayi merengut karena kesenangannya di hentikan.

Tubuh Kyuhyun bergerak mengikuti peralatan makannya disertai gerutuan ala bayi.

Jaejoong meraih serbet bayi yang melingkari leher Kyuhyun kemudian membersihkan wajah serta tangan si bayi yang tengah merengek meminta mainan(?)ㅡperalatan makanㅡkembali. Setelah selesai ia permisi kepada kedua mertuanya tersebut untuk memasak bubur.

"Ei~ sudah. Makanannya Kyunie buang. Tidak boleh." Mrs Jung melepas seluruh pakaian Kyuhyun yang terkena makanan sementara si bayi memberontak kesal.

Mr Jung yang memperhatikaan itu hanya diam. Bayi diusia Kyuhyun memang sangat aktif. Suka bermain dan terkadang rasa ingin tahu si bayi mengakibatkan beberapa barang rusak; contohnya remote tv yang dilempar Kyuhyun hingga hancur.

Mengingat keadaan putra semata wayangnya, Mr Jung serasa tahu apa penyebab kesakitan Yunho. Familiar, tetapi lupa.

"Sebenarnya ada apa dengan Yunho?"

**

Pintu kamar terbuka, memunculkan seorang pria berparas cantik yang sedang menggendong seorang bayiㅡyang tengah menggigiti mainan karet sehingga air liurnya menetes di pundak si pria cantik dan membasahi pakaiannya, tapi tak ambil pusing.

Perhatiannya tertuju pada seorang pria lain yang berbaring di ranjang; sedang tidur. Hah ... sudah seharian ini Yunho berbaring, beristirahat karena tubuhnya lemah. Tak bertenaga akibat setiap makanan yang masuk selalu dikeluarkan kembali. Muntah. Membuat Jaejoong sebagai istri tak tega.

"Ddy-ddy ... um, ddy!" Kyuhyun membuang mainan di mulutnya dan memanjangkan tangan ke arah dimana sang ayah berbaring. Melihat ayahnya, mungkin ia rindu karena hari ini tidak bertemu.

Jaejoong melangkah menghampiri tempat tidur seraya menenangkan si bayi dalam gendongannya, "Ne, ne. Jangan bergerak terus, Kyunie. Ayo bangunkan Daddy."

"Ddy! Ha! Ddy ...." dia makin senang, menjerit kuat dan bertepuk tangan.

Seulas senyum terbit di bibir si namja cantik. Jaejoong menurunkan Kyuhyun di atas tubuh Yunho yang kemudian mengernyit merasakan berat si bayi. Laki-laki tampan itu perlahan membuka mata. Melihat sang anak duduk di perutnya dengan senyum lebar dimana mulutnya basah dan mengalirkan liur.

"Ah, Kyunie," Yunho memegang badan Kyuhyun lalu bangkit duduk dan bersandar ke headboard. "Hai ... kau merindukan Daddy, hm? Jja, peluk Daddy."

Kyuhyun tertawa. Memukul-mukul perut sang ayah lalu merangkak menaiki tubuh Yunho kemudian berdiri. Posisi wajahnya tepat berada di depan muka sang ayah. Kyuhyun tertawa tanpa suara dan menepuk pipi ayahnya dengan riang.

"Auh!" Yunho mengerang, pura-pura. Pukulan tangan si bayi tentu tak terasa, tapi reaksi kesakitan itu mengubdang tawa Kyuhyun yang membuat Yunho senang. Ia menangkap tangan si kecil dan menggenggamnya, gemas sekali terhadap tingkah Kyuhyun, "Kau senang ya melihat Daddy kesakitan."

Si namja Jung mendekatkan wajahnya dengan wajah Kyuhyun kemudian mengadu hidung mereka sehingga bayi kecil itu terkikik geli dan berusaha menjauhkan mukanya.

"Hihi ... ddy!"

"Nakal ...," balas Yunho dan mencium pipi Kyuhyun.

Si bayi duduk kembali di perut Yunho setelah tangannya di lepas. Merubah posisinya menjadi telungkup dan menyenderkan kepala di dada sang ayah. Ah, tampaknya bayi manis itu mulai mengantuk. Yah, ini sudah malam. Di bawa ke kamar memang ingin menidurkannya tadi.

Jaejoong menggulum senyum melihat putra kecilnya. Mengusap puncak kepala si bayi yang perlahan menutup mata karena menikmati dan menengadah, menatap sang suami yang juga mengamati anak mereka. "Bagaimana keadaanmu?" tanyanya.

"Sekarang cukup baik, tidak tahu besok," balas Yunho. Memang keadaannya bila malam tidak buruk, bahkan ia merasa sehat setelah tidur. Tapi pagi hari mual yang menyerang membuatnya lemas seketika.

"Hampir seminggu. Apa kau benar-benar tak ingin memeriksa keadaanmu? Aku takut terjadi sesuatu denganmu ...." ujar si pria cantik disertai wajah menunjukkan kecemasan.

Yunho mengerti, tapi berlebihan rasanya ke rumah sakit. Apalagi dia benci salah satu pelayanan masyarakat tersebut. Tempatnya; gedungnya dan bau obat-obatan di sana. Hi ... membayangkannya saja ia merasa mual kembali. Apalagi tiba di sana, ugh! Yunho yakin ia pingsan duluan. Haaaa ....

"Mungkin beberapa hari lagi sembuh. Gwenchana ..., jangan terlalu kau pikirkan. Mestinya kau jaga kesehatanmu juga," katanya sembari memanjangkan tangan dan menyentuh perut rata Jaejoong, "Ingat ... di sini ada adik Kyuhyun," sambungnya dkbarengi senyum tipis.

Uh ... pipi Jaejoong terasa panas. Padahal bukan kalimat romantis, tapi ia blushing! Oh! Menahan senyum malu-malu bertengger di bibir, Jaejoong mengangguk. Mengalihkan perhatian pada sang anak yang telah tertidur di perut si namja Jung sembari menyembunyikan rona merah di pipi. Aduh ....

"Ya sudah," Yunho menarik kembali tangannya, "Sekarang ayo istirahat. Sudah malam, kan?" melirik jam dinding yang telah menunjukkan pukul sembilan.

Walau biasanya mereka tidur lebih malam, tapi Yunho sedang mengantuk. Jaejoong bangkit berdiri bermaksud berpindah posisi ke sisi ranjang lain, sedang Yunho mengangkat tubuh si bayi dan memindahkannya ke sisi sebelah kanan; menjadi di tengah, diapit oleh tubuh si pria tampan dan si pria cantik. Diantara kedua orang tuanya. Tak lupa Jaejoong menyelipkan bantal guling kecil untuk dipeluk Kyuhyun lalu berbaring.

Yunho mematikan lampu utama dalam kamar dan menghidupkan lampu meja sehingga penerangan menjadi remang. Suasana menjadi hening. Namja Jung ini memandang ke atas; ke langit-langit yang gelap. Sedikit mengenang apa yang terjadi dalam hidupnya.

Di mulai dari pertemuan tak sengajaㅡah, bisa dikatakan begitu, kan?ㅡkemudian kehadiran si bayi manis bernama Kyuhyun dan pernikahan mereka. Juga permasalahan dengan ilmuwan gila yang menjadi ujung tombak yang membuat keadaan mereka begini. Sekarang ... ia hidup sebagai kepala keluarga dari keluarga kecil yang ia miliki, menjadi seorang ayah dan suami. Status yang tak ia kira bakal ia sandang secepat ini.

Yah ... Yunho kira bakal lima tahun lagi terpikirkan untuk berumah tangga. Satu tahun kemudian baru memiliki anak. Karena ia masih muda dan ingin menikmati masa lajang terlebih dahulu. Memiliki keluarga merupakan tanggung jawab yang besar. Membayangkannya, Yunho takut. Oleh sebab itu tak berani mengambil keputusan menikah muda.

Tapi, sekarang ia bahagia. Mempunyai keluarga dan memiliki tanggung jawab sebagai kepala keluarga tidak semengerikan yang ia bayangkan. Pernikahan mendadak dulu malah membuat ia belajar tanggung jawab yang sebenarnya. Menjalani peran suami, ayah dan kepala. Jujur, kini ia menikmati status yang ia sandang.

"Jaejoong-ah ...."

"Hm?" balas si namja cantik yang terkejut mendengar panggilan dari sang suami yang ia kira sudah tidur.

"Kau ... ingin anak laki-laki atau perempuan?" tanya Yunho, "Maksudku bayi dalam perutmu ...."

"Ah ...," dalam gelap si pria cantik menatap ke arah perutnya. Mengusap permukaan perut yang dilapisi kaos, ia membayangkan bayi yang akan ia lahirkan. Jaejoong benar-benar tidak menyangka ia akan mendapat anugrah seperti ini. Dia bahagia, sungguh! Merasa sangat beruntung. "Siapa saja, laki-laki atau perempuan ... asalkan dia sehat, cukup bagiku."

"Algesseo," Yunhi menyahut. Ia bergerak menyebabkan bunyi gesek. Merubah posisi menyamping, menatap si bayi yang tertidur lelap dibantu cahaya lampu meja, "Terima kasih ... kau datang membawa kebahagiaan di rumah ini. Khususnya untukku ...."

"Tidak. Aku yang berterima kasih. Kau, eommeonim, abeonim dan lainnya mau menerimaku juga Kyuhyun. Aku senang."

"Baiklah. Kita saling berterima kasih." Yunho mengarahkan matanya dimana Jaejoong berbaring. Menemukan sepasang doe eyes yang meski gelap tetap terlihat binar cantiknya yang sedang menatapnya, "Saranghae ...." katanya dibarengi senyum.

Bibir milik Jaejoong ikut mengembang, memamer senyum manis yang jelas menyirat bahagia. Dia juga membalas, "Nado ... nado saranghae."

**

"Ah, Yunho! Bagaimana keadaanmu? Kau sudah baikan? Tidak mual lagi pagi ini?" serbu Mrs Jung ketika menemukan putra semata wayangnya duduk di kursi meja makan dengan tampilan rapi; kemeja dan dasi, serta rambut diberi gel.

Ah, seperti tokoh utama pria dalam film atau novelㅡfanfictionㅡyang biasanya berprofesi sebagai CEO tampan yang dingin, keras juga berhati batu; yang biasanya akan luluh dengan tokoh utama perempuan yang sederhana, cantik, polos, begitu. Tapi putranya tidak memainkan peran begitu.

Yunho menyungging senyum sumringah, "Ani. Aku sudah merasa lebih baik," ya ... pagi ini ia tidak diserang mual, entah bagaimana nanti. Tapi, setidaknya keadaannya tidak seburuk kemarin. Yunho berharap mual-mualnya telah berhenti.

Jaejoong datang ke dapur sambil menggendong Kyuhyun diikuti oleh Mr Jung. Mereka duduk di kursi masing-masing. Si pria cantik di sebelah kiri Yunho, Mr Jung berada di sebelah kanan Mrs Jung yang tengah berdiri menata makanan di atas meja. Sementara si bayi di dudukkan di kursi bayi yang berada di antara pasangan Jung-Kim.

Bayi itu tampak gembira. Menepuk-nepuk meja khusus untuknya. Membuat suara ribut di pagi yang cerah.

"Kyunie senang sekali pagi ini, hm ...." suara Mrs Jung menggoda si bayi yang kebetulan menatap ke arahnya.

Jaejoong tersenyum, "Sejak tadi dia bersemangat sekali."

"Hm! Hm! Daaa! Ma~ miii! Ddy-ddy!" Kepalanya bergerak menoleh ke sebelah kanan melihat ayahnya kemudian berlonjak-lonjak di dalam kursi bayi, "Ddy! Aa! Ddy Ha! Ha! Ha!"

"Aigoo~ lucu sekali anak daddy, hm~" Yunho mencubit pipi gembul Kyuhyun mengundang kekehan si bayi.

Tertawa nyaring sambil bergoyang di kursi. Menanggapi antusias sentuhan dari sang ayah. Tampaknya merindukan Yunho yang beberapa hari lalu sakit dan tak bisa bermain dengannya.

"Dia sepertinya senang karena ayahnya sudah sehat," komentar Mr Jung melihat Kyuhyun yang kini berkedip-kedip melihat bubur bayi yang baru diantar maid dan di letak Jaejoong di atas meja khusus si bayi.

Lainnya setuju mendengar ucapan sang kepala kediaman Jung. Mereka mulai mengambil sarapan masing-masinh. Pun Mrs Jung telah duduk di kursi dan mengambil dua potong roti yang kemudian diolesi selai. Sementara Jaejoong sambil melahap sarapannya, ia mengawasi si bayi yang juga sedang makan.

Menggunakan tangan kanan untuk menyuap. Memang sendok kecil itu tak sempurna masuk ke dalam mulutnya sehingga bubur langsung berserak di sekitar pipi Kyuhyun, namun si bayi tidak rewel. Dia makan dengan tenang. Menikmati momen sarapan paginya.

Uhuk!

Tiga pasang mata milik orang dewasa yang tengah sarapan tertuju pada sumber suara barusan. Melihat Jung Yunho yang menutup mulut dengan tangan kanan sementara tangan kiri meraih gelas berisi air dan segera meneguknya hingga habis. Ia terbatuk beberapa kali kemudian mengisi gelas tadi lagi dan menghabiskannya.

"Kau mual lagi?" tanya Mrs Jung.

Yunho menggeleng, "Tersedak."

"Makan pelan-pelan. Tak perlu terburu-buru. Appamu juga masih sarapan di sini," balas Mrs Jung heran melihat tingkah si anak yang aneh.

Mr serta Mrs Jung melanjutkan sarapan. Si pria cantik menyentuh pundak Yunhoㅡmemanjangkan tanganㅡuntung saja jarak mereka tidak terlampau jauh, hanya dibatasin oleh si bayi yang tampak tidak terganggu karena suara batuk Yunho tadiㅡdan mengusap perlahan. Si pria tampan menoleh sebentar ke arah sang istri dan memberi seulas senyum yang menyirat ia baik-baik saja.

"Geundae ..., prilakumu yang muntah setiap pagi seperti morning sickness. Hm, seperti orang hamil."

Ukh!

Kali ini bukan cuma Yunho, Jaejoong juga tersedak. Mereka bersama-sama meraih gelas dan menenggak isinya hingga habis. Ow, sehati sekali. Mrs Jung yang melihatnya mengerutkan kening.

"Ada apa dengan kalian?"

Yunho buru-buru menyilangkan kedua tangannya, "Tidak apa-apa. Kami baik-baik saja, iya ... ahaha ... uh ...."

Tidak menyahut lagi, namun tatapan selidik tetap mengarah pada pasangan Jung muda di depannya. Mrs Jung tidak terlalu ambil pusing dan melahap roti lapisnya lagi.

Ha ... masalahnya, Yunho dan Jaejoong belum memberitahu perihal kehamilan kedua si pria cantik.

***

Yatta! Selesai side story bagian pertama. Hihi~

Masih ada side story bagian kedua. Masih sabar kah menunggu? /dihajar/

Maaf ya lama banget. Tapi mudah-mudahan side story kedua nggak begitu lama. Soalnya lagi semangat lanjutin ini. Muehehehe~

Bagi yang baca, terima kasih yaaa!^


Continue Reading

You'll Also Like

Oh My CEO By Ayu

Fanfiction

160K 16.7K 14
"Jadilah kekasihku. Hanya di depan keluargaku." Humor, Romance
690K 58.3K 35
Kisah cinta antara Park Chanyeol dan Byun Baekhyun dimana, Park Chanyeol yang menikahinya secara terpaksa setelah dia di campakkan oleh Xi Luhan keka...
220K 23.6K 26
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...