Parky

By ibgyxxi

40K 3.2K 178

G-Dragon, seorang idol dan juga leader grup boy terkenal dunia, BIGBANG yang secara tidak sengaja mencintai S... More

Stranger
HIM
Trouble Maker
R.O.D
Showdown
Missing you
Gift
Miss Me?
Miss me? (2)
Again
Begin
Revenge
Regret
Fate
Faith
Officially
EPILOGUE

Autumn

4.4K 221 12
By ibgyxxi

na doragalge naega watdeon geu gillo BLACK
neowa naega tteugeowotdeon geu yeoreumeun IT'S BEEN TO LONG
na doragalge naega watdeon geu gillo BLACK
neowa naega tteugeowotdeon geu yeoreumeun IT'S BEEN TO LONG

FADE AWAY FADE AWAY FADE AWAY FADE AWAY
FADE AWAY FADE AWAY FADE AWAY FADE AWAY

"KYAAAAAAA!!!"

"OPPA!!!"

"G-DRAGON!! G-DRAGON!! G-DRAGON!!"

Teriakan penggemar menggema didalam studio. Mengelu-elukan idol yang baru saja comeback dengan sebuah single bertajuk, "BLACK". Seorang leader dari boyband ternama di Korea Selatan, BIGBANG.

"... dan yang berada diposisi pertama minggu ini adalah..." MC mulai membacakan kategori penilaian chart lagu mingguan.

"G-Dragon! Selamat!"

Teriakan semakin membesar saat MC memberikan trofi kepada G-Dragon, "terima kasih untuk Yang Hyunsuk sajangnim, Teddy hyung, Bigbang member-deul dan juga seluruh YG staf. Terimakasih pada semua fans yang sudah mendukung! Saranghamnida~~"

"KYAAAAA~~"

"OPPA!!"

"JIYONG OPPA!!"

Para penggemar fanatiknya terus berteriak mengelu-elukan namanya tanpa henti. Meneriakkan fan-chant dari lagu terbaru miliknya saat ia kembali menyanyikan lagu itu sesaat setelah menerima trofi tersebut.

***

Drrrttt... Drrrtt... Drrrttt...

Dara menggeliatkan tubuhnya mendengar jeritan handphone yang tidak berhenti berdering sejak tadi.

"Yeoboseyo?" katanya malas.

"Sandara Park?"

"Iya. Benar"

"Saya Dami dari tim penerbit"

Matanya membelalak lalu segera bangun dari tidurnya, membenarkan letak rambutnya yang tidak karuan.
"Ahh iya, ada yang bisa saya bantu?"

"Saya mau menanyakan tentang pengerjaan webtoon. Apa anda sudah menyelesaikan episode 172 sampai selesai?"

"Ah, sudah. Saya akan kirim segera.  Maaf" jawabnya cepat.

"It's okay. Tidak perlu buru-buru. Saya hanya mau memberitahu kalau Anda bisa libur setelah menyelesaikan webtoonnya"

"Benarkah? baiklah. Berapa lama aku bisa libur?"

"Sebulan penuh"

"Satu bulan penuh?" Dara memastikan.

"Iya. Aku sudah mengatur semuanya. Nikmati liburanmu, Sandara-ssi"

"Terima kasih, Dami-ssi"

Dara meletakkan handphonenya disisi ranjang lalu segera bangun dari tempat tidurnya menuju komputer usang miliknya, menyelesaikan sisa pekerjaan yang tak mampu ia selesaikan malam tadi. Saat seluruh urat syarafnya sudah tidak mampu bekerja lagi.

Dengan sisa tenaganya di pagi yang lumayan dingin ini, Dara menyelesaikan pekerjaannya. Masih dengan selimut yang membungkus hampir seluruh tubuh kecilnya itu, ia berusaha keras menyelesaikan semuanya, sekaligus.

"Sedikit sentuhan dan... Kirim! Selesai" Dara menghela nafas lega.

Pekerjaannya untuk musim semi sudah rampung. Saatnya ia melakukan hal yang selalu ia lakukan saat musim dingin, Hibernasi. Atau lebih tepatnya menyendiri.

Dara kembali merebahkan tubuh mungilnya itu kekasur, memulai kembali apa yang tadi sempat terhenti, tidur dan bermimpi.

Seharusnya dia mendengarkan perkataan tim penerbit ketika memintanya mempekerjakan satu orang sebagai asisten untuk membantu pekerjaannya. Namun Dara langsung menolaknya karena dia tidak bisa bekerja dengan orang lain.

"Aku akan tidur seharian ini" tekadnya.

***

"Oppa, bisakah aku berfoto denganmu?" pinta seorang penggemar.

"Tentu saja" jawabnya dengan senyuman manis khasnya. Senyuman yang membuat siapa saja akan mencintainya pada pandangan pertama.

"Terima kasih, Oppa" ucap fans itu riang.

Antrian masih begitu panjang. Fansign event kali ini tidak dilewatkan begitu saja oleh penggemar dari 'Ikan' itu. Ikan dari Mokpo begitulah kira-kira julukan yang diberikan oleh para penggemar untuknya.

"Donghae oppa, boleh aku menjabat tanganmu?"

"Tentu saja" jawabnya ramah sambil mengulurkan tangannya pada penggemar itu.

"Kyaaaa!"

Sifatnya yang supel dan ramah, sikapnya yang periang dan jenaka,  membuat para penggemarnya sangat mencintainya. Ditambah lagi dengan senyuman super manisnya itu.

***

"Akhirnya! Selesai"

Dara merebahkan diri di sofa miliknya setelah mengubah letak seluruh barang mulai dari meja, kursi bahkan lemari. Menggeser semua furniture dan meletakkan beberapa dekorasi ruangan kiriman dari fans yang menjadi pembaca setia webtoon miliknya.

Mengubah suasana flat kecil miliknya agar ia semakin betah dan dapat inspirasi baru untuk pekerjaannya. Menulis dan membuat webtoon.

"Aigoo.. Pinggangku" Dara memijit pinggangnya sambil berjalan menuju dapur. Tubuh kecilnya itu terlihat ringkih saat berjalan.

"Hanya ada ramyeon?" Keluhnya ketika melihat isi kulkasnya yang terlihat sepi.

"Aku harus berbelanja"

Dara adalah seorang wanita berumur 30 tahun yang lebih memilih hidup sendirian didalam flat kecil di tepian kota Seoul dan bekerja sebagai creator webtoon dan penulis untuk menghidupi dirinya sendiri.

Ia mempunyai seorang ayah yang sudah tidak diketahui dimana keberadaannya semenjak ia keluar dari hotel prodeo. Dara juga tidak tertarik untuk mencari tau dimana ayahnya karena kebencian didalam hatinya terlalu besar dibanding rasa sayangnya.

...flashback...

"Appa! Hentikan!" teriak Dara.

"Kau tidak tau? Dia ini wanita yang tidak tau diuntung!! Wanita kotor!!!" hardik ayahnya lalu kembali memukul wanita itu dengan membabi buta.

"Appa!! Apa yang eomma perbuat sa—"

"Dia berselingkuh dengan lelaki dari kota itu!!! Kau tidak tau?!??" Teriak ayahnya memotong perkataan Dara.

Ayahnya kembali memukul ibunya yang mulai tak berdaya itu. Menjatuhkan semua barang-barang yang ada di meja. Membanting barang-barang yang ada dihadapannya. Kemarahannya benar-benar sudah tidak terbendung lagi.

Dara mencoba untuk menghentikannya. Namun tubuh kecilnya itu dengan mudahnya terdorong hingga bagian belakang kepalanya membentur sisi meja.

"Argh!!" teriak Dara sambil memegang leher bagian belakangnya. Ia tidak berhasil menghentikan ayahnya yang kini masih memukul ibunya dengan membabi buta.

"Eomma..." Lirih Dara sebelum akhirnya benar-benar tak sadarkan diri.

***

Saat Dara sadarkan diri, dia sudah berada di sebuah bangsal di ruang UGD rumah sakit.

"Eomma.." lirihnya. Ia sangat mengkhawatirkan ibunya itu. Apa yang terjadi pada ibunya selagi ia tidak sadarkan diri? Apa yang ayahnya lakukan setelah itu? Apa mereka baik-baik saja?"

"Ahjumma Lee" Dara mencoba untuk bangun.

"Tenanglah, Dara. Jangan bangun dulu" cegah Nyonya Lee saat melihat Dara berusaha untuk bangun dari tidurnya.

"Bagaimana keadaan eommaku?" tanya Dara cemas. Namun tidak mendapatkan jawaban.

Nyonya Lee tampak berpikir sejenak sebelum menjawab, "dia sedang ditangani dokter. Kau istirahat dulu"

Dara yang masih lemah saat itu hanya pasrah "Baiklah" katanya. Ia sudah tidak mempunyai cukup tenaga untuk menjadi keras kepala seperti biasanya.

Ia terus berdoa untuk kebaikan kedua orang tuanya hingga ia kembali tertidur. Berharap kalau ini semua hanya mimpi. Semuanya akan baik-baik saja saat ia terbangun nanti.

***

Dara berdiri didepan sebuah makam ditengah hujan lebat. Menangis tanpa suara. Air matanya tersembunyi oleh air hujan yang semakin lebat mengguyur tanah pemakaman itu.

Ibu yang selama ini ia sayangi, akhirnya pergi untuk selama-lamanya dan semua itu karena ayahnya. Banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada ibu nya itu perihal alasan ayahnya hingga berbuat sekejam ini.

Bagaimana Ayah yang ia kenal sebagai sosok yang hangat dan penyayang penyayang itu bisa menjadi kalap dan melakukan hal yang tidak pernah terpikurkannoleh Dara akan menimpa keluarganya ini.

Keluarga harmonis yang membuat orang lain iri karena kehangatan di dalamnya, kini hanya tinggal kenangan. Keluarga harmonis itu kini hilang sudah bersama dengan matinya rasa dihati Dara.

"Eomma.." ucapnya lirih.

Dara tidak banyak mengundang orang untuk menghadiri pemakaman itu. Dara tidak ingin momen terakhir ia dan ibunya dirusak oleh perkataan orang-orang tentang ibunya. Hanya orang-orang terdekatnya yang datang kepemakaman ibunya.

Semua orang terdekat kecuali satu orang, Lee Donghae.

...flashback end...

Seringkali Dara bermimpi buruk tentang kejadian itu. Kejadian yang tidak bisa menghilang dari ingatannya walau hanya sekejep saja.

Tuntutan pekerjaannya membuat tekanan dan kenangan juga mimpi buruk itu semakin sering menghampiri malam-malam panjangnya. Hampir setiap malam dihabiskannya dengan meringkuk disudut ruangan sambil memeluk lututnya. Menangis dalam diam di kegelapan malam. Sendirian.

Tidak ada tempat untuknya mencurahkan isi hati atau sekedar berbagi cerita. Ia tidak mempunyai seorangpun teman untuk itu. Dara terlalu sibuk menyendiri hingga melupakan cara untuk berteman.

Semenjak kejadian mengerikan itu, Dara mendadak berubah menjadi wanita pendiam dan pemurung. Dia lebih memilih untuk mengunci diri didalam rumahnya. Ia hanya keluar untuk membeli kebutuhannya atau sesuatu yang mendesak.

Cibiran dari orang-orang yang ada disekitarnya membuat Dara kini menghindar untuk bersosialisasi dengan orang lain, menghindari kegiatan diluar rumah. Menjauh dari semua orang yang mengetahui tentang dirinya ataupun keluarganya.

Semua kesalahan kedua orang tuanya ditumpahkan pada dirinya. Semua orang memghakiminya karena ia adalah anak dari orangtuanya.

Tepat dua tahun setelah kejadian itu, Dara memilih untuk pindah dari Busan ke Seoul untuk mengadu nasib. Berharap ia bisa meninggalkan luka hatinya di sana. Meninggalkan orang-orang itu dengan cibiran mereka.

Bermodalkan uang duka yang diberikan kepadanya dan asuransi milik mendiang ibunya, ia membeli sebuah flat kecil dan mulai melamar pekerjaan sebagai penulis. Dengan bakat dan kepandaian Dara dalam mengolah kata-kata dan imajinasi yang diluar kotak pemikiran orang kebanyakan, ia berhasil menjadi penulis tetap di sebuah perusahaan besar dan sekarang ia juga sudah menjadi seorang creator webtoon terkenal di Korea.

Menjadi penulis dan creator terkenal tidak membuat Dara menjadi seorang yang terbuka dengan kehidupan pribadinya. Ia tetap menjaga informasi pribadinya agar tidak menjadi konsumsi publik. Bahkan ia merahasiakan namanya.

Krungy

Adalah nama alias yang ia pilih untuk menjadi nama yang ditulis di setiap karyanya.

Krruuuuukkk...

"Aahhh.... Aku harus pergi sekarang" ucapnya sambil mengelus-elus perut ratanya itu.

***

Jiyong sedang berada di club private yang biasa ia dan teman-temannya gunakan untuk sekedar bersenang-senang atau mengadakan pesta.

"G-Dragon~" teriak seorang pria sambil melambaikan tangannya.

"Yak!! Kwon Jiyong!! Bisa-bisanya kau mulai tanpa aku?" teriak wanita yang ada disampingnya.

Jiyong masih menggerak-gerakkan tubuhnya sesuai dengan irama musik yang dimainkan DJ sambil memegang segelas blue agave tequila ditangan kiri dan rokok ditangan kanannya saat teman-temannya itu memanggilnya.

Jiyong menatap kearah "Xin. Soojoo noona" ia melambaikan tangan pada dua orang sahabatnya itu, menyuruh mereka bergabung dengannya dilantai dansa.

"Yak! Ini masih terlalu awal" ujar Xin menunjuk tequilla di tangan Jiyong.

Jiyong tersenyum lalu menarik kedua sahabatnya itu ke sebuah meja di sudut club.

"It's okay. Aku hanya sebentar disini" Jiyong menenangkan Xin.

"Apa? Kami baru saja tiba disini. Sebentar lagi yang lain juga akan ikut bergabung disini, dan kau akan pergi?" protes Soojoo.

"Soonho hyung tidak akan membiarkanku berlama-lama disini, noona. Dia akan menyeretku sebentar lagi"

"Jadwalmu masih padat akhir-akhir ini? Bukankah kau sudah menyelesaikan single barumu?" Soojoo tidak percaya.

"Iya. Harusnya kau hanya tinggal melakukan promo di program musik saja, seperti biasa" tambah Xin.

Jiyong mengangguk, "aku masih dalam proses single baru"

"Oh! Benarkah? Cepat sekali!" Seru Soojoo, "Kali ini lagu itu tentang siapa?"

"Aku masih belum dapat inspirasi. Makanya aku mengajak kalian kesini"

"Tumben sekali" ujar Xin.

Soojoo mengangguk, "tidak biasanya kau seperti ini. Singlemu yang terbaru itu? Kau dapat inspirasi darimana?"

"TOP Hyung"

"Benarkah? Seorang TOP punya kehidupan cinta seperti itu? Tidak bisa dipercaya" Soojoo tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Kau akan tau kalau kau mengenalnya lebih dekat, Noona" kata Jiyong dengan nada misterius.

"Jiyong" panggil Soonho dari depan  meja barista.

"You see?" kata Jiyong malas sambil menunjuk manajernya itu dengan dagunya.

Soojoo dan Xin mengangguk bersamaan.

"Baiklah" Xin dan Soojoo pasrah.

"Hati-hati" ucap Soojoo.

***

Jiyong agak mabuk karena lumayan banyak menenggak tequilla di club tadi. Ia merebahkan diri di dalam mobil, menghirup udara sebanyak-banyaknya.

"Hyung"

"Apa?"

"Belikan aku air minum"

"Aish.. Sudah aku bilang, jangan minum-minum dulu hari ini. Kau selalu saja tidak mendengarku. Bukankah sudah aku katakan tadi, kau masih harus bekerja distudio" omel Soonho
"Berhentilah mengomeliku, hyung. Belikan saja"
Soonho menepikan mobil di depan sebuah minimarket.

Hampir 15 menit, namun sang manajer belum juga kembali. Jiyong  yang tidak suka menunggu itu mulai merasa jengkel.

"Aish! Kemana saja dia?"

Jiyong mulai tidak sabaran menunggu Soonho yang tidak juga kembali walau ia kembali menunggu.

Ia membenarkan letak topi dan menggunakan maskernya, "Seharusnya aku saja yang pergi tadi" dumelnya lalu menuju minimarket dengan langkah memburu.

Orang-orang yang sedang berlalu lalang mulai memperhatikannya karena berpakaian dengan coat mahalnya, topi limited edition dan masker unik miliknya yang tidak seperti orang biasa.

"Apa dia artis?"

"Sepertinya aku pernah melihatnya"

"Dia terlihat seperti G-Dragon"

"Jang Geun Suk, isn't he?"

"Tentu saja bukan!"

Gumaman orang-orang semakin keras terdengar ditelinga Jiyong yang membuatnya mempercepat langkahnya, akan jadi masalah jika ia tertangkap dengan keadaan setengah mabuk seperti ini.

Ia mencoba memperbaiki pengelihatannya dengan mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Ough! Harusnya aku tadi tidak terlalu banyak minum" batinnya.

Tanpa ia sadari di depannya ada seorang wanita yang berjalan menunduk sambil sesekali melihat ke arah depan sambil menenteng banyak belanjaan.

BRUK

Jiyong menabrak wanita itu hingga ia terduduk tepat di pintu masuk minimarket itu. Barang-barang belanjaan wanita itu berserakan dilantai.

Dengan sigap, Jiyong berjongkok dihadapannya, "Maaf. Apa kau baik-baik saja?" kata Jiyong panik sambil membantu wanita itu mengemasi belanjaannya.

Orang-orang yang penasaran dengan Jiyong semakin dekat dan mulai mengeluarkan handphone untuk memotretnya.

Tanpa pikir panjang Jiyong mendekatkan wajahnya ke bahu wanita itu, menyembunyikan wajahnya dari orang-orang yang mencurigainya. Sedangkan wanita itu hanya diam mematung dengan perlakuannya itu.

"Aku rasa dia bukan G-Dragon" desis salah satu wanita.

"Iya"

"Mungkin dia hanya meniru fashionnya saja" pendapat salah satunya.

"Ya, dia si raja fashion" ujar yg lain setuju.

"Sudahlah. Ayo kita pergi"

"Tapi dia terlihat benar-benar mirip"

Wanita itu menatap orang-orang disekitarnya dengan tatapan dingin sampai-sampai mereka semua pergi.

"Hiiiyy.. kenapa wanita itu? Ayo pergi"

"Iya, sebaiknya kita pergi sekarang"

"Ada apa dengan dia?"

Desisan orang-orang terdengar oleh Jiyong. Satu per satu mereka mulai pergi dari tempat itu. Jiyong mengangkat wajahnya lalu melihat kesekitar.

"Fiuh... Akhirnya mereka pergi juga" ujar Jiyong lega melihat tidak ada lagi orang-orang yang mencurigainya.

Jiyong merangkul pundak wanita itu, membantu ia berdiri, "apa kau baik-baik saja?" tanya Jiyong.

Tidak ada jawaban dari wanita itu.

"Hey, kau baik-baik saja?" tanya Jiyong lagi.

Wanita itu hanya menatap Jiyong dengan tatapan dinginnya sebentar lalu mengambil kantong belanjaannya itu dan berlalu pergi tanpa mengatakan sepatah katapun. Meninggalkan Jiyong yang menatapnya bingung.

Soonho keluar dari minimarket terkejut melihat artisnya berada di depan mini market bersama dengan seorang wanita yang baru saja meninggalkannya.

"Apa yang kau lakukan disini, Ji—" ucapan Soonho terputus saat ia sadar dimana dia berdiri sekarang.

"Kita bicara di mobil saja"

***

Jiyong's POV

Apa yang wanita itu pikirkan? Apa dia sebegitu marahnya padaku? Aku bahkan sudah minta maaf padanya. Apa dia tidak menyadari siapa aku? Bukankah penyamaranku ini terlalu mencolok? Apa dia berpikiran yang bukan-bukan tentangku? Seperti menganggapku sebagai orang mesum?

"Eyy... Tidak mungkin"

Apa dia tidak sakit terjatuh seperti itu? Apa barang-barang belanjaannya tidak rusak? Aku bisa saja mengganti semuanya tadi kalau saja dia tidak langsung pergi.

"Hyung"

"Oh? Wae?" Jawab Soonho hyung gugup sambil fokus pada kemudinya. Aku tau dia merasa bersalah karena sudah membuat aku menunggunya.

"Kalau kau menabrak seseorang lalu minta maaf, tapi orang itu malah pergi, apa berarti masalahnya sudah selesai?"

"Aku rasa iya. Tapi kalau dia seorang pysco, bisa saja dia menuntut—" Soonho hyung berhenti sejenak mencerna perkataanku lalu ia berteriak, "yak!! Kau menabrak seseorang?"

"Tidak. Tentu saja tidak. Aku hanya berpapasan dengan seseorang dan tidak sengaja menabraknya tadi di depan supermarket. Aku sudah mengatakan minta maaf tapi ia hanya diam dan langsung pergi meninggalkanku"

"Apa dia tidak mengenalimu?"

"Aku tidak yakin. Aku rasa dia wanita aneh kalau tidak kenal aku. Aku G-Dragon. Wanita mana yang tidak kenal aku?" Jawabku sombong.

"Jadi, dia wanita?" tanya Soonho hyung dengan seringaiannya.

"Iya"

"Apa dia sempat mengatakan sesuatu?"

Jiyong menerawang, "dia hanya menatapku sebentar lalu pergi.

"Menatap? Hmmm..." ujarnya mencurigakan.

Sebentar lagi, semua anggota bigbang akan tau kejadian ini. Maknae dan hyung nakal itu pasti akan menggodaku.

Argh! Jangan lagi!

"Apa dia cantik?" godanya lagi.

"Huh?" 

Apa dia cantik? Biasanya aku akan lebih dahulu sadar jika ada fans wanita yang cantik. Tapi tadi aku tidak melihat wajahnya, hanya tatapan matanya. Sepasang mata bulat berwarna cokelat. Ah! Aku terlalu sibuk menyembunyikan wajahku di bahunya. Yang aku ingat hanya aroma lembut parfumnya yang...

"Tunggu sebentar! Kau tadi kemana saja, hyung?! Kau tau benar kalau aku tidak suka menunggu!" aku mencoba mengalihkan pembicaraan.

"tadi tiba-tiba saja perutku mulas, jadi.. Ya.. Kau taulah... Aku harus bu—"

"Ah sudahlah! Mana minumanku?"

Kenapa soonho hyung selalu salah fokus pada setiap pembicaraan tentang wanita? Dan kenapa juga aku harus memikirkan perkataannya.

***

Dara's POV

Belanjaanku yang berharga...
Daun bawang patah, es krim tumpah, telur pecah... Dan yang paling menyedihkan dari itu semua adalah susu pisangku.... Ini kejam! Kenapa dari semua belanjaan, harus susu pisangku yang harus menjadi korban.

Aku tidak tau apa yang membuatnya terburu-buru seperti itu, tapi bukankah dia harus berhati-hati saat berada ditempat umum seperti itu? Dia berjalan dengan cepat dan arah jalannya tidak jelas.

"Maaf. Apa kau baik-baik saja?"

Aku tau dia sedang dalam keadaan hampir mabuk. Aku dapat mencium bau alkohol di dekatnya. Aku tidak tahan dengan bau alkoholnya itu.

Aku hampir saja berteriak saat dia meletakkan dahinya di bahuku kalau saja aku tidak melihat orang-orang yang sepertinya mengikutinya.

Aku juga mendengar perkataan orang-orang itu tentangnya. G-Dragon? Leader boyband itu? Sepertinya aku akan dapat masalah jika berlama-lama berada disekitarnya.

Dia merangkul pundak ku, membantuku berdiri lalu dengan suara lembutnya dia bertanya,  "apa kau baik-baik saja?"

Tentu saja aku tidak baik-baik saja! Apa dia tidak melihatnya?? Susu pisangku rusak! Terbuang sia-sia! Apa dia tau bagaimana susahnya aku mengumpulkan uang untuk membeli susu ini?!

Aku menatap wajahnya sebentar. G-DRAGON!! DIA BENAR-BENAR G-DRAGON!! Apa dia gila? Kenapa dia berkeliaran di tempat ramai seperti ini dalam keadaan setengah mabuk?

"Hey, apa kau baik-baik saja?" tanya dia lagi.

Ah! Aku harus segera pulang sekarang. Waktuku terbuang sia-sia untuk leader boyband ini. Scandal maker.

Aku harus mengemasi barangku segera!

***

Dara menyibakkan sedikit tirai jendela kamarnya, menatap lurus kearah pohon-pohon di jalanan. Mengintip setiap dedaunan berwarna-warni yang mulai berguguran karena deru angin yang mulai membawa hawa dingin keseluruh kota dari dalam apartemen kecilnya di sudut kota Seoul itu.

"Musim gugur sudah berakhir. Saatnya aku keluar" gumamnya sambi menyeruput coklat hangat yang ada  di genggamannya.

Musim gugur kali ini terasa lebih dingin dari musim gugur lainnya bagi Dara. Besok adalah hari peringatan kematian ibu tercintanya. Sama seperti musim gugur yang telah lalu, Dara harus berangkat ke Busan, kota dimana dia lahir, tempat yang banyak meninggalkan kenangan manis sekaligus tempat yang ingin ia lupakan selamanya.

"Kau kuat Dara. Kau hanya harus datang lalu pulang. Kau pasti bisa" ujarnya pada pantulan dirinya dicermin.

Dara membelitkan syal panjang di sekitar lehernya, memakai coat yang menelan hampir seluruh tubuhnya lalu menyelempangkan tasnya.

"Kajja!" serunya pada diri sendiri.

***

Bigbang dalam perjalanan menuju lokasi Dream Concert untuk rehearsal sementara sang manajer membacakan jadwal mereka untuk satu bulan ini.

"Jadwal rehearsal kalian sore ini. Besok setelah konser kalian free" ujar Soonho sambil melihat jadwal Bigbang di iPad miliknya.

"Free?" tanya Seungri setengah berteriak.

"Kau tidak mendengarnya?" ujar TOP malas.

"Woohoo~~ jarang sekali kita mendapatkan waktu free seperti ini. Biasanya kita akan segera berangkat ke lokasi syuting lain setelah konser" katanya girang.

Jiyong hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan member termudanya itu.

"Hyung, besok kau mau ikut keliling  Busan? Aku, Youngbae hyung dan Seunghyun hyung mau berkeliling besok" tanya Daesung sambil sesekali memainkan handphonenya.

"Tidak. Aku mau istirahat saja" jawab Jiyong dengan posisi menutup wajah dengan punggung tangannya.

"Baiklah. Kau pasti lelah. Nanti akan kubelikan sesuatu untukmu, hyung"

"Gomawo"

Jiyong memilih untuk tidur sepanjang perjalanan menuju lokasi Dream Concert kali ini.

"Seoul>>>>>>>>>>Busan"

Jiyong mengupload sebuah foto poster Dream Concert yang akan diadakan besok ke akun instagramnya sebelum akhirnya tertidur.

***

Setelah mengunjungi makam ibunya seharian tadi, Dara berkelana di pasar Busan sendirian. Pikirannya kembali pada masa-masa bahagianya bersama orang tuanya.

Saat mereka berbelanja bersama atau sekedar jalan bersama di akhir minggu untuk mengisi waktu liburnya.

Ah.. That good old days.

"KYAA!!!"

"OPPA!!"

"Youngbae oppa!!!"

"Kyaaa!! TOP OPPA!!!"

Teriakan-teriakan itu mengejutkan Dara.

Dari arah belakang segerombolan orang berlarian kearah 4 orang pria di depan Dara. Tubuh kecil Dara terdorong-dorong hingga limpung dan hampir terjatuh.

Sepasang lengan menahan tubuh Dara.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanyanya

Suara yang familiar. Pertanyaan yang sama.Dara berbalik melihat seseorang yang menahan tubuhnya itu. Matanya membelalak. G-Dragon! Dari sekian banyak orang di dunia ini. Kenapa harus G-Dragon? Rutuk Dara dalam hati.

"Kau baik-baik saja?" tanyanya dengan suara maskulin miliknya.

Dara segera berdiri dari posisinya yang terlihat seperti bersandar di dada bidang hallyu star itu. Lalu hendak pergi, namun Jiyong menahan lengan Dara.

"Kau akan pergi lagi tanpa menjawab pertanyaanku?"

Dara menatapnya dengan wajah yang bertanya-tanya.

"Apa benar dia ingat aku?" tanyanya dalam hati

"Tentu saja aku ingat!" jawab Jiyong.

Dara tersentak dengan jawaban Jiyong, "heol... ah sudah lah.. tidak ada yang penting juga. Aku mau pulang" ujar Dara lagi masih membatin.

"Tidak penting kau bilang?" katanya lagi membuat Dara kembali kaget.

"GD oppa!!!"

"KYAAAAA!!"

Segerombolan wanita2 itu menyadari keberadaan Jiyong sementara Jiyong masih belum melepaskan genggamannya dilengan Dara.

***

Dara's POV

Kejadiannya sangat cepat. Aku bahkan hanya —ingin ingat sebagian saja. Aku bisa saja mati karena malu sekarang.

Bagaimana tidak? Begitu para fansnya menyadari keberadaannya, dia langsung menarikku kedalam pelukannya, menyembunyikan wajahku di dada bidangnya lalu menyeretku paksa menuju mobil van ini. Apa yang sebenarnya ada di dalam pikirannya? Apa dia sehat?

Enam orang pria kini sedang berada di sekelilingku, menatapku dengan bingung. Kecuali 1 orang, G-Dragon. Kenapa aku selalu bertemu dia dan mendapat kesialan?

"Jadi? Kau masih berencana untuk tidak menjawab pertanyaanku?" tanyanya lagi.

"YA! Apa itu penting sekarang?" Sergah sang manajer dari belakan setir mobil van yang kini aku tumpangi.

"Ji, kau sadar apa yang baru saja kau lakukan?" tanya pria yang aku tau bernama TOP itu dingin.

"Iya" jawabnya singkat sambil memijit dahinya.

"Siapa dia, hyung?" tanya pria dengan mata sipit.

"Apa dia wanita misterius yang waktu itu soonho hyung ceritakan?" tambah sang maknae dengan senyum nakalnya.

Ponselnya dan manajernya tak henti-hentinya berdering. Sang manajer terlihat sedang berbicara serius dengan seseorang dibelakang telepon. Sesekali ia menjauhkan handphone dari telinganya.

"YAK, KWON JIYONG!!" Teriaknya begitu menutup sambungan telepon.

"Ah! Wae!!" balas Jiyong tak kalah emosi.

"Sajangnim akan membunuhku setelah ini. Mungkin saja aku dipecatnya"

"Tidak mungkin. Aku akan bicara padanya setelah ini" ujarnya santai.

"Hey, kau ini sebenarnya siapa?" tanya TOP padaku.

Aku hanya menggeleng. Aku harus menjawab apa? Aku juga bertanya seperti itu pada diriku sendiri.

TOP menyipitkan matanya menatapku dingin lalu kembali sibuk dengan handphonenya.

"Aku yakin pernah melihatnu disuatu tempat" ujar Taeyang akhirnya.

"Netizen mulai gila hyung" kata pria dengan mata kecil itu sambil menatap ipadnya.

"Mereka cepat sekali. Videomu saja sudah tersebar" si Maknae menambahkan.

Netizen? Aku sudah membayangkan bagaimana jika netizen dan fans-fans dari seorang G-Dragon menemukanku.

Telapak tanganku mulai basah, dahiku mulai berkeringat dan kepalaku sakit. Aku ingin pulang.

Aku berharap kalau ini hanya mimpi. Jadi, ketika aku terbangun, aku sedang berada di flat kecilku dengan damai.

"Siapa namamu?" tanyanya akhirnya.

Apa aku harus memberitahunya nama asliku? atau nama aliasku saja?

"Nama aslimu!"

"Dara" jawabku pelan.

"Apa?"

"Dara" jawabku lebih keras.

"Hanya 'Dara'?" tanyanya dengan wajah yang mengesalkan.

Dadaku sakit. Gelap. Ada apa ini?
Beberapa kali aku mengerjapkan mata. Berat. Gelap.

"Hey! Dara-ssi! Yak!"

Continue Reading

You'll Also Like

455 82 10
Menceritakan tentang sepasang anak yan bernama Dita & Jaehyun yang tertukar sejak lahir karena takdir dan dibesarkan oleh keluarga yang berbeda deraj...
62.5K 3.2K 8
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
3.7K 799 14
ini cerita mingyu ketika ia sadar bahwa ia telah membuat keputusan yang salah. everyone love pizza, so do mingyu and haneul.
5.6K 1.2K 37
[ Completed ] "Aku menerima sebuah surat misterius dari diriku sendiri di masa depan, yang menyuruhku untuk menyelamatkan seorang Mark Lee dimasa sek...