Author : Hellin_Crown
Title : Asu wa Kurukara
(Esok Hari Pasti
Akan Datang)
Cast : yunjaeyoosumin
and others
* * *
Lihatlah salju lembut yang telah gugur meleleh di
telapakku
Menghilang sedikit demi sedikit, seperti tak
pernah ada di sini
Tidakkah tampaknya hal-hal yang paling penting
adalah hal-hal yang paling rapuh?
Kita tak bisa menggenggamnya, ia hanya akan
terbang pergi…
* * *
#PREVIOUS
"Baiklah akan ada tugas untuk kalian," ucap jaejoong dengan nada sedikit santai
"Tepat nya akan ada tugas untuk kita,
pulang sekolah kita berkumpul di basecame, hanya kita" lanjutnya seraya pergi dari sana
* * *
#CHAPTER_20
Bell masuk sudah berbunyi beberapa menit yang lalu,
Dan apa yang sedang jaejoong lakukan sekarang?
Ia sedang berkutat dengan pekerjaanya
Hari ini adalah ulangan harian yang di janjikan lee saem
Dan ini bisa di katakan sebagai penentu nasib jaejoong kedepannya, penentu nasib di sini bukan dalam artian yang sebenarnya
kita bukan berbicara tentang masa depannya, melainkan
Kehidupannya setelah ini
Tentang di tutori oleh seorang jung yunho
Tapi bukan itu yang sekarang di pikirkan oleh jaejoong
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ya jung yunho" ujar jaejoong yang sudah tak tahan lagi dengan perlakuan yunho padanya
Seketika yunho menoleh
"Ada apa?" tanyanya kalem
"Sebenarnya apa tujuanmu memperlakukanku seperti ini?" Ucap jaejoong tajam mengeluarkan semua unek-uneknya
"Melakukan apa maksudmu?" Tanya yunho seolah tak mengerti.
"aku tau kau mengerti maksudku, mengingat kau tidak bodoh sepertiku" ucap jaejoong masih tetap dengan nada tajam.
"Akhirnya kau sadar kalau kau itu pabo, tapi, aku tak akan melakukan ini tanpa kau yang memulai" ucap yunho
"Maksudmu?" Tanya jaejoong penasaran bahkan ia tak menggubris ucapan yunho yang mengatainya pabo
"Bersikap tak peduli.. itu bukan yang kau lakukan? Jadi rasakan saja rasanya jika seseorang tak mempedulikanmu, aku hanya ingin menyadarkanmu, aku tau saat itu kau sedang terlibat masalah dengan keluargamu, entah adik mu, tapi tak mempedulikan seseorang..?? Apa kau ingin merasakan bagaimana rasanya? Jadi aku ingin menunjukannya padamu" ujar yunho
Seketika ingatannya memutar kejadian itu,
"Apa, aku sejahat itu??" Guman jaejoong pelan seraya tersenyum miris
"Nona kim, apa kau baru saja melamun?? Lihat kau belum mengisi jawaban satu soalpun" ucap lee saem yang kebetulan melewati bangku jaejoong
Membuat jaejoong tersadar dari lamunannya
"Ah ne saem" guman jaejoong, seketika lee saem kembali berkelilling
Teg
Pandangannya beradu dengan orang di sampingnya, yang juga memandangnya dengan pandangan yang sulit untuk di artikan
Orang itu,
Jung yunho
'Apa kau akan menunjukannya padaku? untuk bersikap lebih baik? kau benar-benar akan membantukukan?' Batin jaejoong
'Menjadi kim jaejoong yang dulu' lanjutnya dalam hati
30 menit kemudian kertas jawaban di kumpulkan
"Besok kalian akan menerima hasil ujian kalian" ujar lee saem sebelum meninggalkan kelas, di susul oleh bell istirahat yang berbunyi
"Hari ini adalah hari terakhir aku bebas" guman jaejoong
"Karena besok, permainan di mulai" lanjutnya
"Hyung-" changmin memegang bahu jaejoong dari belakang
"Kenapa kau melakukannya?" Potong yunho yang duduk di samping jaejoong
"melakukan apa?" ujar jaejoong ketus seraya bangkit dan pergi dari sana
"Hyung tunggu aku" teriak changmin seraya menyusul jaejoong
"Kau, benar-benar berniat melakukannya??" Tanya changmin pelan seraya berjalan di samping jaejoong
"Kau tau yang sebenarnyakan cwang? Kenapa aku melakukan ini dan itu? Kau tau semuanya, jadi ikuti saja" guman jaejoong dengan pandangannya yang menatap ke arah depan
"Tapi hyung" seketika changmin menghentikan langkahnya di susul jaejoong yang berhenti beberapa langkah di depannya
.
.
.
.
.
"Itu bisa menyakitimu" kini changmin berucap sangat pelan
.
.
.
.
.
"Arra," jaejoong berbalik menghadap changmin
"Tapi yang dikatakan namja itu benar, jika aku terus begini aku bisa menyakiti banyak orang lagi, sikapku yang seperti ini bisa saja menyakitimu nantinya" jelas jaejoong pelan seraya menatap lembut changmin
Ia tau apa yang di pikirkan namja yang lebih muda satu tahun darinya itu, mengingat mereka telah bersama sejak lama, bahkan sebelum ada yoochun
"Aku tidak keberatan jika kau tanpa sengaja menyakitiku, karena aku tau kau jauh lebih menderita" ucap yang lebih muda seraya menatap wajah yang lebih tua dengan mata berkaca-kaca,
Sikap ini hanya ia tunjukan pada hyung kesayangannya
Tap
Tap
Tap
Grepp
Jaejoong berjalan mendekat lalu memeluk changmin layaknya seorang kakak pada adik nya
"Gomawo changmina, karena bisa mengerti aku lebih dari siapapun, aku bersyukur memilikimu di sisiku, tapi aku sudah terlalu lama bersikap layaknya penjahat, aku ingin berhenti walau itu melukaiku" ujarnya seraya melepaskan pelukannya
"Dengar, aku tidak akan bertindak tanpa berpikir matang-matang, jadi untuk sekarang kau hanya bisa ikuti saja" lanjutnya kini dengan nada serus
Sementara changmin hanya mengangguk saja dan membiarkan jaejoong pergi setelahnya
* * *
Disinilah jung yunho berada, duduk di bawah pohon rindang di taman sekolah, meskipun ia hanya terlihat duduk seraya memejamkan matanya dengan airphone di telinganya, nyatanya ia sedang memikirkan sesuatu yang penting
Tap
Seseorang melepas airphone yang di kenakannya begitu saja
Dan sang pelaku, Shim changmin hanya menatap tajam yunho
perlahan yunho bangkit dari duduknya
"Beginikah yang kau pelajari dari perkumpulanmu?" Tanya yunho sinis
"Bertindak sesuka hati? Tanpa mau memikirkan peraturan yang ada?? Sopan sekali ya??" Lanjutnya dengan nada sindiran yang kentara dalam kalimatnya
Tak menggubris ucapan yunho, changmin terus menatap yunho dari ujung rambut sampai ujung kaki seperti sedang menilainya
"Kau sudah tau apa 'dia' lakukan kan?? jadi mulai besok perlakukan 'dia' dengan baik, buat aku agar tidak salah menilaimu" bukannya menjawab Changmin malah berucap dengan nada serius
Mendengar itu yunho terdiam, jelas sekali ia tau siapa yang di maksud dia oleh changmin, itupun yang sedari tadi ada di pikirannya
Kim jaejoong
Saat ulangan tadi ia tau benar jaejoong mengumpulkan kertas ulangan tanpa satu jawabanpun yang ia isi, ternyata changminpun mengetahui hal itu, dan itu semakin membuatnya bingung
Apakah jaejoong sadar dengan apa yang ia lakukan?? Itu akan membuatnya mendapat nilai terendah, dan taukah ia apa artinya itu?? Ia harus menerima konsekuensinya tentang kesepakatn mereka beberapa waktu lalu
Di tutori seorang jung yunho, tanpa ada bantahan, sampai nilainya benar-benar sempurna
"Kenapa kau begitu membelanya? Kau menyukainya?" Yunho buka suara dengan aura yang tidak mengenakan
"Lebih dari apapun, aku menyukainya lebih dari apapun, dia seperti orang tua bagiku, keluargaku, jadi perlakukan dia dengan baik, dia melakukan nya, karena itu pilihan yang dipilihnya" ucap changmin
Mendengar penuturan dari changmin membuat yunho terdiam
"dia sebenarnya orang seperti apa?" Guman yunho
"Pada dasarnya semua orang memiliki dua sisi yang berlainan, mereka mempunyai sisi baik dan sisi buruk, dan yang kau lakukan adalah memandangnya dari satu sisi saja, jika begitu maka siapa yang jadi penjahatnya di sini?? Bukankah itu terlalu egois?" Ucap changmin
"Ingat tidak semua yang kau lihat seperti kelihatannya, itu bisa jadi maya atau kamuflase semata" lanjutnya seraya pergi dari sana
* * *
"Jangan dekat-dekat dengannya"
"Dia itu pembawa sial"
"Semua keluarganya meninggal karena dia"
"Jika tidak ingin tertular kutukan sebaiknya kalian menjauh"
Mendengar bising-bising itu, Jeon wonwoo hanya bisa pura-pura tidak mendengar ia berjalan menunduk menuju perpustakaan, salah satu tempat di sana yang memberikan kedamaian
terkadang di salah satu sudut di sana dijadikan tempat untuk tidur yang nyaman oleh beberapa siswa yang memang malas beraktifitas bisa di katakan siswa yang mempunyai catatan buruk di sekolah, katakanlah siswa yang seperti jaejoong jika itu perlu dijadikan perumpamaan
Di sana benar-benar hening dan mungkin membosankan, hanya terdapat tumpukan buku-buku tebal hingga jarang orang yang tertarik untuk berkunjung kesana
Dan itulah kabar baiknya,
point penting kenapa wonwoo menuju kesana,
di sana ia tak harus menulikan pendengarannya, karena tak seorangpun yang di perbolehkan berisik di sana, tak ada siswa maupun siswi yang membicarakannya, tentang hal yang mereka sendiri tidak tau awal kejadian peristiwa itu terjadi, mereka hanya mencari kambing hitam, orang yang harus disalahkan, dan kenapa orang itu harus dia??
Jeon wonwoo terus berjalan seraya menunduk
Tanpa sepengetahuan wonwoo atau siswa-siswi yang ada di sana sekalipun, diam-diam jaejoong berjalan mendekat ke arah wonwoo seraya memperhatikannya dari jauh, belajar memahami situasi yang terjadi,
Bohong jika ia tak mendengar bisik-bisik itu, nyatanya telinganya masih normal dan mampu mendengar apa yang murid-murid itu katakan
ia masih memperhatikan gerak-gerik wonwoo, tak jarang doe eyes nya melihat beberapa murid dengan sengaja menabraknya, namun wonwoo tak melakukan perlawanan ia malah membungkukan badan pada si pelaku seraya meminta maaf, kemudian melanjutkan langkahnya
sesekali seseorang menjegal kakinya membuat nya harus terjatuh dan lagi-lagi melakukan hal yang sama,
Minta maaf
Tanpa disadari jaejoong tangannya kini mengepal kuat melihat pemandangn itu
"Bocah bodoh" umpatnya pelan
Jaejoong hampir bergerak saat melihat seorang siswi melempar telur pada wonwoo dari belakang sementara temannya yang lain mendorongnya hingga jatuh terduduk
Brakk..
Wonwoo terjatuh dan ketika ia mendongak ia melihat seorang yeoja di depannya mengulurkan tangan padanya dengan ekspresi prihatin,
Kesal dengan apa yang terjadi
"Sunbae?" Guman wonwoo, saat memandang wajah itu
"Kwencana" ujar orang itu dengan nada lembut, sangat bertolak belakang dengan ekspresi yang ia tujukan untuk orang-orang disana.
* * *
Tbc
Eottokhae?? Gomawo yang msih setia baca ff ini,
Chapter ini khusus author dedikasikan untuk kalian
Masalahnya tambah ribetkah??
Clue2 lainnya akan bermunculan, di harap kamu2 jeli bacanya hehe
Agar puzzle nya selesai dengan baik
Oke anyyeong^^
#salam_CAVELY