The Notebook - Kumpulan ONESH...

By nabproject

49.1K 3.3K 537

Kumpulan ide cerita yang kalau dibuang sayang nabongseu©2018 More

awal
page 2 : Mantan Terindah
Page 3 : Terjebak Nostalgia
page 4 : Bimbang
page 5 : I Hate You I Love You
page 6 : All I Ask
page 7 : graduation
page 8: sebuah kisah aku
page 9 : Hooked
page 10 : School Life "Skorsing"
page 11: Sepenggal Kisah Airin dan Dio (TMG spesial oneshoot)
page 12 : #Alphabet - Sebuah Rahasia

page 1 : Malaikat Juga Tahu (Jinyeon)

4.5K 375 153
By nabproject

Suggestion : listen this song while read this.

Themesong Malaikat Juga Tahu by Dewi "Dee" Lestari

Cast : Twice Nayeon
GOT7 Jinyoung

PLAY

Lelahmu jadi lelahku juga

"Nih minum pasti capek." Ujar Nayeon sambil memberika botol minum.

"Tau aja kamu kalau aku capek." Kata Jinyoung. Ia baru saja selesai latihan sepak bola. Hobinya sejak kecil.

"Taulah walaupun kamu sok - sok an kuat. Biar dibilang jago." Kata nayeon dengan nada mengejek.

"Kamu emang paling ngertiin aku." Kata jinyoung.

Langit berwarna kelabu. Angin lembab mulai berhembus.

"Pulang yuk. Udah mau ujan."

"Ayo. keujanan dikit kamu suka sakit."

Nayeon dan Jinyoung telah menghabiskan 3/4 masa hidupnya bersama. Lahir di tanggal yang sama membuat mereka sangat dekat. Bersahabat sejak usia lima tahun membuat mereka mengerti satu sama lain layaknya mengerti diri mereka sendiri.

Di kampus semua tahu, dimana ada Nayeon disitu aja Jinyoung. Mereka mengalahkan lengketnya perangko dengan amplop. Kadang membuat orang berpikiran mereka berpacaran. Kenyataannya mereka hanyalah sepasang sahabat.

Bahagiamu ... bahagiaku pasti

Jinyoung berlari ke arah Nayeon yang tengah duduk di depan perpustakaan. Setiap hari jika tidak bersama Jinyoung. Nayeon akan menghabiskan waktunya di perpustakaan. Hanya tempat itu yang bersahabat dengan nayeon.

"Kenapa lari - lari kamu bukan anak SD lagi ?"

"Hehehehehe lagi seneng. Tau ga aku kepilih jadi tim sepak bola kampus. Terus jadi kapten juga."

"Wah selamat kapten Jinyoung." Ujar Nayeon dengan wajah yang tak kalah bahagia dengan jinyoung.

"Kamu harus nonton kalau aku main."

"Iya diusahain. Kalau ga ujan."

Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati

"Eh nay, hampir lupa. Ini buku aku beliin buat kamu kemarin."

"Makasih ya. Ini kan buku yang aku pengen banget."

"Maaf ya lupa kasih terus jadi aku bawa ke kampus."

"Iya nih padahal rumah sebelahan."

"Udah mau pulang belum ? Kalau belum aku tungguin nih"

"gausah nunggu aku udah selesai yuk."

Nayeon selalu pulang dan pergi ke kampus bersama Jinyoung. Hanya Jinyoung yang mengerti kondisinya. Jinyoung pun selalu tau apa yang nayeon mau, begitu juga sebaliknya. Kecuali, urusan perasaan mereka tidak pernah membaginya.

"Kayaknya hari ini kamu buru - buru banget. Mau kemana ?" Tanya nayeon. Sejak tadi di perpustakaan ia merasakan gelagat yang beda dari sahabatnya.

"Mau pergi Nay, masih lama sih jam 5 perginya."

"Ini udah jam setengah empat. kalau mau pergi bilang, biar aku dijemput. Kan ga enak kamunya kalau telat."

"Slow aja Nay. Ga penting - penting banget telat dikit ga apa." Kata Jinyoung

Nayeon paham jika jinyoung bersikap begini berarti ia sedang jatuh cinta. Namun, nayeon selalu bersikap pura - pura tidak tahu, menunggu sahabatnya terbuka soal perasaannya.

Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata

Sesuai dugaan nayeon hari kemarin. Pagi ini ketika ia menginjakan kaki di kampus. Seorang perempuan langsung menyambut Jinyoung. Sudah pemandangan biasa jika jinyoung punya pacar , tetapi berangkat dan pulang kampus bersama nayeon. Sebagian besar perempuan yang pernah berpacaran dengan jinyoung memaklumi itu, tapi tak jarang pula berujung putus karena merasa nayeon memiliki prioritas lebih tinggi.

"Nay, kenalin ini Jisoo." Kata Jinyoung

"Jisoo"

"Nayeon, cantik nyoung pacarnya. Jangan sambil putus lagi ya." Kata nayeon tetap dengan senyuman.

"Doain aja ya Nay. Aku mau sarapan sama Jisoo. Kamu mau kemana ?" Tanya Jinyoung.

"Ikut aja yuk nay." Kata jisoo.

"Aku mau balikin buku ke perpus. Kalian makan berdua aja. Masa aku jadi nyamuk."

"Hati - hati jalannya. Jangan sampai kepeleset."

"Iya siap kapten."

Setiap jinyoung mengenalkan pacar barunya nayeon bisa terlihat bahagia. Tidak ada yang tahu bahwa saat itu hatinya sangat terluka. Benar ada pepatah bilang tidak ada persahabatan antara perempuan dan laki - laki yang tulus, salah satunya pasti memendam perasaan.

Nayeon tidak pergi ke perpustakaan melainkan duduk di pinggir danau yang tidak jauh dari perpustakaan. Ia merenung, bagaimana cara agar Jinyoung tahu bahwa ia menyukai tidak bukan suka tapi menyayangi Jinyoung tanpa menimbulkan rusaknya hubungan persahabatan mereka.

"Pasti kalau diem disini karena jinyoung punya pacar baru." Kata Jaebum yang tiba - tiba duduk di sebelah Nayeon.

"Hehehe ketara banget ya." Kata nayeon.

"Mendingan bilang kalau suka dipendem mulu sakit sendiri Nay."

"Ngga kak. Takut cangung nantinya."

"Mau gua bantuin ga . Lo pasti kesusahan."

"Bantuinlah, jangan ngomong doang."

"Hahaaha galak banget sepupu gua. Kalau mau curhat hubungi aja."

"Siap kak."

Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski seringkali kau malah asyik sendiri

Walaupun hari - hari ini Jinyoung lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Jisoo. Jinyoung tidak pernah lupa menampakan dirinya dihadapan Nayeon. Nayeon pun dengan setia menunggu kehadiran jinyoung walau kedatangannya hanya menanyakan kabarnya.

"Nayeon." Panggil jinyoung dari balkon kamarnya.

"Iya apa." Kata nayeon.

"Aku kesana ya. Males sendirian di rumah."

"Orang tua kamu dinas luar kota lagi ya."

"Iya makanya bete. Aku kesana sekarang."

"Jangan loncat balkon. " kata nayeon saat melihat jinyoung bersiap - siap meloncat.

"Kenapa?"

"Kita udah bukan anak kecil lagi nyoung lewat depan aja. Ayah aku suka marah kalau tiba - tiba kamu ada di kamar."

"Iya iya. Aku lewat bawah."

"Jangan lupa kunci rumah kamu." Nayeon mengingatkan.

Sudah jadi kebiasaan mereka sejak kecil mengunjungi kamar satu sama lain dengan meloncat balkon. Sering kali jinyoung tidur di kamar nayeon. Kini mereka sudah dewasa rasanya tidak pantas lagi. Namun, jinyoung tetaplah jinyoung.

"Kamu kok dibolehin nginep di kamar aku sih."

"Maksa lah. Aku berani di kebiri bapak kamu kalau macam macam"

Nayeon tertawa.

"Terus mau ngapain kalau udah diijinin nginep disini."

"Novel kamu udah aku baca semua. Mau main dota aja."

"Kebiasaan dari kecil. Maksa nginep tau nya cuma pindah kamar tetep asik sendiri."

"Setidaknya ada kehidupan disini. Ga serem."

"Dasar penakut." Kata nayeon

"Emang kamu berani. Tidur aja lampunya selalu nyala."

"Kenapa ga ngapel nyoung? Kan malam minggu."

"Mager ah. Lagian diajak jalan mulu. Bosen."

Inilah alasan selain Nayeon yang membuat perempuan menyerah. Jinyoung cepat bosan, ia akan bersikap cuek dan cenderung menghindar.

"Padahal baru dua minggu kok udah bosen."

"Jisoo diajak nonton latihan bola aja ga mau takut item. Maunya ngemall mulu. Jadi males deh aku nya."

"Ooo lagi berantem ternyata."

"Nay, kenapa ga punya pacar sih? Kamu kan cakep."

"Setelah 17 tahun bareng kamu baru bilang aku cakep loh. Ngga ah pacaran ribet"

Dalam hati nayeon. Karena kamu belum minta nyoung .

Hampamu tak kan hilang semalam
Oleh pacar impian, tetapi kesempatan
Untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji

Besoknya Jinyoung sudah kembali bersama Jisoo. Bahkan, ia tidak menghubungi Nayeon sama sekali. Senin pagi ini pun, Nayeon berangkat sendiri karena Jinyoung menginap di rumah Jackson. Nayeon ingat kemarin malam ada party ulang tahun Jackson. Nayeon tidak pernah datang ke acara apapun. Bukan karena tidak mau. Ia paham kondisinya tidak memungkinkan.

Hari ini nayeon menggunakan kursi roda. Kakinya kirinya itu sedang diperbaiki. Terpaksa ia pergi dengan kaki kiri yang sebatas lutut. Nayeon tidak minder. Ini sudah takdirnya. Hal yang membuat sedih hatinya jinyoung tidak bersamanya pagi ini. Ia agak kesusahan mendorong rodanya di jalanan pup-inblock seperti ini.Tanpa diduga ada seseorang yang mendorong kursi rodanya.

"Makasih ya Mark."kata Nayeon

"Sama - sama dikira bukan kamu Nay." Kata mark teman sejurusan nayeon dan jinyoung. Salah satu mahasiswa hits, pacar impian banyak perempuan.

"Pasti kaget kan tau asli nya aku gini."

"Ga kaget kok biasa aja. Aku tau ada masalah sama kaki kamu, cuma ga tau spesifiknya apa."

"Kaki palsu nya lagi dibenerin. Kalau hari ini ga ada ujian mungkin aku ga akan masuk. Repot soalnya harus pake kursi." Kata nayeon.

"Kamu keren ya ga minder sama kondisi kamu. Salut banget. Udah pinter cantik lagi."

"Bisa aja mark. Makasih ya mau bantu. Soalnya jarang orang yang mau bantuin orang cacat kaya aku ."

Mereka sudah tiba di lorong kelas. Tak sengaja nayeon bertemu jinyoung yang sedang bersama Jisoo. Jinyoung langsung menghampiri Nayeon, sedangkan Jisoo menatap nayeon dengan tidak suka. Ia sudah mendengar desas desus bahwa jisoo membencinya karena merasa jinyoung selalu memprioritaskan nayeon.

"Nay, kok ga bilang mau pake kursi. Tau gitu tadi aku pulang dulu ke rumah." Kata jinyoung.

"Gak apa nyoung. untung di depan ketemu mark. Jadi ada yang bantuin dorong. Aku masuk dulu ya."

Gosip dikalangan mahasiswa semakin ramai. Mereka baru tahu bahwa Nayeon cacat, selama ini nayeon hanya terlihat kesulitan berjalan, efek dari kaki palsu yang digunakannya. Beredar kabar bahwa Jinyoung memacari beberapa wanita cantik hanya sebagai selingkuhan karena pacar jinyoung yang sebenarnya, Nayeon, cacat.

"Kenapa bete gitu wajahnya?" Tanya nayeon

"Jisoo ngelarang aku deket sama kamu. Ya aku marahlah Nay. "

"Mungkin dia cemburu. Mulai sekarang lebih baik kita jaga jarak. Aku ga enak sama jisoo nya."

"Nggalah. Ga mau kalau pun disuruh milih jauhin kamu atau jisoo. Aku milih jauhin dia. Pacar bisa aku cari lagi tapi sahabat yang setia kaya kamu ngga." Tegas Jinyoung

Ku percaya diri, cintakulah yang sejati

Nayeon tersenyum. Ia bahagia jinyoung memilihnya. Walau dengan status sahabat tak masalah. Seminggu kemudian, terdengar kabar Jisoo memutuskan hubungannya dengan Jinyoung. Kamu ga tau nyoung. Mungkin yang lain bisa ninggalin kamu karena sifat keras kepala kamu. Mungkin yang lain marah kalau kamu cuekin. Aku ga akan pernah ninggalin dan marah karena itu asal kamu tetap disini. Batin Nayeon

"Nay, gua pengen ngomong." Kata jisoo menghampiri nayeon di pelataran perpustakaan.

"Ada apa jisoo." Nayeon heran mengapa jisoo yang notabenenya ia kenal karena jinyoung menghampirinya.

"Gua tau lo suka sama jinyoung. Gua tau lo bertahan sebagai sahabatnya karena kondisi lo yang cacat kan? Sadar Nay, walau kali ini dia lebih memilih lo dibanding gua. Dia akan menginggalkan lo untuk perempuan yang lebih sempurna. Bukan perempuan yang berkaki sebelah kaya lo." Kata jisoo kemudian pergi.

Hati nayeon sakit mendengar itu. Kebetulan Jaebum berada disana. Ia menghampiri Nayeon.

"Gua ga bisa liat lo diginiin nay. Dia harus tau kenyataannya." Kata jaebum.

"Ngga kak, aku ga mau dia sama aku karena rasa bersalah." Kata nayeon.

Namun tak kau lihat
Terkadang malaikat tak bersayap,
Tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silakan kau adu

Dua belas tahun yang lalu

Sepulang sekolah Jinyoung, Jaebum, Nayeon, dan teman lainnya sedang bermain bola di taman bermain depan komplek perumahan. Tiba - tiba bola yang ditendang Jinyoung keluar menuju jalan raya. Jinyoung mengambil bola itu tanpa memperhatikan jalanan. Sebuah truk melintas. Nayeon yang melihat itu berlari menyelamatkan nayeon. Sayangnya, ia jatuh dan kaki kirinya terlindas. Semenjak itu Nayeon cacat.

"Nayeon kenapa berlari menyelamatkan jinyoung?" Tanya mama jinyoung.

"Nayeon ga mau liat jinyoung sedih ga bisa main bola lagi tante. nayeon kan ga pernah nendang bola. Ga apa kaki nayeon ga ada sebelah juga" jawab nayeon yang kala itu berusia 10 tahun.

"Tapi sekarang nayeon tidak bisa berjalan karena jinyoung." Kata ayah jinyoung.

"Tidak om, nayeon masih bisa berjalan ada kaki kanan, ada tongkat, dan ada jinyoung yang pasti mau gendong nayeon." Jawab nayeon percaya diri. Ibu nayeon dan ibu jinyoung sudah menangis mendengar jawaban nayeon. Sementara ayah nayeon terlihat lebih tegar.

"Ibu ayah tante om, bisakah kalian berjanji, jangan katakan pada jinyoung bahwa nayeon kehilangan kaki karena menyelamatkannya. Nayeon tak mau jinyoung jadi sedih dan selalu merasa bersalah."

Malaikat juga tahu
Siapa yang jadi juaranya

Jinyoung tidak pernah tahu, karena setelah hari itu ia mengalami amnesia karena kepalanya terbentur batu. Hanya saja semenjak ia kembali normal dan tahu nayeon kehilangan kakinya Jinyoung selalu berada di samping nayeon, kata jinyoung sesuatu di dalam hatinya mendorong untuk selaluu bersama nayeon.

Kau selalu meminta terus kutemani
Dan kau s'lalu bercanda andai wajahku diganti

Hari ini tim sepak bola jinyoung akan bertanding sesuai permintaan Jinyoung dari jauh hari. nayeon datang menonton. Sejak kecil jinyoung tidak pernah merajuk jika tidak ditemani ibunya. Tetapi ianakan merajuk jika tidak ditemani nayeon. Jinyoung mencetak dua gol membawa kemenangan tim- nya.

"Selamat ya. Akhirnya menang juga."

"Ini semangat karena ditonton sama anak kelinci."

"Kok anak kelinci sih. Kan kalau masih kecil jelek wajahnya."

"Iya kamu jelek. Tonggos lagi " kata jinyoung sambil tertawa.

"Ih gigi seri panjang gini lagi trend. Malah ngatain tonggos. Aku ga mau nonton kamu lagi ah."

"Hehehee canda dong. Masa gitu aja ngambek."

"Abis jinyoung ngeselin."

Melarangku pergi karena tak sanggup sendiri

"Nay bisa ga janji. Apapun yang terjadi jangan pernah ninggalin aku."

"Tumbenan ngomong gini nyoung."

"Aku takut suatu hari nanti kita harus pisah. Aku ga sanggup tanpa kamu. Banyak cewek yang pernah aku pacarin. Ga ada satupun yang bisa ngertiin kau kaya kamu."

"Mungkin karena aku kenal kamu udah lama nyoung."

"Bukan Nay. Aku nyaman sama kamu. Kalau aku jatuh cinta sama kamu gimana ?"

"ga lucu ih becandanya. Lagian aku cacat nyoung."

Namun tak kau lihat
Terkadang malaikat tak bersayap,
Tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silakan kau adu

Jinyoung menggeser posisi duduknya, menatap wajah Nayeon

"Kamu ga cacat di mata aku Nay, kamu sempurna. Aku inget waktu kecil kamu suka loncat ke balkon kamar aku juga. Aku inget kalau kamu orang yang ngedorong aku supaya ga ketabrak waktu itu. Bahkan kamu kehilangan kaki kamu dan ga pernah cerita apa penyebabnya. Aku udah tau semuanya."

"Kamu bilang gini karena kasian sama aku doang kan ?"

"Salah kalau kamu berpikiran gitu nay. Aku udah tau ini lama dari sebelum jadian sama Mina malah. Kalau ga salah dua tahun lalu. Aku takut kamu mikir gini. Ternyata bener. Aku nunggu waktu yang tepat supaya aku yakin kalau perasaan ini bener bener sayang. " Jawab Jinyoung.

"Aku juga sayang kamu jinyoung."

"Jadi kita ?" Tanya jinyoung.

"Pikir aja sendiri." Jawab nayeon.

Malaikat juga tahu
Aku kan jadi juaranya

STOP

Continue Reading

You'll Also Like

81.1K 3.9K 22
[ 18+ Mature Content ] Gerald Adiswara diam diam mencintai anak dari istri barunya, Fazzala Berliano. Katherine Binerva mempunyai seorang anak manis...
48.1K 7.1K 18
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
894K 74.9K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
551K 33.7K 27
LAPAK BROTHERSHIP ✔️ NOT BOYS LOVE...❌ SUDAH END TAPI TETEP VOTE + FOLLOW PROSES REVISI Kamu tahu obsessi? Ya apa saja bisa dilakukan bahkan bisa m...