하루OneDay ❇️

By VieLoveLee

45.7K 2.5K 234

OneShoot Donghae and others.. Just keep reading chingudeul.. Gumawo saranghae.. ^^ :: More

CRY
DIE?
FOGBOW
INSOMNIA
Missing You
MIANHAE!
All My Heart
NeoWaNa
PINOKIO!
Memories
Mianhae! Jeongmal bogoshipo!
Untitle!
Lonely Star
-Triplet J-
TIRED!
Rain, again..
SilverWhiteBlue

EAT!

3.4K 170 9
By VieLoveLee

::

Series part 4 of 'Haru OneDay'

1. CRY

2. DIE

3. FOGBOW

4. EAT!

::

Enjoy!

::

::

Donghae merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, sejak tadi pagi ia hanya bisa menghabiskan satu buah apel.. siangnya ia hanya bisa memasukkan sebatang cokelat pemberian Siwon.

Malam ini?

Masakan berbau menggoda itu rupanya tak sampai di penciuman Donghae harumnya. Buktinya ia hanya menatap malas. Biasanya begitu Ryeowook dan Sungmin selesai memasak ia akan berebut dengan Shindong dan Eunhyuk untuk duduk paling dekat dengan sumber makanan.

Tapi kali ini?

"Hae, kau tak makan?"

"euhm.." ia mengangguk, lalu mengambil potongan daging panggang dan sayur segar. Meletakkan di piringnya tapi tidak segera di santap. Entah kenapa rasanya ia malas makan..

"wae?" tanya Leeteuk.

"hyung, aku malas mengunyah.. aku juga tak ingin menelan.."

Hm?? Mata Eunhyuk mengkerut, curiga.

"yaa.. kau belum makan dengan baik sejak pagi Hae,." Rupanya Heechul memperhatikan dongsaengnya itu "hanya apel dan cokelat itu yang masuk ke tubuhmu.."

"mwo?? Jinjjjaa??" kaget Leeteuk "yaaa... waeyo? Kau sakit?"

"animida.." gelengnya pelan.

Tapi jelas! Wajahnya sungguh menerangkan jika ada yang salah dengan tubuhnya. Sampai...

"eeurrgghhmmppt!!" cekatan ia menutup mulutnya dengan tangan lalu berlari dari tempat itu. Semua mata memandangnya tajam, menyelidik apa yang akan terjadi setelahnya..

'hoooek!!'

Mata Leeteuk membulat tajam. Telinganya tidak salah. Baru saja ia mendengar Donghae muntah?? Tak menunggu lama, ia menyusulnya..

Kamar mandi..

"Lee Donghae.. gwaenchana? Waeyo saeng??" Leeteuk memijat leher belakang Donghae pelan, membantunya mengeluarkan seluruh isi perutnya.

Eunhyuk dan Heechul rupanya tadi mengikuti jejak Leeteuk. Mengejarnya dan menyaksikan semua adegan itu di ambang pintu.

Setelah cukup lama dan dirasa tidak ada yang akan keluar lagi dari mulutnya, Leeteuk menuntun Donghae duduk di sofa.

Rasanya lemas.. bahkan kini ditambah pandangannya sedikit memutar membuat kepalanya pening. Donghae mengambil napas panjang untuk membuat tubuhnya stabil. Tapi percuma, ia sudah tak sanggup.. matanya sayu setengah terpejam, dan dia tahu kini para member sudah menatapnya seakan menunggu sebuah jawaban.

"hyung..." lirih Donghae.

"nde??" Leeteuk, Heechul, Yesung dan Kangin.. keempatnya menjawab bersama, tak jelas siapa 'hyung' yang di maksud.

"rasanya aku tidak bisa bergerak hyung.. kepalaku pusing.." ungkapnya pelan dan pasrah.

Ya. Tubuhnya benar-benar melemas.

"yaa... itu karena kau tidak makan!" bentak Eunhyuk.

"sudahlah Hyuk.." lerai Leeteuk "Hae-ya.. kau mau kekamar??" Donghae menggeleng, ia malah mencari posisi nyaman di sofa itu dengan mencoba berbaring.

"aku di sini saja.." katanya pelan dan hampir tak terdengar. Sepertinya tenaganya habis terkuras.

Dan..

Tiba-tiba..

"eeuuggh... appo..." rintihnya.

Leeteuk, untuk kedua kalinya membulatkan mata mendengar rintihan itu..

"mwo?? Hae.. apa yang sakit??"

"hyung... hiks! Perutku sakit.. perih.." adunya disertai isakan.

Kali ini bukan hanya Leeteuk. Mereka semua nampak dibuatnya panik seketika.

"hyung, bagaimana kalau kita bawa ke rumah sakit saja?" usul Siwon.

"sshiirrreeoo!! Jinjjjaaa shiirreeo!" rengeknya protes "hyung.. hajjima... jebal hajjimayo.. aarggh.."

"akan ku panggilkan dokter!" Kyuhyun kemudian berpikir cepat, ia tak tahan juga melihat hyungnya kesakitan seperti itu.

"eeuhmmpptt..!" kembali Donghae menutup mulutnya..

Sungmin berlari mengambil baskom. Ia tahu dongsaengnya merasa mual dan ingin muntah..

Dan..

Benar saja!

Donghae kembali memuntahkan isi perutnya yang hanya cairan bening saja. Melihat keadaannya yang seperti itu, mereka nampak ikut kesakitan. Leeteuk terlebih, ia tak rela melihat Donghae tersiksa karena sakitnya. Sementara yang lain berusaha membuat Donghae tenang..

"Hae, tahan sebentar lagi nde.." ucap Sungmin lembut. Wajahnya selalu bijak di saat seperti ini.. "Wookie.. buatkan minuman hangat.." pintahnya. Sepertinya ia mengambil alih tanggungjawab "Hyuk, ambilkan selimut dan bantal.. dan.. Kyu, kau sudah menghubungi uisanim?"

"nde, hyung..." satu jawaban ia dapat dari mereka yang namanya disebutkan tadi.

Donghae makin pasrah, merengek pun tak ada gunanya lagi jika begini.. yang jelas ia tak mau di bawa ke rumah sakit.

....

....

Menolak pergi ke rumah sakit bukan berarti bebas dari tusukan infuse di punggung tangannya. Donghae mengeryit tipis saat jarum itu menyentuh kulitnya. Padahal dia tidak sedang dalam keadaan sadar. Beberapa menit yang lalu sebelum usianim datang, ia sudah memejamkan mata lelahnya. Entah dia tidur atau memang tenggelam dalam alam bawah sadar.

Leeteuk dengan setia mengusap kening dongsaengnya bermaksud mengurangi sedikit rasa sakit.

"bagaimana keadaannya?" tanya Kangin.

"sepertinya kram perut yang membuatnya kesakitan tadi, selebihnya karena terlalu lelah dan tidak diimbangi dengan istirahat cukup.. apa dia belum makan sehari ini?"

"dia bilang tidak bisa mengunyah makanan.." celutuk Kyuhyun.

"tolong paksa dia makan, walau hanya sedikit.. jika di teruskan maka gejalanya akan lebih parah.. biasanya saat kita banyak pekerjaan, lalu lelah itu mempengaruhi nafsu makan padahal jika tidak makan pencernaan beresiko penyakit.."

"tapi, dia baik-baik saja kan?"

"nde, sejauh ini.."

"aah, gumapseumnida.." ungkap Siwon.

....

....

Leeteuk tak bersuara sejak tadi, ia hanya mampu menatap wajah yang tertidur pulas itu dengan tatapan penuh arti.

"Hyung, apa kita tidak memberitahu Donghwa hyung?" Eunhyuk tiba-tiba.

"nde, sebaiknya kau kirim pesan padanya.."

Heechul melihat jika ada yang berat diantara kalimat itu "jangan terlalu cemas.. dia baik-baik saja. Jangan sampai saat Donghwa hyung datang kita malah terlihat ketakutan.."

Ya. Itu benar. Mereka sebaiknya tidak panik. Toh, Donghae tidak apa-apa.

::

::

::

::

"eomma...." Parau Donghae yang baru saja membuka mata dan menemukan Nyonya Lee di sampingnya.

"nde, gwaenchana?"

"eomma..."

"wae??" usapnya lembut di kening putra bungsunya.

"aku haus..."

Begitu mendengar permintaan itu, ia berseru "Donghwa-ya.. ambilkan minum.."

Derap langkah Donghwa membuat Donghae semakin membuka mata "hyung, kau di sini?"

"Hyukjae menghubungiku tadi.. jadi aku dan eomma ke sini.. gwaenchana?" terangnya sambil membantu Donghae duduk untuk minum.

"nan..gwaenchana.." lirihnya "tapi rasanya aku lemas sekali.. tenagaku hilang hyung!"

"BABO!! Siapa suruh kau tidak makan? Yaaa.. kau ini sudah ajjuhssi..ajjuhssi.. kenapa masih seperti aegy??"

"eomma.... Hyung meledekku.." rengeknya mengadu "lagipula aku baik-baik saja.. kau tak perlu cemas hyung.."

"BABO!! Jeongmal baboya!! Kau bilang tak boleh cemas..?? bagaimana caranya? Katakan?" pukul Donghwa di kepala Donghae pelan.

"Teuk hyung..... Hwa hyung memukulku!" serunya tiba-tiba membuat leader member itu berlari kecil menemui mereka.

"kau mau tambahan pukulan dimana?"

"YAK, HYUNG!! EOMMA, MEREKA...eepphhmmmttt!!" Donghwa sudah membekap mulutnya lebih dulu sebelum teriakan itu menjadi.

"sudah.. sekarang kau makan nde.. eomma tadi membuat banyak makanan.. Donghwa bantu adikmu turun,."

Donghae menurut daripada ia di keroyok lagi..

::

::

Benar. Eomma Lee membuat banyak masakan ternyata.. bukan hanya untuknya tapi untuk semua member juga.

"eomma.. gumapseumnida.. karena eomma hari ini aku terbebas dari tugas.." seru Ryeowook.

"issh.. bilang saja kau memang sengaja Ryeooongguuuu..."

"Hyuk hyung.. lagi pula masakan eomma lebih enak dari punyaku.."

"kau memujinya??"

"ya... sudahlah, cepat makan.. setelah ini kami harus pulang dan tolong jaga uri Donghae nde.."

"nde eomma.." sahut Leeteuk.

Mendengar kata pulang, Donghae langsung bergelayut di lengan Donghwa, menyandarkan kepalanya di bahu sang hyung, manja.

"apa kau ingin ikut kami pulang saja?"

Donghae menggeleng, ia akan lama sembuh jika di rumah. Karena ia lebih senang jika banyak teman di sampingnya. Ya.. di dorm, ia bisa berteriak pada member yang lain dan kemungkinan cepat sembuh itu ada.

"aku akan di sini.. eomma dan hyung tenang saja.."

"arrata.. kalau begitu habiskan makanmu.."

"nde eomma.."

::

::

::

::

Setelah eomma dan hyungnya pulang, dan beberapa member lain melanjutkan pekerjaannya, Donghae menghempaskan dirinya di sofa sambil menemani Kangin menonton acara TV.

"kau tidak ada jadwal hyung?"

"eobsoyo.. waeyo?"

"ani.."

"kau sudah tidak pusing lagi? Atau mungkin perutmu sakit?" tanya Kangin sambil sedikit melirik ke arahnya.

Donghae hanya mendesah "sedikit.. tapi tidak apa, aku yakin akan sembuh sebentar lagi.."

"nde, kuharap begitu.. jadwal kita banyak Hae.. jangan sampai kau seperti ini lagi.. kau tahu kan, agency akan selalu menuntut kita untuk sehat.."

Tlaakk!!

Sungmin meletakkan teh gingseng hangat di atas meja..

"minum dulu, masih hangat.." ujarnya memotong pembicaraan keduanya "Kangin hyung benar..jika kau begini lagi, kami yang repot Hae.. kasihan Leeteuk hyung juga."

"arraseo hyung.." jawabnya serius "eoh.. aku tidak melihat Eunhyuk.."

"ah.. nde, dia tidak sempat pamit padamu.. sedang ke Sukira dengan Ryeowook dan Shindong.."

"jadi hanya kita yang di dorm?"

"nde, kau butuh sesuatu?"

Donghae kembali menggeleng..

"kau mau ke kamar saja, sepertinya kau memang masih sakit.."

Donghae melirik Sungmin.. lalu dengan rengekannya.. "hyung, bisa aku tidur di pangkuanmu??" itu yang jarang ia lakukan. Tapi..

"err.. baiklah.."

Tak menunggu lama, ia sudah bergelung di pangkuan Sungmin dan bersiap memejamkan mata. Rasanya nyaman walau mungkin tak senyaman Leeteuk. Tapi tetap ia menikmati hingga akhirnya berhasil tidur nyenyak.

Kangin hanya melihatnya sebentar-sebentar.. sudah biasa bagi mereka jika seperti itu.

"aku tak menyangka, hidup sekian lama dengan kalian semua... memiliki saudara baru.."

Sungmin mencerna pernyataan Kangin "nado hyung.. aku.. sebenarnya jarang melakukan ini pada dongsaengku sendiri.."

"itulah.. apa yang tidak pernah kita lakukan dengan mereka, kita melakukannya di sini.. bukankah itu aneh?"

Haha..

Keduanya saling diam merenung..

Ya.. sekian tahun tinggal bersama, makan bersama, tidur bersama, pergi bersama, sedih dan bahagia bersama.. saling menguatkan.. saling tahu keburukan dan kebaikan masing-masing.. bertengkar.. ribut.. akur.. sudah mereka lalui..

"Kangin hyung.." panggil Sungmin "saranghae.."

Kangin hanya tertawa mendengarnya. Begitu lucu di telinganya walau ia tidak menolak..

Sungmin ikut tertawa, sambil ia mengusap pelan kepala Donghae.. "saranghae Lee Donghae.." lirihnya pelan pada Donghae juga.

::

::

Jika memang rasa sakit itu justru semakin mengeratkan mereka. maka siapapun akan rela merasakannya..

Donghae, tak akan pernah menyangka dan tahu..

Sakit yang dialaminya, membuat hubungan mereka semakin erat saja.. semakin saling menjaga dan mengingatkan..

Semoga..

Semoga semuanya tetap begitu..

Selamanya..

-FIN-


Continue Reading

You'll Also Like

25.2K 5.4K 18
Kalau aku bilang, kenal sama kamu adalah suatu keberuntungan yang sangat aku syukuri. Apa kamu akan tetap memilih pe...
247K 21.3K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
11.7K 1.6K 16
Buku ke 11, season ke 10 💖 allaahumma bariklahum. Doain terus!!! 😎😎😎
20.8K 4.3K 21
intip lika-liku persahabatan antara Bobby dan Bima, si Double B.