WSG + Crossover

By MAlfharizy

110K 2.8K 819

Setelah dipikir-pikir, cerita ini banyak mengandung unsur E. Jadi, aku ingatkan cerita ini boleh dibaca untuk... More

RENCANA PERTAMA: PERKENALAN PRIA
RENCANA KEDUA: TERANGSANG?
RENCANA KETIGA: CHUUNIBYOU
RENCANA KEEMPAT: TSUNDERE
RENCANA KELIMA: BENTO DAN MANTRA
RENCANA KEENAM: LOLI
RENCANA KETUJUH: PERTANDINGAN
RENCANA KEDELAPAN: BERANI?
RENCANA KESEMBILAN: MUSIM PANAS
RENCANA KESEPULUH: BIKINI!
RENCANA PENYELESAIAN: KECEMASAN
RENCANA SPESIAL PERTAMA: PEMANDIAN AIR PANAS
RENCANA SPESIAL KEDUA: TIDUR DENGAN DUA LOLI
RENCANA SPESIAL KETIGA: PESTA PIYAMA PARA GADIS
RENCANA SPESIAL KEEMPAT: PANJANG
RENCANA SPESIAL KELIMA: FESTIVAL MUSIM PANAS
RENCANA SPESIAL KEENAM: INGIN MELAKUKANNYA
RENCANA SPESIAL KETUJUH: MERAYAKAN
RENCANA SPESIAL KEDELAPAN: KERETA
RENCANA SPESIAL KESEPULUH: MATA QREN
RENCANA SPESIAL KESEBELAS: KEMENANGAN
RENCANA SPESIAL KEDUA BELAS: IDE PENAMPILAN
RENCANA SPESIAL KETIGA BELAS: BAGAIMANA?
RENCANA SPESIAL KEEMPAT BELAS: DI TENGAH MUSIM GUGUR
RENCANA SPESIAL KELIMA BELAS: MENCOBA LAGI
RENCANA SPESIAL PENYELESAIAN: RENCANA
SPESIAL BONUS: MALAM PERTAMA SETELAH MENIKAH
KALIMAT PENUTUP

RENCANA SPESIAL SEMBILAN + CROSSOVER: KETENTUAN

2K 51 15
By MAlfharizy

Peringatan!

Cerita ini mungkin banyak mengandung hal-hal 17+ (bukan H). Mungkin cerita spesial ini akan lebih vulgar dibanding episode sebelumnya, jadi pastikan membaca sesuai usia...

Tambahan, episode kali ini adalah episode crossover... penasaran dengan cerita apa dan dari siapa? Baca saja dulu.

##########################################################################

Setelah beberapa jam di kereta, akhirnya mereka sampai juga di kota. Mereka memutuskan berjalan-jalan sebentar sebelum ke hotel dan makan malam. Setelah puas berjalan-jalan, mereka ke hotel... kali ini bukan milik sekolah. Walau begitu, mereka mendapatkan kamar rahasia, tentu saja ini berkat campur tangan dari pihak sekolah.

Qren sekarang sedang bersandar di atas ranjang hotel ini. Pria yang matanya terlihat seperti tertutup itu bukan sedang bersandar menunggu hari esok, melainkan memikirkan tingkah pacarnya bernama Kurumi yang akhir-akhir ini terkesan 'berani'. Padahal saat pertama kali bertemu Kurumi adalah gadis yang takut dengan laki-laki, kemudian berubah menjadi gadis polos bertubuh kecil, lalu pacar Qren, dan sekarang menjadi gadis kecil 'berani' yang disebabkan oleh hasutan kakaknya bernama Kirara.

Sebenarnya yang dipikirkan oleh Qren bukanlah Kuruminya, tapi tingkahnya. Sejujurnya Qren senang sekali melihat Kurumi yang lebih memperhatikannya dan menunjukkan rasa cintanya. Tapi, itu terlalu berlebihan dan terkesan terburu-buru. Qren ingin hubungan mereka perlahan-lahan menjadi lebih baik, mudahnya Qren tidak ingin jalan pintas tapi jalan biasa.

"Apa yang harus aku lakukan?" gumam Qren.

Lalu, terdengar suara ketukan pintu. Qren pun bangun, turun dari ranjang, berjalan mendekati pintu, lalu membuka pintunya. Seorang gadis kecil dikenal sebagai Kurumi menggunakan kemeja putih yang kebesaran, dan tidak menggunakan celana sehingga terlihat seluruh kaki kecilnya yang mulus dan seksi. Tentu Qren langsung terkejut melihat hal itu.

Tapi, rasa terkejutnya bertambah dengan tiba-tibanya Kurumi masuk kamar begitu saja. Kurumi berlari ke arah ranjang, sambil menarik lengan Qren. "Ku-Kurumi-chan?" bingung Qren yang wajahnya sudah memerah.

Kurumi tidak menjawab, dan hanya menundukkan kepalanya. Tiba-tiba, kedua tangan kecilnya mendorong tubuh Qren, otomatis Qren terdorong jatuh di atas ranjang. Kurumi pun naik ke atas ranjang, tepatnya ke atas tubuh Qren. Kurumi duduk di atas bawah perut Qren, membuat 'benda' Qren yang tertutupi celana harus mengeras.

"Q-Qren-san... aku... tidak tahan lagi... Aku ingin melakukannya dengan Qren-san," ucap Kurumi yang wajahnya sudah memerah dan terlihat sangat erotis.

"Tu-Tunggu, Kurumi-chan! Apa maksudmu?!" Walau sebenarnya Qren mengerti maksud dari Kurumi, tapi dia merespon begitu karena kaget.

Kurumi tidak menjawab, tapi kedua tangannya sibuk membuka kancing kemeja putih yang menyelimuti tubuh kecilnya. Dengan cepat, Qren menggerakkan kedua tangannya untuk menangkap tangan Kurumi. Akibatnya, Kurumi terkejut dan menghentikan melepaskan kancing kemeja.

"Ke-Kenapa... Qren-san menghentikanku?" heran Kurumi.

"Aku tidak bisa melakukannya!"

"Ta-Tapi... Qren-san bilang kita akan melakukannya di tempat yang seharusnya... Kita sudah di atas ranjang, tidak ada siapa-siapa, dan bukan di depan umum atau tempat yang ramai atau tempat suci."

"Te-Tetap saja aku tidak bisa..."

"Aku sangat ingin melakukannya dengan Qren-san."

"Aku bilang TIDAK BISA!!"

Berkat bentakan itu, Kurumi langsung memasang wajah terkejut sekaligus syok berat. Bentakan yang bisa terdengar sampai ke kamar sebelah, tentu membuat Kurumi terkejut. Tapi bukan itu masalahnya, melainkan jawaban yang terlontar dari kekasih hatinya, Qren.

Perlahan air mata keluar dari mata Kurumi. "Q-Qren-san... tidak mencintaiku lagi..."

"Ku-Kurumi-chan, a-a..."

"KAU TIDAK MENCINTAIKU LAGIIII!!!" Kurumi menepis kedua tangannya, membuat tangan Qren yang sedari tadi memegang tangan Kurumi terlepas dengan keras. "AKU BENCI QREN-SANNNN!!! BAKAAAAA!!!" Dengan penuh amarah, Kurumi mendorong tubuh Qren dan berlari keluar dari kamar.

Qren yang harus terbaring lagi akibat dorongan Kurumi, terdiam mendapatkan luka yang sangat sakit sekali. Sebenarnya bukan akibat dari dorongan keras yang membuat kepala bagian atas terbentur dinding yang menempel di samping kasur, tapi kalimat yang dilontarkan Kurumi. Qren benar-benar terkena ribuan... jutaan ribuan pedang tajam yang menusuk ke jantungnya.

"Kurumi-chan..." panggil Qren lemah.

***

Seperti layaknya zombie yang hidup kembali dari kematiannya, orang yang kehilangan rohnya, hantu yang mati secara tragis dan gentayangan karena tidak tenang... itulah kondisi Qren sekarang. Berjalan bungkuk menuju atap hotel ini, dengan langkah yang pelan. Dia berusaha untuk menenangkan pikirannya yang sudah terbilang hancur lebur atau tidak berkeja dengan baik atau apalah yang bisa mengungkapkan dirinya sedang keadaan kacauuuu sekali.

Setelah membuka pintu, Qren bisa melihat langit hitam seperti hatinya sekarang... Ah, itu hanya perumpamaan, bukan berarti hati Qren itu warnanya hitam... Eh, aku juga tidak tahu sebenarnya hati itu berwarna apa? Apakah merah seperti jantung atau hitam seperti hati sapi? Entahlah, pokoknya seperti itulah keadaan Qren sekarang.

Perlahan Qren berjalan, ke tepi atap. Sekarang, Qren bisa melihat beberapa bangunan yang bersinar dengan warna yang berbeda-beda, bahkan warna lampu kendaraan pun dapat dilihat. Hembusan angin dapat dia rasakan, dingin menyerang tubuhnya. Walau begitu, Qren tidak mengeluh kedinginan, karena dia lebih merasakan apa yang namanya 'sakit hati'.

Ternyata, bukan hanya dia saja yang berada di atap itu. Seorang gadis kecil bergaun putih, dan rambut coklat panjang. Sepertinya gadis kecil itu sedang dalam masalah yang membuat hatinya terluka atau membuat pikirannya kacau balau, buktinya gadis itu menundukkan kepalanya seperti kepalanya terkena beban. Qren bisa mendengar suara gadis kecil itu, tapi tidak jelas karena jarak mereka cukup jauh. Melihat gadis itu, Qren merasakan iba... ada aura kesedihan yang lebih dalam dibanding yang dialami diri Qren. Bahkan Qren berpikir gadis itu akan terjun untuk kabur dari masalah yang dihadapi.

Ternyata hal yang dipikirkan terjadi, tiba-tiba gadis kecil itu mengangkat kakinya untuk keluar dari atap hotel... Mudahnya dia terlihat seperti ingin terjun ke bawah. Tentu Qren langsung berlari dan menggenggam lengan kecil gadis itu.

"Kabur bukanlah pilihannya!!" bentak Qren. Dia menarik gadis itu sedikit menjauh. "Apa kau bodoh?! Kau mau mati?!!" bentak Qren lagi.

Tentu gadis itu terkejut, dibentak oleh orang asing, ditambah mata Qren yang sipit dan wajahnya yang terlihat kesal membuatnya mengerikan. Kalau saja yang sekarang dihadapannya adalah anak kecil pasti anak itu akan menangis keras sebelum Qren membentak. Tapi, beda dengan gadis kecil ini. Gadis kecil ini hanya menatap Qren dengan kaget... itu hal yang wajar, tapi bisa dipastikan dia bukanlah anak kecil, tapi seorang perempuan berukuran kecil.

"Sebelum melakukan sesuatu, pikir dulu akibatnya! Kenapa kau sampai ingin terjun dari hotel setinggi 20 lantai ini!? Ketika aku mencoba untuk mendinginkan kepalaku di atap, ternyata ada orang selain diriku. Awalnya aku melihatmu dari jauh karena aku bingung apa yang ingin kau lakukan di atap dan berpikir kalau kau juga sedang ingin mendinginkan kepala, tapi ternyata kau ingin terjun!? Jangan bercanda!" bentak Qren kesekian kalinya.

"Bercanda? Aku tidak bercanda! Aku serius!" jawab gadis itu dengan keras.

"...Jangan menyia-nyiakan nyawamu! Hidup itu hanya sekali! Sekali kau mati, kau tak akan bisa lagi... Mati itu...!"

Mereka berdua saling memperlihatkan tatapan tajam, memperlihatkan keseriusan dari ucapan mereka... Walau, memang Qren itu sipit, tapi dari kerutan alisnya bisa dipastikan dia menatap tajam ke arah gadis itu... versinya.

"Ah... maaf." Qren tidak mengerutkan alisnya lagi, terlihat seperti biasa. Itu tandanya dia sudah kembali tenang. "Sebenarnya, aku pernah merasakan bagaimana rasanya hampir mati. Aku dulu pernah mengalami kecelakaan mobil saat aku masih kecil, dan aku ketakutan karena semuanya menjadi gelap. Aku berpikir aku mati saat itu, tapi ternyata itu hanya karena kelopak mataku hampir tak berfungsi lagi. Aku terus berpikir kalau kematian itu menakutkan, itu sebabnya aku menasehatimu begini."

"Daripada kau mengurusi urusanku, uruslah urusanmu sendiri," ucap gadis itu tepat sasaran.

Tentu Qren yang mendengar itu, membuat dia kembali lagi ke ingatan tentang masalahnya dengan Kurumi... padahal tadi dia sempat melupakannya. Namun, Qren kembali lagi harus kaget, karena gadis itu kembali melangkahkan kakinya ke tepian. Sekali lagi, Qren menghentikannya dengan memegang lengan kecil gadis itu, lalu menariknya kembali.

"Mana mungkin aku bisa membiarkan orang bunuh diri begitu saja! Meski aku tak mengenalmu, aku tetap tak akan membiarkanmu bunuh diri begitu saja! Setidaknya ceritakan dulu semuanya pada seseorang sebelum memutuskan hal bodoh seperti itu!" Qren kembali membentak.

Gadis itu melihat ke arah Qren, dengan matanya yang terlihat sedikit berkaca-kaca dan pipinya sedikit memerah. "...'bodoh'? Aku sudah tahu itu, tapi apa yang harus aku lakukan?!" balas gadis itu. "Sudah kuduga... tidak ada laki-laki yang sebaik Karuto bagiku..." Perlahan dia menangis dengan keras setelah mengucapkan dan menyebutkan nama asing bagi Qren.

Tentu Qren yang mendapatkan jawaban dengan isinya ada nama orang asing baginya, ditambah tidak terlalu tahu masalah gadis itu, hanya bisa diam menatap gadis itu menangis dengan keras. Bukan masalah volume tangisan gadis itu yang mengganggu pikiran Qren, tapi nada tangisan gadis itulah masalahnya. Seolah gadis itu mengalami penderitaan yang lebih berat dibanding masalah Qren.

"Aku tak tahu kenapa... tapi, terima kasih," ucap Qren tiba-tiba.

"Eh?"

"Melihatmu seperti ini, membuatku sadar akan apa yang aku harus lakukan sekarang. Aku tak boleh diam saja, tapi aku harus mengatakan semuanya, tak peduli apa yang akan dia pikirkan terhadapku." Qren berdiri dekat dengan pinggiran gedung. Dia bersender di pagar sambil berteriak dengan keras "AKU INI LOLICON!!! TAPI DIBANDING ITU, AKU INI KURUMICON!!!"

Gadis yang mendengar pernyataan menjijikan itu, menghentikan tangisannya dan memasang wajah bertanya-tanya. Namun begitu, Qren tidak merasa risih atau malu dilihat seperti itu setelah mengucapkan pernyataan yang selama ini dia cari-cari di dalam hatinya... walau bagi gadis itu menjijikan, tapi bagi Qren itulah pernyataan yang sangat indah.

"Namaku Otonashi Qren. Untuk sekarang kamu harus menenangkan diri dulu. Ada beberapa perempuan yang ikut menginap di sini bersamaku, sebaiknya kamu pergi ke kamar mereka dan cobalah untuk menenangkan diri."

Gadis itu diam seribu bahasa dan memasang wajah sedikit ketakutan, tentu wajar saja karena tadi dia mendengar ajakan yang mencurigakan. Apalagi diajak oleh laki-laki asing, berpenampilan aneh dengan tambahan 'mencurigakan', yang lebih parahnya adalah tadi dia menyatakan dirinya sebagai 'lolicon'. Wajarlah, gadis itu diam dan ketakutan.

"Ayo, di sini dingin, apalagi kau memakai baju tipis seperti itu."

"A-Aku nggak mau ikut sama lolicon..."

"Apa itu hal yang harus kau katakan sekarang?! Aku benar-benar tersakiti sekarang!!"

Qren pun memaksa gadis itu untuk ikut dengannya masuk ke dalam, tapi tentu gadis itu melawan. Walau pada akhirnya gadis itu menurut dan masuk ke dalam. Mereka pun turun menuju kamar yang dimaksud oleh Qren. Tapi, sebuah kejutan terjadi. Saat di lorong, mereka bertemu dengan gadis kecil bernama Kurumi. Kurumi sudah mengenakan piyama pink bermotif kelinci.

Kurumi menatap bingung ke arah mereka dengan matanya yang sudah terlihat bengkak akibat menangis. Qren yang bertemu dengan Kurumi secara mendadak, merasa kesulitan menjelaskan situasi yang terjadi. Ditambah, di pikiran Qren, dia takut kalau Kurumi akan cemburu telah membawa gadis kecil asing yang terlihat manis.

"Ah, Kurumi-chan, kebetulan sekali, aku-"

"Qren-san, bakaaa!!"

Dengan cepat Kurumi menarik lengan gadis kecil yang berdiri di samping Qren tadi, membawanya masuk ke dalam kamar sebelah. Terdengar suara pintu dikunci, dan itu membuat Qren gelisah.

"Oy, Kurumi-chan!"

"Diam, baka!!" jawab Kurumi kesal.

Qren terus mengetuk pintunya berulang-ulang, berharap dibukakan pintunya oleh Kurumi. Dia ingin sekali menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi tadi. Tapi, tetap saja pintunya tidak dibuka juga. Akhirnya Qren pun menyerah, dan berhenti mengetuk pintu.

"Aku tak memintamu mau mendengarkanku sekarang, tapi bisakah kau merawat gadis itu? Besok, temui aku di atap jam 6 atau 7 malam. Aku akan menjelaskan semuanya... Tentang perasaanku, tentang keganjalan di hatiku... Semua tentangku!" Qren pun pergi, meninggalkan pintu yang di baliknya seorang gadis yang dia sangat sayangi berada. Dengan langkah terkesan sedikit terburu-buru, dia berjalan menuju kamarnya.

"Kuharap, keputusanku akan memperindah dunia yang kulihat dengan mataku yang sebenarnya."

#######################################################################

Hallo, bagaimana ceritanya? Ada yang aneh? Mungkin ada yang merasa, kok malah jadi ada feel-nya? Terus, siapa gadis kecil yang berada di atap hotel itu? Mau tahu jawabannya, baca saja cerita dari temanku bernama Karuto... (sebutanku, nama aslinya aku enggak tahu :v)

Judul: Occult no Yatsura to Issho no Nichijou

Genre: Teen fiction, comedy, harem, japan, lightnovelindonesia, romance, sci-fi, slice-of-life, supernatural.

Penulis: AsakaraYoruto

Genre:

"Kehidupan Sehari-hari Bersama Mereka yang Occult""Everyday Life with Those Occults"Menceritakan tentang kehidupan yang sangat tak biasa di kediaman Ryuuo.

Ryuuo Karuto adalah anak SMA biasa, tapi sangat blak-blakan dan juga baik hati. Dan entah kenapa, dia selalu didatangi dan selalu menerima tamu-tamu yang 'occult', dan juga tiap pertemuan ada dramanya masing-masing. Gimana kehidupannya bersama mereka?

Jujur saja, kehidupan mereka penuh warna, juga canda dan tawa, terkadang juga ada tangisan dan amarah, dan lain-lainnya seperti pelangi. Ikuti drama rom-com , sci-fi, dll mereka yang penuh warna!

Terima kasih perhatiannya, salam dariku. :)

Continue Reading

You'll Also Like

3M 149K 62
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
265K 12.2K 42
#1 at 24 may 2018 Aku seorang gadis cantik yang digilai banyak pria, namun sebenarnya aku hanyalah gadis simpanan yang berbeda dengan gadis simpanan...
153K 9.7K 23
+19 Bella yang kala itu sedang banyak masalah bertemu dengan Dhea. Dhea yang awalnya dia fikir laki-laki karena penampilannya, mengambil foto tanpa s...
2.3K 162 10
Tell me without anyone knowing