Flutter ✔ ✔

By yourkidlee

811K 108K 11.3K

#NEWVERSION - "Aku sukanya dari dulu. Kamu sukanya nanti dulu." Awalnya kenalan karena bisnis, lama-lama kok... More

Prolog: Mauryn dari X-4
Chapter 02: The Best Day Ever?
Chapter 03: Nino vs Jinwan
Chapter 04: Pasutri X 4
Chapter 05: Chua
Chapter 06: Pipi Merah
Chapter 07: Teori
Chapter 08: Empat Detik
Chapter 09: Drama Teman
Chapter 10: Salah Paham?
Chapter 11: Badmood
Chapter 12: Teh Botol Candra
Chapter 13: Taktik Candra
Chapter 14: Sang Penyelamat
Chapter 15: Bunga Asoka [END]
Finally,

Chapter 01: Jaylani Ahmad

65.1K 8.3K 920
By yourkidlee


Jinwandi Jaylani Ahmad atau lebih suka dipanggil Jay adalah cowok paling mungil di kelas 11 MIPA 3.

Wajahnya menggemaskan seperti masih SMP, dengan kerlipan polos dan tai lalat kecil di ujung matanya yang khas. Masih banyak yang tidak percaya Jay adalah yang tertua di kelas, bahkan satu tahun lebih di atas usia rata-rata teman-temannya.

Di kelas 2A3, tiap muridnya selalu punya keunikan yang membuat mereka terkenal. Cowok satu ini pun juga. Punya jiwa bisnis yang sangat kuat dan mendarah daging sangat kental membuat Jay dikenal hampir seantero sekolah.

Ia tidak merasa malu dipanggil sista-sista olshop asal barangnya jadi diorder, jangan hit n run. Bisa misuh-misuh sampe semingguan.

Dari SD Jay sudah biasa berjualan. Keluarganya pemilik grup bisnis. Ayah dan ibunya yang menjabat sebagai bos memang lebih sering di rumah, tapi juga tetap bekerja dengan membangun toko serba ada di depan rumah.

Jay juga dikenal sebagai anggota Rohis, Rohani Islam. Di akhir istirahat pertama biasa dijumpai di masjid untuk sholat Dhuha, sementara di awal istirahat kedua juga di masjid untuk sholat Dzuhur. Dulu di Taman Sari, kompleknya, ia juga dipilih menjadi Ketua Remaja Masjid Taman Sari.

Sayang, karena pergaulan ketika masuk kelas sebelas si anak rohis ini membanting stir ingin menjadi badboy yang garang dan keren.

Nggak tau ilham dari mana tiba-tiba cita-citanya menjadi seperti itu.

Padahal Jay liat anak seusianya ngerokok aja dia udah natap prihatin sambil mikir, 'itu duit buat rokok padahal bisa ditabung untuk beli barang lain yang lebih berguna. Kenapa sih mereka nggak sadar sebatang rokok itu borosnya minta ampun?'

Kadang kalau diajak bolos sama Jevon buat ke warnet aja Jay bakal bilang, 'elu aja, gue mau ngerjain soal LKS.' Padahal mah, nggak ada tugas dari guru. Jay pengen aja belajar.

Karena itu dia juga masuk jejeran anak pintar di kelas, jadi saingan utama Hanna dan Alveno, dua anggota olimpiade sekolah.

Jay dikenal sebagai anak yang lurus. Nggak neko-neko walau dia sering bilang, 'panggil gue Jay, biar kesannya badboy keren.'

Kalau sekali anak paud ya anak paud, gitu kata Yoyo.


Imut, pinter, rajin, pekerja keras, sederhana, alim, apa yang kurang?

Kalau ditanya ke 2A3, jelas mereka kompak menjawab: "Kewarasan."


Jaylani Ahmad kalau udah digabung sama Hanbin, Yoyo, Jevon, Juan, ataupun Bobi. Yaudah. Buyar keimutannya yang menggemaskan itu. Bahkan tak jarang Jay jadi back dancer Rosi kalau cewek jangkung itu udah kumat dangdutan.

Semakin lama bersama 2A3, Jay makin random. Ada aja celetukan-celetukannya yang nyampah. Ada aja kelakuannya yang pengen ditabok.


Dan kalau urusan jualan, Jaylani Ahmad juga makin di depan. Semakin percaya diri dengan usahanya.



Seperti hari ini.


Setelah mendapatkan Jiyo, si teman kelasnya yang keluarganya punya toko di Jl Adira C III untuk membangun online shop bersama, Jay juga mendapatkan anggota baru.

"Gimana Faili?" tanya Jane membuat Jay di mejanya menoleh. Jane tersenyum lebar dengan riang, setelah tadi memperkenalkan Faili ke depan Jay dan Jiyo, setuju dengan kerja sama mereka.

"Hm, bagus kok," Jay merunduk lagi. Melihat buku coretan Faili yang tadi diserahkan. "Sayang nih kalau nggak pake brand, Jane."

"Pelan-pelan aja, kan baru mulai," kata Jane mengernyitkan kening kurang setuju.

"Ck, kalau ada brandnya harga bisa tinggi. Ini kan karya original, masa judulnya kaos sablon doang," kata Jay tak setuju. "Faili punya banyak nih designnya."

Jane merapatkan bibir, "Elu mah ngegas banget. Faili kan juga baru mulai nih, nggak tau apa-apa soal bisnis. Ajarin dulu," ucapnya membuat Jay jadi mengangkat alis.

"Iya juga sih," ucap cowok itu meringis. "Biar keliatan niat gitu loh, nggak setengah-setengah."

Jane tertawa, "yaudah semangat. Tapi jangan aneh-aneh ya, Faili anaknya iya iya aja. Awas lo nggak bagi rata hasil," ancam Jane membuat Jay mengulum bibir ke dalam.

"Iye iye emang gue sesetan itu," kata Jay tenang. Jane mengangguk percaya, kemudian berbalik karena guru sudah datang ke kelas mereka.

Jay memasukkan buku Faili ke laci meja, tapi berganti jadi meraih hapenya. Ia menuliskan chat.


Jay: Fai, gimana? Udah diomongin sama temennya?

Faili: belum kak, anaknya lagi gak di kelas

Faili: pulang sekolah juga kayaknya gak sempet

Faili: kak jay mau langsung aku kasih id linenya nggak?

Faili: aku kayaknya gak tau jelasin gimana hehe

Jay: yaudah sip

Jay: nanti siang gue chat

Faili: oke ^^


**


Jay kembali ke kamar setelah selesai makan. Ia meraih hapenya, mendapat chat dari Faili. Cowok itu diam sejenak, kemudian menyentuh kontak yang Faili kirim. Jay ingin menyentuh tanda 'add' namun meragu. Ia berpikir sesaat, lalu hanya membuka chatroom.


Jay: test


Cowok itu menaruh handphone kembali, berdiri dan melangkah keluar kamar karena namanya dipanggil sang kakak.

Jay pasrah saja disuruh membantu cuci mobil. Namun baru mengambil selang air, mata kecilnya melihat sosok gadis cantik berjalan di trotoar depan rumahnya. Ia buru-buru melempar slang begitu saja, berlari ke pagar.

"HEI CHUA!"

Gadis berambut panjang yang berjalan bersama anjingnya itu terkejut dan menoleh. Wajahnya tersenyum riang. "Eh, Kak Jinwan."

Syahira Syua Winata, atau biasa dipanggil Chua adalah temannya sejak kecil. Adik dari Yoyo si teman kelasnya ini saat menginjak puber di masa SMP memang berubah, membuat Jay makin lama jadi tertarik. Apalagi saat jadi murid SMA Chua benar-benar merawat diri, lebih berdandan dengan cantik. Walau sayang Chua tak masuk EHS seperti abangnya, tapi ke sekolah jurusan SMK.

Jay menyeringai, "Sendirian aja?"

"Hm? Ini sama Koko kok," katanya mengacungkan anjing putih Pomerania sambil meringis. "Nemenin dia jalan-jalan keliling komplek."

"Hm... padahal gue bis—"

"IWAN MANA AIRNYA!??!?!?!"

Jay langsung merapatkan bibir, sementara Chua menoleh ke arah halaman rumah, lalu tertawa kecil melihat Jihan si imut itu sudah mengamuk dan berkacak pinggang. Cewek yang rupanya hampir sama seperti Jay, hanya pipinya lebih bulat dan bulu mata lebih lentik. Jihan yang sudah berusia 22 tahun itu nyatanya masih terlihat seperti anak SMA karena fisiknya.

"Eung... kayaknya Kak Jinwan harus kesana deh," kata Chua tertawa geli, memanggil nama akrab Jay di komplek. "Pulang dulu ya kak," pamitnya membuat Jay tersenyum pahit. Chua sempat melambaikan tangan kecil anjingnya ke arah Jay, lalu tersenyum manis sebelum beranjak pergi.

"IWAAAAANNN!!!!!"

Jay yang baru akan memandangi kepergian gadis kecil itu langsung menggeram sebal dan berbalik, "IYA INI DATANG IYA!"



Selesai menyuci mobil, dengan baju setengah basah Jay memasuki kamar kembali. Ia membuka kaos basahnya, melempar asal. Lalu meraih hape di meja kamarnya. Pemuda itu mengernyit, melihat belum ada balasan dari adik kelasnya tadi si teman Faili.

Pemuda itu melempar tubuh ke atas ranjang, membuka poto profil gadis itu. Alisnya terangkat, melihat pipi bulat dengan mata sipit yang menggemaskan.


Tanpa sadar, bibir Jay tersenyum.

"Cantik juga..."











Kim Jinhwan as Jinwandi Jaylani Ahmad, 11 MIPA 3


Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 324K 40
Seru kali ya kalau kita punya seseorang yang minat dan cara berpikirnya sama persis kayak kita. Tapi, dimana letak serunya kalau apa-apa sama melulu...
1.9M 215K 27
Series Kelima #2A3Series - "Susah ya naksir sama cewek gamon tuh." Yohandar Winata tak pernah tau sejak kapan ia menaruh hati pada Hanna Reissya, si...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

1.9M 103K 57
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
2.4M 196K 22
Keluarga harmonis, teman-teman selalu ada di sampingnya, paras cantik, bahkan otak yang terbilang cerdas. Semua dimiliki oleh Judy. Apa pun yang kam...