==============================================================================
Siang ini aku akan ke kantor polisi, karena tadi pagi Dani memberiku informasi mengenai kasus 6th lalu. Semoga aku mendapatkan ada kabar baik.
“ siang raffael, setelah diselidiki beberapa orang yang kau curigai. aku menemukan kejanggalan pada peristiwa 6th lalu.” ujar dani salah satu teman'ku yang berprofesi sebagai polisi.
“ apa yang kau temukan dan??” tanyaku.
“ setelah team'ku menyelidiki ke tempat kejadian serta dirumah sakit ketika nayla melahirkan, aku..” dani menggantungkan kalimatnya.
“ tsk...cepat'lah.” ujarku tak sabar.
“ lebih dari satu orang, raf. Dan mereka sangat bersih melakukan'nya” ujar dani.
“ apa orang-orang yang kucurigai ada hubungannya??” tanyaku lagi.
Dani menggeleng. “ tidak sama sekali. Mereka punya alibi yang cukup kuat pada saat peristiwa itu terjadi.
“ benarkah?” ucapku kecewa.
“ bahkan..” ini sudah yang kedua kalinya dani menggantungkan kalimatnya.
“ bahkan apa, dan?” ucapku tak sabar.
“ entahlah, aku juga masih belum jelas” sahutnya kemudian.
Aku mengacak rambutku gusar. Kapan ini semua selesai??
“ aku mohon dengan sangat bantuan'mu ya, dan” ucapku dan beranjak dari kursi.
“ oya, sebenarnya ada yang ingin sekali kutanyakan padamu, raff” ucapan dani membuatku mengurungkan niatku untuk segera pergi.
“ apa?” sahutku.
“ kemana kau waktu peristiwa itu terjadi?” aku menatap dani dengan tingkat keheranan luar biasa.
“ aku dikirim ke New York oleh salah satu sahabatku. Dan bukan'kah aku seorang buronan?” jawabku.
“ buronan?? memangnya kau melakukan apa?” pertanyaan dani kali ini semakin membuatku heran.
Aku menceritakan perihal dulu sewaktu aku tiba-tiba terbangun diapartemen'ku di New York.
“ raffa, apa kau lupa punya teman seorang polisi?” suara dani terdengar kesal.
“ aku sama sekali tak berfikir kearah sana. Saat itu aku benar-benar panik, dan” jawabku.
“ artinya Nando bisa saja salah satu otak dari semua peristiwa ini. Tapi nando bersih sekali, raff. Aku sudah menyelidikinya” ujar dani.
“ tsk, cobalah kau selidiki lagi. Aku sangat ingin tahu siapa dibalik semua ini!!” ujarku geram.
“ bersabar'lah sebentar, raff” dani menepuk bahuku mencoba menenangkan.
“ aku sudah cukup bersabar. Apa aku harus melakukan'nya sendiri tanpa bantuan polisi???” ujarku semakin kesal.
“ jangan gegabah, raff. Aku yang akan membantumu. Aku janji” dani menepuk bahuku lagi.
“ aku pulang. Terima kasih atas bantuan'mu” ucapku dan meninggalkan kantor polisi.
***
Nayla, maaf'kan aku. Ini semua karena obsesiku yang mencintaimu. Sampai aku tega mencelakai'mu dan juga keluarga'mu. Tapi aku bersumpah bukan aku yang membunuh tante nadine, walaupun aku..aku tahu siapa yang membunuhnya karena aku juga berada disana dan tante nadine melihatku.
Ini semua ku lakukan karena aku tak ingin raffa menyentuhmu lagi.
Tapi, apa yang sudah ku lakukan padamu salah besar. Aku menyakitimu,nay. Kau terluka. Mikail dan angel tak punya sosok ayah yang menjaga mereka. Sedangkan aku?? aku sama sekali tak mampu menampakan diri setelah hampir membuatmu mati karena racun itu.
Sungguh nayla, yang ingin kulenyapkan waktu itu hanya..hanya anak-anak'mu. Karena aku tak mau kau menyimpan segala memori tentang raffa.
Tapi, sekali lagi aku salah telah melakukan ini semua padamu.
Akan'kah kau memaaf'kan ku nay, setelah semua yang kuperbuat.
Aku selalu melihatmu dari kejauhan, nay. Kau terlihat terluka semenjak raffa meninggalkan mu setelah kau melahirkan kedua anak itu.
Aku sama sekali tak melihat senyum yang indah dari bibirmu.
Kemana itu semua, nay?? apa karena aku?? aku minta maaf padamu, nay.
Nay, aku yang memulainya dan aku akan mengakhirinya. Walaupun aku harus melenyapkan kakak kandung ku sendiri.
FlashBackOn
“ apa kamu benar azka putri dari Caroline Lincon??” aku menatap pria tua yang sedang melihatku dengan sirat kerinduan.
Cuma sedikit orang yang tahu siapa nama mommy. Tapi kenapa boss'ku tahu ini.
Aku mengangguk. Dan Mr. John malah memeluk'ku erat.
“ ada pa mr.john?” tanyaku heran.
“ kamu anak saya dari hubungan saya dengan Caroline Lincoln. Tapi karena waktu itu, saya masih sangat muda, saya menolak kehamilannya.” jelasnya membuat ku terdiam. “ kamu juga bukan anak tunggal saya, azka. Kamu punya kakak kandung” jelasnya lagi.
Aku masih terdiam terus mendengar penuturannya. Aku tidak terlalu terkejut karena mommy memang sudah menceritakan bahwa ayah kandungku juga orang indonesia.
“ kamu kenal Fernando? Dia kakak laki-laki kamu. Kalian kembar tapi bukan kembar identik” sebuah cerita baru terungkap lagi.
“ lantas kenapa saya tinggal bersama ayah tiri saya, sedangkan nando bersama anda?” tanyaku.
“ saya juga tidak tahu jelasnya kenapa?? karena nando'pun diurus oleh ibu saya. Saya benar-benar minta maaf sama kamu, azka. Kalau saja saya mau menikah dengan caroline, mungkin kita bisa hidup bersama” ujarnya.
“ apa nando tahu saya adik'nya?”tanyaku lagi.
Mr. john mengangguk.
“ sejak kapan?” tanyaku lagi.
“ kamu masih ingat pesta kecil yang saya adakan untuk kedatangan nando dari USA serta keberhasilan nayla. Dan..” mr.john memutuskan kalimatnya.
“ ya, dan apa?” ujarku.
“ biarkan nando yang menceritakan semuanya padamu, azka. Selama ini dia telah menyelidiki kehidupan kamu. Bahkan dia berkali-kali terbang ke makam ibunya. Hanya untuk mencari tahu tentang kamu” jelas mr.john.
“ apa gunanya untuk anda menceritakan semua ini pada saya sekarang, karena buat saya tak' kan ada yang berubah sama sekali. Karena bagi saya, ayah saya adalah ayah'nya raffa. Begitu juga dengan kakak saya” ujarku dan berlalu meninggalkan ruangannya.
Aku berjalan gontai ke ruanganku, aku segera pergi jauh dari sini. Aku tak ingin berurusan dengan masa lalu.
Tok..tok..
“ masuk “ aku melihat sosok nando muncul dimuka pintu.
“ mau apa kau kesini?” tanyaku ketus.
“ hanya ingin menyapa adik'ku saja, ada yang salah?” ujarnya dan duduk dikursi tepat didepan mejaku.
“ aku bukan adikmu, dan kakak'ku hanya raffa” sahutku.
“ hahaha, Raffael Mikail Dimitry. Mana ada kakak yang mengambil calon istri adik'nya. Coba'lah kau fikir, azka” ujarnya sambil tertawa.
“ aku sudah ikhlas asalkan nayla bahagia. Dan itu cukup membuat'ku bahagia.” jawabku.
“ raffael bukan laki-laki yang baik untuk nayla. Bagaimana kalau aku membantumu?” ujar nando.
“ apa maksudmu?” tanyaku.
“ kau tunggu saja” sahutnya dan pergi meninggalkan ruanganku.
FlashBackOff
Dan benar saja, nando membantuku untuk menyingkirkan raffa dari nayla. Tapi apa harus sekejam itu. Membunuh tante nadine, dan ingin melenyapkan nayla.
Aku memang sungguh keterlaluan, cinta hanya membuatku hilang akal.
Seharusnya aku tak pernah bertemu dengan nayla.
Meskipun peristiwa itu sudah 6 tahun yang lalu. Aku masih saja mengingat dengan jelas bagaimana keadaan tante nadine.
“ Kenapa kamu nge'lakuin ini sama saya, azka? ”
“ maafkan saya tante. Maaf.., saya gak bermaksud membuat tante celaka”
“ kamu pasti akan mendapat balasan dari Tuhan,”
“ tante, ini semua salah tante. Kenapa tante malah menjodohkan raffa dengan nayla?”
Kulihat tante nadine tersenyum.
“ saya sudah melakukan yang benar,”
Aku melihat kak nando berjalan menghampiriku dan tante nadine.
“ ka..mu yang melakukan semua ini?” ucap tante nadine pada nando.
nando menyuruhku membereskan yang terjadi disini. Walaupun bukan dengan tangan'ku sendiri.
“ aku akan membereskan sisanya. Kau tenang saja, azka. Aku akan melakukan segalanya untuk'mu.” ujar nando dan meninggalkan'ku.
***
Kejahatan yang aku lakukan dulu membuat'ku malu untuk bertatap muka dengan nayla. Karena'nya aku menjauh dan lebih menyibukan diri dengan pekerjaan. Aku bahkan tak tahu sama sekali kalau justru nando yang dekat dengan nayla serta mikail dan angel.
Namun, ketika aku ingin mendekati nayla lagi, sosok raffa sudah kembali. Sepertinya aku yang harus mengalah, tapi...
“ Nay, apa kau ada waktu sebentar?” tanyaku pada nayla diseberang.
“ ada apa, azka??”
“ aku ingin mengajak'mu makan siang bersama, kau mau?”
“ boleh, tapi aku ada kelas sampai dengan jam 1. bagaimana??”
“ baiklah, tidak masalah nay. Aku akan menjemputmu dikampus” ujarku.
Aku melirik arloji ditangan kanan'ku. Masih jam 10.00. masih lama rupanya. Aku sudah tak sabar bertemu dengan'nya. Ada banyak hal yang ingin kukatakan padanya.
“ azka, sekertaris'mu bilang. Kau tidak ingin diganggu. Sekalipun itu aku. Kakak'mu.” sapa seorang laki-laki yang masuk ke ruangan'ku.
“ raffael,. apa kabar kak??” tanyaku kaget, benar-benar kaget.
Aku menghampiri dan memeluk raffael.
“ kita sudah lama tak bertemu kak, bagaimana kabarmu?” tanyaku.
Raffael mengambil duduk disofa ruangan'ku.
“ seperti yang kau lihat azka, aku baik-baik saja. Sangat baik. Bagaimana dengan'mu. Kudengar kau menjadi salah satu pengusaha sukses ya. “ ujar raffael.
Aku hanya mengangguk. “ ini karena kau juga kan, kak. Aku banyak belajar darimu”
“ terima kasih, azka. Kau sering mengunjungi ayah, selama aku tidak ada” ujarnya pelan.
Raffel benar, sewaktu dia tak ada di Indonesia. Aku memang sering mengunjungi ayah. Bagaimana pun dia adalah daddy'ku, orang yang memberi pendidikan terbaik padaku. Dan sejujurnya aku lebih menyayangi daddy dari pada ayah kandung'ku sendiri.
“ sudah sepatut'nya aku melakukan itu kak.” ujarku.
Raffael menepuk bahuku pelan. “ aku minta maaf padamu karena pernah menyakitimu tanpa sengaja. Seandai'nya aku tahu kalau kau mencintai nayla sebelum aku. Aku akan mengalah dan memilih mundur seperti biasanya, seperti dulu sewaktu kita masih kecil. Apa kau ingat,?”
Aku ingat kak, kau selalu mengalah padaku. Begitupun dengan daddy, beliau selalu mengutamakan kepentingan'ku dari dirimu.
Aku tersenyum miris pada raffael. “ sudahlah kak, lupakan semua itu. Aku hanya ingin kalian bisa kembali bersama.”
“ kau memanggil aku dengan sebutan kakak?? aku merindukan panggilan itu,.sudah cukup lama kau tak memanggil'ku dengan embel-embel kakak, Aku sudah cukup bahagia mendengarnya.” ujarnya sambil terkekeh.
Bagiku, kau tetap kakak'ku raff, aku yang jahat.
Aku akan membereskan semuanya, kak. Aku janji padamu.
“ hei, kok malah bengong. Aku menganggumu ya.” ujarnya.
Aku menggeleng. “ sama sekali tidak, kak. Aku sangat rindu padamu, kak. Bagaimana kalau kita pergi minum??” tawarku, ingin mengulang masa lalu. Minum-minum bersama sampai menjelang pagi.
“ aku sudah tidak minum lagi, azka. Aku sudah sangat berubah,” jawabnya sambil tersenyum.
Aku menatap kedua matanya. Dia benar. Dia berubah.
“ aku seorang guru sekarang. Mana mungkin aku masih menegak minuman keras. Bagaimana dengan muridku nanti” ujar raffael sambil tertawa.
“ kau seorang guru?? guru apa?? SMU?? wah,,wah hampir semua murid wanita tergoda oleh wajah tampan'mu kak” candaku.
“ hahahaha, kau bisa saja. Mau'nya sih seperti itu. Tapi sangat disayangkan, aku mengajar anak-anak SD. Tepatnya Mikail dan Angel” jelasnya dengan wajah bahagia.
Mikail dan Angel. “ kau pasti sangat bahagia ya, akhirnya bisa melihat mikail dan angel. “
raffael mengangguk. “ sangat bahagia”
“ mereka tahu kalau kakak adalah ayah'nya?” tanyaku.
Kali ini raffael menggeleng. “ mereka masih memanggilku dengan sebutan Pa Raffael, yang mereka ketahui aku hanyalah guru disekolah”
“ biarkan aku yang bicara pada nayla, kak.” ujarku.
“ akh, tidak usah. Dengan melihat pertumbuhan mereka saja, aku sudah cukup.” sahutnya.
Tidak, kak. Aku akan membuat kalian bisa berkumpul lagi. aku yang akan melakukan'nya,. Seperti janjiku, aku akan membereskan'nya sekalipun aku harus membunuh saudara kandung'ku sendiri. Dan membuat mikail dan angel memanggil ayah. Aku janji, sebelum aku mati, kak.
“ baiklah kalau begitu, azka. Aku harus kembali ke sekolah. Dan menjemput anak-anak'ku. Sampai jumpa” ucapnya sambil tersenyum.
***
TBC