Blind Date [ COMPLETED ]

By saraadyo

138K 14.5K 987

Kamu adalah seorang wanita yang membuka jasa Blind Date. Pekerjaanmu adalah mencarikan pasangan untuk seseora... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
After End
Sequel - 2
Sequel - 3

Sequel - 1

4.1K 396 73
By saraadyo

"Halo? Iya eomma, ini baru banget sampe bandara. Yaiyalah gabisa dihubungin, kan tadi masih didalem pesawat. Iya ini aku langsung pulang, ga mampir-mampir dulu kok. Pokoknya eomma tunggu aja dirumah, oke?"

Gue menutup telepon begitu percakapan gue dan eomma selesai. Gue memasukkan handphone kedalam tas, lalu kembali berjalan sambil menarik koper ke arah lobby untuk mencari taksi.

"Nuna!!!!!"

Gue menoleh. Seseorang melambai dengan semangat kearah gue, lalu dia langsung menghampiri dan memeluk gue.

"Kangen banget gue sama lo..."

"Ih Kai lepasin ga? Malu ih diliatin orang tuh," gue memaksanya untuk melepaskan pelukannya. Akhirnya dia ngalah juga.

"Abisan gue kangen, gaada yang bisa nraktir gue lagi soalnya. Selama lo pergi, gue disuruh jadi pembantunya Baekhyun dulu baru gue dikasih makan,"

Gue ketawa. "Yaelah jadi lo kangen gue cuma karna traktiran doang? Pergi lo sana," gue mendorongnya untuk minggir dan memberi gue jalan.

"Eh eh elah gabisa diajak bercanda banget sih, mentang-mentang abis pulang dari luar negeri," katanya menahan gue. "Gue kira lo sampe sini udah gabisa ngomong bahasa korea lagi,"

"Cih, kalo gue ngomong bahasa inggris emangnya lo ngerti?"

"Ga juga sih huehehe" katanya sambil nyengir. "Yaudah, lo mau gue anter kemana?"

Gue mengangkat alis. "Eh, emangnya siapa yang nyuruh lo jemput gue disini?"

"Gaada,"

"Trus? Lo tau darimana gue pulang hari ini?"

"Dari spy gue lah,"

"Siapa?"

"Adadaah pokonya. Udah ah yuk jalan, gue udah laper nih. Kangen traktiran lo,"

"Astaga ini bocah item udah dua taun ga berubah ya, pantes aja cewe gaada yang mau sama lo,"

"Sialan"

******

Yah, beginilah. Dua tahun sudah berlalu.

Gue baru abis pulang dari Inggris, kebetulan dua tahun lalu gue iseng coba-coba ikutan beasiswa ke Inggris. Eh, dapet. Gue jadi mahasiswi dan menetap disana kurang lebih satu setengah tahun. Sekarang gue lagi pulang ke Seoul karena disana emang lagi musim liburan. Kebetulan gue juga kangen sama eomma dan Nana. Jongdae mah gausah dikangenin kaliya.

"Wey bengong aje,"

Gue menoleh. "Apasi? Eh, ngomong-ngomong sejak kapan lo bisa nyetir?"

Dia nyengir. "Sejak lo pergi dari meninggalkan gue ke luar negeri,"

"Ini mobil siapa?"

"Mobil gue lah"

Gue langsung nengok dan seketika tertawa. "Ngibulnya kebangetan lo, Jong"

"Yeh yaudah kalo gapercaya"

"Emang gue gapernah percaya sama lo,"

"Kampret, gue turunin lo baru tau rasa,"

******

Gue sekarang udah baik-baik aja. Eomma juga baik. Nana dan Jongdae juga masih awet. Kai? Yah masih gitu-gitu aja. Gue, Kai, Baekhyun sama Kyungsoo udah kayak geng deh pokoknya, kita sering ngumpul bareng sebelum gue kuliah. Gue sih cuek-cuek aja ya kumpul sama cowok sementara gue cewek sendiri. Eh, gak sendiri deh. Ada Baekhyun yang malah menurut gue lebih cantikan dia daripada gue. *loh

Gimana jasa Blind Date gue? Udah tutup😅 abisan selama gue kuliah pasti ga ada yang mau ngurusin. Nana sama Jongdae juga gak mau. Bagus sih ya, gue juga males comblangin orang terus sementara gue sendiri aja ga punya pacar. Haha.

Untuk urusan masa lalu, yah gausah diceritain deh ya. Gue udah bagus-bagus dapet beasiswa ke Inggris buat ngelupain semua kenangan itu. Bisa dibilang, gue ke Inggris bukan cuma buat belajar, tapi sebagai tempat pelarian juga.

Sehun, sekarang udah ga keliatan lagi. Bagus sih ya. Gue jadi gampang ngelupain dia. Gue juga udah hapus kontaknya dari handphone gue. Pokoknya terakhir kali gue liat dia pas gue abis kecelakaan itu.

Saat itu, gue emang beneran ga inget dia. Gue emang kena sindrom apa deh tuh gara-gara dibentak sama dia yang terakhir kali pas di restoran. Gue udah pernah bilang kan kalo gue itu ga pernah dibentak sebelumnya dan emang gasuka dibentak. Yah, gitudeh jadinya.

******

"Udah sampe nih,"

Gue nengok keluar jendela. "Lah? Kok lo anterin gue ke apartemen?"

"Lah emang lo mau kemana? Tadi gue tanyain diem aja,"

Gue mendengus. "Yaudahlah, gue balik ke apartemen dulu aja," gue membuka pintu dan turun dari mobil.

"Baik amat nih supir baru gue," gue meledek Kai selagi dia membantu gue untuk mengeluarkan koper dari bagasi.

"Iya nyonya besar," katanya sedikit tertekan. Gue cuma ketawa. "Perlu gue anterin keatas? Mau pasang karpet merah?"

"Lebay lo ah," gue langsung berjalan kedalam apartemen.

"Woy ini koper lo!"

"Bawain lah, kalo bantuin orang ya jangan nanggung-nanggung"

Kai nyusul jalan disamping gue. "Set, untung lo nuna gue,"

"Dih, sejak kapan nyokap gue ngelahirin lo?"

Mukanya langsung berubah jadi datar. "Mau gue buang nih koper?"

Gue nyengir. "Ehehe. Gak. Canda elah. Cubanget sih lagi ngambek gitu iihh," gue mencubit pipinya sementara dia jalan sambil narik koper gue.

******

Gue tiduran dikasur sambil memejamkan mata. Capek banget hari ini, baru sampe apartemen langsung beres-beres kamar. Karena Jongdae udah ga tinggal disini lagi, jadi kamar gue dan Nana udah kepisah.

Tapi, ada yang aneh dari kamar gue.
Gue nengok ke kotak dibawah meja gue. Tadi gue sempet buka dan isinya tuh boneka teddy bear ukuran se-telapak tangan. Banyak. Ada kurang lebih dua puluh boneka. Warnanya juga macem-macem.

Gue udah tanya Nana itu punya siapa dan dari siapa. Tapi Nana bilang gatau. Dia selalu nemuin boneka itu didepan pintu apartemen. Dia gapernah tau siapa yang punya dan siapa yang naro.

Makanya dia taro itu dikotak dibawah meja gue. Setiap dia nemu didepan pintu, dia taro di kotak itu. Dan sekarang jadi banyak.

Gue penasaran. Siapa yang naro itu di depan apartemen? Sehun?

"_____, jalan yuk! Hari ini banyak diskon loh, gue udah lama ga belanja niih," kata Nana tiba-tiba masuk kamar gue.

"Gue males ah, capek.. masih jet lag nih," kata gue sambil nutupin muka pake bantal.

Tiba-tiba Nana narik tangan gue. "Gamau tau. Temenin gue pokoknya,"

******

"Gue cape, gue tunggu sini aja ya, lo belanja aja sana puas-puasin, oke?"

"Okei" Nana langsung berbalik ninggalin gue dan menyatu dengan kerumunan para pemburu diskon. Gue cuma bisa menghela napas. Akhirnya gue bisa istirahat juga, setelah dua jam jadi buntutnya Nana kesana kemari.

"Sehun!"

Gue menoleh ke sumber suara. Seorang wanita sedang berjalan kearah seseorang.

Sehun tersenyum kepada wanita yang menghampirinya itu. Mereka berbincang sebentar, lalu mereka berpelukan dan tak lama Sehun melepasnya dan menepuk-nepuk puncak kepalanya.

Siapa wanita itu?

Gue menggelengkan kepala. Harusnya bukan pertanyaan itu yang muncul dikepala gue. Harusnya gue mikir, itu beneran Sehun?

Soalnya, penampilannya beda banget sama Sehun yang terakhir kali gue liat. Sehun yang dulu rambutnya masih gondrong, kulitnya biasa aja dan dia juga ga terlalu mikirin penampilan. Sekarang kayanya dia udah agak modis. Rambutnya naik, kulitnya agak putihan (menurut gue) dan pokoknya dia bikin hati cewe meleleh deh.

Gue menggeleng lagi. Gak. Mikir apa sih gue ini. Gaboleh mikir yang macem-macem.

"_____!"

Gue tersadar dari lamunan dan sadar bahwa Sehun sedang melambai sambil berlari kecil menghampiri gue. Mampus. Kenapa dia malah kesini? Emangnya gue ketauan ya lagi ngeliatin dia?

Gue berbalik dan niat mau kabur tapi dia keburu nyusul dan sampe dihadapan gue.

Sehun yang masih bernapas terengal-engal karena lari pun berusaha mengeluarkan senyuman terlebarnya. "Hai,"

Gue berkedip tiga kali. Hanya menatapnya tanpa bicara apapun.

Senyum di bibir Sehun perlahan luntur. Dia yang tadinya semangat banget ngeliat gue, sekarang malah jadi nunduk.

"Maaf, gue terlalu seneng ngeliat lo disini sampe gue lupa kalo lo ga mau liat gue lagi,"

Gue menggigit bibir. Hati gue jadi ikutan nyeri denger Sehun bilang kaya gitu.

Dia mengangkat kepalanya, menatap gue sejenak sambil mengeluarkan senyum terpaksa. "Gue seneng lo baik-baik aja. Tanpa gue,"

Gue masih diem.

"Gue tadi cuma shock aja, ngeliat lo ada disini tuh berasa cuma mimpi. Makanya gue samperin lo, karena.... karena..."

Karena apa Hun?

"Karena gue khawatir. Tapi syukurlah lo gapapa, gue tenang sekarang," dia masih senyum terpaksa gitu dan berbalik, berjalan meninggalkan gue.

Gue mengangkat alis. Kenapa gue bisa ngerasain apa yang Sehun rasain? Kenapa gue rasa gue terlalu jahat sama dia?

"_____, udah yuk balik, kaki gue udah mulai pegel juga nih,"

Gue masih diem menatap ke arah Sehun berjalan.

"Woi? _____? Liatin apa sih?" Tanya Nana penasaran.

Gue menoleh. "Gapapa,"

******

Gue menatap rumah yang ada didepan gue.

Gue gatau kenapa dan apa alasan gue bisa sampai dirumah ini.

Rumahnya Sehun.

Gue berdiri sambil mengamati rumah itu dari luar. Rumahnya udah ga ada tanaman lagi kaya dulu. Sekarang keliatannya gersang. Sepi juga. Ketutup juga. Kaya ga ada penghuninya.

"Ngapain ya gue disini," gue menghela napas lalu berbalik dan saat gue berbalik, Sehun udah ada dihadapan gue.

Mata gue naik bertemu tatap dengannya. Gue mundur dua langkah karena jarak gue terlalu deket sama dia.

Tapi Sehun maju dua langkah juga. Mata kita masih bertaut satu sama lain.

Gue mundur dua langkah lagi. Dan Sehun maju dua langkah.

Begitulah seterusnya sampai gue sadar, belakang gue mentok sama pager rumahnya Sehun. Dan sekarang Sehun udah ada didepan gue persis.

Gue menatapnya. Tapi matanya ga menatap gue balik.

Matanya menatap ke bibir gue.



To be continued on Sequel - 2

~~~~~~~~~~

Whayoooooo yang minta sekuel mana suaranyaaahhh😁🙆🙈☝

Ini sekuel - 1 nya yaa, ayo tebakk sampe berapa sekuel ini huehehee😆😆

Gataudeh ini nge-feel apa engga, fotonya ngasal loh ituu, nikmati aja dehya😅😂

Jangan lupa vote sama commentnya yang penting okeiii👌👌👌

Ps : Untuk Sequel - 2 tunggu seminggu lagi ya😜

Continue Reading

You'll Also Like

124K 9.9K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
2.9K 812 57
Kalian percaya gak kalau jodoh itu bisa ketemu dimana saja, termasuk mimpi? "Lo pikir gue suka gitu sama pangeran jadi-jadian model lo?!" sentak Litz...
6.2M 483K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
9.7M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...