Wedding Breakers ✔

By PenyihirAgung

1.2M 52.3K 1.1K

Quality: Raw Rate:21+ Status: 27 to 27 Started: 01 September 2016 End: 25 Desember 2016 Bagaimana j... More

Bab 1: Wanita Bangkrut
Bab 2: Kematian dan Hutang
Bab 3: Uang Panas
Bab 4: Menghancurkan Pernikahan
Bab 6: Kepala Editor
Bab 7: Perjanjian
Bab 9: Kakak Laki-laki
Bab 10: Makan malam yang canggung...
Bab 12: Kerja Sambilan dan perjanjian lama
Bab 13: Magang dan Kencan
Bab 14: Acara Keluarga dan Musuh Lama
Bab 16: Kudapan Tengah Malam
Bab 17: Gadis Pelayan
Bab 18: Panggilan Darurat
Bab 20: Rintikan Hujan
Cast- Bukan Update
Bab 21: Apa kita baik-baik saja?
Bab 22: Dia tahu ...
Bab 24: Akhir dari perjanjian
Bab 25:Tunangan
Bab 26: Ciuman Perpisahan
Sequel Preview: (un)Planning Wedding
Extra Story: hoping a help in silent

Bab 0: Prolog

87.9K 3.8K 68
By PenyihirAgung


Langkah kakinya yang cepat terdengar berderap dengan sepatu bot hitam yang dia kenakan. Kaki panjangnya terlihat pas dengan celana latex berwarna hitam yang dia kenakan, dipadu dengan kaos hitam berlengan panjang dengan menampakan pusarnya. Wanita itu dengan napas tersenggal berlari masuk ke dalam rumah megah di mana tampak beberapa orang dengan kidmat menyaksikan upacara pernikahan yang sedang berlangsung.

"Hentikan pernikahan ini!" teriaknya dengan suara lantang tapi sedikit serak. Tatapan semua orang mengarah kepadanya termasuk mempelai wanita dengan gaun kebaya berwarna emas yang cantik dan mempelai pria dengan jas berwarna serupa sehingga membuatnya terlihat begitu tampan.

Wanita itu berjalan pelan ke dalam, mendekat kepada mempelai pria sambil mengatur napasnya. "Kumohon hentikan pernikahan ini," pintanya dengan nada memohon ke arah mempelai pria, "jangan membohonginya dan membohongi dirimu sendiri. Kamu tidak mencintai wanita itu," lanjutnya sambil menunjuk ke arah mempelai wanita.

"Siapa dia?" tanya mempelai wanita kepada pasangannya.

"A-Aku ti-"

"Nora. Namaku Nora. Aku mencintai Zainal. Begitu juga dengannya, kami sudah berhubungan cukup lama," jelas wanita itu yang mengaku bernama Nora sebelum memberi waktu Zainal untuk berkata.

"Tidak. Itu ti-"

"Hentikan Zainal. Aku tidak bisa melihatmu membohonginya sampai sejauh ini." Nora menatap Zainal dengan wajah sedih, lalu dia beralih menatap mempelai wanita yang masih memandang dengan ekspresi bingung. "Zainal tidak mencintaimu, dia ingin meninggalkanmu tapi dia tidak bisa mengatakannya kepadamu, Peony. Kamu perempuan yang sangat baik dan lembut, sehingga Zainal ragu mengambil keputusan dan mengorbankan perasaannya yang mencintaiku untukmu. Aku tidak bisa melihatnya menderita dan berkorban seperti itu."

"Itu tidak benar Poeny. Dia penipu. Aku tidak mengenalnya," balas Zainal kepada Poeny yang mencoba meyakinkannya.

"Kita sudah saling mengenal hampir satu tahun, Zainal." Nora mengeraskan suaranya, "bahkan aku sudah menyerahkan seluruh milikku untukmu, Zainal. Kehidupanku, perasaanku dan tubuhku," lanjutnya dengan nada melemah sehingga orang yang mendengarkan yakin bahwa yang dikatakannya benar.

"Diamlah. Aku tidak menge-"

"Aku tidak bisa diam. Aku kemari demi dirimu, Zainal." Nora menyela perkataan Zainal sehingga dia tidak bisa menyelesaikan kalimatnya, lagi.

"Zainal!" Wanita yang berumur setengah baya dengan sorot mata mirip dengan Zainal mulai mengeluarkan suaranya, "apa maksud semua ini? Apa yang dikatakannya benar? Apa kamu berselingkuh dari Poeny?"

"Mom, itu tidak benar," jawab Zainal yang menatap wanita setengah baya di dekatnya, "Poeny, jangan dengarkan perkataan wanita itu," lanjut Zainal sambil menatap Poeny.

"Zainal, berhenti membohonginya," sela Nora kembali.

"Diam!" Zainal mulai berteriak dan menatap geram ke arah Nora. Suara kusak kusuk orang di sekitar mulai terdengar.

"Aku tidak akan diam sampai kamu menghentikan pernikahan ini. Zainal jujurlah pada dirimu sendiri," pinta Nora yang masih bersikukuh.

"Berhentilah." Suara gumaman mulai terdengar dari mulut Poeny yang memperhatikan mereka berdua, "AKU BILANG BERHENTI! HENTIKAN SEMUA INI!" teriak Poeny lantang sehingga semua mata tertuju padanya.

Poeny mulai berdiri dari tempatnya duduk, mengangkat rok batiknya sehingga dia bisa bergegas pergi. Langkahnya terhenti ketika Zainal ikut berdiri dan mencekal lengan langsingnya.

"Lepaskan aku, Zainal. Aku-Aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini." Peony menatap Zainal dengan mata berkaca-kaca, "aku tidak bisa menikah dengan laki-laki yang tidak mencintaiku," lanjutnya sambil menepis tangan Zainal.

Peony berlari secepatnya keluar rumah megah tersebut tanpa memperdulikan Zainal yang berteriak memanggil sambil mengejarnya. Nora yang mengetahui situasi dan tatapan yang dia dapatkan, langsung ikut berlari mengejar pasangan tersebut keluar rumah hingga mencapai pintu pagar berwarna hitam. Nora berlari ke arah berlawanan saat dia berhasil keluar pagar.

"Mission accomplished," seru Nora pada dirinya sendiri saat dia bersandar ke dinding putih yang jauh dari tempatnya tadi. Dia mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu dengan senyum lebarnya. Setelah pesannya terkirim, dia memasukan ponsel ke dalam kantong celananya dan berjalan ringan sambil bersiul menatap langit biru yang cerah di atas kepalanya.

Z3;

Continue Reading

You'll Also Like

979K 31.9K 26
(*Ngedit Cover By: my lovely sister @Sheila_27) Adinda Nagaswari.. Dia benar-benar arogan, suka main perintah, merasa paling hebat dan orang yang pa...
46K 2.5K 32
Kepulanganku setelah 5 tahun mengabdi ternyata tak sepenuhnya tersambut dengan indah. Sesuatu hal sukses menghantamku dan menenggelamkanku dengan beg...
615K 37.3K 56
Ada dua alasan Alexa rajin pergi ke gym. Satu, tentu ingin tubuh lebih kencang, sehat dan bugar. Kedua, bertemu dengan laki-laki yang selama ini mena...
coincidence By Astri

Teen Fiction

3.7K 433 32
(completed) Berawal dari sebuah kebetulan menjadi pengganti teman sekelasnya untuk menjaga stand makanan di acara bazar amal sekolanya. Membuat Mahar...