"hah? wae?"
"kak jemy akan mulai bermain bersamaku, dan kami akan berduel bersama cathy dan josh dari pagi.." jelas putri.
"what?! kok ga libur sih besok?! kan besok aku ga bisa nganter! papa minta aku ikut dia ke Bandung..
tadi aja aku mesti bantuin dia ngurus surat2 penting.." ujar jun.
skrg jun uda mulai bantu2 papanya.
karna sebentar lagi dia akan melanjutkan kuliah sembari kerja.
itu perintah papanya.
tadinya jun mau dikirim kuliah ke luar, tapi karna keadaan jun yg ga memungkinkan pisah dgn putri, maka papanya putuskan untuk memberinya praktek lgsg di lapangan agar dia tidak shock nantinya..
kan Jun satu2 nya pewaris kekayaan papanya yg ga akan habis 10 turunan itu
#lebai#
"it's ok, i know that oppa.. just do what u have to do.." ujar putri sembari membelai wajah jun.
"hoahmm.." jun sudah menguap berkali kali.
"tapi nanti kau diantar siapa? ah! biar ku telpon brandon dulu agar ia menjagamu.." ujar jun yg lgsg mencari2 HP'y yg entah dia taro mana itu.
"ga usa. Kak Jemy akan menjemput ke sini pagi ini.." ujar putri.
"mwo?! andwe! ga boleh!" omel jun.
"sssst! diamlah oppa!kau bisa membangunkan orang se komplek!" desis putri asal.
"jagi! aku sudah cukup bersabar tak menendang bokongnya saat ia menyentuh jemari mu! tapi aku tak bisa membiarkan kalian berduaan tanpa pengawasan siapapun! sireo! pokonya kau tak boleh ikut latihan besok!" omel jun dgn berbisik.
"oppa, mengertilah.. kompetisi itu tinggal beberapa bulan lagi.. aku harus belajar kilat skrg!" ujar putri.
"ga bisa! pokonya ga boleh!" printah jun.
"haaaaaa.. klo begitu aku bisa kalah sama Cathy dan Josh, lalu mereka ga akan ngijinin aku untuk pisah dgn Jemy.." ujar putri pura2 pasrah.
"a..apa maksudmu?!" tanya jun gusar.
"kuberitahu padamu sikap Cathy yg sgt membenci kemenangan tidak fair! Cathy akan terus memaksaku bersama Kak Jemy, sampai aku bisa mengalahkannya lagi! kalau tidak begitu, dia akan terus menggangguku.."
"mengganggumu?" jun bingung.
"ya! bisa2 dia akan pindah sekolah ke sekolah kita, dan akan membuat hidup kita di sekolah jadi tidak tenang! dan ia akan terus bersaing dgnku dalam apapun! bisa2 beasiswa penuhku beralih padanya klo aku lengah.." ujar siputnya gusar.
"biar saja! itu urusan dia mau pindah atau ga! dan kalau beasiswamu dicabut, nanti biar aku yg menyekolahkanmu!" ujar jun serius.
"ck! kau itu, baru mau mulai bekerja aja uda sombong gini.. apalagi nanti uda beneran kerja?!" cibir putri.
"issssh! pokoknya kau cukup mengikuti kompetisi itu aja. trus menang ga menang, yg penting kau akan dapatkan bluemu kembali! si Freezer bakalan nepatin janjinya yg asal kamu ikut kompetisi itu aja, maka blue mu akan di kembalikan padamu secara cuma2 kan??" tanya jun.
"eung. Kak Jemy akan menepatinya.." ujar putri yakin.
"ok! uda ga ada masalah lagi.."
"tapi aku yg ga bisa memutus mate dgn cara seperti itu.." lirih putri.
Degh
"kenapa..?" tanya jun lemah.
"dia mate ku Oppa.. aku suka pada Kak Jemy.. sgt suka.. jadi ga mungkin aku meninggalkan dia seperti itu saja.." ujar putri polos.
sontak membuat jun kesal..
"terserah!" ujar jun dingin dan menjauhkan tubuh putri sampai mereka ga bersentuhan lagi.
dan jun berbalik memunggunginya.
putri menarik napas panjang karna mengetahui jun sdg kesal padanya.
"oppa.." panggil putri.
jun tak menjawab.
"oppaa.." panggil putri lagi.
dan jun benar2 mengacuhkannya.
"ck!" putri mendecak dan lgsg memeluk jun dari belakang.
"diam dan dengarkan sajalah..!" printah putri saat jun mau menjauhkan tubuhnya lagi.
jun menurutinya akhirnya.
"aku.. sgt suka pada Kak Jemy! dia hero ku.." ujar putri yg sontak membuat jun ingin menyumpal mulut ember putri itu.
tapi jun mengurungkan niatnya dan tetap mendengarkan kelanjutannya dalam diam karna terlalu kesal.
"permainan piano kak Jemy, membuatku terpesona.. karna itu aku suka padanya..
dan kusebut dia hero ku, karna dia yg membuatku jadi mahir bermain piano..
dia yg membuatku tertarik pada piano..
karna dia jg, aku bisa membeli blue dgn uangku sendiri berkat uang yg kami dapat mengikuti tiap perlombaan piano..
bisa kau bayangkan betapa bangganya aku saat bisa membeli sesuatu yg kuinginkan dgn kemampuanku sendiri?
Pokoknya aku sgt kagum pada sosoknya yg keren dan selalu serius itu!" ujar putri.
terdengar sekali nada kekaguman tiap dia bercerita.
lalu jun membalik badannya menghadap putri.
"lalu aku?" ujar jun.
terlihat sekali jun sdg cemburu
#jiah! malu2in! cemburu ma bocah.. XD#
"kau?" putri bingung apa maksud jun.
"kau lebih suka si freezer itu atau aku, oppa mu?" tanya jun.
putri tersenyum kecil padanya.
"hoo.. jadi kau sdg iri hati pada Kak Jemy oppa??" Goda putri.
"ck! jawab sajalah!"
"hmm.. siapa ya?" putri terlihat berpikir.
jun semakin kesal.
lalu
seth
deph..
degh degh degh
putri tiba2 memeluk erat jun.
sampai jun bisa merasakan debaran jantung putri yg sgt kencang.
"aku.. ga pernah merasa berdebar seperti ini saat kak Jemy memelukku.. puas Mr. Jealous?!" putri melepaskan pelukannya dan tersenyum manis pada jun.
jun membeku.
#what?!#
"akh! oppa! kenapa hidungmu berdarah?! handuk! sapu tangan! ah, tunggu sebentar oppa!" putri panik sendiri melihat hidung jun yg mimisan tiba2.
putri lgsg mengelap darah di hidung jun dgn punggung tangannya karna paniknya.
"tenanglah jagiya.. aku hanya mimisan saja.." ujar jun yg hidungnya dan mulutnya belepotan darah.
"a..aku panggil tante dulu.. Kak Jun tunggu ya..!" secepat kilat tanpa bisa ditahan jun, putri lgsg berlari cepat ke bawah, memanggil tante Elvin.
lalu..
dak dak dak.
suara langkah kaki orang menaiki tangga terdengar semakin jelas
"jun, kenapa bisa begitu?!" tanya tante Elvin yg sudah siap dgn kotak P3K'y..
mengeluarkan kapas untuk membersihkan dan menyumpal kedua lubang hidung jun.
"entahlah tante.. mungkin jun kecapean kali hari ini.." jawab jun ngasal.
"aduh! makanya, kamu jgn kebanyakan kegiatan gitu dong! tante tau kamu mau bisa melindungi dirimu dgn baik. tapi lihat akibatnya, kamu jd mimisan kaya gini!" ujar tente elvin khawatir. dia belum tau klo jun sudah berhenti berlatih segala macam latihan bela diri itu..
"iya tante.. trimakasih banyak.." ujar jun sopan.
"haduuuh.. kamu bikin tante cemas aja, hoahmm, ya uda, kamu jgn tidur dulu ya! pastikan darahnya ga akan keluar lg dulu, baru boleh tidur!!" printah tante elvin.
"iya tante.." ujar jun dgn cengiran.
tante elvin meremas pundak jun dan mencium kening putri lalu akhirnya pergi dan menutup pintu kamar.
"ck! jagiya! kau itu merepotkan aja deh.." ujar jun yg lgsg menarik putri kembali ke kasur.
wajah putri masih panik.
"omo, aku hanya berdarah karna mimisan saja kau uda jd sepanik ini.. apalagi aku berdarah karna dipukul orang?!" canda jun.
"ke.. kenapa bisa tiba2 begini sih?! kan aku jadi bingung tadi oppa.." ujar putri yg terduduk sambil membersihkan sisa2 darah si sekitar wajah jun.
"hoahm.. aku tak tau.." elak jun
"aku sgt ngantuk sekali.." gumam jun lalu
deph
jun menjadikan paha mungil putri sbg bantalnya.
"o..oppa.." putri hampir mau melempar kepala jun, tapi ga jadi, takut hidungnya berdarah lg.
"fiuuhhh.. biarkan seperti ini dulu sebentar.." ujar jun pelan dan nyaman.
TBC