Secret Relationship [Jeon Won...

By adin98

222K 21.1K 985

Jeon Wonwoo [SEVENTEEN] x Jung Jaemi [OC] More

Secret Relationship [Chapter 2]
Secret Relationship [Chapter 3]
Secret Relationship [Chapter 4]
Secret Relationship [Chapter 5]
Secret Relationship [Chapter 6]
Secret Relationship [Chapter 7]
Secret Relationship [Chapter 8]
Secret Relationship [Chapter 9]
Secret Relationship [Chapter 10]
Secret Relationship [Chapter 11]
Secret Relationship [Chapter 12]
Secret Relationship [Chapter 13]
Secret Relationship [Chapter 14]
Special Jung Jaemi
Secret Relationship [Chapter 15]
Special Jeon Wonwoo
Secret Relationship [Chapter 16]
Secret Relationship [Chapter 17]
Secret Relationship [Chapter 18]
Secret Relationship [Chapter 19]
Secret Relationship [Chapter 20]
Secret Relationship [Chapter 21]
Secret Relationship [Chapter 22]
Secret Relationship [Chapter 23]
Secret Relationship [Chapter 24]
Secret Relationship [Chapter 25]
Last Chapter
Attention !!!!

Secret Relationship [Chapter 1]

23.7K 1K 62
By adin98

"JUNG JAEMI BANGUN!" teriak seorang wanita paruh baya dari lantai bawah membuat yang merasa terpanggil menutup kedua telinganya

"Shireo eomma" balasnya

Karena kesal anaknya tak kunjung bangun. Wanita yang disebut 'eomma' oleh Jaemi masuk kedalam kamar Jaemi

"Kau ingin bangun atau segelas air ini yang akan membangunkanmu" ucap eomma Jaemi

"Aish arraseo arraseo" Jaemi bangkit dari ranjang kesayangan dan berjalan menuju kamar mandi yang ada dikamarnya dengan mata tertutup

"Jika 10 menit lagi kau tak turun eomma akan menyuruh Cha ahjussi meninggalkanmu dan hanya mengantar Jaehyun!" teriak eomma Jaemi

"Arraseo!" balas Jaemi

Nyonya Jung turun kebawah untuk menyiapkan sarapan. Terlihat anak keduanya yang bernama Jung Jaehyun sudah duduk menunggu eommanya memberinya sarapan

"Apa dia terlambat bangun lagi eomma?" tanya Jaehyun

"Kau tahu sendirikan? Pasti nunamu itu tidur sangat larut semalam" tebak nyonya Jung dengan menghidangkan roti bakar serta susu dimeja makan mereka

"Apa appa tak pulang lagi semalam?" tanya Jaehyun dan mendapat anggukan dari eommanya

"Kau tahu kan bagaimana keadaan keuangan perusahan kita beberapa bulan terakhir ini?"

"Apa tak ada solusinya?"

"Entahlah, eomma belum membicarakan hal ini dengan appamu. Belajarlah dengan baik agar kau dapat membantu appamu"

"Ne eomma" Jaehyun menggigit selembar roti bakar buatan eommanya

"Tumben sekali kau sudah siap Jung Jaehyun" ucap Jaemi yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya dan duduk disamping Jaehyun

"Aku selalu siap terlebih dahulu daripada dirimu Jung Jaemi" balas Jaehyun

"Ya! panggil aku nuna!" protes Jaemi

"Kau tak bisa dijadikan nuna. Dan untuk apa kau selalu berkutat dengan note note balok itu jika kau tak bisa menciptakan sebuah lagu"

"Karena aku menyukainya dan itu bukan urusanmu"

"Tentu saja urusanku. Karena kau berkutat dengan note note itu membuatmu tidur lebih malam dan bangun lebih siang membuatku harus menunggumu"

"Ck dasar cerewet" gerutu Jaemi

Jaemi menyukai musik. Dia mahir dalam memainkan piano dan gitar membuatnya selalu menggabungkan note note balok dan membuat sebuah nada yang indah. Jika sudah berkutat dengan note note balok itu Jaemi akan melupakan segala hal. Ia terlalu asik dengan dunianya dan membuatnya selalu tidur larut malam

"Sudahlah jangan terus bertengkar. Cepat berangkat dan nanti segera pulang karena appa kalian hari ini pulang. Jika kalian ada urusan kembalilah sebelum jam makan malam agar appa kalian bisa menikmati makan malamnya dengan tenang karena telah melihat anak - anaknya"

"Ne eomma" Jaemi menganggukan kepalanya begitupun dengan Jaehyun

"Kami berangkat dulu eomma" ucap Jaemi. Nyonya Jung mencium pipi Jaemi dan Jaehyun bergantian sebelum kedua anaknya itu meninggalkan rumah mereka

Cha ahjussi yang merupakan supir pribadi mereka berdua mengantarkan keduanya menuju sekolah mereka yang memang sama. Perlu diketahui jika umur Jaehyun dan Jaemi tak berbeda jauh. Jaemi duduk dibangku kelas akhir sedangkan Jaehyun berada ditahun kedua

Mereka berdua sama - sama pintarnya dan keduanya berada di kelas unggulan namun yang membedakan adalah Jaehyun merupakan siswa populer karena tampan dan pintar jika Jaemi hanya siswa pintar namun tak begitu populer. Ia juga malas jika harus menjadi populer menurutnya menjadi populer itu tidak bebas sedangkan ia sangat menyukai kebebasan

Memiliki adik yang populer saja sudah menyusahkannya apalagi jika ia harus ikut menjadi populer maka hidupnya tak akan pernah tenang

"Jaga jaraklah denganku" ucap Jaehyun

"Meskipun kau tidak menyuruhku, aku akan tetap melakukannya Jung Jaehyun dan bersikap baiklah sedikit padaku. Ingatlah aku masih nunamu" Jaemi berjalan mendahului Jaehyun

"Kenapa aku harus memiliki adik yang menyebalkan sepertinya" gerutu Jaemi namun tiba - tiba seseorang menabrak bahunya membuatnya mengerang

"Aw.."

"Eoh? Jung Jaemi? Mian" ucap namja itu dengan santai dan merangkul bahu yeoja disebelahnya

"Ya! Jeon Wonwoo! apa kau tak punya mata eoh?!" bentak Jaemi

"Apa kau tak lihat jika aku memiliki dua mata indah seperti ini? Dan aku sudah meminta maaf padamu" Wonwoo berjalan meninggalkan Jaemi yang masih kesal

"Ck namja itu" Jaemi menghentakkan kakinya

Jeon Wonwoo namja tampan dan bisa dikatakan pintar karena dia berada dikelas unggulan tepatnya satu kelas dengan Jaemi. Dulu dia populer namun kepopulerannya hilang ketika ia memutuskan untuk memiliki yeojachingu. Ya, yeoja yang ia rangkul adalah yeojachingunya Lee Jihyo. Para fansnya memutuskan untuk tak mengejarnya lagi karena tahu Wonwoo sudah menjadi milik Jihyo

Jihyo bukan dari kelas unggulan namun ia bisa dikatakan juga cukup populer karena dia cantik dan sudah pasti ia menerima Wonwoo yang tampan mungkin sangat tampan. Yeoja mana yang akan menolak Wonwoo jika Wonwoo mengajak mereka berkencan terlebih lagi menjadikannya seorang kekasih

Namun tidak dengan Jaemi. Ia sangat membenci Wonwoo bisa dikatakan mereka rival. Jaemi dan Wonwoo sudah satu sekolah sejak middle school namun ketika middle school Wonwoo tak sepopuler sekarang. Jaemi mengenal Wonwoo ketika kelas akhir, ia juga tak peduli dengan Wonwoo namun ia menjadi kesal dengan Wonwoo sejak Wonwoo sering mengganggunya dari kelas awal di high school

Wonwoo dan Jaemi selalu satu kelas dari kelas awal ketika di high school membuat Jaemi muak melihat Wonwoo dan tingkah Wonwoo yang menyebalkan. Jika seluruh siswa ingin dekat dengan Wonwoo tapi tidak dengan Jaemi yang ingin menghempas Wonwoo jauh dari kehidupannya

"Aku harus membalas namja menyebalkan itu" Jaemi mempercepat langkahnya. Ketika ia akan melewati Wonwoo, ia sengaja menabrak lengan kiri Wonwoo dengan sangat keras membuat Wonwoo melepas tangannya dari bahu Jihyo dan memegangi lengannya

"Aw.."

"Eoh? Jeon Wonwoo? mian aku tak melihatmu" ucap Jaemi dengan nada bersalah yang ia buat - buat

"Ya! Kau!" Wonwoo menunjuk Jaemi

"Jika kalian ingin berpacaran kuharap jangan dijalan seperti ini membuatku tak sengaja menabrakmu. Kau tahu kan koridor ini sempit dan kalian membuatnya menjadi sesak"

"Mwo?!" teriak Jihyo

"Wae? Ada yang salah? Aku pergi dulu" Jaemi tersenyum manis dan pergi meninggalkan mereka berdua

"Ya!" teriak Jihyo membuat Wonwoo menatapnya heran

"Wonwoo-ya kau tak tahu apa maksudnya?" tanya Jihyo namun Wonwoo hanya terdiam

"Secara tak langsung dia mengatakan jika aku gendut dan membuat jalan ini sesak" jelas Jihyo

"Ah.."

"Mwo? apa hanya itu yang kau katakan? Aku harus memberinya pelajaran" Jihyo hendak melangkah namun tangannya ditahan oleh Wonwoo

"Biar aku yang melakukannya kau pergilah ke kelasmu" Wonwoo berjalan cepat menuju kelasnya

Ketika ia sampai dikelasnya, Wonwoo melempar tasnya ke bangkunya membuat Soonyoung yang merupakan teman sebangku Wonwoo menatap Wonwoo heran

"Kenapa pagi - pagi sikapmu seperti ini?" tanya Soonyoung

"Aku harus menyelesaikan sebuah urusan" jawab Wonwoo dengan melangkah mendekat pada bangku Jaemi

"Aish perang dunia ini akan terjadi lagi" gerutu Soonyoung dengan berjalan menyusul Wonwoo

"Ya!" Wonwoo menggebrak meja Jaemi membuat Jaemi mendongakkan kepalanya menatap Wonwoo

"Wae?" Jaemi melipat kedua tangannya. Soonyoung hanya menatap khawatir kepada keduanya begitupun dengan Younghee teman sebangku Jaemi

Kedua orang itu tak dapat dicegah jika sudah seperti ini. Mereka akan beradu mulut tanpa henti meskipun tak akan pernah ada yang menang

"Kau mengejek Jihyo ku kan?" ucap Wonwoo

"Aku? Mengejeknya? Sejak kapan Jeon Wonwoo?"

"Yang kau katakan di koridor tadi"

"Tadi?" Jaemi tampak berfikir "Ah... tentang kalian yang membuat jalan dikoridor menjadi sesak?"

"Ya!" Wonwoo menggebrak meja Jaemi lagi

"Wae?!" Jaemi menyamakan posisinya dengan Wonwoo meskipun Wonwoo masih lebih tinggi darinya

"Jangan pernah kau mengatakan hal itu lagi"

"Apa yeojachingu kesayanganmu itu marah? Aku tak menyangka dia akan sesensitif itu" Jaemi melipat kedua tangannya

"Kenapa kau selalu mencari gara - gara denganku eoh?!" teriak Wonwoo

"Mwo? aku? Mencari gara - gara denganmu?! Ingatlah Jeon Wonwoo kau yang memulainya!" balas Jaemi

"Mwo?! aku?!"

"Tentu saja kau! Jika kau tak memulainya duluan aku tak akan pernah membalasnya!"

"Ya! itu gara - gara kau!" Wonwoo menunjuk Jaemi

"Aish ini semua tak bisa dibiarkan" gerutu Soonyoung

"Ya! diamlah kalian berdua! Ini masih pagi!" teriak Soonyoung menengahi mereka berdua

"Ya! Kwon Soonyoung! Ini bukan urusanmu!" bentak Jaemi

"Pergilah ke bangkumu Kwon Soonyoung! Ini urusanku dengan Jung Jaemi!" sambung Wonwoo

Soonyoung hanya terdiam terkejut mendengar teriakan keduanya yang sangat kompak untuk membentak dirinya. Soonyoung memberikan tatapan pada Younghee agar membantunya. Akhirnya Younghee pun beranjak dari bangkunya dan menarik Jaemi

"Ya! Im Younghee! Kau mau membawaku kemana eoh?! Aku harus menyelesaikan urusanku dengan namja menyebalkan itu!" Jaemi memberontak namun Younghee terus menariknya

"Aish Jeon kau selalu membuat masalah" gerutu Soonyoung dengan mendorong Wonwoo menuju bangku mereka

"Ya! dia yang memulainya!"

"Tak bisakah sekali saja kau tak ribut dengannya?"

"Tidak bisa!"

"Jika kau selalu ribut dengannya, kelas ini tak akan pernah tenang. Ingat satu hal kau bisa jatuh cinta dengannya" ucap Soonyoung

"Mwo?!" teriak Wonwoo

Setelah merasakan emosi Jaemi sediki menurun, Younghee melepaskan tangannya

"Aish namja itu memang menyebalkan dia selalu mencari keributan denganku"

"Sudahlah Jung Jaemi lupakan masalahmu dengan Wonwoo. masalah kalian tak ada akarnya kan? Lalu apa yang selalu kalian ributkan? Itu hanya mengganggu sekitar kalian. Apa kau tak kasihan melihat teman - teman kita yang merasa terganggu?"

"Tapi dia yang memulainya Im Younghee"

"Aku tahu namun sekali saja coba kau abaikan dia. Jika kau terus menanggapinya itu tak memecahkan masalah diantara kalian dan mungkin saja nanti kau menjadi tertarik padanya dan jatuh cinta pada Jeon Wonwoo" jelas Younghee

"Mwo?!" teriak Jaemi

"Lebih baik kita kembali ke kelas" Younghee berjalan mendahului Jaemi

"Ya! Im Younghee! Aku tak akan tertarik padanya dan kau bilang apa? Mencintainya? Itu tak akan pernah" Jaemi menyamakan langkahnya dengan Younghee

"Jangan berkata seperti itu. Bagaimana jika itu akan terjadi?"

"Aku tak akan pernah membuatnya terjadi"

"Baiklah baiklah terserah apa katamu. Namun sekali saja coba kau abaikan dia agar dia tak terus memancing masalah denganmu"

Jaemi terdiam dan mencoba mencerna ucapan Younghee. Mereka masuk kedalam kelas, tatapan Jaemi dan Wonwoo bertemu. Terlihat kekesalan diantara mereka berdua. Sadar akan hal itu Younghee kembali menarik Jaemi

"Ingat apa yang aku katakan. Abaikan dia" bisik Younghee membuat Jaemi mengalihkan pandangannya dan segera duduk di bangkunya

"Aish yeoja itu benar - benar memancing emosiku" gerutu Wonwoo dengan mengepalkan kedua tangannya. Soonyoung hanya menggelengkan kepalanya. Kenapa teman sebangku yang dapat dikatakan sahabatnya dari kecil itu tak bisa merubah sikapnya

Jam pelajaran berlalu dengan cepat hingga telah tiba jam istirahat. Wonwoo sudah meninggalkan kelasnya sudah pasti ia akan menemui yeojanya siapa lagi jika bukan Lee Jihyo

Jaemi dan Younghee berjalan menuju kantin. Setelah mendapatkan makan siang mereka berdua memilih bangku untuk mereka duduki

"Ingatlah jangan pedulikan apa yang akan Wonwoo lakukan padamu" ucap Younghee

"Baiklah" Jaemi melahap makan siangnya

Terlihat Soonyoung yang sibuk mencari bangku. Ia menyunggingkan senyumnya ketika melihat bangku kosong dihadapan Younghee dan Jaemi. Soonyoung mendudukkan dirinya didepan Younghee

"Annyeong" sapa Soonyoung pada Jaemi dan Younghee

"Kenapa kau disini?" tanya Younghee

"Tentu saja makan" jawab Soonyoung dengan melahap makanannya

"Pasti Wonwoo yang menyuruhmu kan?" tebak Jaemi

"Tidak. Dia saja tak mempedulikanku dan sibuk dengan yeojanya" ucap Soonyoung

"Jihyo sangatlah menyebalkan. Dia seperti mengatur Wonwoo membuat Wonwoo lebih memilih gadis itu daripada berteman denganku. Setidaknya Wonwoo harus mengingatku dan tak terus bersama dengan gadisnya" ungkap Soonyoung

"Apa kau sedang mengungkapkan kecemburuanmu?" tanya Younghee

"Ani bukan seperti itu. Maksudku sesekali harusnya Wonwoo meluangkan waktunya untuk pergi denganku. Bukankah aku sahabatnya sejak kecil? Aku lebih tahu Wonwoo daripada Jihyo. Wonwoo bukan tipikal yang suka diatur seenaknya namun sekarang ia berubah"

"Menjadi sangat menyebalkan" timpal Jaemi

"Kau benar" Soonyoung mengangguk

"Nde?!" detik berikutnya ia berteriak menyadari ia mengiyakan ucapan Jaemi

Wonwoo dan Jihyo sudah menyelesaikan makan siangnya. Ketika mereka berdua akan pergi meninggalkan kantin, mata Wonwoo menangkap sosok Jaemi dan ia sedikit terkejut melihat Soonyoung juga berada disana

"Wae?" tanya Jihyo

"Jihyo-ya. bisakah kau kembali ke kelasmu? Ada urusan yang harus aku selesaikan" ucap Wonwoo

"Urusan? Tidak biasanya kau seperti ini"

"Jebal"

"Tapi.."

"Aku pergi dulu" Wonwoo melepaskan tangan Jihyo yang melingkar di lengannya

"Ya!" teriak Jihyo namun tak dihiraukan oleh Wonwoo yang telah pergi meninggalkannya. Jihyo berdecak kesal dan kembali ke kelasnya. Ini pertama kalinya Wonwoo bersikap seperti itu padanya membuatnya sangat kesal

Wonwoo telah duduk dibangku sebelah Soonyoung tepatnya dihadapan Jaemi. Jaemi merasa kehadiran Wonwoo namun ia mencoba melakukan apa yang diusulkan oleh Younghee untuk tidak menghiraukan Wonwoo

"Kenapa kau kemari? Bukankah kau sibuk dengan Lee Jihyo?" tanya Soonyoung dengan memberikan penekanan ketika menyebutkan nama Jihyo

"Aku ada urusan dengan yeoja didepanku" jawab Wonwoo dengan tersenyum miring

"Sepertinya porsi makanmu sangat kurang untuk membuat jalanan koridor menjadi sesak" ucap Wonwoo melihat makanan yang ada di nampan Jaemi

'dasar namja menyebalkan. Bersabarlah Jung Jaemi' batin Jaemi dengan menahan emosinya

"Apa perlu aku mengambilkannya untukmu?" tawar Wonwoo namun Jaemi tak menjawabnya

"Apa kau tak memiliki mulut untuk menjawabku?" tanya Wonwoo. Younghee menatap Jaemi khawatir

"Kajja Younghee-ya aku sudah selesai" Jaemi beranjak dari duduknya dan menarik Younghee menjauh

"Sial dia mengabaikanku" umpat Wonwoo

"Baguslah Jeon itu tandanya Jaemi sadar tak ada gunanya berdebat denganmu" ucap Soonyoung

"Aku harus membalasnya" Wonwoo melangkah menyusul Jaemi

"Aish Jeon Jeon kau tak pernah lelah sebelum menang"gumam Soonyoung dengan melanjutkan makannya

"Aku tak tahan mendengar ocehan dari mulutnya itu Younghee-ya" keluh Jaemi

"Bersabarlah ia pasti akan lelah aku yakin itu" Younghee memberikan semangat pada Jaemi

"Tapi aku sudah tak tahan mendengarnya terus mengoceh. Ingin sekelai aku meremas mulutnya itu agar menjadi bungkam" Jaemi mengepalkan tangannya seolah ia melakukannya pada Wonwoo

"Kenapa kau tak membungkamnya dengan ciumanmu saja?"

"Apa kau gila Im Younghee?" tanya Jaemi

"Bukan aku yang mengatakannya" elak Younghee

"Lalu?" Jaemi dan Younghee menoleh ke belakang

"Mwo?! ya! kau!" teriak Jaemi

"Wae?" balas Wonwoo

"Aish Wonwoo yang mencari masalah" gerutu Yonghee

"Bukankah aku benar?" tanya Wonwoo

"Aku tak sudi menciummu" ucap Jaemi

"Benarkah? Ah.. kau tak sudi atau kau takut dengan Jihyo ku?"

Plakk

Satu tamparan mendarat di pipi kanan Wonwoo

"Ya! aku tak serendah itu. Dan Younghee benar harusnya aku tak pernah menghiraukanmu yang menggangguku. Aku sangat membencimu" Jaemi meninggalkan Wonwoo dan Younghee

"Aku tak menyangka kau menjadi sekasar itu Jeon Wonwoo. berhenti memancing emosi Jaemi" ucap Younghee dengan meninggalkan Wonwoo

Wonwoo memegang pipinya yang baru saja ditampar oleh Jaemi. Entahlah mengapa ia merasa bersalah dan Younghee benar ucapannya sangat kasar

"Kau kenapa?" tanya Soonyoung menepuk bahu Wonwoo ketika di dalam kelas. Ketika Wonwoo sampai kelas tadi ia terus menatap Jaemi namun Jaemi tak menghiraukannya sepertinya perasaan gadis itu terluka

"Pipi kananmu memerah. Ya! wae?!" tanya Soonyoung terkejut

"Aku baru saja merasakan tamparan" jawab Wonwoo lemas

"Mwo?!"

-TBC-

Continue Reading

You'll Also Like

5.8K 972 30
Bukan kamar ku, atau kamar mu. Kau lah yang menjadi alasan ku untuk selalu ingin pulang ke rumah. Kembali merasakan kenyamanan nya saat sudah lelah m...
1.5K 143 25
전원우 jeon wonwoo as anak sekolahan boyfriend
55K 5.7K 30
[#1 Light Romance by Ladya] e·the·re·al /əˈTHirēəl/ adjective • extremely delicate and light in a way that seems too perfect for this world. Apakah p...
124K 17.8K 27
start : 11/02/24 end : - plagiat menjauh cok! hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 26.