Return || (ExoPink)

By sarsnisme

29.9K 2.5K 47

Aku sudah berusaha melupakannya walaupun sesekali aku mengharapkan bertemu lagi dengannya. Aku bertekad untuk... More

INTRO
-Teaser-
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
NOTICE.
0.8
0.9
10.
11
12.
13.
14.
15
16.
18.
19.
NOTICE
20.

17.

1.1K 93 5
By sarsnisme

Happy Reading.



& Enjoy in this chapter.

*

**

***

Hatinya merasakan sesuatu yang sangat berbeda saat ini. Jantungnya berdebar- debar tak nyaman. Persis saat ia datang ke pernikahan Kai dan Krystal.

Ia tidak tahu apa artinya. Pikirannya melayang kemana mana. Termasuk Chanyeol.

Sulit sekali berkimunikasi dengannya akhir akhir ini sampai sekarang. Tidak jarang Eunji berfikir kalau Chanyeol yang sekarang adalah berbeda dari Chanyeol waktu pertama kali kencan.

Perempuan itu malah sempat tidak menyangka atau membuang pikiran negatifnya ini jauh jauh.

Kalian tahu? Bahkan terkahir bertemu saja mereka melakukan 'kissing' yang mungkin dibilang sangat lama? Seolah olah lelaki itu tak mau lepas darinya?

Dan sekarang?

Hampir sebulan ia tidak bertemu dengannya.

Dia benar benar sibuk? Atau...

Pikirannya kini penuh dengan omongan Bomi kemarin.

Sampai mobil yang ditumpanginya sudah berhenti di tempat tujuan.

"Nona? Kau baik baik saja?"

Sudah lebih 3 kali panggilan untuknya tidak terjawab.

"Eoh? Ya?"

"Sudah sampai, nona. Apa nona sedang tidak enak badan?"

"Ah.. eum. Ani.... nan gwaenchana... aku permisi dulu"

Blam.

Mobilnya sudah menjauh dari pandangan meninggalkannya. Kini ia sendiri berdiri ditangga pintu masuk gedung dengan angin yang menerpanya cukup kuat.

Gedung didepannya memang lumayan dekat pantai, wajar anginnya tidak main main.

Ia menoleh kekanan dan kirinya masih berharap sewaktu waktu mungkin kekasihnya muncul tiba tiba berlari kearahnya.

Tapi nihil. Bayangan bahkan batang hidungnya yidak muncul sama sekali sampai saat ini.

Sebelum akhirnya menyerah dan masuk kedalam, ia mengecek ponselnya dulu masih berharap ada notice apapun dari pria itu.

Layar terang itu hanya menampakkan gambar wallpaper dirinya dan pria itu saja, tak ada notice apapun. Setelahnya ia memasukkan kembali ponselnya dan menghela nafasnya kasar.

.

.

"Apa dia sudah datang?"

...

"Mengapa ruangan disini sangat panas sih?"

...

"Cepat!!! Ini sangat menyakitkan kau tahu???!"

...

"Ya... paling tidak dia terkejut. Tapi aku tak mengharapkan dia sampai jatuh pingsan"

...

"Tapi... apa ada yang kurang semuanya?"

...

"Baguslah. Aku juga bahkan tak percaya ini benar benar diriku karena melakukan hal ekstream seperti ini"

...

"Benarkah????! Oke. Aku tutup teleponnya. Kabarkan jika ada apa apa"

Bip.

Pria berambut cokelat yang sudah sedemikian rapi lengkap dengan setelan pakaian sangat formal, terus menyunggingnkan senyum manisnya.

Reaksi seseorang nanti adalah sebab senyum itu tak pudar pudar.

Perasaannya sangat sangat menganggunya. Apalagi detak jantungnya mungkin sudah dibilang bisa mencapai kecepatan maksimal.

.

.

Penerbangannya baru saja dimulai.

Ya, ini keputusan bulatnya, keputusan yang sangat berat. Meninggalkan semua.. -semuanya.

Ia ingin mencoba menerima apa yang terjadi.

Ia akan beradaptasi dilingkup aslinya.

Mencoba hidup bersama dengan takdirnya, bukan impiannya.

Ia menyerah.

.

.

"Eunjiiiiii~~!!!!!!!"

"Hey! Hey! Hey! Yakk!! Gaunmu dan high heelsmu!!! Hati hati Yoon Bomi!!!" Eunji berteriak tak kalah kencangnya melihat Bomi dengan gaunnya yang sangat errrrrrrrrr~~ merepotkan berlari kearahnya"

Plak.

Kebanyakan orang menyambut tamunya dengan hormat menundukan badannya atau berjabat tangan.

Bukan memukul kepala.

"A-!!"

"Ini sudah jam berapa eoh???! Kau baru datang????!!! Sahabat macam apa kau???" Marah Bomi.

"Isssh. Appo! Perjalanan macet kau tahu?" Tatap Eunji datar sambil mengusap kepalanya.

"Macet.. macet.. tuh yang lain... sudah menunggumu. Tinggal menunggumuu!!!" Cecar Bomi lagi.

"Ya. Baiklah~~" bukannya jalan beriringan malah Eunji berjalan duluan daripada Bomi.

"Eunji? Kau datang..... sendiri?" Beberapa orang yang ada disekitarnya serotak menoleh mengikuti mata Baekhyun. Orang yang dipanggilnya malah menoleh kebelakang sebentar.

"Ani. Aku datang bersama Bomi~~" Baekhyun berdecak pelan lalu melihat perempuan yang sudah resmi menjadi isterinya berjalan kerepotan.

"Chanyeol?" Celetuk Suho.

"Entah.. dia sedang sibuk pada kerjaannya" tanpa disuruh iablangsung mendudukan tubuhnya pada kursi yang disediakan. Saat itu juga matanya menangkap kursi yang disebelahnya bertuliskan 'Park Chanyeol' yang kosong. Ya harusnya pria itu duduk disebelahnya.

Eunji menunduk lalu meneguk segelas air putih yang juga sudah disediakan. Disana sudah terbentuk beberapa meja untuk berkumpul, termasuk berkumpulnya mereka.

"Tumben.. setahuku dia sangat enggan dengan pekerjaan. Apa... ada sesuatu dengan kalian?" Eunji tampak berpikir. Pertemuan mereka saja saat terakhir berciuman....

Apa... Chanyeol marah karena aku melepaskannya untuk menjawab telepon?

Bukannya itu sudah sering sekali terjadi?

Apa dia sudah muak karena aku terus seperti itu?

"A- ani... tidak terjadi apa apa.."

"Jujur saja, akan kami beri solusi" ujar Naeun.

....

"Ayolah... terbuka sediiittt saja kepada kami" Baekhyun menunjukan lambang jarinya sedikit. Tidak banyak bukan sahabat yang benar benar seperti mereka? Bahkan yang punya pesta, pengantin baru ikut mempedulikannya, memikirkan apa yang tidak seharusnya mereka pikirkan. Bukannya bersenang senang?

Apa aku harus benar benar mengatakannya?
Aku terlalu tertutup kah dengan mereka?. Batin Eunji.

............

Masih sunyi diantara mereka menunggu jawaban Eunji.

"Mungkin karena aku terlalu memintanya fokus pada pekerjaanya..." celetuknya. Mereka semua menyipitkan matanya berpikir.

"Kau bilang seperti itu?" Chorong beralih.

"Ya.. tapi, wajar saja bukan..? Dia pemimpin perusahaan.. tidak baik terus menerus berkencan seenaknya"

Mungkin saking erat persahabayan mereka, menghela nafas pun bersamaan.

"Ada 3 kemungkinan" kali ini Hayoung berbicara. Calon ibu itu memang sebelumnya menjadi ahli psikolog.

....

"Bukan apa apa.. aku ingin jawab sesuai pengetahuanku. Aku tidak mau menjadi sahabat yang ngomong dibelakangmu. Ini juga masih bisa jadi opini" lanjutnya.

"Tak masalah... jelaskanlah" Kini semua mata beralih menatap Hayoung, termasuk suaminya sendiri, Sehun.

"Yang peratama, dia punya alasan tersendiri yang harus diungkapkan olehnya.. yang kedua, dia benar benar jenuh dengan perkataanmu, Eunji.. kau mungkin terlalu sering mengucapkan itu saat kalian berkencan... betul itu Eunji?" Eunji hanya mengangguk pelan.

"Lanjutkaaaan~~~~~~~!!" Rengek mereka semua, kecuali Eunji.

"Huh.. aku tidak tahu akan mengatakannya atau tidak" Hayoung dan Eunji saling bertatapan, maksud untuk setuju atau tidak ia akan mengatakannya. Karena mungkin akan sakit bagi sahabatnya itu.

Eunji mengangguk pelan lagi.

"............... apa dia sangat jenuh dengan Eunji seperti itu, lalu mencoba menduakannya?... dengan wanita lain" Hayoung menatap mereka semua yang matanya muali membesar.

"Mwo????! Apa maksudmu????!" Panik Bomi.

"Coba kau pikir lagi... alasan itu sangat masuk akal" Kyungsoo memang sempat menjadi teman sekantornya Hayoung, ahli psikolog.

"Tapi.... apa salahnya jika kita berpikiran positif dulu seperti Eunji?" Lanjutnya.

"Tidak apa apa~~ kita berpikiran positif dulu eoh?" Rujuk Namjoo.

"Ah~~ tak masalah..." Semua tahu, yang kini Eunji tunjukkan adalah senyuman palsunya.

Jam besar yang terletak di salah satu sisi dalam gedung sudah hampir menunjukkan waktu 9 malam, Baekhyun yang tadi sempat berkutat dengan ponsel, akhirnya menegur Bomi untuk melanjutkan acara.

"Ayo Eunji.. kau belum menikmati pesta ini sedikitpun.." Taemin yang sedang menggandeng Naeun, menoleh ke arah Eunji yang masih terdusuk ditempatnya.

"Eo- eoh???? Ah..ya"

Mereka semja tamu undangan, termasuk Eunji sudah berkumpul di dekat altar.

"Yaaa!!!! Hadirin sekalian... mungkin ini yang paling ditunggu tunggu oleh para lajang...~~" perkataan mc itu membuat para tamu tertawa, tapi sayangnya mungkin Eunji tak mendengarnya.

"Lempar bungaaaaa!!!!!!!!!!!!" Gemuruh suara tepuk tangan dan teriakan memenuhi ruangan ini.

Baekhyun dan Bomi sudah diatas altar membelakangi mereka yang berada dibawah siap untuk melemparkan bunga.

Chorong, Naeun, Namjoo, dan Hayoung mendorong Eunji agar masuk kekerumunan itu.

Wanita itu? Ia terus meronta untuk tidak ikut dengan kerumunan dan mencoba melepaskan tangan tangan yang berada di belakang tubuhnya.

Para suami mereka? Entah lah. Sudah menghilang sedari tadi.

Eunji akhirnya menyerah. Ia tidak punya tenaga yang banyak untuk saat ini. Pikirannya mungkin mempengaruh.

Namun tiba tiba semua lampu gedung mati beberapa detik. Ini membuat banyak tamu terkaget kaget, kecuali Eunji. Ia terlalu masa bodoh.

Pada detik ke 6, semua lampu menyala normal kembali.

Tapi, ada yang berbeda dari sebelumnya.. dekorasi pesta berubah 180°. Dari pesta yang sebelumnya mewah, menjadi terkesan sangat manis.

Banyak balon dimana mana. Semua tamu masing masing menggenggam setangkai bunga mawar dan kertas berwarna merah berbentuk hati. Padahal kedua pengantin dan kerumunan tadi masih ada ditempat yang sama. Dengan semua ini perhatian Eunji teralihkan. Ia menatap bingung denagn semuanya.

"Siap semuanya!! Saat ini adalah benar benar waktu yang ditunggu tunggu... bersiap siap...

1

2~~"

Tidak ada perkataan maaf diawalnya. Apa ini semua bagian dari pesta?

Baekhyun dan bomi sudah mengambil ancang ancang untuk melemparkan bunga ke arah kerumunan.

"3..!!!!!!!" Ancang ancang itu berhenti. Tangan tangan kerumuan itu mengadah keatas seolah bunga sudah dilemparkan. Baekhyun melepas genggamannya dan membiarkan bomi berbalik dan berjalan ke kerumunan. Orang orang itu pun bingung melihat Bomi yang berjalan dengan santainya masih sambil membawa bunga yang akan dilemparkan kearah mereka.

Tiba di barisan terkahir kerumanan itu tiba juga tepat di depan Eunji yang meamang berdiri paling belakang kerumunan.

Entah alasan apapun, Bomi malah memberi bunga itu kepada Eunji.

Ekspresi Eunji juga sangat bingung dan menatap semua orang yang ada disekitarnya.

Ia tak menemukan sahabat sahabatnya disana, yang ada ekspresi Baekhyun dan Bomi yang tersenyum tulus padanya.

Saat itu juga kedua tang Bomi berada di sisi sisi pundak Eunji. Ekspresinya juga seolah ia meminta maksud dari ini.

Bomi malah hanya mengangguk lalu membalikkan badan Eunji menghadap belakang.

Memang hanya ada orang orang disana, tapi mereka perlahan lahan seolah membuka jalan bagi seseorang.

1

2

3

Dirinya bisa bersumpah, kalau ia akan terjungkal kebelakang jika ini bukan acara pesta atau apapun.

Pria yang tidak bertemu dengannya beberapa minggu lalu. Pria yang sangat ia khawatirkan. Pria yang sangat ia rindukan. Bahkan omongannya pada pria itu mungkin menjadi nilai yang sangat salah ia ucapkan pada pria itu.

Kini? Pria itu berdiri tepat dihadapannya, dikelilingi banyak orang.

Ia tak tahu harus bagaimana menyikapi ini. Mungkin bagi sebagian perempuan pasti sudah merasakannya.

Tapi tidak bagi dirinya, ini sangat sangat pertama kali.

Tangannya masih betah untuk menutup mulutnya -yang mungkin sedang menganga karena terkejutnya.

Matanya juga sudah terlihat berkaca kaca, tubuhnya sedikit bergetar.

Pria yang berdiri dihadapannya berubah menjadi berlutut tapi masih menatap matanya.

Tak membuang buang waktu, salah satu tangannya juga mengambil sesuatu dari saku jasnya.

Alunan musik piano dan gitarpun menjadi satu.

Nadanya cukup umum ditelinga semua orang.

Bruno Mars -Marry You.

Suara orang menyanyi juga mulai terdengar, malah siara ini sangat familiar bagi Eunji. Saking penasarannya, ia masih menyempatkan menoleh ke arah sumber suara.

Suho Chorong dan Choojun disisi mereka, Kyungsoo dan Namjoo, Taemin Naeun, ibu hamil dan sang suami Hayoung dan sehun, bahkan pengantin yang baru saja mengucapkan janji penting hari ini Baekyun dan Bomi ikut menanyikannya.

Sekelilingnya juga tampak berbisik bisik dan meneriakkan betapa sangat romantisnya keadaan saat ini.

Ekspresi mereka tak jauh berbeda dengan Eunji.

Entah dari mana asalnya dibelakang tubuh Eunji sudah ada kursi yang sekarang sudah didudukinya.

Saat ini hanya ada alunan musik tanpa ada nyanyian. Tapi itu tak berlangsung lama karena kini bergantian, Chanyeol menyanyikan bait khusus untuk Eunji dengan suara beratnya.

~Cause it's a beautiful night,
Karena ini malam yang indah

We're looking for something dumb to do.
Kita mencari hal bodoh untuk dilakukan

Hey baby,
Hai sayang,

I think I wanna marry you.
Aku pikir aku akan menikahimu~

Setelah selesai, Chanyeol tiba tiba berdiri.

"Kau tahu, ini sangat menyakitkan bagiku. Tidak bertemu denganmu dalam waktu yang lama, berkomunikasi yang sangat snagt jarang.. harus berpura pura tidak memperhatikanmu..

Belum lagi jika kau muak dengan sikapku kemarin.. aku takut sekali kau meninggalkanku.. resiko yang sangat besar harus kuambil untuk mencapai saat ini" Eunji menatap pria itu dalam dalam. Chanyeol tampak gugup.

"Terima kasih untuk selalu percaya padaku. Terima kasih kau selalu berpikiran positif tentangku. Terima kasih kau tidak memdengar omongan mereka mereka yang jelek tentangku. Maaf telah membuatmu menunggu, mengkhawatirkanku. Bukti kau mencintaiku sudah sangat jelas..
Terimakasih.." Chanyeol menyerahkan mik itu ke Sehun yang sudah berada di dekatnya dan langsung mengeluarkan cicin dari kotaknya lalu berjongkok kembali.

" Jung Eunji,
Will you marry me?"

Yaap. Air matanya mencelos begitu saja setelah kalimat yang Chanyeol katakan keluar.

Apa ini sebabnya sebagian besar perempuan menggila jika kekasihnya besikap romantis?

Suara riuh tempuk tangan, pekikan, bersorak, dan saling memuji memenuhi seluruh ruang gedung.

Bagi tamu, ini adalah pesta yang paling komplit untuk seluruhnya. Ditambah pesta ini juga diliput media karena sangat banyak orang penting yang datang.

Walaupun airmatanya sudah beberapa kali mencelos, tapi sampai saat ini ia masih belum tersenyum sedikitpun.

Ia terlalu terkejut dengan semuanya.. ia masih menerka nerka apa ini cuma mimpi atau bukan, karena ia sangat merindukan pria yang jelas jelas kini sudah dihadapannya.

Bayangan kenangan kenangan masa lalunya dengan pria itu muncul dibenaknya.

Dari mulai ia kenal, lalu dipasangkan memjadi teman sebangku, menyontek bersama, membolos, menikmati udara bebas di atap sekolah sambil meminum susu bantal, membetulkan rok pendeknya, membenci guru yang sama, gila bersama, saking dekatnya sampai disebut adik kakak.. membenci dan memaki satu sama lain, sampai saatnya berpisah dikeluluaan mereka.. 14 tahun baru bertemu lagi dikeadaan yang sangat sangat canggung, menjadi sepasang kekasih, dan sekarang....

"Kau.... kau benar Park Chanyeol?" Lirihnya.

"Eum. Aku Park Chanyeol.. kekasih dari wanita yang paling berbeda di dunia, Jung Eunji" dia benar benar sedang tidak bermimpi.

"Kau hobi sekali membuatku terkejut ya..."

"Jangan menangis... aku tak mengharapkanmu jatuh pingsan.. tapi kau malah menangis.. apa segitunya kau terkejut?" Katanya sambil menyeka air mata Eunji.

Ini sangat dramatis.

"Aku sangat terkejut, bodoh" pria itu hanya tersenyum. Ini yang ia tunggu tunggu, sikap Eunji tidak berubah walaupun ia sudah tinggal beberapa minggu.

"Kau belum menjawab pertanyaanku" sorak sorak tambah meriah.

"Bagaimana caranya?"

"Kau bisa mengambil bunga ini dengan tangan kiri dan mengulurkan tangan kananmu"

"Ck. Lama sekali!!! Cepatlah!!"

"Hey! Kau membuang buang waktu!!"

"Terima saja, apa susahnya?!!!!"

Begitu celetuk sahabat sahabatnya di belakang. Ia menoleh dengan senyum terharu. Walaupun cara berbicara mereka seperti itu, tapi Eunji tahu maksudnya. Mereka ingin cepat ia dan Chanyeol bahagia.

Tak membuang waktu lama setelah itu. Ia langsung mengambil bunga dari Chanyeol dengan lembut dan mengulurkan tangannya.

Chanyeol melihatnya tersenyum lebar. Hatinya merasakan lebih lebih dari bahagia sekarang. Artinya tinggal selangkah lagi wanita dihadapannya akan menjadi milik selamanya.

Gemuruh sorak kembali terdengar.

Chanyeol mulai memasangkan cincin ke jari manis milik Eunji, dan juga memakaikannya kalung.



Keduanya pun berdiri sambil mengaitkan kedua tangan mereka.

Setangkai mawar dan kertas berbentuk hati yang tadi dipegang setiap tamu, ternyata itu untuk memeriahkan acara mereka berdua.

Kini benda benda itu dilemparkan kearah Chanyeol dan Eunji secara serentak.

Sontak mereka pun berpelukan dalam senyuman ceria.

"Kenapa cuma seperti itu... cimu dia..!!" Semua mata tertuju pada Kai yang baru tiba ke pesta ini dengan Krystal.

Eunji tampak gugup saat Kai mengatakan itu, tapi berbeda dengan Chanyeol, ia langsung mengambil dan menarik dagu Eunji lalu menyatukan bibir mereka.

Kilat camera berada dimana mana, saat ini adalah kali kedua suasana paling riuh setelah ciuman baekhyun dan Bomi di atas altar tadi.

Eunji sendiri sekarang sudah mulai meresapi dan mengabaikan orang orang disekitar mereka.





TBC

*

**

***


Hyyy... ini chapter masih berlanjut ya... (jelang final) (?)

Kalo di bikin final chapter bakal terlalu panjang...

Oke. Sekian...

Good satnight!!!
Bye~~

Ada bonussss untuk kalian!!!

Yaaa.. emang sih.. harusnya ini doposting pas malem jumat.. tapi baru ditunjukkinnya hari ini mungkin..

Oke.

Siap?

3
2
1

Chanyeol ABS ↓↓↓


Baekhyun ABS ↓↓↓


Demi apa?? Sueeer author sontak aja gitu teriak malem malem gini ampe dimarahin nyonya besar dirumah (ibu) wkwkwkwk.

Seriussss. Paling atas itu punya Chanyeol. T_T

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 61.4K 65
"Jangan cium gue, anjing!!" "Gue nggak nyium lo. Bibir gue yang nyosor sendiri," ujar Langit. "Aarrghh!! Gara-gara kucing sialan gue harus nikah sam...
63.3K 8.4K 92
This is just fanfiction, don't hate me! This is short story! Happy reading💜
69.9K 6.4K 74
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
47.2K 8K 12
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...