Secret Diary [CHANBAEK]

By Miyuu_L

114K 8.2K 436

(COMPLETE) . . . . Baekhyun mencintai Chanyeol, Chanyeol menyukai Luhan dan Luhan menyayangi Baekhyun. "Jadi... More

#1
#2
#3
#4
#5
#7
#8
#9
#10
#11
#12 (repost)
#13
#14 (repost)
#15
#16
#17
ff

#6

4.9K 438 9
By Miyuu_L

Luhan menjauhi Chanyeol. Bila mereka bertemu sebisa mungin Luhan tidak menatapnya dan tidak juga menyapanya. Chanyeol tidak mengerti mengapa Luhan harus menjauhinya. Begitupun Chanyeol entah kenapa ia pun menjauhi namja yang hobi membaca buku itu. Setiap Baekhyun tersenyum padanya Chanyeol mengalihkan pandangannya. Chanyeol pun tidak mengerti mengapa ia lampiaskan emosinya kepada Baekhyun yang tidak tahu apa-apa.

15 Mei 2010.

Diary.

Ini sudah semninggu Luhan hyung menjauhiku dan sudah seminggu pula aku menjauhi Baekhyun. Aku tidak mengerti dengan situasi ini. Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak ingin Luhan hyung menjauh dariku. Aku tidak ingin itu terjadi. Aku ingin selalu di dekatnya.

.
.
.
.
.
.

Cukup. Chanyeol tidak ingin seperi ini terus, ia berusaha berbicara dengan Luhan. Chanyeol menarik Luhan yang sedang berbincang dengan temannya.

"Kau ini apa-apaan?Lepaskan aku." Luhan berusaha melepaskan tangan Chanyeol yang mencengram tangannya begitu kuat.

"Hyung aku ingin berbicara dengammu." Chanyeol berhenti menarik Luhan tetapi tangannya tidak melepaskan genggamannya terhadap Luhan.

"Aku tidak ingin berbicara denganmu."

"Kau ini kenapa hyung?" Chanyeol menatap manik rusa Luhan.

Luhan menutup matanya dan menarik nafas dan menghembuskannya lalu membuka matanya.

"Kau membuatku kesal dengan pengakuanmu saat itu dan yang semakin membuatku kesal kau menjauhi Baekhyun. Kau tahu? Baekhyun bercerita padaku dengan raut wajah penuh kesedihan. Baekhyun tidak tahu apa-apa dan kau menjauhinya." Luhan mengeluarkan uneg-unegnya yang telah tertahan.

"Aku pun tidak mengerti kenapa sikapku seperti itu tapi bila aku berkencan dengan Baekhyun. Apa kau akan berhenti menjauhiku?" Mata Luhan melebar. Benarkah apa yang di ucapkan Chanyeol.

"Demi adikku, demi Baekhyun, demi kebahagiaannya. akan aku lakukan apa pun." Luhan melangkah pergi meninggal Chanyeol.

20 Mei 2010.

Diary.

Aku akan melakukannya. Bila itu membut Luhan hyung berhenti menjauhiku, aku akan melakukannyan. Aku akan mengajak Baekhyun berkencan. Mungkin dengan cara itu juga aku bisa lebih dekat dengan Luhan hyung.

Setelah menulis diary-nya Chanyeol menutup buku itu dan memasukkan pada tasnya. Lalu menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangannya yang berada di atas meja. Dia butuh saran seseorang.

"Chanyeol."

"Jongin jangan ganggu aku dulu." Chanyeol tidak bergerak sedikitpun. Apakah ia harus bertanya pada Jongin? Tidak. Ia bukan tidak mempercayai sahabatnya hanya saja keadaannya sedikit sulit untuk di jelaskan.

"Kau ini kenapa? Sudah 2 minggu sikapmu seperti ini. Dan aku lihat kau tidak bersama dengan Baekhyun lagi. Apa kau ada masalah dengannya?" Meski Jongin menjengkelkan, ia punya rasa peduli yang tinggi.

"Tidak." Jongin telah 6 tahun menjadi sahabat Chanyeol. Ia tahu prilaku Chanyeol. Bila Chanyeol jawab 'tidak' berarti Chanyeol menjawab 'iya'.

"Aku tidak akan memaksamu untuk bercerita. Aku tahu dirimu. Aku hanya akan sedikit memberi saran, bila ada masalah hadapi jangan lari dari masalah."

"Maafkan aku Jongin. Aku janji suatu saat aku akan menceritaknnya padamu." Chanyeol duduk tegap dari posisinya. Meski Chanyeol tidak bercerita akan tetapi ia seperi dapat dukungan dari sahabatnya.

"Akhirnya kau mengakui keberadaanku, Yeol. Kau tidak membutuhkan Diary sialan itu lagi. Karena ada aku disini yang siap mendengarkan keluh keshamu." Jongin dengan tidak tahu malu memeluk Chanyeol hingga Chanyeol hampir terjatuh dari kursinya.

"Lepaskan aku hitam. Kau membuatku hampir terjatuh bodoh." Chanyeol berusaha melepaskan pelukan Jongin, apa yang Chanyeol lakukan sia-sia Jongin tidak mau melepaskannya akan tetapi berkat seseorang yang memanggil Jongin, Chanyeol bisa melepaskan pelukannya.

"KIM JONGIN." Namja mungil dengan mata bulat memanggil- Tidak dia berteriak- memanggil Jongin.

"Astaga Kyungsoo. Chanyeol sembunyikan aku-" Jongin berusaha bersembunyi di balik punggung Chanyeol.

"Kim Jongin, bukankah kau tadi bilang 'bila ada masalah hadapi jangan lari dari maslah.' Hadapilah kawan masalahmu." Chanyeol menepuk bahu Jongin dengan nada yang mendramatisir.

Chanyeol mendongak melihat ke arah pintu kelasnya. Bila ada Kyungsoo disini,namja yang ia berusaha hindari pun pasti ada di sana. Chanyeol melangkah untuk memastikan keberadaan namja mungil itu. Ternyata benar, namja mungil itu ada di balik pintu kelasnya. Kali ini dia tidak membaca bukunya, dia hanya melihat lantai dan memainkan kaki mungilnya.

"Baekhyun." Chanyeol melihat Baekhyun menarik kakinya lalu berdiri tegak meski pandangannya tetap menatap lantai.

"Kita berlu bicara." Chanyeol menarik lengan Baekhyun menuju taman tempat biasa Baekhyun menghambiskan waktu istirahat.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mereka duduk diam di bangku taman. Baekhyun sibuk menetralkan degup jantungnya dan Chanyeol sibuk dengan pikirannya.

"Chan-Chanyeol, apa yang ingin kau bicarakan?" Baekhyun berusaha berbicara dengan namja jangkung yang sudah 2 minggu menjauhinya.

Chanyeol menutup matanya, saat ia membuka matanya, ia melihat nama mungil yang memainkan jarinya. Dia gugup. Pikir Chanyeol.

"Maafkan aku-" Baekhyun mendongak menatap Chanyeol yang meminta maaf pada dirinya. Chanyeol meraih tangan Baekhyun, ia mengenggam tangan mungil itu.

"Maaf karena menjauhimu. Ak-Aku-Aku hanya sedang banyak pikiran."

"Ti-tidak masalah." Baekhyun mengalihkan pandangannya.

"Baekhyun." Chanyeol memanggil namja mungil itu dengan lembut dan sialnya jantung Baekhyun berdegup kencang setelah mendengarnya.

'Apa aku harus melakukannya?'

"Mau kah kau menjadi kekasihku?" Mata Baekhyun membesar. Pipi Baekhyun memanas. Apa tadi? Apa Baekhyun tidak salah dengar?

"Ap-apa?" Baekhyun menatap manik mata Chanyeol.

"Aku menyukaimu." Tidak. Aku menyukai Luhan hyung. Batin Chanyeol.

Apakah cinta Baekhyun terbalaskan? Apakah cintanya tidak sepihak? Benarkah itu?

Baekhyun hanya bisa diam kikuk. Banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Chanyeol.

"Aku-pun. Aku-pun menyukaimu Chanyeol-ah." Baekhyun tersenyum tulus. Senyuman itu membuat Chanyeol merasa bersalah.

Chanyeol memeluk Baekhyun dengan perasaan yang sulit ia artikan.

21 Mei 2010.

Diary.

Apa tindakan aku salah? Tidak. Aku melakukan ini hanya untuk Luhan hyung. Bila dengan cara ini Luhan hyung berhenti bersikap dingin padaku akan aku lakukan itu.

xxxx

Chanyeol melihat Luhan yang sedang membawa buku, dia terlihat kesulitan. Lihat, wajah Luhan tertutupi oleh buku. Chanyeol tersenyum dan menghampirinya.

"Hyung siniku bantu." Chanyeol mengambil buku dari tangan Luhan. Luhan hanya menatap sekilas, ia tidak menolak tidak pula menerima. Luhan hanya diam mengalihkan pandangannya.

"Aku sudah melakukan apa yang kau suruh. Jadi berhentilah bersikap dingin padaku." Chanyeol mengutarakan isi hatinya.

"Terima kasih. Terima kasih karena telah membuat Baekhyun tersenyum kembali." Luhan melihat siluet namja yang ia kenal.

"Sehun-ah." Luhan memanggil memanggil namja tersebut. Sehun menghampiri Luhan dengan senyuman di bibirnya.

"Bantu aku kembawa buku ini ke kelas." Luhan mengambil buku yang berada pada tangan Chanyeol lalu memberikannya pada Sehun.

Sebelum kaki Luhan melenggang ke arah tangga yang akan membawanya ke kelasnya. Ia berbalik mengahap Chanyeol.

"Aku akan berhenti bersikap dingin ataupun menjauhimu. Selama kau tidak menyakiti Baekhyun." Luhan berbalik menyusul Sehun yang lebih dulu pergi ke kelasnya.

'Jadi bila aku terus berada di sisi Baekhyun, Luhan hyung pun akan selalu berada di sisiku, apakah seperti itu hyung?'

"AWW" Chanyeol melirik kesamping, ia melihat namja mungil yang sedang memegang keningnya dengan tangan kiri sedangkan tangan kanannya memegang sebuah buku. Chanyeol menghampiri namja tersebut dan menarik tangan namja tersebut dari keningnya. Ia mengusap dan meniupi kening namja tersebut.

"Ceroboh. Keras kepala. Tidak mendengarkan omongan orang lain." Chanyeol menggambarkan sosok mungil yang telah sah menjadi kekasihnya itu. Baekhyun -namja mungil tersebut- hanya mengerjabkan matanya.

"Sudah berapa kali aku bilang padamu tidak boleh membaca saat kau sedang berjalan. Kau ini susah sekali di nasehati-" Chanyeol mengambil buku yang berada pada tangan Baekhyun.

"Ini akan aku sita. Jangan pernah berpikiran untuk membelinya kembali, bila kau sampai melakukannya aku akan melakukan sesuatu yang sangat mengejutkan." Senyuman aneh tertampang di bibir Chanyeol.

"Ap-apa yang kau lakukan?"

"Aku akan menggelikmu hingga kau mengempol di celanamu." Chanyeol tertawa puas karena telah mengerjai Baekhyun. Lihat ekspresinya, memandang sebal kepada namja jangkung yang telah seenaknya mengambil buku kesayangannya.

"Ini sebagai hukumanmu karena tidak mendengarkan omonganku.-" Chanyeol mengusak rambuk Baekhyun. Sudah lama ia tidak melakkukan itu terhadap Baekhyun.

"- Aku akan mengantarmu ke kelas." Chanyeol menarik pergelangan Baekhyun. Baekhyun tersenyum simpul dengan guratan merah di pipinya, ia memandang tangannya yang di tarik oleh...errr.. kekasihnya.

"Belajarlah yang rajin jangan tidur saat pak guru sedang menjelaskan-" Chanyeol menatap Baekhyun yang berdiri di depan kelasnya.

"Chanyeol aku sudah besar jangan perlakukan aku seperti anak kecil." Baekhyun melipat kedua tangan di dadanya.

"Iyaa kau sudah besar. Aku ke kelas dulu yaa." Chanyeol mengusak rambut Baekhyun-Lagi. Setelah itu ia melesat pergi ke kelasnya.

'Astaga. Siapapun tolong aku, mungkin aku telah terjerat akan pesonanya.' Baekhyun memegang dadanya. Berdetak kencang. Iya reaksi itu sudah biasa bila Baekhyun berada di dekat Chanyeol.

Chanyeol baru saja melangkahkan kakinya di kelas, Jongin telah menarik Chanyeol untuk duduk di bangkunya. Chanyeok tahu apa yang ingin Jongin tanyakan.

"Kau, berkencan dengan Baekhyun? Bagaimana bisa?" Chanyeol tahu sahabatnya pasti akan menanyakan itu.

"Bukankah aku sudah bilang, suatu saat aku akan menceritakannya padamu." Chanyeol merapihkan buku yang ada di dalam tasnya.

"Kau ini-"

"Jongin itu ada Kyungsoo." Chanyeol tertawa puas setelah melihat reaksi sahabatnya yang ketakutan. Jongin yang tahu ia sedang di kerjai, Jongin mendaratkan tepukan sayang-keras- ke kepala Chanyeol.

"Ini sakit sialan." Chanyeol mengusap kepalanya. Jongin mengangkat bahu tak peduli.

"Kau ini kenapa selalu lari setiap bertemu Kyungsoo? Apa yang telah kau lakukan padanya?" Jongin telah siap mendaratkan tepukan keduanya tapi ia urungkan niatnya lalu ia duduk di bangku depan Chanyeol.

"Sebenarnya Kyungsoo adalah kekasihku, ia selalu seperti itu maksudku datang ke kelas dengan berteriak karena mungkin Kyungsoo melihat-" Jongin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"- Melihat aku yang dekat dengan Taemin. Dia marah karena aku masih dekat dengan mantan kekasihku. Aku sudah berusaha menjelaskannya bila aku dan Taemin tidak ada hubungan apa-apa lagi. Tapi dia tidak mau mendengarkan aku."

"Bila Kyungsoo marah hanya karena itu. Berarti Kyungsoo sangat mencintaimu, dia tidak mau kehilanganmu." Meski kadang omongan atau tingkah laku Chanyeol seolah tidak peduli pada sahabatnya ini, nyatanya ia sangat peduli pada Jongin.

"Ahhh Chanyeolie kau membuatku malu." Jongin bersikap sok imut di depan Chanyeol. Menjijikan sungguh menjijikan Chanyeol melihatnya. Jongin merentangkan tangannya siap memeluk namja jangkung itu.

"Kau berani memeluk akan aku tendang hingga kulitmu menjadi putih." Jongin yang melihat reaksi Chanyeol segera membalikkan badannya melangkah menuju tempat duduknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

Miyu bawa chapter 6. Semoga aja suka yaa wkwk.

Kalau boleh voment yoo. Makasih ^_^

Continue Reading

You'll Also Like

429K 34K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
235K 20.6K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
69.3K 3.4K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
1.6M 147K 74
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...