Complicated [SUDAH TERBIT]

By griertoast

7.6M 172K 6K

[SUDAH DINOVELKAN DAN SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA] [Complete story✔] [Highest rank : #5 in T... More

Complicated→1 : Introduce
Complicated→2 : Gara-Gara Chiko
Complicated→4 : Pre-Dinner
Complicated→5 : Dinner
Complicated→6 : Past
Complicated→7 : Ternyata
Complicated→8 : Dodit dan Paris
Complicated→9 : HAHA, UPS.
Complicated→10 : Gara-Gara Martabak
Complicated→11 : Pantai
Complicated→12 : Curhat
Complicated→13 : Curhat [2]
Complicated→14 : Meet up
Complicated→15 : Rumah Sakit
🎊 SEQUEL IS OUT 🎊
💥 INFO PENTING 💥
pemberitahuan
[versi novel] - 1
[versi novel] - 2
[versi novel] - 3
PENGUMUMAN
CEK NIHHH
mau beli complicated online, lewat mana?
giveaway
❗️NEW STORY ❗️

Complicated→3 : Pingsan

174K 12.8K 583
By griertoast

Ternyata lo gak sedingin yang gue kira. / Ternyata lo gak segalak dan sejutek yang gue kira.

🚗🚗🚗

Pagi ini, Nath terpaksa berangkat sekolah menggunakan mobil bersama Karen. Opa memaksa Nath untuk berangkat bersama Karen sebagai permintaan maaf karena semalaman Karen menangis.

Dan disinilah mereka. Duduk dalam keheningan. Nath sibuk dengan pikirannya sendiri, dan Karen juga sibuk dengan pikirannya sendiri. Karen merasa canggung duduk bersebelahan dengan Nath.

Rasanya gue sama dia kayak strangers yang duduk bareng di mobil. Kadang gue pengen tukeran sama Dodit, Rama, atau Kenny. Biar gue bisa rasain gimana rasanya main bareng sama Nath.. batin Karen sedih.

Karen dengan susah payah menahan air mata yang sudah terkumpul di pelupuk matanya. Dan Nath tau itu.

Beberapa menit kemudian, mobil mereka berhenti di pinggir jalan yang tidak begitu ramai. Karen mengernyitkan dahinya bingung.

"Turun." ucap Nath tanpa menoleh sedikitpun kepada Karen.

"Jalan sana." ucap Nath lagi.

"Tapi ini masih lumayan jauh, 3 menit lagi bel masuk, Nath.." lirih Karen menahan air matanya.

Nath tetap diam. Tangannya mencengkram kuat stir mobil. Matanya memerah.

"Oke gue turun. Lo emang malu kan punya adek lemah kayak gue? Gapapa kok. Asal lo tau, gue gapernah malu punya kakak yang suka cabut kayak lo." ucap Karen dibarengi dengan setitik air mata yang jatuh begitu saja.

Karen turun lalu matanya menatap sendu mobil Nathan yang menjauh dengan kecepatan tinggi. Dan tanpa Karen sadari, setitik air mata juga turun dari pelupuk mata Nath.

♿♿♿

Nath duduk di salah satu bangku penonton di lapangan bersama Dodit, Rama, dan juga Kenny. Mereka membolos jam pelajaran pertama, atas kemauan Nath. Dan disinilah mereka. Duduk sambil memperhatikan siswa-siswi yang berlalu lalang.

"Eh eh, itu bukannya Karen sama Gabi ya? Mereka ngapain diri di depan tiang bendera gitu coba? Hormat lagi," ucap Dodit menyadari kalau daritadi ada dua gadis yang sedang berdiri di depan tiang bendera.

"Itu namanya mereka lagi di hukum, bego." jawab Kenny.

"Gabi telat? Seriously Gabi telat? Waaaw." ucap Dodit dengan nada yang tak bisa di artikan.

"Katanya tadi lo berangkat bareng Karen, kok dia telat sih?" tanya Rama kepada Nath yang sedang memperhatikan Gabi.

Nath menggedikan bahunya tidak perduli, lalu mengeluarkan handphonenya dan asik dengan handphonenya.

Sementara di sebrang sana, Karen sedang berusaha menahan sakit kepala dan perutnya yang melilit akibat dia belum sarapan. Terlebih lagi matahari bersinar sangat terik pagi ini.

"Ren, lo mending duduk deh. Muka lo pucet banget, Ren." ucap Gabi melihat wajah Karen.

Karen menggeleng lemah dan tetap keukeuh untuk berdiri.

"Ren, nurutlah sama gue. Muka lo udah pucet, Ren. Nanti kalo lo sak-- ASTAGA KAREN?!" jerit Gabi saat Karen jatuh ke pelukannya.

Karen pingsan.

Dodit yang mendengar teriakan Karen langsung heboh mengguncang bahu Nath yang sama sekali tidak berkutik melihat adiknya yang pingsan di pelukan Gabi.

"NATH ISH ADEK LO PINGSAN ASTAGA BEGO BANGET SIH LO!" ucap Dodit dan detik selanjutnya, ia sudah berlari menghampiri Gabi dan Karen.

"Bawa ke UKS, Dit. Geeeceeee!" ucap Gabi panik.

Dodit dengan sigap menggendong Karen dan berlarian menuju UKS. Kenny juga berlarian menyusul Karen dan Dodit. Sedangkan Rama, ia mendekati Nath.

"Lo kenapa sih, Nath? Karen itu kan adek lo. Lo gabisa terus-terusan nyalahin dia, Nath." ucap Rama menyadarkan Nath.

"Gue, gabisa.." lirih Nath menatap lurus ke dalam mata Rama.

"Mau sampe kapan, hah? Sampe Karen mati terus lo baru sadar?" tanya Rama dengan nada suara yang mulai meninggi.

"Gabi pingsan," kata Nath melihat Gabi yang tiduran di lapangan.

Nath berlari kearah Gabi dan dengan sigap langsung menggendong Gabi ke UKS. Rama dengan langkah gontai mengikuti Nath menuju UKS.

"ASTAGA GABI PINGSAN JUGA? BU GHINA MEMANG KEJAM!" kata Dodit histeris.

"Karen belum bangun?" tanya Rama.

Dodit menggeleng, lalu memperhatikan Nath yang dengan pelan-pelan meletakan Gabi di kasur UKS. Nath mengambil baskom berisi air hangat lalu mengompreskannya di jidat Gabi.

"Sejak kapan Nath jadi perhatian sama Gabi?" tanya Rama pelan.

Kenny dan Dodit menggeleng pelan, lalu Kenny mengajak Rama untuk mengambilkan teh hangat di ruang guru. Dodit ikut dengan Kenny dan Rama karena merasa bosan.

🍝🍝🍝

Karen mengerjap-ngerjapkan matanya saat sinar matahari menusuk indra penglihatannya. Ia meraba kepalanya yang terasa sakit.

Karen mengedarkan pandangannya di sekelilingnya, dan menemukan Nath sedang duduk membelakanginya bersama seorang cewek di kasur sebrang.

Gabi? batin Karen heran.

"Ren lo udah bangun? Astaga lo kebo banget sih!" kata Gabi dari sebrang sana.

"ASTAGA KAYEN UDAH BANGUN!" seru Dodit yang datang bersama Kenny dan Rama sambil menenteng gelas berisi teh hangat.

"Karen." koreksi Rama cepat.

"Bodo. Eh, nih minum dulu, Ren! Tauga, tadi lo pingsan pas di jemur sama bu Ghina di lapangan. Lagian lo kenapa bisa telat si? Katanya tadi lo berangkat sama Nath? Kenapa telat coba?" tanya Dodit heran.

Karen menatap punggung tegap Nath yang sama sekali tidak menoleh saat namanya di sebut-sebut.

"Tadi ada yang ketinggalan, jadi nya gue balik lagi terus naik ojek." jawab Karen tersenyum simpul.

"Najis boong banget." ucap Rama pelan yang masih bisa di dengar Nath.

"Gue sama Kenny balik ke kelas, ya! Bye!" pamit Rama lalu keluar dari ruang UKS.

"Kenapa pingsan." tanya Nath kepada Gabi.

"Ish, itu pertanyaan atau pernyataan?" tanya Gabi balik.

"Terserah lo aja maunya apa." jawab Nath.

"Mungkin gue shock liat Karen pingsan. Jadi gue ikutan pingsan, hehehe," jawab Gabi akhirnya.

"Udah makan." tanya Nath lagi.

Seketika Gabi memegangi perutmya, lalu menggeleng pelan.

"Gue beliin dulu." ucap Nath lalu bangkit untuk pergi ke kantin dan membeli makanan.

"Beliin buat Karen juga, Nath!" seru Dodit saat Nath melewati mereka.

"Males." jawab Nath cuek lalu pergi.

"Hah, kakak lo yang itu memang aneh, Ren! Untung gue sayang!" ucap Dodit menggelengkan kepalanya.

"Sayang?" tanya Karen heran.

"Ya sayang? Kamu laper? Ada yang sakit?" tanya Dodit dengan nada yang menjijikan

"NAJES!" seketika Gabi angkat bicara dan tertawa terbahak-bahak.

Karen juga ikut tertawa melihat ekspresi datar milik Dodit.

"UH GEMEZ!" ucap Dodit lalu mencubit kedua pipi Karen dan pergi.

"DODIT BELI NASI GOYENG DULU BUAT KAYEEEN!" teriak Dodit dari luar.
Karen tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Hanya Dodit yang memanggilnya dengan sebutan Kayen. Mengingatkannya pada mama yang dulu juga memanggil Karen dengan sebutan itu.

"Ren, Nath itu kalo dirumah gimana sih?" tanya Gabi membuyarkan lamunan Karen.

"Eh? Ya gitu.. Sama kayak di sekolah,"

"Kalo mau tau, ke rumah gue aja," ajak Karen.

"Emang boleh?" tanya Gabi ragu.

"BHAK BOLEH BANGET!" ujar Karen lalu tertawa terbahak-bahak.

"Makanya jangan ngurusin osis mulu, liat sosmed." cibir Karen.

"Sosmed ngapa emang?" tanya Gabi heran.

"SNAPCHAT NYA DODIT DKK KAN DIRUMAH GUA MULU, GABIII!" jawab Karen.

"OOH jadi anjing alaskan malamute gede itu yang di snapchat nya Dodit itu punya lo? Anjing shitzu coklat yang di snapchat Rama itu punya lo juga? MAYGAT UCUL!" ujar Gabi.

"Ho oh." jawab Karen.

Dan seketika, Nath datang bersama Dodit. Nath membawa piring berisi nasi goreng sedangkan Dodit membawa mie goreng dan nasi putih.

"Aduh, Ren! Tadi nasi gorengnya abis. Punya Nath yang terakhir.. Haaah, padahal kan lo suka nya nasi goreng terus Gabi lebih suka mie goreng pake nasi. Dasar Nath aneh!" gerutu Dodit kesal.

Karen mengambil piring berisi mie goreng dan nasi, lalu memakanannya. Dodit memperhatikan Karen sambil tersenyum.

"Lu ngapa?" tanya Karen.

"Lo manis kalo lagi makan. Eh, ini belepotan," ucap Dodit lalu menyeka dagu Karen yang sebenarnya tidak apa-apa.

Di sebrang sana, Nath mendengus mendengar Dodit yang sedang modus.

"Lo kenapa, Nath?" tanya Gabi heran.

"Ga. Makan ni," ujar Nath menyodorkan piring.

"Makasih, Nath." Gabi menerima piring itu lalu tersenyum tulus, membuat kedua sudut bibir Nath terangkat sedikit.

"Jawab apa kalo dibilang makasih?" tanya Gabi.

"Sama-sama." jawab Nath.

Ternyata lo gak sedingin yang gue kira, batin Gabi.

Ternyata lo gak segalak dan sejutek yang gue kira, batin Nath.

🍯🍯🍯

YEAY PART 3 UY UYY
Nath jahat ya? :(
Sebenernya engga kok.. Pipi Nath lagi banyak masalah aja..
#guengomongapa -_-

VOTE YA TEMAN TEMAN
TEYIMAKACIIIH

KETJUP BAZAH DARI AA' DODIT😘😘
griertoast.

Continue Reading

You'll Also Like

55.1M 4.2M 58
Selamat membaca cerita SEPTIHAN: Septian Aidan Nugroho & Jihan Halana BAGIAN Ravispa II Spin Off Novel Galaksi | A Story Teen Fiction by PoppiPertiwi...
6.1M 325K 14
Ketika lelaki yang ia cintai menolak pernyataan cintanya, Caca bertekad untuk menaklukkan hati lelaki itu. Lagipula, sebelum janur kuning melengkung...
268K 12.1K 47
Penghianatan yang di lakukan oleh kekasih dan sahabatnya membuatnya berubah menjadi gadis yang arogan dan sombong. Sampai ia bertemu dengan anak dari...
34.1M 2M 75
[SUDAH TERBIT DI COCONUTBOOKS (Bintang Media)] Alaska Tahta Wardana, cowok jangkung berwajah tampan, pandai dalam hal adu fisik maupun otak, Bad boy...