Stupid Love [END]

By AfiraHetiani

19.4K 652 24

[Complete] Persahabatan, cinta tak akan bisa terpisah jauh. Apapun yang kurasakan saat ini adalah nyaman. Nya... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

17

1.7K 55 1
By AfiraHetiani

Aku sampai di cafe yang sudah di tentukan, banyak anak gengs yang datang dan mereka tak jauh berubah masih saat masa - masa menjadi pelajar masih muda dan berbahagia. aku datang dan di sambut dengan teriakan ramai dari mereka yang sudah datang, disana ada yuda ya aku ingat dia aku tau yuda adalah temanku sedari dulu dan kita bertemu lagi malam ini.

"woooh gimana kabar lo? sehat nih otak?" ia tertawa bersalaman denganku

aku ikut tertawa,"ya gitu masih sakit kadang kalo gw berusaha nginget sesuatu"

ia terduduk di sampingku, semua banyak yang menanyakan kabarku dan bagaimana kecelakaan itu terjadi.

"makanya, ji lo harusnya bersyukur seenggaknya masih bisa hidup lo sampe sekarang gak langsung mati sia - sia gitu" ucap anak - anak

aku terkekeh, "iya gw ngerasa jadi orang tolol banget kalo harus inget dulu gw hampir mati karna mabok"

"yang penting panji lelaki tangguh bervespa masih disini broh, kita rayain ya" teriak anak - anak mengangkat minumannya dan kami menghabiskan waktu sampai larut

seperti biasa setelah nongkrong banyak pasti kita akan banyak bercerita dan tentunya setelah perpisahan di larut malam ini pasti kita semua kembali ke rutinitas seperti biasanya lagi dan akan merencanakan untuk sering - sering kumpul anak gengs setidaknya satu kali atau dua kali dalam sebulan.

"eh ji, gw boleh nginep gak? gw males balik nih" yuda menepukku di parkiran

"santailah ayo ke rumah tapi rumah gw udah sepi nih tinggal gw sendiri"

"wah? mamah lo kemana?" tanya yuda

"biasa nyokap bokap pindah jadi gw yang ngisi itu rumah sendiri" jelasku

panti mengangguk dan tetap mengiyakan pilihannya untuk bermalam dirumahku.

seperti biasa aku dan yuda masih suka main games bareng kali ini kita akan duel lagi mungkin sampai subuh.

"eh gimana lo sama dila?" tanya yuda

aku terdiam, yuda memandangiku heran "baik - baik aja kan?" tanyanya

"lo sendiri sama jani gimana?" aku mengalihkan pembicaraan

"gw udah ajak dia tunangan dan kita udah resmi tunangan bulan lalu gw lamar dia" ucapnya tersenyum mantap

"anjas, mantap banget yud happy dong udah ada tunangan. selamat ya broh haha" aku menepuk pundaknya dan ia mengangguk

"makasih ji haha cepet nyusul dong.lo sendiri pasti lagi ada masalah ya sama dila?" ucapnya seketika

aku memandangi yuda, kenapa dia tau ?

"ko lo tau?"

ia terkekeh, "lo salah sangka terus ya kerjaannya heran deh gw selalu aja ceroboh ambil tindakan" ia menggeleng

"maksud lo?" aku masih heran dengan perkataan yuda itu

"lo marah ya waktu itu karna dila ngobrol sama gw?"tanyanya

"lo kapan ketemu dila?" tanyaku

"waktu lo dateng itu gw lagi bertamu sama jani ke rumah dila itu beberapa lama setelah gw tunangan sama jani. kita kesana buat kasih tau kabar baik dan pas kebetulan lo dateng marah - marah depan rumah dila" jelasnya

"jadi lelaki yang ngobrol sama dila itu lo?" tanyaku polos

ia tertawa,"iya itu gw, gw liat lo dari teras tapi mungkin lo gak jelas liat gw karna gelap iyakan?"

"tapi ko lo sendiri gak sama jani?" tanyaku lagi

"iya dia lagi numpang ke kamar mandi jadi gw cerita duaan sama dila. sumpah lo parah banget sama dia"

aku menunduk, memikirkan sesalah itu dan sebodoh itu aku marah padanya.

ia menepuk pundakku, "ji, dia nangis loh pas lo pergi dan dia ceritain semua ke gw sama jani awalnya dia gak mau jelasin hubungan kalian kenapa tapi jani terus maksa biar dila buka suara dan ternyata ini cobaan banget ya buat hubungan kalian"

aku masih terdiam, ada rasa ingin kembali ke rumahnya tapi aku tau tak mungkin aku senekad itu harus kerumahnya hari ini juga.

"dia sayang sama lo banget, dia nunggu lo banget tapi sayang dia mau pergi"

aku langsung memandang yuda berharap ia sedang berbohong tapi raut wajahnya sangat serius.

"kemana?"

"dia mau keluar negeri karna ada tawaran kerja disana dan dia bakal kesana hari minggu tanggal 14 kalo gak salah" ucapnya

aku segera mengecek handphone melihat kalender, "14 bulan apa?"

"hmmm mei" ia seolah mengingat ingat

"anjir sekarang tai besok dia cabut yud!!" seketika itu juga aku langsung panik aku benar - benar tidak ingin kehilangannya

"yaudah besok nih pagi kita kerumahnya ya" yuda menenangkan

"dia mau kemana sih sebenernya?"

"dia dapet pekerjaan di london buat jadi penerjemah gitu di sekolah internasional" jelasnya

"gw harus ketemu dia, gw gak mau kehilangan dia yud. please bantu gw" ucapku tak karuan

"sekarang lo hubungin dia deh mending"

aku segera memegang handphoneku dan mengecek ternyata aku masih memiliki kontak dila setelah beberapa lama kita tak pernah kontekan. aku berusaha mengiriminya pesan tapi aku yakin dia sudah tidur.

pukul 3 pagi, yuda sudah tertidur hanya tinggallah aku yang masih berusaha mencari akan bagaimana menyampaikan isi hatiku jika aku saja tidak ingat jelas apa saja yang pernah aku lalui dengan dila. aku berusaha menulis di sebuah buku untuk mengingat apa yang sebenarnya pernah terjadi sampai akhirnya aku melihat buku berwarna biru di kasurku, aku membukanya dan ternyata itu tulisan dila. tertulis namanya dan juga namaku dan disitulah aku mulai membacanya.

setelah membaca itu tak terasa air mata ini menetes, baru pertama kalinya aku menangis karna cinta dan sesekali kepalaku terasa sakit jika aku membaca kata demi kata dalam lembaran itu tapi kali ini aku menahan sakit itu demi mengingat siapa dila yang sesungguhnya bagiku.

Kalo kamu rasa perasaan kamu udah gak seperti awal lagi sama aku, aku mau kamu renungin semua ji. semua yang kita laluin itu gak akan pernah berakhir sia - sia kalo pun suatu saat hubungan kita nyaris kandas aku yakin tuhan udah punya jalannya buat satuin kita lagi ji.

panji, ini aku dilasya argenia. aku nulis ini buat kamu tau kalo seberapa berat rintangan di hubungan kita nanti aku cuman mau kamu. kamu yang temenin hari - hari aku nanti sampai tua. aku tau kamu sama aku bukan orang yang mau main - main dan gonta - ganti pasangan makanya aku selalu sebut kamu walau kamu gak denger aku harap kamu merasakan bahwa aku, selalu menyebut namamu di doaku dan di setiap aku rindu kamu. dimanapun kamu sama aku nanti aku harap hati kita tetap satu.

kertas demi kertas ku baca dan itulah, itulah tulisan di lembaran terakhir yang dila tulis. sungguh aku merasakan ingatanku kembali lagi. semua memory terekam dengan indahnya. dimana zaman sma aku sempat hujan - hujanan dengannya, mengajaknya berdansa untuk pertama kalinya di pesta ulang tahun putri, menyatakan cinta padanya saat ulang tahun jani. semua terekam dengan indahnya dimana masa cintaku dengan dila bukan hanya sebuah perjalanan hubungan biasa, melainkan sahabat yang menjadi cinta.

aku terbangun, membuka mata dan ternyata buku semalam itu ada di sebelahku. aku langsung bangun dan melihat jam sudah pukul setengah sepuluh pagi,

"anjrit telat gw mampus" aku segera membangunkan yuda

dengan cepat kita segera ke rumah dila dengan yuda yang membawa mobil aku pun menumpang dengannya.

aku sudah kerumahnya dan katanya dila sudah dalam perjalanan ke bandara. aku segera bergegas dnegan yuda menuju bandara.

"shit ih macet segala" ucapku

"aduh lo bisa telat ngejar dia, bytheway itu chat lo semalem dia bales gak?" ucap yuda

karna yuda mengingatkan aku pun baru ingat ternyata handphoneku ketinggalan di rumah

"ih kenapa sih yaampun sebel gw bloon banget ya pake ketinggalan, lo ada kontak dia gak?"tanyaku pada yuda

ia memberikan handphonenya dan aku berusaha mencari kontak dila tapi tak ada. aku dan yuda terjebak macet di jalan menuju bandara, aku benar - benar tidak abis pikir jika dila benar pergi tanpa mengetahui aku yang sudah ingat semuanya.

"panggil gojek aja apa ya?" tawar yuda

"pinter lo, bentar gw booking ya. aduh ada - ada aja deh"

setelah membooking akhirnya aku langsung naik gojek dengan meninggalkan yuda yang terjebak macet, ia akan menemuiku di bandara nanti.

setelah sampai bandara dan membayar gojek aku langsung berlari menuju bandara mencari dimana dila.

"maaf mbak penerbangan london?" tanyaku

"5 menit lagi berangkat mas" ucap seorang perempuan penjaga meja informasi

aku sangat panik dengan sigap aku menaiki meja informasi, merebut mic di meja itu dan berusaha agar dila datang mendengar ini.

"panggilan untuk dilasya argenia yang mau ke london, tolong ke pusat informasi sekarang"ucapku dengan nada napas yang memburu

perempuan itu menarik mic dari tanganku, "mas apa - apaan sih" ucapnya jutek

"mbak, tolong cinta saya mau ke london, tolong mbak saya sewa deh mic nya ya?" tawarku

"ih apa sih mas gila ya? saya bisa di pecat" ucapnya

"apaan sih lo gak tau apa ya gw ngejar pacar gw capek tau gak?!" ucapku emosi dan menarik mic dari tangan mbak informasi itu

"dilasya argenia, tolong segera ke pusat informasi" ucapku

masih belum ada tanda - tanda akhirnya aku pun menghela napas panjang, "dila, ini gw panji hutama. gw tau gw salah maaf atas semuanya dil gw sayang banget sama lo dan gak mau kehilangan lo dil. you always be mine, i love you so much dilasya" ucapku

rupanya ucapanku menarik banyak orang, semua orang memandangiku di meja informasi dan penuh kagum atas apa yang aku lakukan.

"sayang, kamu harus tau panji memang bodoh tapi panji bersyukur selalu di temenin sama dila. dil, please jangan ke london gw sayang sama lo. balik dil please lo ke sini gw gak tau lo dimana sekarang gw harap lo tergerak untuk ke pusat informasi" ucapku menunduk, air mataku sudah membasahi ujung mataku

"udah ya mas, jangan drama di pikir siaran televisi apa?!" perempuan penjaga itu menarik micnya dan duduk.

aku tertunduk, berjalan pelan keluar dari meja pusat informasi dengan lemasnya.

"panji bodoh, selalu bodoh" ucap seseorang yang paling aku harapkan.

aku menoleh, melihat dila berdiri dengan pakaian rapih dan kopernya.

aku berlari menujunya dan memeluknya, "gw tau gw bodoh, tapi si bodoh ini bisa apa tanpa dila?" ucapku

ia masih memandangiku dingin, bahkan tidak membalas pelukanku. ia mendorong lembut dadaku membuat jarak diantara kita.

"lo tau? sakitnya gw? gw selalu ngerasa lo gak butuhin gw tau gak?" ucapnya

aku menggeleng memegang kedua pipinya, air matanya membasahi hingga aku bisa merasakan air matanya turun ke pipinya.

"tapi gw gak bisa lepasin lo gitu aja ji, gw sayang sama lo" ucapnya menangis

aku pun memeluknya, "peachy, kita nikah yuk?" ucapku

dalam pelukanku ia berbisik, "anjrit banget sih lo? dateeng - dateng ngebuat kekacauan, lo gak liat apa orang pada liatin kita? lo buat gw ketinggalan pesawat dan lo ngajak gw nikah?" ucapnya

aku melepas pelukanku, menuntun tangannya dan aku berjongkok di hadapannya.

"dilasya, gw panji pacar lo yang bodoh ini mau bilang gw sayang sama lo melebihi apapun, bahkan disaat gw gegar otak pun perasaan gw itu sebenernya gak hilang mungkin iya ingatan gw sempet hilang tapi cinta ini enggak. dil, kamu mau kan nikah sama aku panji hutama? biarin aku jadiin nama panjangku ini jadi nama kamu dan anak kita kelak. i love you dilasya argenia hutama, you always, always be mine peachy" aku mencium tangannya

semua berteriak meneriaki kami dan juga mendorong kata " terima" agar dila mengatakan itu.

ia terdiam memandnagiku, membantuku berdiri dan memelukku.

"aku mau panji hutama" ia menciumku hangat.

seisi bandara ramai menonton drama yang sesungguhnya ini, ciuman hangat dila kembali ku dapat dan di saat yang tepat saat ingatanku kembali.

"aku harap kamu udah bener sembuh" ucapnya

aku mengangguk tersenyum dan menciumnya lagi.

BRUUUUK......

DILASYA POV

Saat ini aku ada di rumah sakit, panji pingsan. ya mungkin beberapa jam yang lalu ini adalah drama yang ia buat di bandara tapi kali ini ia benar - benar membuat drama keduanya di rumah sakit. aku dan yuda  ke rumah sakit mengikuti ambulance yang membawanya dan sudah ada rio yang memeriksa. aku mencoba menghubungi orang tua panji dan katanya mereka sudah dalam perjalanan ke sini.

"gimana rio?" tanyaku saat rio keluar dari kamar panji

ia tersenyum, "dia sembuh total, dia udah gak mengalami gegar otak lagi. selamat dil lo berhasil" ucapnya

aku tercengang, "tapi kenapa dia pingsan?" tanyaku heran

"itu memory terakhirnya datang, semua memorynya udah kembali lagi dan jelas lagi buat dia. sekarang dia udah baikan ko. lo bisa liat keadaan dia kalo lo mau" rio pun tak lama pamit untuk mengurusi pasien yang lain.

aku pun masuk ke kamar panji sedangkan yuda akan menjemput jani untuk membawanya menjenguk panji.

aku melihatnya tersenyum saat aku berjalan mendekatinya, "kamu udah sembuh, selamat ya ji" ucapku

"selamat ya dila, kamu berhasil" aku heran dan menarik kursi di sebelah kasurnya

"ko aku?" ia tertawa, " karna kamu udah bantu aku lewatin semua dengan kesabaran kamu aku bisa lakuin semuanya. kamu yang buat memory aku utuh lagi" ia mengelus tanganku

aku tersenyum dan tak lama tertawa, membuatnya bingung

"kamu kenapa?" tanyanya

"lucu ya aku sampai ketinggalan pesawat gara - gara kamu loh. aku juga jadi kehilangan kesempatan buat ke london.... tapi aku gak nyesel ko aku ketemu cinta aku lagi" ucapku membuatnya amat bahagia mendengar itu semua

"aku serius, aku mau ngajak kamu nikah" ucapnya lagi

"gak lamaran dulu?" tanyaku

"emmm iyasih tapi aku mau nikah setelah kita sebulan tunangan yah" ia berbicara seolah ia anak kecil yang amat ingin dibelikan mainan.

aku hanya mengangguk dan mengelus rambutnya, mencium keningnya.

"maaf" ia bertatap polos padaku

"buat?"

"semuanya dil" aku hanya tersenyum dan mengangguk mengatakan iya padanya.

***

"selamat pagi peachy" sapanya, aku membuka mataku lebih lebar melihat senyumannya menghiasi pandangan pagiku.

"pagi devilku" balasku yang tertidur lagi memeluk guling lebih erat

"hei bangun dong dil waktunya kita nyuci vespa biar romantis kaya di film - film" ia berusaha membangunkanku

aku hanya mengerang berusaha menolak ajakannya, tapi bukan panji namanya kalo bukan lelaki yang nekad. ia menggendongku ala bridal berusaha mengajakku keluar dari kamar untuk melihat suasana pagi.

"aku ngantuk, kamu jahat ah" ucapku masih menyipitkan mata

"lumayan itung - itung aku latihan beban ngangkat kamu haha"

akhirnya panji membawaku ke balkon rumah melihat pemandangan asri dengan pegunungan yang masih tertutup kabut pagi.

"liat sayang pemandangannya" ucapnya membuatku menoleh tanpa turun dari gendongannya

aku tersenyum, memandangi pemandangan indah itu. tak lupa aku memandangi wajah panji yang sedang tersenyum itu cukup lama sampai ia tertunduk sadar akan tingkahku.

"love you hubby" ucapku dan ia menciumku

"morning kiss spesial buat mrs peachy" ucapnya

dan inilah kehidupanku bersama dengan panji hutama, lelaki bodoh yang hanya tau mencintai itu harus sepengorbanan ini. aku dilasya argenia hutama, istri dari panji hutama yang ia nikahkan 3 bulan yang lalu. kini kami bisa mewujudkan semua keinginan untuk bersama selamanya.

malam ini untuk keberapa kalinya yang tak terhitung bersama panji, walau kita sudah menikah kita masih melakukan kebiasaan makan martabak dan duduk di balkon menyanyi riang dengan panji yang memegang gitar dan aku akan duet maut bersamanya menikmati bulan dan bintang yang menghiasi langit malam.

"akhirnya bisa liat bulan dan bintang di atap yang sama" ucapnya

aku memeluk tangan kanannya, membuat posisi nyaman sambil melahap martabak.

"kamu harus cerita ya ke anak kita nanti kalo kamu itu bandel tapi jangan suruh dia ngikutin jejak kamu" ucapku

ia tertawa, " jadi udah ada yang kebelet jadi mamah muda ya?" ledeknya

aku memukul dadanya membuatnya ia tambah tertawa.

"kalo anak kita laki - laki aku mau bilang dia harus jaga sahabat dia karna siapa tau sahabat dia itu bukan cuman partner di saat dia susah senang doang tapi bisa jadi partner hidup, dia harus bisa jadi lelaki yang punya pendirian mencintai dengan orang yang tepat bukan mencintai dengan cepat" ucapnya memetik gitar

"kalo perempuan?"

"aku bakal bilang, cari lelaki yang memperjuangkanmu yang tau rasanya takut kehilangan kamu. dan disaat dia sudah bersama kamu dia merasa seperti memiliki segalanya lebih berarti dari apapun di dunia ini" ia mencium keningku

"kenapa ya ji, kalo aku sama kamu selalu ngerasa kaya anak sma terus?" ucapku seketika

"karna aku awet muda ya? jadi kesannya kaya anak hits terus haha" ledeknya

aku menggeleng, "kamu kaya anak kecil terus sih jo jadi aku kebawa kaya anak - anak deh" ia mencubit pipiku membuatnya tertawa saat mendengar aku teriak meminta ampun

"cinta itu pembodohan dil, pembodohan yang gak ada abisnya sampai aku ketemu perempuan yang tepat. ibu dari anakku kelak" ia memandangiku dalam amat dalam pandangan nyaman itu memang selalu menghanyutkanku.

sampai kapanpun, stupid love ini akan berlanjut pada anakku dan panji yang akan mendengarkan cerita kami betapa cinta itu selalu ada pengorbanan dan akan terbayar dengan kasih sayang dan kenyamanan yang tak bisa tergantikan dengan yang lain.

aku, dilasya argenia hutama. perempuan yang kelak akan menceritakan semuanya pada anakku bahwa tidak ada pelangi yang indah tanpa adanya hujan deras yang turun, tidak adanya kebahagian tanpa adanya pengorbanan, demikian cinta membawamu kembali pada dia yang membuatmu bertahan. karna, tuhan tidak akan menyimpan perasaan ini terlalu dalam jika dia memang bukan yang terbaik untukmu.

                                                                              -TAMAT-

Continue Reading

You'll Also Like

30.9M 1.8M 67
DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea men...
13.8M 1M 74
Dijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sos...
55.1M 4.2M 58
Selamat membaca cerita SEPTIHAN: Septian Aidan Nugroho & Jihan Halana BAGIAN Ravispa II Spin Off Novel Galaksi | A Story Teen Fiction by PoppiPertiwi...
1.3M 35.5K 8
Di balik dunia yang serba normal, ada hal-hal yang tidak bisa disangkut pautkan dengan kelogisan. Tak selamanya dunia ini masuk akal. Pasti, ada saat...