"Mark,kau akan menyesal karena meninggalkan begitu saja! Lihat saja nanti"Gerutu Wendy saat ia tahu Mark pergi begitu saja saat Wendy tengah asik memperhatikan mainan Olaf di Mall yang mereka kunjungi.
Wendy terus melangkahkan kakinya keluar dari mall tersebut dan berjalan menuju halte bus yang berada tak jauh dari mall tersebut.
"Aku membunuhmu nanti,Mark Tuan!"Guman Wendy lalu menampilkan smirk khasnya.
Tak lama sebuah bus datang,Wendy segera naik dan memilih tempat duduk disamping jendela.
Hari ini moodnya benar-benar rusak,bagaimana tidak tiba-tiba saja pacarnya pergi saat ia tengah asik memperhatikan mainan olaf itu.Itu bukan pertama kalinya Mark tiba-tiba pergi seperti itu,selama 2 tahun berpacaran baru setengah tahunan pria itu menjadi suka menghilang tiba-tiba.
Curiga? Tentu saja Wendy sangat mencurigai pria itu.Jika saja Wendy mempergoki Mark berselingkuh,maka saat itu juga Wendy akan menggantung pria itu dipuncak Namsan Tower.
**
"Aku pulang~"Seru Wendy saat membuka pintu rumahnya,tak lupa ia mengganti flat shoesnya dengan sandal larva kesayangannya.
"Nunna,kau sudah pulang??"Tiba-tiba saja Wendy dikejutkan dengan adiknya Son Seungcheol berlari menghampirinya.
"Hei,Seungcheol bisakah kau tidak mengagetkan nunna mu eoh?"Ujar Wendy kesal karena terkejut.
"Mianhae.Masuklah,Mark hyung dan appa sudah menunggumu"Ucap Seungcheol dengan tampang polosnya,sementara Wendy cengo dengan mata yang melotot tak percaya.
Mark?? Dia disini?? Tidak mungkin.Bagaimana bisa tiba-tiba pria itu sudah ada dirumahnya dan tunggu... apa Seungcheol mengatakan dia sedang bersama appanya ??
"Kenapa kau tidak mengatakannya dari tadi Son Seungcheol?? Aish,kau ini!"Kesal Wendy langsung berlari masuk kedalam rumahnya,tapi sebelumnya ia kembali lagi ke tempat Seungcheol.
"Dimana mereka?"Tanya Wendy dengan tampang sedikit bodohnya.
Seungcheol berdecak melihat,kakak satu-satunya itu yang menurutnya rada."Mereka ada ditaman belakang"
"Bagus,gomawo adikku sayang"Ujar Wendy menepuk pelan kepala adiknya itu.
**
Sementara itu,ditaman belakang milik Keluarga Son tampak canggung.Sudah kurang lebih setengah jam Tuan Son mengintrogasi(?) Mark.
"APPA!!"Tuan Son mengalihkan pandangannya ke Wendy yang tiba-tiba menghampirinya.
Mark tersenyum lega melihat Wendy datang.Gadis itu datang diwaktu yang tepat.
"Seungwan-ah,kenapa berteriak huh? Apa kau pikir appa tuli eo?"Tanya Tuan Son yang hanya mendapat cengiran dari Wendy.
"Maafkan aku"Ucap Wendy.
"Duduklah dulu!"Suruh Tuan Son pada Wendy.
Wendy menurut dan duduk disamping Mark.Eits,jangan lupa jika Wendy masih marah pada pria yang sekarang menatap kearahnya.
"Jangan senang dulu.Setelah ini aku akan membunuhmu Mark.."Bisik Wendy pada Mark.
"Aku tahu,maafkan aku"Bisik Mark pada Wendy.
Brakkk!
Wendy dan Mark terkejut ketika Tuan Son mengebrak meja dan memberikan death glare-nya.
"Apa aku terlihat seperti patung huh?? Bicaralah dengan jelas! Kenapa harus bisik-bisik huh?"Seru Tuan Son.
"Appa,kami juga punya privasi jadi tidak bagus kalau membicarakannya didepan appa"Ujar Wendy.
Tuan Son hanya mengangguk menanggapi ucapan Wendy yang ada benarnya juga.
"Baiklah.Sekarang karena kebetulan Wendy ada disini jadi kau bisa memberikan jawabanmu sekarang Mark"Ucap Tuan Son.
Wendy mengernyitkan dahinya bingung.Jujur,Wendy tidak paham apa yang ayahnya dan Mark bicarakan.Jawaban?? Jawaban apa??
"Appa! apa yang kalian bicarakan huh? Aku tidak mengerti.."Ujar Wendy menatap appanya lalu Mark.
"Apa Mark tidak pernah cerita padamu tentang pernikahan kalian?"Tanya Tuan Son.
"MWO?!"Sontak Wendy langsung berdiri dari duduknya.Bisa saja Wendy terkena serangan jantung saat itu juga.
"Appa sudah membicarakannya pada Mark tentang hubungan kalian dan pernikahan setengah tahun lalu.Dan sekarang appa menunggu jawaban dari pangeranmu ini.Dia mau menikahimu atau tidak"Jelas Tuan Son yang berhasil membuat Wendy cengo layaknya orang bodoh disana.
"Kenapa..kenapa kalian tidak memberitahaku tentang ini? Mark.."Ujar Wendy dengan nada sedikit tenang,ia melirik kearah Mark yang hanya menundukan kepalanya.
"Apa aku seperti orang bodoh dimatamu? Kenapa kau tidak bercerita jika kau sudah membicarakan hal ini pada appa?"Tanya Wendy pada Mark.
Perlahan Mark mengangkat kepalanya,ia raih tangan Wendy lalu mengenggamnya.Mark bisa melihat ekspresi kekecewaan diwajah Wendy.
"Maafkan aku Wendy-ah..aku sengaja tidak memberitahumu karena aku tidak mau menambah beban pikiranmu.Aku hanya mau kau fokus pada tugas akhirmu"Ujar Mark berusaha menjelaskan tentang apa yang terjadi sekarang.
"Lalu kenapa kau tiba-tiba sering menghilang saat pergi bersamaku?"Tanya Wendy.
"Itu karena appa yang menyuruhnya untuk menemui appa.. Appa hanya ingin mengetestnya saja,apa dia berani bertemu appa sendirian tanpamu dan membicarakan hal yang serius tentang hubungan kalian"Tegas Tuan Son.
"Kalian berdua memang menyebalkan"Seru Wendy lalu mengerucutkan bibirnya.
Tuan Son dan Mark hanya terkekeh pelan melihat Wendy.
"Jadi,bagaimana Mark? Apa jawabanmu?"Tanya Tuan Son kembali pada fokus pembicaraan mereka.
Wendy melirik kearah Mark,ia penasaran dengan jawaban Mark.Ia takut jika pria itu menolak untuk menikah dengannya.
"Tidak sekarang,aku akan menunggunya lulus dengan gelar sarjananya nanti"Jawab Mark.
Wendy berdesis kesal mendengar jawaban Mark yang terdengar ambigu itu.Iya jika Wendy lulus,kalau tidak bagaimana??
"Aku menghargai jawabanmu Mark.. aku akan mempercayakan Wendy padamu.Dan kau Wendy,belajar dengan giat dan dapatkan gelar sarjanamu .. atau Mark mungkin akan memikirkan lagi tentang ini"Ujar Tuan Son lalu beranjak meninggalkan Wendy dan Mark berdua.
"Jawabanmu tidak sesuai harapanku..apa kau ragu menikahiku Mark?"Tanya Wendy.
"Eum,mungkin...."Jawab Mark.
Wendy mendelik mendengar jawaban pria itu.
"Jika kau membunuhku sekarang maka..."Belum sempat menyelesaikan ucapannya Mark,Wendy langsung menyambarnya.
"Maka apa??"
"Maka aku tidak mungkin dapat menikah denganmu bodoh"Ucap Mark lalu mencentil hidung Wendy pelan.
"Aku tidak masalah jika tidak menikah denganmu.. aku bisa menikah dengan Chanyeol sunbae,Eric sunbae..."
"Hei,Wendy Shon.."
"Chen sunbae,Jaebum sunbae .."
"Aku yang akan membunuh kalau begitu.."
"Ah benar! Bagaimana jika aku menikah dengan Yixing sunbae , ya dia juga tidak kalah tampan darimu.Dia baik,perhatian dan..."
"Dan apa eoh??"
"Dan dia sangat sangat sexy"
Mark mendelik mendengar setiap pujian yang Wendy lontarkan pada pria lain selain dirinya.
"YAK!! berhentilah memuji pria itu!"Teriak Mark.
"Oo..apa kau cemburu eoh??"Tanya Wendy dengan nada sedikit menggoda.
"Ne! Apa kau puas eo?"Tegas Mark lalu beranjak dari kursinya.
Saat Mark hampir meninggalkannya dengan segera Wendy langsung menahannya dengan memeluk pria itu dari belakang.
"Mianhae.. ah,apa kau ingat salah satu dialog dokter Kang di descendants of the sun?"
"Dia mengatakan bahwa dari semua pria dibumi ini ia hanya menyukai Yoo Si Jin.."
"Dan dari semua pria tampan di Seoul aku hanya menyukai Mark Tuan.."
Tanpa Wendy sadari,Mark mengulum senyum saat gadis itu mengatakan bahwa ia hanya menyukainya.
"Apa kau sedang menyuapku dengan ucapan manismu eo?"Seru Mark.
"Eum,mungkin iya.Ah,kenapa punggungmu sangat nyaman eoh?"Ujar Wendy masih betah memeluk pria itu.
"Kalau begitu cepatlah lulus! Dengan begitu,kau akan dapat dengan puas menikmati punggungku.."
"Araseo,byuntae-nim.."
Wendy dan Mark hanya terkekeh pelan.Dan Wendy masih betah menyender pada punggung Mark dan Mark pun merasa nyaman saat Wendy memeluknya.
_END_
Yoyoyo~
Im kambek di drabble series ini tanpa ini keknya jadi oneshoot deh haha xD
Gakpapalah kadung nulis disini ><
Btw,yg punya ide buat drabble Markdy sok komen atuh~ aku tunggu ;))
Dan untuk ketidakjelasan crita ini maafkan lah aku yg cman dapet ini secuil doang *cries*
Okay,cukup sekian terima cintaaa♥♥♥
Byebye♡