Yours

745 79 0
                                    

**

"Mari akhiri semuanya"

"Kau serius?"

"Tapi kenapa?"

"Aku tidak punya alasan kenapa aku melakukannya hanya saja,aku tidak bisa"

"Baiklah,kalau kau memang menginginkannya.."

"Kita sudah berakhir dan aku akan mengingat hari ini.."

"Hari dimana kau membuatku sadar,betapa bodohnya seorang Wendy Shon karena terlalu terobsesi padamu"

"Wendy-ah maafkan aku"

"Aku tidak butuh kata maafmu Mark.Temui aku saat kau tahu alasan kenapa kau ingin putus dariku"

Wendy membalikkan tubuhnya lalu pergi tanpa sepatah katapun.

"Kau akan menyesal jika kau tahu alasan kenapa aku memutuskanmu Wen"

**

"Eomma,aku pulang!"Ujar Wendy setibanya dirumah.

"Eoh,kau sudah pulang? Ada apa dengan wajahmu Wan-ah?"Tanya sang ibu yang melihat air muka anaknya yang terlihat sedih.

Wendy menggeleng pelan lalu tersenyum,"Aku tidak apa-apa,hanya sedikit pusing saja"Ujar Wendy yang jelas-jelas bohong itu.

"Aku akan istirahat saja dikamar"Ujar Wendy lalu naik kelantai dua dimana kamarnya berada.

"Tadi ada paket untukmu,eomma taruh diatas ranjangmu!"Teriak ibunya yang baru saja teringat tentang kiriman paket untuk Wendy.

Wendy hanya mengangguk lalu masuk kedalam kamarnya.Sesampainya dikamar,mata Wendy langsung tertuju pada sebuah box berwarna putih diatas ranjangnya.

Karena penasaran Wendy langsung membuka box tersebut dan betapa terkejutnya ia melihat sebuah kartu berwarna gold yang diikat dengan pita merah.Lebih tepatnya nama yang tertulis dikartu itu.

Tess..
Perlahan airmatanya mulai menetes dari sudut matanya.Tubuhnya lemas dan jatuh terduduk diatas lantai.

**
Seminggu kemudian~
Tampak halaman sebuah gereja tua dipinggiran kota ramai,tak lupa orang-orang mengenakan pakaian formal mereka.Tak lama pintu gereja tersebut terbuka dan memperlihat seorang wanita cantik dengan gaun panjangnya dan sebuket bunga ditangannya berjalan keluar.

Disamping pintu tampak ada seorang pria dengan tuxedo berwarna senada dengannya tengah menunggunya untuk menggandengnya ketempat dimana seorang pastor tengah menunggu mereka.

Kini mereka berdua telah berdiri didepan sang pastor.

"Myoui Mina apa kau bersedia mendampingi pria disampingmu seumur hidupmu dalam duka maupun suka?"

"Ya,saya bersedia"

"Mark Tuan apa kau bersedia mendampingi wanita disampingmu seumur hidupmu dalam duka maupun suka?"

Markdy Story (Complication) ✅Where stories live. Discover now