Married by Accident

By litmon

5.2M 382K 57.6K

[ver. belum di edit] Jeon Jungkook dan Shin Jinri adalah tetangga yang terkenal selalu tidak akur. Jeon Jungk... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Litmon Info (Harap dibaca)
Chapter 22
Chapter 23
Pengumuman (Wajib Baca)
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
ask_litmon
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Pengumuman
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Tolong dibaca :'v
Chapter 59
OPEN ORDER MBA versi PDF

Chapter 11

93.1K 7.4K 780
By litmon

Jinri menghela napas lalu menopang dagunya dengan malas. Semua orang yang ada didalam kelasnya kini sedang sibuk membahas liburan musim panas. Memang beberapa hari lagi liburan musim panas akan datang dan Jinri belum memutuskan untuk pergi kemana untuk mengisi waktu liburnya. Ia memperhatikan sekelilingnya, orang-orang yang ada dikelasnya ini sepertinya semua sudah memiliki rencana untuk berlibur. Jinri menatap Yerin yang sedang sibuk memainkan ponselnya tersebut, ia tersenyum. Ia tau siapa orang yang bisa ia ajak untuk berlibur.

"Yerin-ah, apa kau sudah memiliki rencana ingin berlibur kemana?" tanya Jinri. Yerin menoleh. Gadis itu mengangguk membuat senyum Jinri semakin mengembang. Ia masih punya harapan.

"Ya. Aku sudah memiliki tempat untuk berlibur. Aku dan Taehyung Oppa akan berlibur ke Jepang," sahut Yerin dengan mata berbinar-binar. Mata Jinri melebar.

"Mwo? Ya! Itu pasti akan menyenangkan. Kau membuatku iri," ucap Jinri dengan wajah sedih dibuat-buat.

"Tentu saja. Ini liburan pertamaku dengan Taehyung Oppa ke Jepang. Ya! Aku juga iri padamu. Kau pasti juga mempunyai rencana liburan yang manis dan romantis bersama Jeon Jungkook. Omo! Apa kalian berdua akan melaksanakan bulan madu? Kyaaa...Aku tidak sabar menunggu cerita liburanmu nanti," ucap Yerin. Gadis itu cekikikan ketika mengatakan kata "bulan madu".

Jinri mendengus. "Ya! Aku tidak memiliki rencana liburan bersamanya. Aku tidak akan sudi pergi berlibur dengan laki-laki menyebalkan seperti dirinya," sahut Jinri dengan ekspresi jijik.

Yerin mendengus. "Ya! Shin Jinri paboya! Kau harus bersyukur bisa menghabiskan waktu berlibur dengan Jeon Jungkook. Apa kau tidak tau? Banyak gadis di universitas kita bahkan dari universitas lain yang hanya bisa bermimpi saja ingin berlibur dengan Jeon Jungkook. Kau adalah gadis beruntung dari sekian gadis-gadis itu yang bisa menjadi bagian dari hidup seorang Jeon Jungkook. Apa lagi yang kau cari, hah?" ucap Yerin dengan wajah kesal.

Jinri tertawa sinis. "Aku tidak peduli. Mereka hanya tidak tau bagaimana Jeon Jungkook yang sebenarnya," ucap Jinri.

Yerin menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kau benar-benar bodoh, Jinri-ya. Jika aku jadi kau, aku tidak akan seperti ini. Semoga kau cepat sadar dengan perasaanmu sendiri, aku tidak akan pernah lupa berdoa untukmu jika aku berkunjung ke kuil." gumam Yerin.

-00-

Sama halnya dengan Jinri, Jungkook sudah beberapa kali menghela napas sambil menopang dagunya. Ia pusing mendengar teman-temannya yang tampak sangat antusias menyambut libur musim panas sehingga membuat ruang kelas mereka berisik. Jimin dan Taehyung juga sejak tadi tidak henti-hentinya membahas tentang liburan.

"Apa kau sudah mempunyai rencana untuk liburan musim panas,huh?" tanya Jimin menyiku Jungkook yang duduk disebelahnya.

"Entahlah. Aku tidak berminat untuk kemana-mana," sahut Jungkook malas.

"Aaa...Jangan bilang kau ingin menghabiskan waktu berdua dengan Shin Jinri di rumah, hum? Woah...Musim panasmu dan Shin Jinri akan sangat membara kali ini," ucap Taehyung sambil terkekeh. Jimin ikut tertawa.

Jungkook memutar bola matanya jengah. "Jangan memikirkan hal yang aneh-aneh," sahutnya.

"Apa kau tidak berniat mengajak Shin Jinri untuk berlibur? Tidak ada salahnya kalian berdua berlibur bersama. Sekali-kali akurlah dengannya. Apa kalian berdua tidak lelah selalu berselisih paham, hah?" ucap Jimin mencoba memberi saran.

"Entahlah," gumam Jungkook. Ia tersenyum. Jimin dan Taehyung hanya menggeleng-gelengkan kepala mereka berdua tanda prihatin. Entah bagaimana caranya Shin Jinri bisa bertahan hidup dengan laki-laki payah seperti Jeon Jungkook pikir mereka berdua serempak.

Jungkook mengalihkan pandangannya keluar jendela. Apa ia harus mengajak Jinri berlibur? Ia dan Jinri memang belakangan ini jarang berbicara, suasana tiba-tiba menjadi canggung setelah kejadian malam itu saat ia hampir saja tergoda dengan pesona Jinri.

-00-

Jinri entah sudah berapa kali menghela napas hari ini, ia menutup bukunya lalu menyimpan kembali bukunya tersebut kedalam tas. Jam kuliahnya sudah selesai dari 1 jam lalu tapi ia masih enggan untuk pulang. Jadi, ia memutuskan untuk bersantai di taman yang ada di universitasnya tersebut. Taman ini cukup ramai, banyak mahasiswa yang menggunakan taman tersebut untuk tempat belajar maupun sekedar untuk tempat bersantai melepas penat. Ia hanya duduk sendiri dan itu sangat membosankan baginya. Akhir-akhir ini Yerin jarang bersamanya di luar jam kuliah karena sekarang sahabatnya itu lebih sering menghabiskan waktu bersama Taehyung.

"Shin Jinri, apa yang kau lakukan disini?" sebuah suara membuat Jinri terkejut. Ia menoleh ke arah suara.

"Ilhoon Sunbae," gumam Jinri. Ilhoon tersenyum lalu duduk disebelah Jinri.

"Wah...Cuaca hari ini sangat cerah," ucap Ilhoon mencoba mencairkan suasana.

"Ne, hari ini sangat cerah," gumam Jinri. Ia sama sekali tidak menatap mantan kekasihnya tersebut. Ia menatap kearah lain.

Ilhoon melirik Jinri. Ia tidak suka dengan kecanggungannya dengan Jinri. "Apa aku mengganggumu?" tanya Ilhoon menatap Jinri disebelahnya.

Jinri menoleh. Mata mereka berdua bertemu. Jinri terkejut ketika ia menyadari jika laki-laki itu sedang menatapnya. Ia langsung menunduk. "Tidak, tidak sama sekali. Ilhoon Sunbae," ucap Jinri tersenyum tipis.

Ilhoon bernapas lega. "Syukurlah. Aku hanya takut kau tidak suka dengan kehadiranku. Aku tau kesalahanku di masa lalu dan aku minta maaf, Jinri-ya. Aku ingin kita bisa bersama lagi," ucap Ilhoon tanpa keraguan sedikit pun. Jinri tertegun cukup lama. Ia seperti kehilangan kata-kata. Jinri hanya bisa menunduk menatap sepatunya.

"Aku tidak bisa, Ilhoon Sunbae," sahut Jinri.

"Bahkan untuk berteman? Aku tidak memaksamu untuk kembali menjadi kekasihku, Shin Jinri. Aku tau tidak mudah bagimu untuk memaafkan kesalahanku," sahut Ilhoon. Ada gurat kesedihan yang tercetak diwajahnya.

Jinri cukup lama terdiam. Ia tampak berpikir. "Aku sudah memaafkanmu sejak dulu, Ilhoon Sunbae," ucap Jinri. Ia tersenyum.

Ilhoon membalas senyuman Jinri. "Terima kasih, Jinri-ya. Aku sangat lega." Ucap Ilhoon dengan wajah berbinar-binar.

Jinri menganggukkan kepalanya lalu tersenyum. Jinri melihat jam tangannya, ia terkejut ketika melihat jam. Ia harus pulang setelah ini. Jinri menatap Ilhoon yang masih duduk disebelahnya, laki-laki itu juga menatapnya.

"Maaf, sepertinya aku harus pulang duluan, Sunbae," ucap Jinri bangkit berdiri.

Ilhoon tampak sedikit kecewa namun ia menutupnya dengan senyuman. "Ah..Ya. Aku juga masih memiliki kelas setelah ini. Berhati-hatilah. Sampai ketemu lain waktu." Sahut Ilhoon. Jinri mengangguk sebagai jawaban lalu pergi meninggalkan Ilhoon yang masih berdiri mematung menatap punggung Jinri yang semakin menjauh. Ia memegang dadanya, jantungnya masih berdegup dengan kencang. Perasaannya masih sama seperti dulu, tidak ada yang berubah.

"Aku pasti akan mendapatkanmu kembali, Shin Jinri," gumam Ilhoon lalu pergi meninggalkan taman tersebut.

-00-

Hari ini setelah jam kuliah selesai, Yerin menyempatkan dirinya untuk mampir ke apartemen Jinri dan Jungkook. Ia jarang bisa mampir ke apartemen sahabatnya itu karena ia merasa tidak enak dengan Jungkook. Ia hanya takut mengganggu waktu Jinri dan Jungkook jika ia sering datang ke apartemen mereka apalagi mengingat Jinri dan Jungkook masih bisa dibilang pengantin baru. Yerin dan Jinri tampak sangat asyik dengan kegiatan mengobrol mereka. Yerin begitu serius mendengar cerita dari Jinri sambil sesekali menyuap cemilan yang disediakan oleh Jinri untuk menemani waktu bersantai mereka berdua.

"Mwo? Kau berteman dengan Jung Ilhoon Sunbae? Bagaimana bisa kau berteman dengan mantan kekasihmu sendiri, hah?" pekik Yerin. Ia hampir saja menyemburkan makanan dimulutnya.

"Ya, begitulah. Menurutku tidak ada salahnya aku mencoba memaafkannya dan berteman dengannya karena memang dulu awalnya aku juga berteman dengannya," sahut Jinri.

"Ya! Apa kau sudah gila? Kau tidak bisa segampang itu memaafkannya. Dia meninggalkanmu, membuatmu sakit hati selama 1 tahun ini dan saat ia kembali kau berteman dengannya. Woah! Shin Jinri, apa yang sedang kau pikirkan, hah?" omel Yerin. Ia menatap marah pada sahabatnya itu.

"Itu hanya masa lalu, Yerin-ah. Aku tidak ingin mengingatnya lagi. Ia meninggalkanku juga karena ada alasannya," jawab Jinri. Ia menatap Yerin mencoba meyakinkan sahabatnya itu.

"Ia meninggalkanmu begitu saja 1 tahun yang lalu dan setelah itu ia kembali dengan hanya kata maaf. Apa kau tidak bisa memikirkannya, hah? Ia datang kembali dengan keadaan yang baik-baik saja sedangkan kau selama 1 tahun ini menahan semua rasa sakit hati," ucap Yerin dengan mengebu-ngebu.

"Aku baik-baik saja, Yerin-ah. Aku hanya berteman dengannya bukan kembali dengannya sebagai kekasihnya. Tidak ada gunanya aku menyimpan dendam, hal itu juga sudah lama terjadi," ucap Jinri tersenyum. Yerin menatap Jinri dengan tatapan tidak percaya.

"Ingat, Shin Jinri. Kau sudah dicampakkan olehnya dan tidak seharusnya kau terlalu baik seperti ini padanya. Jika kau kembali berkencan dengannya dan berselingkuh dibelakang Jeon Jungkook, aku benar-benar akan menghajarmu," sahut Yerin dengan wajah kesal.

"Ne, aku mengerti, Yerin-ah." Ucap Jinri dengan senyumannya. Yerin tidak membalas senyum Jinri, wajah gadis itu tiba-tiba berubah pucat seperti baru saja melihat hantu. Jinri mengerutkan keningnya ketika melihat ekspresi Yerin.

"Je-Jeon Jungkook." bisik Yerin. Yerin sudah sangat gugup ketika menyadari keberadaan Jungkook, ia takut laki-laki itu mendengar percakapannya bersama dengan Jinri. Jinri terdiam, ia juga tampak terkejut. Sejak kapan laki-laki itu pulang? Ia sama sekali tidak mendengar suara pintu dibuka atau karena ia terlalu asyik berbicara dengan Yerin membuat ia tidak menyadari Jungkook sudah pulang.

Jungkook melewati Jinri dan Yerin tanpa berbicara sedikit pun, melihat mereka berdua pun tidak. Wajahnya terlihat sangat dingin. Jungkook langsung masuk kedalam kamar, laki-laki itu menutup pintu kamar dengan kasar membuat suara pintu tertutup dengan suara cukup keras. Yerin terperanjat, ia semakin tidak enak. Wajah dingin Jungkook tadi berhasil menciutkan nyalinya.

"Mwoya? Apa yang ia lakukan? Dasar aneh," gumam Jinri. Ia bingung dengan ekspresi Jungkook yang terlihat sangat dingin tersebut. Apa yang terjadi dengan laki-laki itu pikirnya. Jeon Jungkook memang tipikal laki-laki yang susah ditebak.

-00-

Jinri masuk kedalam kamar setelah Yerin sahabatnya pulang. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat Jungkook tertidur masih dengan pakaian yang sama saat laki-laki itu pulang. Kaos kaki, jaket dan tas tergeletak begitu saja dilantai, sepertinya Jungkook melemparnya kesembarang arah. Jinri terpaksa memungutnya karena ia sangat anti melihat barang-barang berserakan begitu saja.

"Cih, dasar pemalas. Kau benar-benar tidak berguna, Jeon Jungkook. Kau hanya bisa merepotkan semua orang dengan semua kebiasaanmu itu. Oh, Tuhan. Kenapa tasnya begitu berat? Apa ia membawa batu didalam tasnya?" omel Jinri setengah berbisik. Ia meletakkan kaos kaki dan jaket Jungkook didalam keranjang baju kotor lalu tas Jungkook ia letakkan diatas sofa.

Jinri menatap Jungkook yang tertidur dengan posisi menyamping tersebut, laki-laki itu tertidur dengan sangat pulas. Tampaknya Jungkook sangat kelelahan, entah apa ia lakukan sehingga membuatnya tidur seperti orang mati. Tatapan Jinri teralih ketika ia melihat ada sebuah tiket pesawat entah milik siapa tergeletak begitu saja diatas ranjang.

Jinri mengambil tiket pesawat tersebut, matanya melebar. Itu sebuah tiket dengan penerbangan ke Jepang atas nama Jeon Jungkook dan jadwal berangkatnya adalah besok. Ia langsung menatap sinis Jungkook yang sedang tertidur.

"Oh, kau ternyata diam-diam menyiapkan liburanmu sendiri, huh?" gumam Jinri. Jinri melempar tiket pesawat tersebut dengan hati iri. Ia tidak bisa mengelak jika ia iri karena semua orang mempunyai jadwal liburan masing-masing, hanya ia saja yang tidak mempunyai jadwal liburan.

Jinri ingin pergi dari kamar tersebut namun langkahnya terhenti ketika ponsel Jungkook berbunyi. Ia dengan pelan-pelan mengintip ponsel Jungkook yang bernasib sama dengan tiket pesawat tadi, ponsel laki-laki itu tergeletak begitu saja diatas ranjang. Entah dari mana Jinri mendapatkan keberanian, ia membuka ponsel Jungkook yang memang tidak menggunakan lockscreen tersebut. Ada satu pesan line masuk dan Jinri langsung membacanya.

"Jungkook-ah, sampai bertemu dibandara besok."

"Kwon Yuri," gumam Jinri.

"Ternyata mereka berlibur bersama," lanjutnya.

-00-

Jinri meletakkan belanjaannya diatas meja makan. Ia merenggangkan otot tangannya, belanjaannya cukup berat membuat tangannya terasa pegal. Setelah merenggangkan otot-otot tangannya, Jinri mulai mengeluarkan isi belanjaannya lalu menyimpannya dilemari pendingin. Jinri mengusap keringat didahinya, ia butuh mandi.

Jinri masuk kedalam kamar untuk mandi dan ia terkejut melihat Jungkook sudah bangun dari tidur dan sekarang laki-laki itu sedang memasukkan beberapa lembar baju kedalam tas ransel. Apa hanya itu yang dibawa Jungkook untuk berlibur ke Jepang pikir Jinri.

"Oh, Shin Jinri. Siapkan barangmu. Besok kita akan berangkat pagi-pagi," ucap Jungkook. Laki-laki itu masih sibuk memasukkan barangnya kedalam tas ransel.

"Kemana?" tanya Jinri bingung. Ia menghampiri Jungkook.

"Berlibur," sahut Jungkook singkat.

Mata Jinri melebar. "Mwo? Berlibur? Kenapa tiba-tiba? Berlibur dengan siapa?" tanya Jinri lagi. Ia tidak percaya dengan perkataan Jungkook barusan. Itu terlalu tiba-tiba.

Jungkook memutar matanya jengah. "Tentu saja berlibur denganku. Kita akan berlibur berdua," sahut Jungkook.

Mata Jinri kembali melebar. "Liburan berdua? Bukankah kau besok berlibur ke Jepang bersama Kwon Yuri?" tanya Jinri menatap Jungkook bingung. Jungkook menghentikan kegiatannya, ia menatap tajam Jinri. Ia menatap Jinri curiga. Darimana gadis itu tau hal tersebut?

Jinri menggaruk-garuk lehernya tidak enak. Ia kelepasan berbicara. "A-aku tidak sengaja melihatnya tadi. Melihat tiket pesawatmu dan juga pesan dari Kwon Yuri. Aku tidak bermaksud apa-apa, aku hanya sedikit penasaran," ucap Jinri takut-takut. Ia menunduk tidak berani melihat Jungkook.

Jungkook menghela napas, ia mengambil tiket pesawat yang masih tergeletak di atas ranjang lalu membuangnya ke bak sampah. Jinri terkejut melihat Jungkook membuang tiket pesawat tersebut.

"Ya! Jeon Jungkook, kenapa kau membuangnya?" tanya Jinri.

Jungkook mendengus. "Karena itu tidak penting," sahutnya santai.

Jinri menatap tiket pesawat tersebut yang sekarang berada di bak sampah. "Kau tidak bisa seperti itu. Kwon Yuri pasti akan kecewa jika kau membatalkan liburanmu dengannya," ucap Jinri.

Jungkook menatap Jinri. Ia melempar sebuah ransel ke arah Jinri dan langsung ditangkap oleh gadis itu. "Aku tidak peduli dan berhentilah menatap bak sampah. Cepat bereskan barangmu. Jika kau terlambat besok, aku akan memberikanmu sebuah hukuman," ucap Jungkook. Laki-laki itu tersenyum. Ia mengacak rambut Jinri lalu keluar dari kamar.

Jinri memegang kepalanya lalu merapikan rambutnya. "Mwoya? Kenapa dengannya? Kenapa sikapnya berubah-ubah seperti itu?" tanya Jinri sambil menatap pintu kamar yang sudah tertutup.

-00-

Jungkook dan Jinri sedang dalam perjalanan liburan mereka hari ini. Jinri menatap Jungkook yang sedang menyetir disebelahnya dengan tatapan jengkel. Laki-laki itu sebenarnya mau membawanya kemana, mereka berdua berangkat sebelum matahari terbit. Jinri bahkan masih merasakan kantuk yang luar biasa sampai sekarang.

"Ya! Jeon Jungkook. Sebenarnya kita akan berlibur kemana? Kenapa kita harus berangkat sepagi ini?" tanya Jinri.

"Kita akan camping," sahut Jungkook.

"Camping? Dimana? Apakah kita akan ke Nanji Camp? Omo! Atau ke Songnisan?" tanya Jinri dengan mata berbinar-binar.

"Kau akan tau nanti," ucap Jungkook singkat.

Jinri mengerucutkan bibirnya lalu mengalihkan pandangannya keluar, melihat jalan dari jendela kaca mobil. Jungkook mengulum senyum ketika melihat reaksi Jinri. Gadis itu terlihat lucu ketika sedang kesal seperti itu. Namun, Jungkook buru-buru menyadarkan dirinya untuk menghilangkan pikiran anehnya itu. Ada apa denganmu, Jeon Jungkook?

Setelah menempuh perjalan kurang lebih 3 jam, Jungkook menghentikan mobilnya disebuah rumah kayu yang terlihat nyaman dan asri. Rumah itu dikelilingi pohon rindang membuat suasana menjadi sejuk. Jinri dan Jungkook keluar dari mobil, Jinri terperangah melihat rumah didepannya sekarang. Bagaimana bisa ada serumah sebagus ini ada ditengah-tengah hutan seperti ini.

(Note: Anggap saja rumahnya seperti ini sebagai gambaran)

"Ini rumah milik Namjoon Hyung dan Hana Noona," ucap Jungkook. Jinri menoleh tidak percaya.

"Jinjjayo? Daebak! Apa kita akan menginap disini?" ucap Jinri dengan mata berbinar-binar.

"Tidak." Sahut Jungkook sangat singkat.

Jinri mengerecutkan bibirnya. Ia kesal mendengar jawaban Jungkook yang terlalu singkat tersebut. Ia ingin membalas ucapan laki-laki itu namun ia mengurungkan niatnya ketika ia melihat ada seorang laki-laki berlari dari dalam rumah menuju mereka.

"Hyung, kau datang," ucap laki-laki tersebut.

"Oh. Hyung, kau datang bersama Jinri Noona juga. Woah, apa kalian berdua akan berlibur disini juga?" tanya laki-laki itu dengan senyum lebar yang menunjukkan gigi berbehelnya. Jinri menatap laki-laki itu bingung. Apa ia mengenalku? Darimana ia tau namaku? Pikiran tersebut melayang-layang di otaknya.

"Ya, kami akan camping. Aku menitipkan mobilku disini seperti biasa," sahut Jungkook.

"Oh. Ne, parkir saja disitu, Hyung. Nanti aku saja yang memasukkan mobilmu ke garasi karena Lee Ajhussi sedang ke kota untuk membeli beberapa barang," ucap laki-laki itu.

Jungkook mengangguk lalu memberikan kunci mobilnya kepada laki-laki yang terlihat lebih muda dari Jungkook tersebut. Jinri hanya diam melihat laki-laki itu dan Jungkook berbicara. Jujur saja ia penasaran siapa laki-laki yang tampak sangat akrab dengan Jungkook tersebut dan juga laki-laki itu tau namanya.

"Noona, semoga liburanmu bersama Jungkook Hyung menyenangkan," ucap laki-laki itu pada Jinri. Jinri terkejut, ternyata sejak tadi ia melamun.

Jinri tersenyum. "Ah..Ne," sahut Jinri.

Laki-laki itu membalas senyuman Jinri namun tiba-tiba ia menepuk keningnya. "Ah, matta! Aku lupa memperkenalkan diri.," ucap laki-laki itu dengan ekspresi menyesal. Ia baru menyadari ketika melihat ekspresi bingung Jinri ketika melihatnya.

"Anyeonghaseo, Noona. Perkenalkan namaku Yoon Sanha. Umurmu 17 tahun. Aku adik sepupu dari Kim Namjoon Hyung. Senang bisa bertemu denganmu langsung, Noona. Kau ternyata lebih cantik dari yang aku lihat difoto. Jungkook Hyung memang tidak salah memilih," cerocos laki-laki itu yang ternyata bernama Yoon Sanha.

Jinri tersipu mendengar pujian dari Sanha. "Anyeonghaseo, Yoon Sanha-ssi. Aku juga senang bisa bertemu denganmu," sahut Jinri dengan senyum manisnya.

Sanha tertawa. "Noona, jangan panggil aku seperti itu, Panggil saja Sanha," ucap Sanha.

Jinri menganggukkan kepalanya mengerti. Setelah berkenalan dan mengobrol sebentar dengan Sanha, Jinri dan Jungkook melanjutkan perjalanan menuju tempat camping yang masih dirahasiakan tempatnya oleh Jungkook tersebut.

-00-

Jinri mengusap keringatnya yang bercucuran dari dahinya. Ia menatap Jungkook yang berjalan di depannya dengan tatapan membunuh. Jika ia tau seperti ini, ia tidak akan pernah mau ikut dengan Jungkook. Ternyata mereka harus berjalan kaki dan yang membuat Jinri semakin jengkel adalah mereka sudah berjalan selama 20 menit namun ia tidak melihat tanda-tanda Jungkook menghentikan langkahnya.

"Ya! Jeon Jungkook, aku lelah. Kau ingin membawaku kemana, hah? Kenapa kita harus berjalan ditengah hutan seperti ini?" tanya Jinri sambil terengah-engah.

Jungkook menghentikan langkahnya membuat Jinri juga langsung menghentikan langkahnya. Ia berbalik menatap Jinri. "Kau akan tau nanti. Jangan membuat suara yang dapat membangunkan sesuatu yang tinggal disini, Shin Jinri," ucap Jungkook.

Jinri menatap sekelilingnya. "Ya! Apa yang kau maksud? Membangunkan apa?" tanya Jinri dengan wajah takut.

Jungkook tersenyum. "Penghuni hutan ini," sahut Jungkook lalu melanjutkan langkahnya.

Jinri melebarkan matanya. Ia kembali menatap jejeran pohon tinggi disekelilingnya, tiba-tiba ia merasakan seluruh tubuhnya merinding. Jinri terkejut ketika melihat Jungkook sudah jauh berjalan didepannya.

Jinri berlari mengejar Jungkook. Ia tidak ingin tersesat dihutan yang tiba-tiba menjadi menyeramkan dimatanya tersebut. "Ya! Jeon Jungkook! Tunggu aku." Teriak Jinri.

Setelah berjalan sekitar 25 menit, akhirnya Jungkook dan Jinri sampai ditempat mereka berdua mengadakan camping selama 2 hari 1 malam tersebut. Jinri terengah-engah di belakang Jungkook, ia hampir kehabisan napas akibat kelelahan. Ia merasa tidak akan kuat lagi menggerakkan kakinya.Namun, saat ia melihat pemandangan didepannya, Jinri seperti melupakan semua lelahnya. Ia terperangah. Ia melihat tanah lapang dengan rumput hijau dan danau dengan air yang jernih. Angin perbukitan yang segar langsung terasa membuat Jinri terbuai. Ia tidak menyangka ada tempat seperti ini ditengah hutan yang antah berantah. Jinri menyebutnya hutan antah berantah karena ia tidak tau apa nama hutan ini.

"Omo! Apa kita akan camping disini?" tanya Jinri masih kagum melihat pemandangan disekelilingnya.

"Ya. Kita akan camping disini," sahut Jungkook tersenyum.

"Apa ini tempat kau dan keluargamu berlibur? Apa ini seperti area camping milik pribadi?" tanya Jinri dengan wajah penasaran. Ia menatap Jungkook yang berjalan disebelahnya.

"Tidak. Tidak ada satupun orang yang tau tempat ini selain kau tentunya. Ini seperti tempat persembunyianku," sahut Jungkook. Laki-laki itu kembali tersenyum pada Jinri.

Jinri tersipu. "Jadi aku orang pertama yang kau ajak kesini? Kenapa aku yang kau ajak? Bukankah ini tempat rahasiamu," tanya Jinri.

Jungkook menatap langit lalu beralih menatap Jinri disebelahnya. "Entahlah. Aku hanya ingin mengajakmu kesini. Mungkin karena kau spesial," ucapnya. Jinri terdiam, ia tidak tau harus menjawab apa. Jantungnya langsung berdegup sangat kencang. Ia merasa seolah-olah waktu berhenti sementara ketika Jungkook mengatakan hal tersebut.

-TBC-

Halo, Litmon datang membawa MBA chapter 11 #ngomongpaketoa
Kali ini Litmon lebih awal ngeupdate karena besok Litmon rencananya akan berangkat liburan setelah sekian lama tidak merasakan liburan #nangisterhura #pelukilhoon #digamparreaders
Oh, ya Litmon untuk chapter ini dan chapter selanjutnya akan menggandeng Yoon Sanha member Astro sebagai cameo yang kebetulan itu ade Litmon sendiri #ngarep xD
Kenapa Litmon masukin Sanha disini? Karena Litmon akan memberikan tugas khusus untuk Sanha dichapter selanjutnya. Ia akan memberitahukan sesuatu yang selama ini tidak diketahui oleh Jinri #evillaugh
Jangan lupa vote dan komentarnya yaa ^^ Silahkan memberi saran, pendapat maupun kritik yang bersifat membangun untuk FF ini. Maaf jika masih ada typo yang bertebaran.
Sekian dari Litmon, sampai jumpa minggu depan. Terima kasih dan Selamat membaca ^^
(Note: Pict of Jung Ilhoon on media)

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 94.6K 40
bagaimana jika kekasihmu; orang yang kamu cintai sekaligus orang yang paling kamu percaya menyembunyikan identitasnya sebagai seorang mafia pembunuh...
1.2M 43.1K 5
Semua orang pasti akan mengalami kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya, saat waktu itu tiba, semua manusia akan merasa hancur dan me...
8.1M 256K 46
gue nikah sama org sangean ?!FAK bgt hidup gw... Ini hanya hayalan ku bersama taehyung Warn!! -typo -bahasa kasar -retjeh -siders? -plagiator? Pergi...