Key for Kay

By zikriyani

135K 9.2K 376

Kaynna. Cewe dingin, cuek, cerdas, namun tak tersentuh. Bahkan tak banyak yang menganggapnya ada. Bagaikan bu... More

Part 1-Babak Baru
Part 2-Sing to Song
Part 3-Come and Back
Part 4-An Apologize
Part 5-Telepon dari Key
Part 6-Pick up
Part 7-Kejutan
Part 8-Kepulangan Gea
Part 9-Kesialan atau Nasib
Part 10-Mata Kacamata
Part 11-Masih Dava
Part 12-Dafin Broken's
Part 13-Bully
Part 14-Pelukan
Part 15-Bidadari Kecil
Part 16-Rumit
Part 17-The Evidence
Part 18-Run Away
Part 19-Ayah
Lapak Penulis ; Promo
Part 20-Kencan Pertama
Part 21-Aku Sudah Siap
Part 22-Kebetulan
Part 23-Disappear
Part 24-The same person, but not the feeling
Part 25-Problem
Part 26-Key vs. Ray
Part 27-Bimbang
Part 28-Penjelasan
Part 30-Rahasia untuk Kaynna
Part 31-Menyapa Langit dengan Kertas Mimpi

Part 29-Semakin Yakin

2.5K 308 10
By zikriyani

Tolong baca A/N ini.
Hai, sebelum kalian baca part 29. Saya mohon dengan sangat untuk memberikan bintang pada cerita ini. Saya tahu, kalian suka dengan cerita ini dan cerita ini layak dapat bintang dari kalian. Buktinya, kalian masih mau baca sampai sejauh ini. Oke aku terlalu percaya diri. Tapi,
Plisssssss! Sebelum baca atau sesudah baca, tekan gambar bintangnya.
Terimakasih! Karena udah jadi readers yg baik.

P.s.: kalau mau, vote dari part 1 yaa.. Thanks a lots.
P.s.s: maaf merepotkan.

Selamat membaca :-)

•••

Sekarang bukan waktu istirahat, tapi siswa kelas XII-A2 bisa dengan bebas keluar kelas. Ada yang duduk-duduk di sisi koridor, ada yang langsung kabur ke kantin, ada pula yang nongkrong di area lapangan.

Kebanyakan, tidak peduli dengan tugas yang disodorkan di depan mata. Ah, yasudah. Itu pilihan.

Hari ini Bu Lisa-guru prakarya-memberi tugas diskusi yang bebas dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Asal masih di area sekolah, begitu pesan Bu Lisa.

Kaynna, Keynan, Gea dan Caca menjadi satu kelompok. Karena kebetulan mereka duduk depan belakang. Kebetulan yang disengaja, kalau kalian ingin tau. Pasalnya, Keynan sudah dapat info dari kelas lain soal tugas kelompokan ini. Jadi, ya, gitu.

Mereka berempat mulai bagi tugas.

Keynan ke kantin untuk membeli jus dan siomay, sebagai bekal untuk diskusi. Karena diskusi tanpa makanan akan terasa hambar, seperti sayur tanpa garam. Begitulah kira-kira.

Gea dan Caca ke perpustakaan untuk mencari buku sebagai referensi bahan diskusi. Karena, mereka merasa otak mereka berempat saja belum cukup untuk mendapatkan aspirasi saat mencari bahan diskusi. Karena, yaaa.. Meskipun Keynan dan Kaynna otaknya seencer air, tapi tetap saja buku itu gudang ilmu. Jadi, sangat dibutuhkan.

Sedangkan tugas Kaynna?
Tugas Kay, sungguh paling mudah.
Kaynna hanya perlu duduk di bangku taman. Menjaga bangku dari pencuri--kelompok lain. Maksudnya, agar mereka berempat bisa kebagian tempat diskusi di luar kelas, yang nyaman. Untuk mendapatkan tugas semudah itu, Kay perlu perjuangan. Yah, dia beralasan sedang sakit perut.

Anak nakal.

Kaynna mengayunkan kakinya. Bosan duduk sendiri. Kalo pergi nanti bakal diomelin, pasti. Bibirnya sudah maju sampai puncak Monas, pipinya menggembung seperti balon udara. Kaynna, bosan maksimal.

"Hai?"

Kay mendongak, "Felsa," mulutnya menganga beberapa saat, terkejut.

Felsa duduk di hadapan Kaynna, matanya mengamati raut wajah lawan bicaranya, "Sorry."

Kay memasang wajah datar, "For what?"

"Semuanya," Felsa mengulurkan tangannya. "Untuk, kejadian yang di WC. Untuk, udah ngancam lo buat jauhin Keynan. Untuk, kejadian Ray." Felsa tersenyum tipis. Jarinya mengetuk meja, gugup. Ada rasa malu, bersalah, takut, cemas, dan semua itu bercampur jadi satu saling mendominasi.

Kay mengangguk mengerti, lalu menerima uluran Felsa, "Gak masalah."

Lalu mereka tertawa.

"Thanks, calon saudara ipar tiri." kata Felsa tidak dapat menahan tawa. Rasa yang tadi menyelimutinya kini luruh. Seolah-olah kata 'gak masalah' yang Kaynna lontarkan adalah angin--yang mampu menerbangkan semua rasa itu. Jauh melambung ke udara.

Kaynna pun begitu, tertawa lebar. Merasa satu bebannya terangkat lagi.

"Sama-sama, calon saudara ipar tiri."

Felsa berdiri di depan Kay persis, Kay pun berdiri. Lalu mereka berpelukan. Cukup lama sebelum momen indah itu sirna begitu saja ketika deheman seseorang menginterupsi.

"EHM!"

Keynan berdiri di lima langkah dari teletubies.

"Hai sodara tiri," Felsa melambaikan tangannya.

Key mengangguk, "Kok lo di sini? Emang di alam lo ga ada pelajaran? Kabur lo yaaa, ngaku deh.."

"Ada." jawab Felsa cuek.

Keynan melongo, "Lah ngapain di sini? Lo sengaja biar bolos pelajaran ya? Lo mau jadi anak nakal? Gue bakal aduin ke bokap, nyokap."

Felsa nyengir, "Engga. Gue cuma mau nemuin calon sodara ipar tiri."

Sejenak Keynan terdiam. Setelah mampu mencerna kalimat Felsa barusan, barulah dia bersuara, "Ciyeeeee, udah baikan. Seneng deh." seru Keynan.

"Kaya cewe ajah, lebay." celetuk Kay dan Felsa bersamaan.

Kay dan Felsa saling pandang, lalu tertawa. Sedangkan Key cemberut maksimal.

---

"Lo langsung pulang, beb?" tanya Keynan mengalihkan pandangan dari buku pelajaran dan menatap Kay lembut.

Kay mengernyit bingung, alisnya saling menaut, "Beb? Bebek, maksud lo?"

Keynan menghela nafas, sabar, "Bebeb, sayang."

Gea dan Caca hanya cekikikan melihat tingkah Key dan Kay. Mereka lucu. Sejak mulai berdiskusi, Keynan memang terlihat bersikap manis pada Kay, penebusan dosa mungkin gara-gara sempat ngilang. Sedangkan Kay, malah bersikap sebaliknya. Lucu bukan?

"Kita mah apa ya, Ca. Mending pulang yuk. Apalagi lo jomblo Ca, nanti diabetes di sini. Sikap mereka manis-manis si." celetuk Gea, panjang.

Caca mengangguk, "Iya, Ge. Sedih gue kalo liat beginian. Mending pulang, peluk guling. Lo aseek abis ini bisa ketemu doi, lah gue kalo mau ketemu doi harus lewat perantara si guling, doi gue cuma mau ketemu di alam mimpi aja."

Key dan Kay, tertawa. Gea juga. Sedangkan Caca menunjukkan ekspresi seolah sangat merana.

"Gue pulang dulu ya, Bye."

Kaynna mengangguk, "Ati-ati, Ge. Ati-ati juga, Ca."

"Lo juga, ati-ati sama serangan tiba-tiba Keynan." pesan Caca.

Kaynna tertawa, "Okedeh, kalo dia macam-macam bakal gue tendang sampai bundaran HI."

"Kaynna-" Key menjitak pelan kepala Kay.

Kay mengaduh, lalu memukul bahu Key.

Mereka tertawa, lagi.

Rasanya, punya seseorang yang selalu ada dan selalu peduli itu seperti terbang di atas awan. Tak pernah takut jatuh, karena saat kamu jatuh nanti, kamu punya dia.

Yang siap menangkap.

---

Kaynna bersiap turun dari mobil Kay. Sebelum benar-benar membuka pintu, Key menahan tangan Kay. Mereka saling tatap untuk beberapa saat.

"Jangan bilang lo mau curi second kiss gue!" ancam Kay sambil mengacungkan telunjuknya.

Keynan tertawa renyah, "Kalo iya, lo mau apa?"

Alis Key naik turun membuat perut Kay mulas dan ingin muntah.

"Apasi Key, modus banget. Udah ah, gue mau turun." rengek Kay sambil mengerucutkan bibirnya.

Key mengacak pelan rambut bidadari kecilnya. Lalu mencium puncak kepalanya singkat. "Gue sayang lo. Gue ga mungkin ngerusak lo, Kay." Keynan diam sebentar sebelum melanjutkan, "Maaf, malam itu, saat gue nyium lo, gue kelewat kangen. Gak ada sedetikpun dalam hidup gue tanpa mikirin lo. Trust me, Kay."

Kaynna diam. Bukan karena marah first kiss-nya dicuri Keynan. Lagian kalo soal itu Kay dengan senang hati memberi. Karena, yahh, bukankah Key masa depan Kay. Tapi, Kay diam karena kata-kata Key kelewat manis.

'Gue sayang lo. Gue ga mungkin ngerusak lo, Kay.'

Kata-kata manis apalagi melebihi seseorang yang ga mungkin mau ngerusak diri kamu, karena dia sayang. Karena kebanyakan dari cowo jaman sekarang, justru sebaliknya bukan? Mereka menggunakan alasan sayang untuk merusak pasangannya. Sedangkan Keynan, dia sebaliknya dari fenomena cowo jaman sekarang.

And, automatically, I more and more falling in love with him. Believe, me. I love him exceed I love my self.

Kaynna mengangguk, "I know, me too. Haven't on my time to think about you."

Mata Keynan melebar, lalu berbinar, "Really?"

Kaynna mengangguk lagi, "Trust me."

"I trust you." Keynan mengacak rambut Kay. "Gue kangen lo, jangan pernah pergi, Kay. No matter what happen."

"Gak salah lo yang ngomong gitu? Harusnya gue kan? 'Kan lo yang habisan pergi tanpa kabar apapun. Lupa?" Kaynna mengedikkan dagu ke arah Key.

Keynan memeluk Kay singkat, "Maaf."

Kaynna mengangguk-angguk. Sungguh, Kay memang sudah memaafkan Key. Itu, akan jadi bagian kisah mereka.

"Yaudah, gue masuk ya. Lo juga pulang sono."

"Iya iya, bawel. Masih kangen padahal."

Kaynna tersenyum, "Kalo gitu rencanain date selanjutnya sebelum ujian nasional, okey? Bye."

"OKEY." Seru Keynan semangat.

---

Kaynna berjalan masuk ke rumah. Sayup-sayup dari luar terdengar suara tawa.

Setan ya? Pikir Kaynna ngaco. Lagian, di rumah kan, Kay sendirian. Mama, Papa, sama si cunguk Brian ke Los Angeles.

Berarti mereka udah pulang? Ah YEY! Seru batin Kay. Kegirangan sendiri.

Sebelum Kay berniat membuka pintu, Brian datang dengan seribu cengiran lebar.

"KAKAAAAAAAAK...." lalu Brian mendarat dengan mulus memeluk kaki Kay, karena tinggi Brian hanya seperutnya.

Continue Reading

You'll Also Like

1.4K 333 32
Queenala selalu percaya kalau satu-satunya anggota keluarga yang bisa ia pilih adalah pasangannya. Nala masih berusia 18 tahun ketika memutuskan meny...
2.6M 129K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
BERLIAN By ra

Teen Fiction

444K 20.3K 31
[ COMPLETE ] Aku Berlian. Aku adalah cewek yang biasa-biasa aja kayak kalian semua. Gak ada yang spesial dalam diri aku. Aku mencintai seseorang yang...
1.5K 187 20
Tentang rasa yang tak pernah bisa kukatakan, namun, bisa kutuliskan.. ---- Berisi ungkapan-ungkapan hati yang (niat awalnya) jauh dari kata puitis. u...