ROLANDARA

By intanzs

14.2M 946K 139K

⚠️PART MASIH LENGKAP Roland Gideon. Bad boy tapi suka susu strawberry. Emosian tapi pas dimarahin sama Adara... More

Rolandara'1
Rolandara'2
Rolandara'3
Rolandara'4
Rolandara'5
Rolandara'6
Rolandara'7
Rolandara'8
Rolandara'9
Rolandara'10
Rolandara'11
Rolandara'12
Rolandara'13
Rolandara'14
Rolandara'16
Rolandara'17
Rolandara'18
Rolandara'19
Rolandara'20
Rolandara'21
Rolandara'22
Rolandara'23
Rolandara'24
Rolandara'25 (a)
Rolandara'25 (z)
Rolandara'26
Rolandara'27
Rolandara'28
Ask Roland
Rolandara'29
Rolandara'30
Flashback'1
Rolandara'31
Rolandara'32
Rolandara'33
Rolandara'34
Flashback'2
Roland-Adara'35
Akhir Dari Semuanya (Extra Part)
Info penerbitan/?
Pilih yuk pilih~
Novel Rolandara
SUDAH TERSEDIA DISELURUH GRAMEDIA
Komik Rolandara
Cuplikan Komik Rolandara

Rolandara'15

302K 23.1K 3K
By intanzs

Adara mengernyit ketika melihat Roland yang sedari tadi hanya menatap ayam goreng di piringnya dengan tatapan sendu. Mereka berdua sekarang sedang berada di foodcourt tepatnya di sebuah mall.

"Lo kenapa gak makan?" Tanya Adara bingung.

Roland menatap Adara dengan mimik sedih, "gue gak rela makan ayamnya. Kalau ternyata ini emaknya Katty, atau Kitty, atau Beti, atau—hm—bentar." Roland terdiam dan berfikir keras. "Nama ayam gue siapa aja ya?" Tanya Roland bingung.

Adara mengangkat bahunya dengan santai sambil memakan ayam gorengnya, "mana gue tau. Gak ngurus dan gak pe-du-li."

Roland berdecak, "ish. Masa gatau sih,"

"Ya mana gue tau."

"Bego ah." Gumam Roland kesal.

Adara langsung menatap Roland dengan tatapan tajam, "siapa yang bego?"

"Lo." Jawab Roland santai.

Adara menghela nafasnya lalu mencubit tangan Roland dengan cubitan kecil nan mematikan, "siapa yang bego Roland sayang?"

"AA—aawww," Roland hampir saja teriak jika ia tak ingat bahwa ia sekarang sedang berada di foodcourt. "Gue Dar, gue! Gue yang bego, sumpeh deh!" Kata Roland sambil meringis kesakitan.

Adara pun melepaskan cubitannya, "bagus."

"Jahat banget sih." Gumam Roland pelan sambil mengusap tangannya.

Mata Adara kembali tajam, "siapa yang jahat, Lan?" Tanya Adara sambil mengambil ancang-ancang untuk kembali mencubit tangan Roland.

"Gue, Dar! Gue yang jahat. Sumpah, gue!!" Kata Roland dengan nada meyakinkan dan raut wajah tersiksa.

Adara tersenyum lebar. "Bagus."

"Makan tuh cepetan. Kalau enggak, gue cubit lagi mau?" Ujar Adara kembali mengancam.

"Iya ampun nyonya." Pasrah Roland.

Mereka berdua pun kembali berbincang, terkadang Adara tertawa dengan tingkah Roland yang konyol itu. Mereka berdua sadar bahwa rata-rata yang berada di foodcourt terutama wanita menatap Adara dengan tatapan iri dan menatap Roland dengan tatapan kagum.

"Main yuk?" Ajak Roland.

"Main apa?" Tanya Adara.

"Main ke hati aku. Mana tau kamu betah." Kata Roland sambil mengedipkan matanya.

Adara tertawa kencang, "hahahaha anjay, kan udah sayang."

Mereka berdua sekarang memang sengaja untuk memanas-manasi semua yang sedang memerhatikan mereka dengan tatapan iri. Adara tak berhenti tertawa, Roland pun juga.

Mereka berencana jika satpam mall di sini mengusir mereka, baru mereka akan pulang.

Roland pun meredakan tawanya dan berkata, "Eh, gue serius nih. Main yuk?"

"Main apa?" Tanya Adara lagi.

"Question and answer. Misalnya gue nanya ke lo, dan lo harus jawab sejujur-jujurnya. Nah nanti gitu juga sebaliknya. Oke?"

Adara mengangguk setuju, "oke."

"Gue duluan ya." Adara mengangguk. Roland pun tampak berfikir sebentar, "kalau misalnya kita bakal pisah, kira-kira lo bisa gak move on dari gue?"

Adara tersenyum, "move on? Simply. Delete 'L' from 'lover' and realize its 'over'."

Roland mengangguk-anggukan kepalanya, "jadi lo bakal mudah dong move on dari gue?"

Adara menggeleng, "tapi kalau move on dari lu mah gak bakal bisa. Muka konyol lo itu pasti kebayang-bayang di otak gue setiap hari."

Roland terkekeh, "aduhayy so sweet nyaaa."

Adara ikut terkekeh. "Gue lagi 'kan?"

Roland mengangguk.

"Pertanyaan yang sama. kalau misalnya kita pisah, lo bisa gak move on dari gue?"

Roland mencibir, "dih gak kreatif."

Adara membalas cibirannya, "biarin."

Roland terdiam sambil berfikir lalu menatap Adara dengan tersenyum lebar, "gue gak bisa move on kayaknya."

"Kenapa?"

"Karena lo terlalu cantik untuk di lupain." Roland tertawa, "so sweet banget ya gue?"

Adara tergelak, "najis gilak. Geli gue."

Roland menyengir. "Gue lagi. Hm.... Kenapa lo mau sama gue padahal lo tau kalau gue itu playboy?"

Adara terdiam sebentar. "Lo bilang kalau lo sama gue, lo bakalan tobat. Makanya gue mau-mau aja."

"Kalau ternyata gue selama ini bohong gimana?"

"Kalau ternyata lo bohong tentang semua perkataan lo itu dan malah bikin gue sakit hati, artinya lo bukan cowok, Lan. Tapi banci."

Roland tersenyum, "untungnya gue cowok yaa. Bukan banci."

Adara terkekeh, "yakin?"

"Dulu sih iya gue banci karena ngelontarin kata-kata palsu dan malah mainin perasaan cewek. Tapi tenang aja, jangan sedih. Setelah gue ketemu dengan calon ibu dari anak-anak gue nanti, gue bakal jadi cowok sejati." Kata Roland dengan memperbaikkan kerah bajunya dengan gaya sok keren. "Cool banget gak sih gue?"

Adara tertawa, "najis lu."

Roland kembali mencibir, "najis najis tapi pipinya merah."

"Biarin." Kata Adara dengan memegang kedua pipinya.

Roland menyengir, "menurut lo gue so sweet gak sih?"

Adara bergumam, "hm—enggak kayaknya."

"Cowok yang so sweet menurut lo itu kayak apa?"

Adara kembali tersenyum, "don't talk, just act. Don't say, just show. Don't promise, just prove. Simple."

***

Dari jam dua belas siang sampai jam empat sore, akhirnya Adara dan Roland pun pergi dari mall tersebut. Bukan karena di usir kok, itu karena mereka telah bosan di sana. Dan sekarang mereka pergi menuju toko ikan cupang atas permintaan yang tak lain tak bukan adalah Roland.

Roland yang tadiya cerewet sekarang tiba-tiba diam, membuat Adara bingung.

"Lo kenapa?" Tanya Adara.

Roland menatap Adara sebentar lalu kembali menatap ke-arah jalanan, "gue takut."

Adara mengernyit, "takut apa?"

"Kalau gue melihara ikan cupang, terus tiba-tiba gue nya mala di cupang gimana?" Kata Roland dengan bergidik ngeri.

Adara langsung tertawa kencang, "anjirr, heran deh. Makin hari otak lu makin gak waras, Lan. Ke psikolog aja yuk?"

Roland berdecak, "gue serius tau."

"Yaudah, kalau lo takut, ya gak usah beli. Susah amat."

"Ih tapi gue mau melihara hewan di rumah gue."

"Ya pelihara yang lain aja."

Roland tampak berfikir, "hm—pelihara apa ya?"

"Udah di bilang mending kura-kura aja. Lucu tauu."

"Kura-kura? Yakali gue tiap lagi bosen selalu nge-liatin kura-kura dalam air tanpa bisa unyel-unyel dia? Gak mau ah."

Adara memutar bola matanya sebal, "lu pelihara aja dah lalat sekalian."

Mata Roland langsung bersinar cerah, "bener juga lu. Eh—tapi dia lasak, gak mau ah. Ntar belum lagi gue unyel-unyel, dia nya udah terbang ngilang. Terus nanti gue nangis dayang goyang karawang."

"Ya makanya—"

Adara terlonjak ke-arah depan ketika Roland mendadak rem. Hampir saja Roland menabrak mobil depannya.

Roland yang melihat mobil itu meminggir ke pinggir jalan pun ikut meminggirkan mobilnya.

Adara menatap plat mobil tersebut dan matanya langsung membulat.

B 1402 ARA

"Lan! Ini mobilnya mantan gue anjir." Kata Adara dengan nada terkejut.

"Mantan yang mana?" Tanya Roland yang memang mengenal semua mantan Adara.

"Mantan gue yang kuliah di Inggris itu! Yang beda lima tahun sama gue itu lhoo! Gue sering ganti-ganti nomor pas dia sering nelfon gue. Aduh. Namanya siapa pula?" Adara bingung sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Ah iya! Bara Adipratama, dia sering maksa gue untuk ngajak balikan. Gue pernah ngasih tau ke lo waktu itu. Inget kan?"

"Yang mana deh?" Tanya Roland bingung belum nyambung.

"Yang gue putus sama dia gara-gara sifatnya yang songong terus kasar, bikin gue ilfeel setengah mati itu lhoo."

Roland terdiam sebentar lalu tersenyum misterius, "lo sayang gue kan, Dar? Mendingan lu turun dan temuin Bara sekarang."


***

Itu sebenernya bukan Roland yang lupa nama anak ayamnya. Tapi guaaaa!!! Wkwkwkw.

Yok request hewan dan nama untuk peliharaan Roland selanjutnya di kolom komentar.

Pfttt. Padahal gue mau hiatus, tiba-tiba ada ide dan langsung ngehancurin semuanya :(

Puas lau semwa.

Fix habis ini hiatus seminggu. Fix.

P.s:

Instagram: @wpinzs
[Tag me if you post quotes from this story<3!]

20 Juni 2016

Continue Reading

You'll Also Like

EX [TERBIT] By Dira

Teen Fiction

16.8M 1.3M 100
SUPAYA NGGAK BINGUNG, BACA SESUAI URUTAN! 1. CRAZY POSSESSIVE (TERBIT) - SELF PUBLISH, PESAN DI GUA AJA - 2. EX (TERBIT) - ADA DI GRAMEDIA - 3. HIS G...
21.3M 1.1M 59
#1 in teenfiction 10.6.2017 [TELAH TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA] "Mulai sekarang lo jadi pacar gue!" ucap Darka dengan tatapan datarnya. ...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.4M 300K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
8.2M 451K 51
[COMPLETED] "Seandainya aja gue gak kenal dia, hidup gue nggak akan merana." Dia Abel Ghisa, seorang siswi dengan penuh penderitaan di sekolah barun...